Anda di halaman 1dari 49

COMPREHENSIVE CLINICAL SKILL ANALYSIS

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS

Oleh

Messy Wulandari (18301056)

Dosen Pembimbing

Ns. Sri Yanti. M.Kep., Sp.Kep. MB

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
PEKANBARU
2021
WOC (Web Of Caution)
MCP TEORI
SDKI : Defisit Nutrisi b.d peningkatan kebutuhan
ND: Defesien volume cairan b.d Diuresis metabolism k.t infeksi
osmotik d.d balance cairan < 120-200 Data Subjektif :
mg/dl
 Nafsu makan menurun
Data Subjektif : MD: Diabetes Melitus Data Objektif :
 Merasa haus berlebihan Key assigment  Kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL
 Merasa lemah 1. Hiperglikemia berat (160-  Kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dL
Data Objektif : 180mg/100 ml)  Urin, gula, dan asekon : positif
 Poliuri 2. Hb A1C >6%  Berat badan 20% atau lebih direntang berat
 Polidipsi 3. Kadar glukosa darah sewaktu badan ideal
 Membrane mukosa kering >200 mg/dL  Membrane mukosa pucat
 Frekuensi buang BAK meningkat 4. Kadarg glukosa darah puasa >
 Serum albumin turun
126 mg/Dl
 CTR > 4 Detik
Terapi : Pemberian IV (RL, NaCl Dextrosa 5. CTR >4 detik
 Hb A1C >6 %
5%), diuretic, dan pemberian insulin 6. Urin, gula, dan asekon possitif
7. Glukosuria
Terapi: pemberian insulin secara IC dan OHO (Obat
8. Pandangan kabur
Hipoglikemi Oral)
9. Diuresis Osmotik
10. Poliuri
SDKI : Intoleransi aktivitas b.d gangguan 11. Polidipsi SDKI : ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d
kontratilitas jantung 12. Polifagi
Resitensi insulin
Data Subjektif : 13. Riwayat luka pada kulit
Data Subjektif :
 Dipsnea saat/setelah aktivitas 14. Astenia
 Lelah
 Merasa lemah 15. Metabolisme lemak abnormal
 Mulut kering
Data Objektif : 16. Arterosklerosis
 Haus meningkat
 Tekanan darah berubah >20%dari Data Objektif :
kondisi istirahat
SDKI: Kerusakan Integritas kulit b.d  Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi
 Gambaran EKG menunjukan
Neuropati perifer  Jumlah urin meningkat
iskemia
Data Subjektif:  Luka tak kunjung sembuh
Terapi : anti hipertensi, metabloker   CRT > 4 detik
Data Objektif: Terapi :
-  Kerusakan jaringan atau lapisan kulit  Sulfonilurea
 Nyeri  Pemberian insulin melalui IC
 Perdarahan
 Kemerahan
Terapi : tablet simvastatin, antibiotik
INTERVENSI

N Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


O
1. Kekurangan volume Tujuan setelah dilakukan Pemantauan Elektrolit
cairan b.d diuresis asuhan keperawatan 3x24
 Observasi
osmotic d.d balance jam diharapkan kebutuhan
- Identifikasi kemungkinan
caira > 120-200 mg/dl nutiris klien terpenuhi
penyebab
Kriteria hasil: ketidakseimbangan
1. Asupan cairan elektrolit

meningkat - Monitor kehilangan cairan

2. Dehidrasi meurun - Monitor tdanda dan gejala

3. Tekanan darah membaik hiperkalsemia

4. Frekuensi nadi membaik  Terapeutik


- Atur interval waktu
5. Tekanan arteri
pemantauan sesuai dengan
membaiik
kondisi pasien
- Dokumentasi hasil
pemantauan
 Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantuan, jika perlu
Manajemen Cairan

 Observasi
- Monitor status dehidrasi
- Monitor berat badan harian
- Monitor berat badan
sebelum dan sesudah
dialisis
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
- Monitor status
hemodinamik
 Terapeutik
- Catat intake-output dan
hitung balance cairan 24
jam
- Berikan asupan cairan,
sesuai kebutuhan
- Berikan cairan intravena,
jika perlu
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
diuretic, jika perlu
Manajemen Elektrolit

 Observasi
- Identifikasi tanda dan
gejala ketidakseimbangan
kadar elektrolit
- Identifikasi penyebab
ketidakseimbangan
elektrolit
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor efek samping
pemberian suplemen
elektrolit
 Terapeutik
- Berikan cairan, jika perlu
- Berikan diet yang tepat
- Anjurkan pasien dan
keluarga untuk
memodifikasi diet
- Pasang akses intravena,
jika perlu
 Edukasi
- Jelaskan jenis, penyebab
dan penangan
ketidakseimbangan
elektrolit
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
suplemen elektrolit, sesuai
indikasi
2. Defisist Nutrisi b.d Tujuan: setelah dilakukan Edukasi diet
Ppeningkatan asuhan keperawatan 2x24
 Observasi
kebutuhan metabolism jam satatus nutrisi pasien
- Identfikasi tingkat
k.t infeksi kembali meningkat
pengetahuan saat ini
- Identifikasi kebiasaan pola
Kriteria hasil:
makan saat ini dan masa
1. BB kembali dalam lalu
batas normal - Identifikasi persepsi pasien
2. Tebal lipatan kulit dan keluarga mengenai
membaik diet yang diprogramkan
3. Ondeks masa tubuh  Terapeutik
membaik - Persiapkan materi
4. Klien dapat mengetahui - Jadwalkan waktu yang
asupan nutirisi tepat untuk memberikan
Tujuan: setelah dilakukan pendidikan kesehatan
asuhan keperawatan 1x24 - Berikan kesempatan
jam diharapakan pasien dan keluarga untuk
gangguan makan teratasi bertanya
Kriteria hasil: - Sediakan rencana makanan
tertulis, jika perlu
1. BB kembali dalam
 Edukasi
batas normal
- Jelaskan tujuan kepatuhan
2. Klien dapat mengetahui
diet terhadap kesehatan
asupan nutirisi
- Informasikan makanan
3. Dapat mengatasi
yang diperbolehkan dan
gangguan makan
yang dilarang untuk
dikonsumsi
- Anjurkan mengganti bahan
makanan sesuai dengan
diet yang diprogramkan
- Ajarkan cara membaca
label dan memilih
makanan yang sesuai
- Ajarkan cara
merencanakan makanan
yang sesuai program
- Rekomendasikan resep
makanan yang sesuai
dengan diet, jika perlu
 Kolaborasi
- Rujuk ke ahli gizi dan
sertakan keluarga, jika
perlu
Manajemen Nutrisi

 Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi
makanan
- Identifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
 Terapeutik
- Berikan makanan tinggi
kalori dan protein
- Berikan suplemen
makanan, jika perlu
 Edukasi
- Ajarkan diet yang
diprogramkan

 Kolaborasi dengan ahli gizi


untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
Pemantauan nutrisi

 Observasi
- Identifikasi faktor yang
mempengaruhi asupan gizi
- Identifikasi perubahan
berat badan
- Identifikasi kelainan pada
kulit
- Identifikasi kelainan
eliminasi
- Monitor asupan oral
- Monitor hasil laboratorium
 Terapeutik
- Timbang berat badan
- Ukur antropometrik
komposisi tubuh
- Hitung perubahan berat
badan
- Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
- Dokumentasi hasil
pemantauan
 Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
3. Intoleransi aktivitas b.d Manajemen energy
gangguan kontratilitas  Observasi
jantung - Identifikasi gangguan
fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik
dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas

 Terapeutik
- Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus
- Lakukan latihan rentang
gerak pasif atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi
yang menenangkan
- Fasilitasi duduk disisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
 Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
 Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
Terapi aktifitas
 Observasi
- Identifikasi defisit tingkat
aktivitas
- Identifikasi kemampuan
berpartisipasi dalam
aktivitas tertentu
- Identifikasi sumber daya
untuk aktivitas yang
diinginkan
- Identifikasi strategi
meningkatkan partisipasi
dalam aktivitas
- Monitor repons emosional,
fisik, sosial, dan spiritual
terhadap aktivitas
 Terapeutik
- Fokus pada kemampuan,
bukan defisit yang dialami
- Sepakati komitmen untuk
meningkatkan frekuensi
dan rentang aktivitas
- Fasilitasi memilih aktivitas
dan tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten
sesuai kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial
- Fasilitasi makna aktivitas
yang dipilh
- Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan
untuk mengkomodasi
aktivitas yang dipilih
- Fasilitasi aktivitas fisik
rutin
- Fasilitasi aktivitas
pengganti saat mengalami
keterbatasan energi atau
gerak
- Fasilitasi aktivitas motoric
kasar untuk pasien
hiperaktif
- Fasilitasi aktivitas motoric
untuk merelaksasi otot
- Libatkan keluarga dalam
aktivitas, jika perlu
- Fasilitasi pasien dan
keluarga memantau
kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
- Berikan penguatan positif
atas partisipasi dalam
aktivitas

 Edukasi
- Jelaskan motode aktivitas
fisik sehari-hari, jika perlu
- Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
- anjurkan keluarga untuk
memberi penguatan positif
atas partisipasi dalam
aktivitas
 Kolaborasi
- Kolaborasi dengan terapis
okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program
aktivitas, jika sesuai
4. Ketidakstabilan kadar Tujuan setelah dilakukan Dukungan kepatuhan program
glukosa darah b.d asuhan keperawatan 2x24 pengobatan
Resistensi Insulin jam klien kadar glukosa  Observasi
pasie normal - Identifikasi kepatuhan
menjalani program
Kriteria hasil: pengobatan
 Terapeutik
1. Kadar glukosa
- Buat komitmen menjalani
membaik
program pengobatan
2. Rasa haus menurun
dengan baik
3. Koordinasi meningkat
- Buat jadwal pendamping
Tujuan setelah dilakukan
keluarga untuk bergantian
asuhan keperawatan 2x24
menemani pasien selama
jam klien kadar glukosa
menjalani program
pasie normal
pengobatan, jika
diperlukan
Kriteris hasil
- Dokumentasikan aktivitas
1. Peningkatan urin selama menjalani proses
output tidak ada pengobatan
2. Peningkatan glukosa - Libatkan keluarga untuk
dara tidak ada mendukung program
3. Muluk kering tidak pengobatan yang dijalani
ada  Edukasi
- Informasikan program
pengobatan yang harus
dijalani
- Informasikan menfaat
yang akan diperoleh jika
teratur menjalani
program pengobatan
- Anjurkan keluarga untuk
mendampingi dan
merawat pasien selama
menjalani program
pengobatan
- Anjurkan pasien dan
keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat, jika
perlu

Manajemen Hiperglikemia

 Observasi
- Identifikasi
kemungkinan penyebab
hiperglikemia
- Identifikasi situasi yang
menyebabkan kebutuhan
insulin meningkat
- Monitor kadar glukosa
darah
- Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
- Monitor intake dan
output cairan
- Monitor keton urun,
elektrolit, tekanan darah
ortostatik dan frekuensi
nadi
 Terapeutik
- Berikan asupan cairan
oral
- Konsultasi dengan medis
jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada
atau memburuk
 Edukasi
- Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari
250 mg/dL
- Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri
- Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
- Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian
keton urin, jika perlu
- Ajarkan pengelolaan
diabetes
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan iv, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
kalium, jika perlu
Pelibatan keluarga

 Observasi
- Identifikasi kesiapan
keluarga untuk terlibat
dalam perawatan
 Terapeutk
- Cipatakan hubungan
terapeutik pasien dengan
keluarga dalam
perawatan
- Diskusikan cara
perawatan dirumah
- Motivasi keluarga
mengembangkan aspek
positif rencana
perawatan
- Fasilitasi keluarga
membuat keputusan
perawatan
 Edukasi
- Jelaskan kondisi pasien
pada keluarga
- Informasikan tingkat
ketergantungan pasien
pada keluarga
- Informasikan harapan
pasien pada keluarga
- Anjurkan keluarga
bersifat asertif dalam
perawatan
- Njurkan keluarga terlibat
dalam perawatan
5. Gangguan integritas Tujuan: setelah dilakukan Perawatan luka
kulit / Jaringan b.d asuhan keperawatan 1x24
 Observasi
Neuropati perifer jam diharapakan lukka
- Monitor karakteristik
pasienn dapat terlindunngi
luka
dari risiko infeksi
- Monitor tana-tanda
Kriteria hasil: infeksi
1. Kerusakan  Terapeutik
jaringan menurun - Cukur rambut disekitar
luka
2. Kerusakan lapisan
- Bersihkan dengan cairan
kulit menurun
NaCl
3. Jaringan parut
- Bersihkan jaringan
menurun
nekrotik
4. Perfusi jaringan - Berikan salep yang
meningkat sesuai kulit/lesi

Tujuan: setelah dilakukan - Pasang balutan sesuai

keperawatan 1x24 jam jenis luka

mempertahan integritas - Pertahankan teknik setril

kulit saat melakukan


perawatan luka
- Ganti balutan sesuai
Kriterian hasil jumlah eksudat dan
1. Integritas kulit drainase
dipertahankan - Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2
2. Luka tidak semakin
jam/sesuai kondisi
memburuk
pasien
3. Perfusi jaringan baik - Berikan diet dengan
kalori 30-35
4. Pigmentasi abnormal
kkal/kbBB/hari dan
menurun
protein 1,25-1,5
g/kgBB/hari\
- Berikan suplemen
vitamin dan mineral
- Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika
perlu
 Edukasi
- Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
- Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
 Kolaborasi
- Kolaborasi prosedur
debridement
- Kolaborasi pemberian
antibiotic

Perawatan integritas kulit

 Observasi
- Identitifikasi
penyebabintegritas kulit
 Terapeutik
- Atur posisi setiap 2 jam
jika tirah baring
- Gunakan produk
berbahan minyak pada
kulit kering
- Gunakan produk
berbahan ringan/alami
pada kulit sensitive
- Hindari produk berbahan
dasar alcohol pada kulit
kering
 Edukasi
- Anjurkan menggunakan
pelembab
- Anjurkan minum air
yang cukup
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
- Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrim
- Anjurkan mandi
menggunakan sabun
secukupnya
FORMAT PENGKAJIAN
MCP
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG DIANGKAT PADA KASUS:

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Resistensi insulin


2. Kekurangan volume cairan b.d Diuresis Osmotik
3. Defisit nutrisi b.d peningkatan metabolism k.t infeksi
4. Ansietas b.d stressor k.t penyakit kronis (DM)
5. Gangguan integritas kulit b.d neuropati perifer
FORMAT INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. A Nama Preseptee : Messy Wulandari


Ruangan : Kenanga NIM : 18301056
No. RM : 002-875

Diagnosa Keperawatan : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Resistenti Insulin


Tanda Mayor :
 GDS 308 mg/Dl
 Diuresis Osmotik
Tanda Minor:
 Mukosa bibir kering
 Rasa haus meningkat
SLKI SIKI
Tujuan : Intervensi:
Tujuan: setelah dilakukan asuhan Dukungan kepatuhan program pengobatan
keperawatan 1x24 jam diharapakan lukka  Observasi
pasienn dapat terlindunngi dari risiko - Identifikasi kepatuhan menjalani
infeksi program pengobatan
Kriteria hasil:  Terapeutik
- Buat komitmen menjalani program
4. Kadar glukosa membaik
pengobatan dengan baik
5. Rasa haus menurun
- Buat jadwal pendamping keluarga
6. Koordinasi meningkat
untuk bergantian menemani pasien
Tujuan setelah dilakukan asuhan
selama menjalani program
keperawatan 2x24 jam klien kadar glukosa
pengobatan, jika diperlukan
pasie normal
- Dokumentasikan aktivitas selama
menjalani proses pengobatan
Kriteris hasil
- Libatkan keluarga untuk mendukung
4. Peningkatan urin output tidak ada program pengobatan yang dijalani
5. Peningkatan glukosa dara tidak ada
6. Muluk kering tidak ada  Edukasi
- Informasikan program pengobatan
yang harus dijalani
- Informasikan menfaat yang akan
diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan
- Anjurkan keluarga untuk
mendampingi dan merawat pasien
selama menjalani program
pengobatan
- Anjurkan pasien dan keluarga
melakukan konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat, jika perlu
Manajemen Hiperglikemia

 Observasi
- Identifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemia
- Identifikasi situasi yang
menyebabkan kebutuhan insulin
meningkat
- Monitor kadar glukosa darah
- Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor keton urun, elektrolit,
tekanan darah ortostatik dan
frekuensi nadi
 Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
- Konsultasi dengan medis jika tanda
dan gejala hiperglikemia tetap ada
atau memburuk

 Edukasi
- Anjurkan menghindari olahraga
saat kadar glukosa darah lebih dari
250 mg/dL
- Anjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan terhadap diet
dan olahraga
- Ajarkan indikasi dan pentingnya
pengujian keton urin, jika perlu
- Ajarkan pengelolaan diabetes
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian insulin, jika
perlu
- Kolaborasi pemberian cairan iv,
jika perlu
- Kolaborasi pemberian kalium, jika
perlu

Pelibatan keluarga

 Observasi
- Identifikasi kesiapan keluarga
untuk terlibat dalam perawatan
 Terapeutk
- Cipatakan hubungan terapeutik
pasien dengan keluarga dalam
perawatan
- Diskusikan cara perawatan
dirumah
- Motivasi keluarga
mengembangkan aspek positif
rencana perawatan
- Fasilitasi keluarga membuat
keputusan perawatan
 Edukasi
- Jelaskan kondisi pasien pada
keluarga
- Informasikan tingkat
ketergantungan pasien pada
keluarga
- Informasikan harapan pasien pada
keluarga
- Anjurkan keluarga bersifat asertif
dalam perawatan
- Ajurkan keluarga terlibat dalam
perawatan

Diagnosa Keperawatan : Kekurangan Volume Cairan b.d Diuresis Osmotik


Tanda Mayor:
 Poliuri
 Polidipsi
 Diuresis osmotic
 Intake cairan 2,240 CC
Tanda Minor
 Membrane mukosa kering
 Banyak minum
SLKI SIKI
Tujuan: Intervensi
Tujuan setelah dilakukan asuhan keperawatan Pemantauan Elektrolit
3x24 jam diharapkan kebutuhan nutiris klien
terpenuhi
Kriteria hasil:  Observasi
1. Asupan cairan meningkat - Identifikasi kemungkinan penyebab
2. Dehidrasi meurun
3. Tekanan darah membaik ketidakseimbangan elektrolit
4. Frekuensi nadi membaik
- Monitor kehilangan cairan
5. Tekanan arteri membaik
- Monitor tdanda dan gejala
hiperkalsemia
 Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
 Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantuan, jika
perlu
Manajemen Cairan

 Observasi
- Monitor status dehidrasi
- Monitor berat badan harian
- Monitor berat badan sebelum dan
sesudah dialisis
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
- Monitor status hemodinamik
 Terapeutik
- Catat intake-output dan hitung
balance cairan 24 jam
- Berikan asupan cairan, sesuai
kebutuhan
- Berikan cairan intravena, jika perlu
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretic, jika
perlu
Manajemen Elektrolit

 Observasi
- Identifikasi tanda dan gejala
ketidakseimbangan kadar elektrolit
- Identifikasi penyebab
ketidakseimbangan elektrolit
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor efek samping pemberian
suplemen elektrolit
 Terapeutik
- Berikan cairan, jika perlu
- Berikan diet yang tepat
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk
memodifikasi diet
- Pasang akses intravena, jika perlu
 Edukasi
- Jelaskan jenis, penyebab dan
penangan ketidakseimbangan
elektrolit
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian suplemen
elektrolit, sesuai indikasi

Diagnosa Keperawatan : Defisit nutrisi b.d Peningkatan kebutuhan metabolism k.t infeksi
Tanda Mayor :
 GDS 30 mg/Dl
 BB turun
Tanda Minor :
 Albumin 2,5 mg/Dl
 Membrane mukosa pucat
 Hb 7,8 g/Dl

SLKI SIKI
Tujuan: Intervensi:
Tujuan: setelah dilakukan asuhan Edukasi diet
keperawatan 2x24 jam satatus nutrisi
 Observasi
pasien kembali meningkat
- Identfikasi tingkat pengetahuan saat
ini
Kriteria hasil:
- Identifikasi kebiasaan pola makan
5. BB kembali dalam batas normal saat ini dan masa lalu
6. Tebal lipatan kulit membaik - Identifikasi persepsi pasien dan
7. Ondeks masa tubuh membaik keluarga mengenai diet yang
8. Klien dapat mengetahui asupan nutirisi diprogramkan
 Terapeutik
Tujuan: setelah dilakukan asuhan - Persiapkan materi
keperawatan 1x24 jam diharapakan - Jadwalkan waktu yang tepat untuk
gangguan makan teratasi memberikan pendidikan kesehatan
- Berikan kesempatan pasien dan
Kriteria hasil: keluarga untuk bertanya
- Sediakan rencana makanan tertulis,
4. BB kembali dalam batas normal
jika perlu
5. Klien dapat mengetahui asupan nutirisi
 Edukasi
6. Dapat mengatasi gangguan makan
- Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
- Informasikan makanan yang
diperbolehkan dan yang dilarang
untuk dikonsumsi
- Anjurkan mengganti bahan makanan
sesuai dengan diet yang
diprogramkan
- Ajarkan cara membaca label dan
memilih makanan yang sesuai
- Ajarkan cara merencanakan makanan
yang sesuai program
- Rekomendasikan resep makanan
yang sesuai dengan diet, jika perlu
 Kolaborasi
- Rujuk ke ahli gizi dan sertakan
keluarga, jika perlu

Manajemen Nutrisi

 Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi makanan
- Identifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
 Terapeutik
- Berikan makanan tinggi kalori dan
protein
- Berikan suplemen makanan, jika
perlu
 Edukasi
- Ajarkan diet yang diprogramkan

 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk


menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

Pemantauan nutrisi

 Observasi
- Identifikasi faktor yang
mempengaruhi asupan gizi
- Identifikasi perubahan berat badan
- Identifikasi kelainan pada kulit
- Identifikasi kelainan eliminasi
- Monitor asupan oral
- Monitor hasil laboratorium
 Terapeutik
- Timbang berat badan
- Ukur antropometrik komposisi tubuh
- Hitung perubahan berat badan
- Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
 Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu

Diagnosa Keperawatan : Ansietas b.d Stressor k.t penyakit kronis (DM)


