A. Definisi
Tumor tulang adalah pertumbuhan abnormal pada sel-sel (neoplasma) di dalam tulang
yang kemungkinan bersifat benigna atau maligna. Maligna spinal sel adalah kanker yang
bermetastase pada regio femur. Kanker adalah neoplasma yang tidak terkontrol dari sel
anaplastik yang menginvasi jaringan dan cenderung bermetastase sampai ke sisi yang
jauh dalam tubuh (Wong, 2003).
Osteosarkoma (kanker tulang) adalah neoplasma tulang proimer yang sangat ganas.
Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang. Tepat yang paling sering terserang tumor
ini adalah bagian ujung tulang panjang. Penampakan kasar dari osteosarkoma bervariasi.
Neopasma tersebut dapat berupa (1) osteolitik, dengan tulang yang telah mengalami
kerusakan dan jaringan lunak diinvasi oleh tumor, atau (2) osteoblastik sebagai akibat
pembentukan tulang sklerotik yang baru. Periosteum yang baru dapat tertimbun dekat
dengan lesi, dan pada hasil pemeriksaan radiografi menunjukkan adanya suatu bangunan
yang berbentuk segitiga (Syamsuhidayat & De Jong, 2004).
B. Patofisiologis
Tumor ini biasanya terdapat pada metaphisis tulang panjang dimana tulang itu hancur
dan digantikan tulang baru. Daerah kerusakan tulang diikuti dengan abnormalitas tulang
yang baru dibentuk. Tumor ini melewati medula sampai ke daerah epiphisis. Ada
penyebaran ke jaringan lunak sekitar dengan osifikasi pada batas periosteal garis tulang
elebar ke daerah ekstraoseus.
Proses perjalanan penyakit pada osteosarkoma belum dapat diketahui dengan jelas
dan pasti, dari beberapa penelitian mengungkapkan adanya pembelahan sel-sel tumor
disebabkan karena tubuh kehilangan gen supressor tumor, sehingga sel-sel tulang dapat
membelah tanpa terkendali.
Adanya tumor pada tulang dapat menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor.
Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau
penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Pada
proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjado penimbunan periosteum tulang
yang baru dekat tempat lesi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Keperawatan Medikal Bedah
Osteosarkoma tumbuh secara cepatdan bersifat destruksi lokal. Keganasan ini akan
terus merusak korteks dari metafisis dan memacu teradinya fraktur patologis.
Osteosarkoma terlebih dahulu bermanifestasis ke oaru-pru dalam perjalanan penyakitnya.
b. Pemeriksaan fisik
a. Pada palpasi teraba massa pada derah yang terkena.
b. Pembengkakan jaringan lunak yang diakibatkan oleh tumor.
c. Pengkajian status neurovaskuler; nyeri tekan
d. Keterbatasan rentang gerak
c. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan radiologis menyatakan adanya segitiga codman dan destruksi
tulang.
b. CT scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru.
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Keperawatan Medikal Bedah
D. Analisis Data
No. Data Etiologi Diagnosa
1. DS: Zat karsinongen Nyeri akut
- Klien mengeluh nyeri pada
bagian femur Pertumbuhan sel kanker
- Klien mengatakan adanya nyeri
tekan di sisi yang sakit Bermetastase
DO:
- Wajah klien meringis kesakitan Aktivitas hematopatik
- Teraba massa tulang
- Pembengkakan di atas tulang Plasma tidak matang
dan persendian
Jumlah sel meningkat
Menekan syaraf nyeri
Nyeri akut
2. DS: Metastase sel kanker Kerusakan integritas
- Klien mengatakan gatal pada kulit
daerah yang sakit Sumsum tulang
mengalami kerusakan
DO: yang luas
- Pembengkakan pada regio
femur Perkembangan sel
- Luka yang luas pada bagian kanker yang luas
femur
Kerusakan integritas
kulit
E. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut
b. Resiko kerusakan integritas kulit
c. Intoleransi aktifitas
d. Harga diri rendah
F. Intervensi
1. Nyeri akut b.d agens cedera biologis (neoplasma), agens cedera fisik (abses)
NOC: - tingkat nyeri
- kontrol nyeri
Kriteria hasil: - mampu mengontrol nyeri
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang
- Mampu mengenali nyeri
- Mengatakan kenyamanan setelah nyeri berkurang
NIC
a. Manajemen nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi.
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
LAPORAN PENDAHULUAN
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Keperawatan Medikal Bedah
G. Daftar Pustaka
Baughman & Hackley. (2000). Keperawatan Medikal Bedah: Buku saku untuk
Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC.
Blog Keperawatan. (3 Februari 2015). Askep CA Tulang. Diperoleh 23 September
2017. http://nissa-uchil.blogspot.co.id/2015/02/askep-ca-tulang.html
Insan Cendikia Nusantara. (3 Juli 2017). Laporan Pendahuluan Tumor Tulang.
Diperoleh 23 September 2017.
https://insancendekianusantara.wordpress.com/2017/07/03/laporan-
pendahuluan-tumor-tulang/
Price, S.A. & Wilson, L. (2005). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit.
Jakarta: EGC.
Smeltzer & Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan-Bedah Brunner & Suddarth.
Jakarta: EGC.