TENTANG
“ ILEUS OBSTRUKSI ”
OLEH :
VEVIOLA FITRI
(1714201171)
Dosen Pembimbing :
Ns. ALDO YULIANO, M. M
Tn. A umur 50 tahun masuk ke IGD RS X pada tanggal 20 Juli 2020 jam 17.00 WIB
dengan keluhan nyeri kram pada perut dan perut terasa kembung dan mual, demam, kadang
flatus, sulit BAB dan nafsu makan minum menurun sejak 4 hari yg lalu. Hasil pemeriksaan
fisik TTV : TD : 130/90 mmHg, S : 36, 5 oC, N : 90 x/mnt, RR : 16 x/mnt. pemeriksaan
radiologi didapatkan hasil menyokong gambaran Ileus Obstruksi letak tinggi cardiomegali
A. Primary Survey
1. Airway
a. Adakah sumbatan jalan napas atau benda asing, bronkospasme darah,
sputum/lender ?
Tidak ada sumbatan jalan nafas yang di alami pasien
b. Bunyi napas ?
Normal atau Vesikuler
2. Breathing
a. Adakah sesak nafas, frekuensi dan irama napas ?
Pasien tidak mengalami sesak nafas, frekuensi nafas nya normal
yaitu 18x/menit dan irama nafas nya normal
b. Jenis pernapasan, pola napas (retraksi IC, otot bantu pernapasan, dll) ?
Pasien tidak menggunakan otot bantu napas dalam bernafas
c. Adakah reflek batuk dan jenis batuknya serta karakteristik sputum ?
Pasien tidak mengalami batuk
d. Adakah suara napas abnormal ?
Tidak ada suara abnormal yang terdengar pada pasien
3. Circulation
a. Berapa frekuensi nadi dan tekanan darah serta karakteristiknya ?
Frekuesni nadi 90X/menit
Tekanan darah 130/90 mmHg
b. Bagaimana akral, warna kulit, capillary refill dan edemanya ?
Akral dingin
Warna kulit sawo matang
Tidak terdapat edema
c. Adakah nyeri dada dan bagaimana karakteristiknya ?
Tidak ada nyeri dada yang dialami pasien saat dilakukan pengkajian
4. Disability
Bagaimana kualitas dan kuantitas kesadarannya ?
Pasien mengalami kesadaran komposmentis
5. Exposure
a. Adakah jejas luka dan bagaimana karakteristiknya ?
Tidak ada luka jejas pada tubuh pasien
b. Adakah perdarahan dan bagaimana karakteristiknya ?
Pasien tidak mengalami pendarahan
B. Sekunder Survey
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri kram pada perut dan perut terasa kembung dan mual,
demam, kadang flatus, sulit BAB dan nafsu makan minum menurun sejak 4
hari yg lalu
2. Alergi terhadap obat, makanan tertentu
Pasien tidak ada mengalami alergi terhadap obat dan makanan
3. Pengobatan terakhir
Pasien mengatakan tidak ada mengosumsi obat sebelumnya
4. Pengalaman pembedahan
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami pembedahan
5. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit yang lainnya
6. Riwayat penyakit sekarang
Hasil pemeriksaan radiologi didapatkan hasil menyokong gambaran Ileus
Obstruksi letak tinggi cardiomegaly.
C. Tindakan Keperawatan yang Pertama di Lakukan
Tindakan awal di situasi gawat darurat pada pasien ileus obstruksi harus selalu dimulai
dari stabilisasi ABC (Airway, Breathing Circulation). Setelah airway dan breathing stabil
segera lakukan resusitasi cairan dengan menggunakan cairan isotonis atau pengganti
elektrolit lainnya, dekompresi gastrointestinal, serta analgetik sesuai indikasi. Pemasangan
kateter foley juga diperlukan untuk memonitor output urin. Dekompresi gastrointestinal
dapat dilakukan dengan cara memasang nasogastric tube.
NGT juga mempermuda dilakukannya suction serta mencegah terjadi aspirasi. Konsultasi
bedah di awal juga diperlukan untuk tatalaksana lebih lanjut. Observasi pasien ileus
obstruktif tidak diperbolehkan melebihi 12-24 jam, apabila tidak terdapat perbaikan segera
lakukan operasi untuk menghindari kemungkinan komplikasi.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan obstruksi intestinal
E. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
1. Setelah dilakukan tindakan
Risiko ketidakseimbangan
keperawatan selama 2x24 jam Observasi:
cairan berhubungan dengan
masalah diharapkan: monitor frekuensi nadi dan
obstruksi intestinal
Asupan cairan meningkat kekuatan nadi
Haluaran urin meningkat monitor frekuensi nafas
Asites menurun monitor berat badan
monitoe intake-output
cairan
identifikasi tanda-tanda
hipovolemia
Terapeutik:
atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi:
jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi:
jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
jelaskan strategi merekan
nyeri
ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
kolaborasi
kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Cara Pencegahan :
Salah satu penanganan pada pasien dengan permasalahan obstruksi ileus adalah
dengan pembedahan laparotomi, penyayatan pada dinding abdomen atau peritoneal
(Fossum, 2002).
H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi didapatkan hasil menyokong gambaran Ileus Obstruksi letak
tinggi cardiomegaly.
Darah lengkap: WBC 6,6, Neutrofil 76,9, Lymphosit 16,2, RBC 4,31 , HGB 11,1 ↓,
Hematokrit 33,2 ↓, PLT 477 ↑
I. Terapi
Dekompresi
IVFD NS 0,9% 20 tpm
Aminofuschin : D5% : NS
1500 : 500 : 500
Konsul Obgyn
J. WOC
K.Identifikasi Tindakan Keperawatannya yang Dapat di Lakukan Untuk Mengatasi
Masalah/Diagnosa tersebut(Mandiri/Kolaborasi)
Memonitor frekuensi nadi dan kekuatan nadi
Memonitor frekuensi nafas
Memonitoe intake-output cairan
Mengidentifikasi tanda-tanda hipovolemia
Mengatur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
Memonitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta kebutuhan kalori
Mengidentifikasi lokasi nyeri, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Mengidentifikasi lokasi nyeri
Mengiidentifikasi respon nyeri non verbal
Mengajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik