Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

PADA TN. TH
DENGAN OSTEOSARKCOMA

DOSEN PEMBIMBING : NS. SRI MUHARNI,S.KEP, M.KEP

DISUSUN OLEH KELOMPOK I

1. Agung Rendana NIM 00120060


2. Agusriyanti NIM 00120077
3. Anang Wahyudi NIM 00120085
4. Belina Sofitra NIM 00120079
5. Dewi Diana NIM 00120076
6. Efrida Mayasari NIM 00120081
7. Ernita Yulianti NIM 00120078
8. Meldawaty NIM 00120082
9. Sumarlini NIM 00120075
10. Utami Puspita NIM 00120068

STIKES AWAL BROSS BATAM PROGRAM S1 KONVERSI ILMU KEPERAWATAN


TAHUN 2021/2022
SKENARIO 1, Kelompok 1

Tn. TH, 15 th, laki – laki beragama Islam, Pendidikan : kelas 1 SMA, alamat : Batam, suku : melayu,
pekerjaan pelajar, status perkawinan : belum menikah. Masuk RS 5 hari yang lalu, dengan riwayat :
Sekitar 5 bulan sebelum masuk RS ( SMRS ) klien jatuh terduduk, nyeri (+) pada sendi proksimal
femur dextra mulai bengkak, nyeri semakin meningkat, berobat ke RSF dan dikatakan oleh klien
bahwa menurut RSF klien tidak apa – apa. 1 minggu SMRS seluruh kaki kanan bengkak, nyeri (+) tak
bisa berjalan dan digerakan. Kemudian daerah yang bengkak mengeluarkan nanah. Dirawat dibagian
ortophedi dengan diagnose masuk artrithis septik dan osteomyelitis. Operasi dilakukan untuk tujuan
debridement. Diagnosa postoperasi dinyatakan primary bone tumor proximal femur dextra suspek
malignant. Saat operasi diambil bahan untuk biopsy ( patologi anatomi ), dengan hasil osteosarcoma.
Kondisi saat ini dengan status lokalis ( kaki kanan : terpasang skin traksi dengan beban 5 kg, akral
hangat, pulse (+), CRT < 3 detik, luka 17 x 2,5 cm, pus (+), kaki kiri : edem (+) didorsalis hingga distal
tibia, ROM full, nyeri/kaku sendi (-). Hasil lab : HB 9.8 d/dl ; albumin 2.14 g/dl. Hasil Ro thoraks : cor
dan pulmo dalam batas normal. Diberikan ceftriaxone 2 x 1 gr iv, ketorolac 3 x 30 mg iv, dan ranitidine
2 x 150 mg iv dan ivfd dex 5 %.

1) Problem

Identifikasi masalah terdiri dari : data subjektif dan data objektif dan kata sulit dalam

skenario

DATA SUBJEKTIF :

 Klien mengatakan Riwayat jatuh terduduk 5 bulan sebelum masuk Rumah Sakit

 KLien mengatakan nyeri semakin meningkat

 Klien mengatakan kaki kanan tak dapat berjalan dan digerakan

 Klien mengatakan seluruh kaki kanan bengkak

 Klien mengatakan sudah berobat ke RSF tapi dikatakan klien tidak apa - apa
DATA OBJEKTIF PRE OP :

 Pada sendi proximal femur dextra tampak mulai bengkak

 Area yang bengkak mulai pecah dan mengeluarkan nanah

 Kaki kanan tidak dapat berjalan dan digerakkan

DATA OBJEKTIF POST OP :

 Pada kaki kanan terpasang skin traksi dengan berat beban 5 kg

 Akral hangat

 Tampak luka ukuran 17 x 2,5 cm

 Tampak ada PUS

 Kaki kiri oedem dari dorsalis hingga tibia

 Pulse ( + )

 CRT < 3 detik, ROM full

 Hasil Lab : HB 9,8 gr /dl , Albumin 2,14 gr/dl

 Terapi post op : Ceftriaxone 2 x 1 gr iv , Ketorolac 3 x 30 mg iv, Ranitidine 2 x 150

mg iv, IVFD Dex 5%

2) Hipotesis

a) Kata sulit dalam scenario : Tidak ada

b) Perkiraan masalah didasarkan pada data subjektif dan data objektif serta

menentukan data mayor dan data minor

 Nyeri Kronis b.d Kondisi muskuloskleletal kronis

DS : Mengeluh nyeri

DO : Tidak dapat menuntaskan aktifitas


 Gangguan Mobilisasi fisik b.d Kerusakan integritas tulang

DS : Sulit menggerakkan extremitas

Nyeri saat bergerak

DO : Gerakan terbatas

Fisik lemah

 Gangguan Integritas Jaringan b.d Faktor mekanis ( adanya penekanan pada

tonjolan tulang )

DO : Kerusakan Jaringan

Nyeri

Hematoma

 Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi

DS : Menanyakan masalah yang dihadapi

DO : Menjalankan pemeriksaan yang tidak tepat

 Risiko defisit nutrisi dd Ketidakmampuan mencerna makanan dd

Ketidakmampuan mencerna makanan

 Risiko Harga Diri Rendah Kronis dd Gangguan Psikiatrik

 Risiko Jatuh dd Riwayat jatuh

c) Menentukan prioritas masalah

Nyeri Kronis b.d Kondisi Muskulukeletas Kronis

Gangguan Mobilisasi Fisik b.d Kerusakan Integritas Struktur Tulang

Gangguan Integritas Jaringan b.d Faktor Mekanis( Penekanan pada tonjolan

tulang )
Defisit Pengetahuan b.d Kurang Terpapar Informasi

Risiko Defisit Nutrisi dd Faktor Psikologis ( Stress, Keengganan untuk

makan )

Risiko Harga Diri Rendah Kronis dd Gangguan Psikiatrik

Risiko Jatuh dd Riwayat Jatuh

d) Menentukan keyword dari scenario

“ OSTEOSARCOMA “
3. Mekanisme Osteosarcoma sesuai dengan skenario.
Faktor Resiko

Nama : Tn. TH
Usia : 15 thn Tn. TH ( laki – laki ) Trauma Riwayat jatuh terduduk
Suku : Melayu Usia 15 thn
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status : Belum menikah Kerusakan tulang Dibawa berobat 5 bln
setelah terjadi trauma
Tn. TH masuk ke RS 5 hari yll dengan
keluhan jatuh terduduk 5 bln SMRS. Proliferasi sel tulang
Nyeri (+), pada sendi proximal femur secara abnormal MK : Defisit
dektra mulai bengkak, nyeri yang Pengetahuan b.d Kurang mendapatkan
dirasakan semakin meningkat. Sudah kurang terpapar informasi dan tingkat
berobat ke RSF tapi menurut RSF Invasi tumor ke informasi pengetahuan rendah
klien tidak apa-apa. ! minggu SMRS jaringan lunak
kaki kanan mulai bengkak dan nyeri,
tidak dapat berjalan dan digerakan, Keterlambatan penanganan
kemudian daerah yang bengkat mulai dan pengobatan
Respon pada tulang
pecah dan mengeluarkan nanah

Diagnosa masuk :
Artritis Septik dan Osteomilitis
Respon Osteolitik Respon Osteoblastik Timbul benjolan yang
semakin membesar

Osteosarcoma adalah
Neoplasma tulang Primer Kalsifikasi jaringan
Enzim Prosteolitik ↑
yang sangat ganas, lunak Daerah yang bengkak
tumor ini tumbuh pada mulai pecah dan
metafisis tulang. Tempat menfeluarkan nanah
yang paling sering
Memecah matrix terserang adalah tulang Pertumbuhan tulang
tulang Panjang
abnormal
Kerusakan Jaringan

Destruksi tulang Pembengkakan lokal


MK : Kerusakan
Integritas jaringan b.d
factor mekanis
MK : Risiko Jatuh dd Risiko fraktur MK : Nyeri Kronis b.d ( penekanan pd
Menekan ujung saraf
Riwayat Jatuh patologis kondisi tonjolan tulang )
musculoskeletal kronis
Kondisi saat ini : Kerusakan Tulang Hasil biopsy
Tomor pada tulang
 Terpasang skin traksi Osteosarkoma
dikaki kanan dengan beban Penatalaksanaan
5 kg Medis
 Akral hangat, Pulsa (+)
Penempatan sel – sel Merangsang
 CRT < 3 detik Berdampak pada
neoplasma disum – hipotalamus
 ROM full, Pus (+) psikologis pasien
sum tulang
 Luka 17 x 2,5 cm
 Nyeri / kaku (-) Operasi
 Kaki kiri edema dari
dorsalis hingga distal tibia Anoreksia, Stess
Proses hematopoiesis Tidak mendapatkan
terganggu dukungan sosial

Pemeriksaan penunjang : Debridemen


 Biopsi dan hasil
PA ↓Nafsu makan Menimbulkan
OSTEOSARCOM ↓ konsentrasi HB
perasaan Stress,
A malu, depreai
Terpasang skin traksi
 Radiologi :
dikaki kanan dengan
thoraks photo
beban 5 kg
Cor dan pulmo Asupan nutrisi tidak
dalam batas Anemia
adequat
normal
 Lab : HB 9.8 gr/dl
 Albumin 2,14 Gerakan terbatas Memiliki masalah dalam
gr/dl membina hubungan
Muncul sensasi
kenyang, mual,
muntah, anemia,
MK : Gangguan penurunan BB,
Terapi Post OP : mobilitas Fisik b.d lemah,
 Ceftriaxone 2 x 1 MK : Risiko Harga Diri
Kerusakan integritas
gr iv Rendah dd Gangguan
struktur tulang
 Ketorolak 3 x 30 Psikiatrik
mg iv
 Ranitidine 2 x MK : Risiko Defisit
150 mg iv Nutrisi dd Faktor
 IVFD Dex 5 % Psikologis ( stress,
keengganan untuk
makan )
Narasi Pathway

a) Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti dari Osteosarkoma, diduga ada beberapa
factor resiko penyebab osteosarcoma antara lain : umur, jenis kelamin, genetik, trauma,
terpapar virus oncogenic, dan penyakit peaget. Berdasarkan scenario factor resiko penyebab
dari osteosarcoma adalah usia , jenis kelamin, dan riwayar trauma ( jatuh ).

b) Beberapa factor resiko diatas dapat menyebabkan kerusakan tulang sehingga terjadi proses
proliferasi sel secara abnormal dimana sel tulang tumbuh 2 x lebih cepat dari proses
pertumbuhan normal. Proses proliferasi tersebut menyebabkan tumbuhnya tumor pada
tulang ( massa abnormal yang tumbuh pada tulang ). Adanya tumor pada tulang
menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh tumor dan menyebar kejaringan sekitarnya. Timbul
dua jenis respon terhadap tulang, yaitu respon Osteolotik dan respon Osteoblastik

c) Pada respon Osteolitik terjadi proses penghancuran tulang, pada proses ini menyebabkan
enzim prosteolitik meningkat, sehingga memecah matriks dasar tulang sehingga
memudahkan masuknya kalsium dan posfor dalam aliran darah akibatnya terjadi destruksi
tulang lokal. Akibatnya banyak pasien penderita osteosarcoma berisiko terjadi fraktur
patologis sehingga muncul masalah keperawatan Risiko Jatuh dd Riwayat jatuh

d) Pada respon Osteoblastik terjadi kalsifikasi ( pengerasan ) jaringan luna, sehingga terjadi
pertumbuhan tulang yang abortif ( mengandung sel kanker ) sehingga lama kelamaan akan
terjadi pembengkakan dan massa tulang akan semakin membesar dan muncul benjolan
Pembengkakan tersebut akan menekan reseptor nyeri, sehingga pada pasien osteosarcoma
keluhan nyeri dan bengkak adalah keluhan utama yang paling dirasakan, sehingga muncul
masalah keperawatan Nyeri kronis b.d kondisi musculoskeletal kronis

e) Respon Osteoblastik juga menyebabkan pertumbuhan benjolan yang semakin lama semakin
membesar dan daerah yang mengalami pembengkakan tersebut pecah dan mengeluarkan
nanah, sehingga terjadi kerusakan jaringan disekitar daerah yang bengkak sehingga muncul
masalah keperawatan Gangguan Integritas Jaringan b.d Faktor mekanis ( Penekanan pada
tonjolan tulang )

f) Pada skenario diketahui bahwa 5 bulan SMRS Tn. TH mengalami Riwayat jatuh terduduk, saat
kejadian Tn. TH tidak langsung berobat ke Rumah sakit, puskesmas, atau ke pelayanan
kesehatan lainnnya, sehingga tn. TH mengalami ketelambatan penanganan dan pengobatan
sehingga kaki kanan tn.TH semakin membengkak dan semakin nyeri. Keterlambatan tersebut
dapat diakibatkan karena Tn.TH dan keluarga tidak mendapatkan informasi baik sehingga
takut untuk berobat dan karena tingkat pengetahuan yang tidak yang baik tentang pentingnya
untuk memeriksakan diri jika terjadi sesuatu yang menggangu esehatan, maka muncul
masalah keperawatan Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar Informasi

g) Penatalaksanaan medis terhadap Tn. TH adalah dilakukannya Tindakan operasi berupa


debridemen, dan dipasang skin traksi pada kaki sebelah kanan dengan tujuan agar
mempercepat proses penyembuhan. Adanya skin traksi tersebut membuat Gerakan tn. TH
terbatas sehingga muncul masalah keperawatan Gangguan Mobilisasi Fisik b.d Kerusakan
Integritas struktur tulang.
h) Adanya tumor pada tulang dapat merangsang hipotalamus agar memproduksi faktor – faktor
penyebab anoreksia yang bertahan lama. Gangguan nutrisi pada pasien kanker dapat berupa
anoreksia,cepat kenyang, penurunan berat badan, anemia, kehilangan massa otot, dan
lemah, sehingga terjadi penurunan nafsu makan dan asupan makanan yang tidak adekuat.
Sekitar 70% individu yang terdiagnosa kanker mengalami stress psikologis dan keengganan
untuk makan makanan tertentu karena perubahan ambang pengecap terhadap beberapa
komponen bau dan rasa, sehingga muncul masalah keperawatan Risiko defisit nutrisi dd
Faktor Psikologis ( Stress, keengganan untuk makan )

i) Akibat dari penyakit kanker tulang yang diderita oleh Tn. TH menyebabkan perubahan cara
individu memandang dirinya berdampak penting terhadap psikologis individu tersebut,
Sebagian juga dipengaruhi oleh sikap dan respon orang lain terhadap dirinya. Pada skenario
didapatkan data bahwa Tn. TH adalah seorang remaja laki – laki yang masih bersekolah,
akibat dari penyakit yang diderita Tn.TH yang seharusnya dapat bersekolah dengan normal
dan berkumpul dengan teman – teman sebayanya harus menghadapi penyakit kanker. Hal ini
membuat Tn. TH beranggapan bahwa dirinya akan diamputasi dan kehilangan anggota
tubuhnya sehingga pasien akan merasa malu dan trauma dan menimbukan stress akibat
ketakutan perubahan pada hidupnya. Perubahan dalam kehidupan merupakan salah satu
pemicu stress dan keadaan stress dapat menghasilkan perubahan baik secara psikologis,
maka muncul masalah keperawatan Risiko Harga Diri Rendah Kronis dd Gangguan Psikiatrik

4. More Info
a) Vital Sign
b) Pemeriksaan fungsi ginjal
c) Hasil pemeriksaan Ro’ Femur
d) Berat badab sebelum dan sesudah pasien sakit
e) Skala Nyeri
f) Riwayat Keluarga dengan Osteosarcoma
g) Kiri kiri Edema

5. Don’t Know
a) Mengapa Osteosarkoma banyak menyerang tulang panjang ?
b) Mengapa Osteosarcoma umumnya mengenai pada usia remaja ?
c) Apakah ada hubungan antara Riwayat yang dialami oleh tn. TH dengan penyakit yang
dialami sekarang ?
d) Apakah osteosarcoma dapat bermetastase ke organ lain?

6. Learning Issue
Tidak ada pelanggaran etik legal

Jurnal

7. Problem Solving
NO SDKI SLKI SIKI
1. Nyeri Kronis b.d Kondisi Setekah dilakukan Tindakan
Muskuluskeletal kronis Tindakan keperawatan Observasi :
ditandai dengan : selama 2 x 24 jam  Identifikasi likasi,
DS : diharapkan Tingkat nyeri karakteristik,
Mengeluh nyeri menurun dengan KH : durasi,frekuensi, kualitas,
DO : Keluhan Nyeri dan intensitas nyeri
Tidak mampu menurun  Identifikasi skala nyeri
menuntaskan Kemanpuan  Identifukasi factor yang
aktifitas menuntaskan memperberat dan
aktifitas meningkat memperingan nyeri
 Monitor keberhasilan
terqpi komplementer yang
sudah diberikan
 Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri.
Terapeutik :
 Berikan Teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
 Kontrol ruangan yang
dapat memperberat rasa
nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
analgetic, jika perlu
2. Gangguan Mobilisasi Setelah dilakukan Tindakan
Fisik b.d Kerusakan Tindakan keperawatan Observasi :
Integritas struktur selama 2 x 24 jam  Identifikasi adanya keluhan
tulang ditandai dengan : diharapkan Mobilisasi Fisik nyeri atau fisik lainnya
DS : meningkat dengan KH :  Identifikasi toleransi fisik
Sulit Pergerakan melakukan ambulasi
menggerakkan extremitas  Monitor kondisi umum saat
extremitas meningkat melakukan ambulasi
Nyeri saat
bergerak
DO :  Monitor frekuensi jantung
Gerakan dan TD selama ambulasi
terbatas Terapeutik :
Fisik lemah  Fasilitasi altivitas ambulasi
dengan alat bantu
 Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi.
Edukasi :
 Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
 Anjrkan melakukan
ambulai dini
 Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan ( mis : berjalan
dari tempat tidur ke kursi
roda, dari tempat tidur
kekamar mandi , dari
tempat tidur ke kursi roda,
atau berlati berjalan
dengan dengan alat bantu.
3. Gangguan Integritas Setalah dilakukan Tindakan
Jaringan b.d Faktor Tindakan keperawatan Observasi :
mekanis ( Penekanan selama 2 x 24 jam  Monitor karakteristik luka (
pada tonjolan tulang ) diharapkan Integritas mis : drainase, warna,
ditandai dengan : jaringan meningkat dengan ukuran, bau )
DO : KH : Terapeutik :
Kerusakan Kerusakan jaringan  Lepaskan balutan dan
jaringan menurun plaster secara perlahan
Nyeri Nyeri menurun  Bersihkan jaringan
Hematoma Hematoma nekrotik
menurun  Berikan salep yang sesuai
dengan jenis kulit / lesi
 Pertahankan balutan
sesuai dengan jenis luka
 Pertahankan Teknik streil
saat melakukan perawatan
luka
 Berikan suplemen vitamin
dan mineral ( mis : vit A ,
vit C, zink, asam amino )
sesuai dengan indikasi
Edukasi :
 Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
 Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
 Ajarkan perawatan luka
secara mandiri.
Kolaborasi :
 Kolaborasi prosedur
debridemen, jika perlu
 Kolaborasi pemeberian
antibiotic, jika perlu
4. Defisit Pengetahuan b.d Setelah dilakukan Tindakan
Kurang terpapar Tindakan keperawatan Observasi :
Informasi selama 2 x 24 jam  Identifikasi kesiapan dan
DS : diharapkan Tingkat kemampuan menerima
Menanyakan pengetahuan meningkat informasi
masalah yang dengan KH :  Identifikasi factor – factor
dihadapi Pertanyaan tentang yanh dapat meningkatkan
DO: masalah yang dan menurunkan motivasi
Menjalankan dihadapi menurun prilaku hidup sehat dan
pemeriksaan Persepsi yang bersih
yang tidak tepat keliru tentang Terapeutik :
masalah menurun  Sediakan materi dan media
Penegetahuan Pendidikan Kesehatan
meningkat  Jadwalkan Pendidikan
sesuai dengan
kesepakatan
 Beri kesempatan untik
bertanya
Edukasi :
 Jelaskan factor – factor
yang dapat mempengaruhi
Kesehatan
 Ajarkan kehidupan bersih
dan sehat
 Jelaskan prilaku yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan prilaku
hidup bersih dan sehat
5. Risiko Harga Diri Setelah dilakukan tindaka Tindakan
Rendah Kronis dd keperawatan selama 2 x 24 Observasi :
Gangguan Psikiatrik jam diharapkan Harga Diri  Monitor verbalisasi yang
meningkat dengan KH : merendahkan diri sendiri
Perasaan malu
menurun
Perasaan tidak  Identifikasi budaya, agama,
mampu melakukan usia, jenis kelamin, terkait
apapun menurun harga diri
Penilaian positif  Monitor tingkat harga diri
meningkat setiap waktu, sesuai
Perasaan memiliki kebutuhan.
kelebihan atau Terapeutik :
kemampuan positif  Motivasi terlibat dalam
meningkat verbalisasi positif untuk
Penerimaan diri sendiri
penilaian positif  Diskusikan pernyataaan
terhadap diri tentang harga diri
sendiri meningkat.  Diskusikan pengalaman
yang dapat meningkaykan
harga diri
 Diskusikan Bersama
keluarga untuk
menetapkan harapan dan
Batasan yang jelas
 Fasilitasi lingkungan dan
aktifitas yang
meningkatkan harga diri.
Edukasi :
 Jelaskan kepada keluarga
tentang pentingnya
dukungan dalam
perkembangan konsep
positif diri pasien
 Anjukan mengidentifikasi
kekuatan yang dimiliki
 Anjurkan membuka diri
terhadap kritik negarif
 Latih peningkatan
tengguang jawab untuk diri
sendiri
 Latih pernyataan
kemampuan positif diri
 Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi
6. Risiko Defisit Nutrsi dd Setelah dilakukan Tindakan
Faktor Psikologis ( Tindakan Keperawatan Obervasi :
Stress, keengganan selama 2 x 24 jam  Monitor asupan dan
untuk makana) diharapkan Status Nutrisi keluarnya makanan dan
membaik dengan KH :
Porsi makan yang cairan serta kebutuhan
dihabiskan kalori
meningkat’ Terapeutik :
Berat Badan  Timbang BB secara rutin
Mambaik  Diskusikan prilakuk makan
Index Masa Tubuh dan jumlah aktifitas fisik 9
( IMT ) membaik termasuk olah raga ) yang
sesuai
 Lakukan kontrak prilaku
( Mis BB, tanggung jawab
prilaku )
 Berika penguatan positif
terhadap Kesehatan target
dan perubaha prilaku
 Rencanakan program
pengobatan untuk
perawatan dirumah ( mis :
media konseling )
Edukasi :
 Ajarkan membuat catatan
harian tentang perasaan
dan situasi pemicu
pengeluaran makanan (
mis : pengeluaran yang
disengaja, muntah,
aktifitas berlebih
 Ajarkan pengaturan diet
yang tepat
 Ajarkan kemampuan
koping untuk
menyelesaikan prilaku
makan
Kolaborasi :
 Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang target BB,
kebutuhan kalori, dan
pilihan makanan.

7. Risiko Jatuh dd Riwayat Setelah dilakukan Tindakan


Jatuh Tindakan keperwatan Observasi :
selama 1 x 24 jam  Identifikasi factor resiko
diharapkan tingkat jatuh jatuh
menurun dengan KH :  Identifikasi risiko jatuh
Jatuh dari setidaknya sekali setiap
tempat shift atau sesuai dengan
kebijakan
tidur  Identifikasi factor
menurun lingkungan yang dapat
Jatuh saat menyebabkan jatuh
berdiri  Hitung risiko jatuh dengan
menurun menggunkan skala ( Fall
Jatuh saat morse scale, Humty
duduk dumpy )
menurun  Monitor kemampuan
Jatuh saat berpindah dari tempat tidur
berjalan ke kursi roda atau
menurun sebaliknya
Terapeutik :
 Pasang hadrail tempat
tidur
 Atur tempat tidur mekanis
pada posisi yang paling
rendah
 Tempatkan pasien
beresiko tinggi jatuh dekat
dengan nurse station
 Gunakan alat bantu
berjalan
 Gunakan bel pemanggil
dalam jangkauan pasien
Edukasi :
 Anjurkan memanggil
perawat jika membutuhkan
batuan dan berpindah
 Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak licin
 Anjurkan menggunakan
bel pemanggil, untuk
memanggil perawat.

Anda mungkin juga menyukai