Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA

PROGRAM PROFESI NERS

1. Identitas klien
Nama : Tn. D
Umur : 85 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa : Retensi Urine

2. Analisa Data
Tanggal Data Fokus Masalah Penyebab
09/05/2019 DS: Klien mengatakan Retensi urine hambatan
BAK tidak lancar, keluar pada saluran
tapi sedikit. kurang lebih uretra
sudah 3 hari.
DO:
Tampak ada penumpukan
pada kandung kemih.
TD : 182/94 Mmhg
N : 77 x/mnt
S : 36 C
Rr : 20 x/mnt

3. Diagnosa keperawatan
- Retensi urin b.d hambatan pada saluran uretra
4. Tindakan Keperawatan
Pemasangan kateter

5. SOP tindakan
a. Tujuan tindakan
1) Menghilangkan distensi kandung kemih
2) Sebagai pengkajian residu urine, bila kandung kemih tidak mampu di
kosongkan secara lengkap
3) Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami gangguan
hemodiamik
b. Prinsip tindakan : Steril
c. Persiapan alat
1) Bak instrument yang berisi :
a) Sarung tangan steril
b) Sarung tangan bersih
c) Satu duk steril
d) Satu duk lubang
e) Larutan pembersih antiseptic
f) Kateter
g) Spuit yang sudah terisi aquabidest
h) Selang drainase steril dan kantong pengumpul urine
i) Plester
j) Selimut mandi
k) Perlak pengalas
l) Kantong sampah atau bengkok
d. Langkah-langkah prosedur tindakan
No Langkah-langkah
1 Cuci tangan
2 Siapkan klien
3 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada klien dan keluarga
4 Jaga privacy klien
5 Posisi perawat menghadap klien, berada di sebelah kiri tempat tidur (apabila
tangandominan adalah tangan kanan, maka berdiri di sebelah kanan)
6 Bantu klien pada posisi dorsal rekumben (terlentang dengan lutu fleksi). Minta klien
untukmerilekskan pahanya sehingga memudahkan rotasi eksternal. Bila klien tidak dapat
mengabdusikan tungkainya pada sendi panggul (missal arthritis sendi), baringkan klien
pada posisi miring (Sim’s) dengan tungkai atas fleksi pada lutut dan
panggul
7 Selimuti bagian ekstremitas bawah klien
8 Memasang perlak pengalas dan pispot
9 Kenakan sarung tangan bersih dan cuci area perinatal dengan air hangat menggunakan
waslap sesuai kebutuhan dan keringkan dengan handuk
10 Angkat pispot dan perlak pengalas
11 Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
12 Buka kateter sesuai petunjuk, pertahankan dasar wadah tetap setril
13 Gunakan sarung tangan steril
14 Ambil duk steril dan biarkan tidak melipat. Pastikan bahwa duk ini tidak
menyentuh permukaan yang terkontaminasi
No Langkah-langkah
15 Letakkan duk di atas tempat tidur di antara paha klien. Sisipkan tepi duk tepat di
bawah pantat klien, perhatikan utuk tidak menyentuh permukaan terkontaminasi dengan
tangan yang telah menggunakan sarung tangan
16 Tutupkan duk berlubang di atas perineum klien, memajankan labia dan berhati-hati
untuk tidak menyentuh permukaan yang terkontaminasi
17 Letakkan bak instrument steril dan isinya di atas duk steril di antara paha klien
18 Buka kemasan yang berisi larutan pembersih antiseptic dan tuangkan isinya ke kassa
19 Berikan pelumas pada dasar ujung kateter 2,5 cm sampai 5 cm.
20 Dengan tangan non dominan, hati-hati regangkan labia untuk pemajanan sempurna
meatusuretra. Pertahankan tangan non dominan pada posisi ini sepanjang prosedur
21 Dengan tangan dominan, ambil kateter 7,5 cm sampai 10 cm dan dari ujung.
Letakkanujung kateter pada wadah penampung urin (urine bag)
22 Minta klien untuk menghindari mengejan dengan cara tarik napas dalam dan
dengan perlahan memasukkan kateter melalui meatus
23 Dorong kateter sekitar 5 sampai 7,5 cm pada orang dewasa. Urine yang nampak
keluarmenandakan bahwa ujung kateter sudah berada di dalam kandung kemih atau
uretra bawah
24 Dengan tangan non dominan, hubungkan spuit ke port injeksi pada ujung kateter
25 Perlahan injeksikan aquabidest
26 Setelah mengembangkan balon dengan baik, tangan non dominan dan tarik perlahan
untukmerasakan tahanan
27 Hubungkan ujung kateter ke selang penampung
28 Plester kateter ke sebelah dalam paha klien dengan plester non-alergik
29 Lepaskan sarung tangan dan rapikan peralatan
30 Bantu klien ke posisi nyaman
31 Cuci tangan.

6. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya
a. Bahaya yang mungkin terjadi:
1) Prinsip steril yang tidak terjaga selama pemasangan kateter akan
meningkatkan resikomasuknya bakteri dan mikroorganisme lainnya
masuk ke dalam saluran kemih danmenyebabkan infeksi saluran
kemih. Selain itu, pemasangan kateter yang tidak dilakukandengan
lembut dan hati-hati akan menyebabkan luka di saluran kemih dan
area genitalia.
2) Bahaya yang terjadi kemungkinan klien tidak bisa mengontrol untuk
berkemih setelah dilepas selang kateter
b. Cara pencegahan
Ajarkan bledder training untuk melatih mengontrol untuk berkemih

7. Hasil yang didapat dan maknanya


S : Klien mengatakan sekarang merasa lega, klien mengatakan sakit pada
kandung kemih berkurang, dan agak sakit pada saluran kencing
O : Klien tampak tenang, urine keluar berwarna kuning,jernih tidak ada
gumpalan
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kateter sampai pemeriksaan selanjutnya.
Lakukan perawatan kateter.

8. Evaluasi diri (Menurut analisa anda tindakan tersebut apa dapat mengatasi
masalah keperawatan)
Klien bisa mengeluarkan urine melalui selang kateter

Pemalang, Mei 2019


Mengetahui Penyusun
Pembimbing Klinik

Slamet Teguh, S.Kep.,Ns Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai