Kelompok 11
▪ Kamlia Ramadhani
(R011191061)
• Sulfitra Subekti Muslimin
(R011191063)
PENGERTIAN
▪ Alergi makanan merupakan gejala yang mengenai banyak
organ atau sistem organ dikarenakan hipersensitivitas
terhadap makanan tertentu yang sebagian besar
diperantarai reaksi hipersensitivitas tipe I.
▪ Alergi makanan adalah respons abnormal terhadap
makanan yang diperantarai oleh reaksi alergi imunologis.
ETIOLOGI
Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
keliru menganggap protein di dalam makanan tertentu sebagai
ancaman bagi tubuh. Guna meresponnya, tubuh melepaskan
antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE), guna menetralisir
pemicu alergi (alergen) di dalam makanan tersebut.
Ketika seseorang kembali mengonsumsi makanan tersebut
meski hanya sedikit, IgE akan merangsang tubuh untuk
mengeluarkan senyawa kimia yang disebut histamin ke aliran
darah. Histamin inilah yang menyebabkan timbulnya gejala alergi.
Lanjutan…
Pemeriksaan Fisik :
a) Keadaan Umum
b) Tanda-tanda vital
c) Keadaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang :
d) Lakukan Primary survey (ABCDE)
a) Catatan harian makanan
b) Eliminasi diet
c) Food challenge
d) Pemeriksaan jumlah eosinofil dan basophil
e) Skin prick test
f) Pemeriksaan antibodi IgE spesifik
ANALISA DATA
Edukasi:
• Ajarkan Teknik batuk efektif
Asuhan Keperawatan
Diagnosis Outcomes Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Kerusakan integritas Tujuan : Observasi:
kulit berhubungan Setelah diberikan asuhan • Monitoring kulit akan adanya kemerahan
dengan inflamasi keperawatan, maka pasien • Monitoring status nutrisi pasien
dermal, intradermal diharapkan tidak akan
sekunder mengalami kerusakan integritas Terapeutik:
kulit lebih parah • Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah
yang tertekan
Kriteria Hasil :
• Tidak terdapat kemerahan, Edukasi:
dan bentol-bentol • Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
• Tidak terdapat tanda-tanda yang longgar
urtikaria, pruritus, dan • Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
angioedema secukupnya
• Kerusakan integritas kulit • Ajarkan pada keluarga tentang luka dan
berkurang perawatan luka
Asuhan Keperawatan
Diagnosis Outcomes Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Kekurangan volume Tujuan : Observasi:
cairan berhubungan Setelah dilakukan asuhan • Monitoring status hidrasi (kelembaban, membran
dengan kehilangan keperawatan, maka diharapkan mukosa, nadi adekuat, takanan darah ortostatik)
cairan berlebihan kekurangan volume cairan jika diperlukan
pada pasien dapat teratasi • Monitoring vital sign
• Monitoring masukan makanan/ cairan dan hitung
Kriteria Hasil : intake kalori harian
• Pasien tidak mengalami
diare lagi Terapeutik:
• Pasien tidak mengalami • Catat intake-output dan hitung keseimbangan
mual muntah cairan 24 jam
• Tidak terdapat tanda-tanda • Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
dehidrasi • Berikan cairan IV
• Turgor kulit Kembali normal
Kolaborasi:
• Kolaborasi pemberian diuretic, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Herdeman, T., & Kamitsuru, S. (2019). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2018-2020. Jakarta : EGC.
Moorhead, S., Swanson, E., Johnson, M., & Maas, M. (2018). Nursing Outcomes Classification
(NOC). Yogyakarta : Mocomedia.
Butcher, H., Dochterman, J., Buluchek, G., & Wagner, C. (2018). Nursing Intervention Classification.
Yogyakarta : Mocomedia.
http://45.112.126.114/lib/union/index.php?p=show_detail&inXML=true&id=11832
Siregar, S. P. (2016). Alergi Makanan Pada Bayi dan Anak. Sari Pediatri, 3(3), 168.
doi:10.14238/sp3.3.2001.168-74
Terima Kasih