Tanda Mayor :
 Merasa khawatir dengan kondisinya yang sekarang
Tanda Minor :
 Frekuensi napas 22 kali/menit
 Frekuensi TD 140/90 mmHg
 Tampak pucat
 Tampak murung
SLKI SIKI

Tujuan: Intervensi:

Setelah dilakukan intervensi keperawatan Reduksi Ansietas


selama 2 x 24 jam, maka ansietas menurun.
 Observasi
Kriteria hasil:
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
1. Rasa khawatir akibat kondisi yang
dihadapi menurun - Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan

2. Perilakau cemas menurun nonverbal)

3. Kondisi pucat kembali normal  Terapeutik

4. Frekuensi napas kembali membaik - Ciptakan suasana terapeutik untuk


5. Td kembali normal menumbuh kan kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
dengarka dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan
menyakinkan
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
- Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang
 Edukasi
- Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien
 Kolaborasi
- (-)
Terapi Relaksasi
 Observasi
- Identifikasi penurunan tingkat energy,
ketidakmampuan berkonsentrasi atau
gejala lain yang menganggu kemampuan
kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
efektif digunakan
- Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan
penggunaan teknik sebelumnya
- Monitor respon terhadap terapi relaksasi
 Terapeutik
- Ciptakan lingkungan yang tenang
- Gunakan nada suara lembut dengan
irama lambat
- Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lain
 Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat jenis
relaksasi yang digunakan
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi
yang dipilih
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi atau
melatih teknik yang dipilih
- Demosntrasikan dan latih teknik
relaksasi
 Kolaborasi
- (-)

Diagnosa Keperawatan : Gangguan integritas kulit b.d Neuropati Perifer


Tanda Mayor :
 -
Tanda Minor :
 Nyeri skala 2 (1-5)
 Kemerahan
 Teraba hangat
 Bengkak
SLKI SIKI

Tujuan: Intervensi:

Tujuan: setelah dilakukan asuhan Perawatan luka


keperawatan 1x24 jam diharapakan lukka
 Observasi
pasienn dapat terlindunngi dari risiko
- Monitor karakteristik luka
infeksi
- Monitor tana-tanda infeksi
Kriteria hasil:
 Terapeutik
5. Kerusakan jaringan menurun - Cukur rambut disekitar luka
- Bersihkan dengan cairan NaCl
6. Kerusakan lapisan kulit menurun
- Bersihkan jaringan nekrotik
7. Jaringan parut menurun
- Berikan salep yang sesuai kulit/lesi
8. Perfusi jaringan meningkat - Pasang balutan sesuai jenis luka
- Pertahankan teknik setril saat
Tujuan: setelah dilakukan keperawatan
melakukan perawatan luka
1x24 jam
- Ganti balutan sesuai jumlah
mempertahan integritas kulit
eksudat dan drainase
Kriterian hasil
- Jadwalkan perubahan posisi setiap
5. Integritas kulit dipertahankan 2 jam/sesuai kondisi pasien

6. Luka tidak semakin memburuk - Berikan diet dengan kalori 30-35


kkal/kbBB/hari dan protein 1,25-
7. Perfusi jaringan baik
1,5 g/kgBB/hari\
8. Pigmentasi abnormal menurun - Berikan suplemen vitamin dan
mineral
- Berikan terapi TENS (stimulasi
saraf transcutaneous), jika perlu
 Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein
- Ajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
 Kolaborasi
- Kolaborasi prosedur debridement
- Kolaborasi pemberian antibiotic
Perawatan integritas kulit

 Observasi
- Identitifikasi penyebabintegritas
kulit
 Terapeutik
- Atur posisi setiap 2 jam jika tirah
baring
- Gunakan produk berbahan minyak
pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan
ringan/alami pada kulit sensitive
- Hindari produk berbahan dasar
alcohol pada kulit kering
 Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
- Anjurkan menghindari terpapar
suhu ekstrim
- Anjurkan mandi menggunakan
sabun secukupnya

Anda mungkin juga menyukai