Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : Mengenali Tanda Bahaya Pada Kehamilan


2. Penyuluh : Siti Ummu Hani
3. Sasaran : Ibu hamil
4. Tempat : Rumah Ny. MW
5. Waktu : 30 menit
6. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang tanda
bahaya pada kehamilan.
7. Tujuan Khusus
a. Ibu dapat memahami tentang tanda bahaya kehamilan.
b. Ibu dapat mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan.
c. Ibu dapat mengetahui komplikasi yang ditimbulkan.
d. Ibu mengetahui cara mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan.
8. Metode : Ceramah, diskusi tanya jawab
9. Media : Poster
10. Sumber : Study Internet
11. Evaluasi :
a. Ibu dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
b. Ibu dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan
c. Ibu dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan
d. Ibu dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan

12. Materi : Terlampir


13. Kegiatan penyuluhan
Waktu
No Penyuluh Ibu
(Menit)
Membuka penyuluhan dengan mengucap salam dan Menjawab salam ,
1. 2
melakukan perkenalan dengan Ibu memberikan pertanyaan
Mengungkapkan tujuan penyuluhan pada saat ini Memperhatikan
4. 3
yaitu penjelasan tentang tanda bahaya kehamilan
Melakukan ceramah tentang tanda bahaya Memperhatikan,
kehamilan meliputi pengertian, macam-macam tanda mengajukan pertanyaan
5. 10
bahaya kehamilan, komplikasi jika terjadi bahaya apabila ada materi yang
kehamilan, dan cara mencegah bahaya kehamilan kurang jelas.
6. Memberikan kesempatan kepada Ibu untuk bertanya 3 Memberikan pendapat
Berdiskusi mengenai materi tanda bahay kehamilan Menjawab pertanyaan
dan memberikan sejumlah pertanyaan kepada Ibu
7. 5
sehubungan dengan materi yang baru saja diberikan
untuk mengevaluasi pemahaman Ibu
8. Menutup penyuluhan dengan mengucap salam 2 Menjawab salam
Jumlah waktu 25

14. Evaluasi
a. Pelaksanaan
a) Tanggal/Jam : 18 Januari 2018 / 14.30 WIB
b) Tempat : Rumah Ny. MW
c) Respon terhadap penyuluhan : Ny. MW sangat aktif pada saat
penyuluhan dan juga bersemangat
d) Jumah pertanyaan yang diajukan : 4 buah pertanyaan
e) Macam pertanyaan yang diajukan :
1) Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya eklamsi pada kehamilan
kedua
2) Makanan yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi
3) Jika terjadi KPD berapa lama minimal waktu bayi akan lahir
4) Apa yang dilakukan jika berat badan pada TM II masih belum naik
padahal tidak mengalami mual muntah
LAMPIRAN
MATERI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada
seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang
serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi
pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya
kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan


1. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal
sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting
disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan ini
normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin
pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal
atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak
normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.
Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada
kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan
janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan
plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan
lahir (plasenta previa).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena
adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya
ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat
dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
3. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia
4. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain
adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti
tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh
tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan
kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang berlebihan selama
hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut
dengan preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak,
pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera
memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat.
5. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi
harus bergerak paling sedikit 3 kalu dalam 1 jam, jika ibu sedang berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
6. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak
dan mengompres untuk menurunkan suhu.
7. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal
ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks,
persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus, abrupsi placenta,
infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.
8. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali
merupakanketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatumasalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan
tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau
berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia
9. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari,gejalaini biasa terjadi 6 minggu
setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena
meningkatnya kadar hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang
sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk,
dinamakan Hiperemesis Gravidarum.
10. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut
dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada
trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002)
11. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6
kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat
badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan
menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
12. Kelainan letak janin
Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah
punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul
ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan.
Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan.
Kelainan letak janin antara lain:
1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim
Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di
rumah sakit.

C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan


a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan :
a) Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat
dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab
terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher
rahim dan Pap smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
6. Bayi lahir belum cukup bulan.
7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
8. Keguguran (abortus).
9. Persalinan tidak lancar / macet.
10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
11. Janin mati dalam kandungan.
12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)
D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda Bahaya
Kehamilan
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke
tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif. Makan
makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007)

Anda mungkin juga menyukai