Anda di halaman 1dari 24

Askep Pada Osteoatritis

Oleh Kelompok 2 :

Abdul Rosyid Mutaali (12.001) Eva Rahmawati (12.023)


Ayu Neneng Azizah (12.014) Hapsari Nurani (12.024)
Nur Syafiana Afidah (12.042) Maratus Sholihah(12.036)
Sarah Maulana Wati (12.052) Putra Hanif L. (12.046)
SriWardaning M. (12.055) Siska Fatin F. (12.053)
Tri Utamining W. (12.059) Ega Sagara R. (12.020)
Anatomi Fisiologi

 Sendi adalah semua


persambungan tulang, baik
yang memungkinkan tulang-
tulang tersebut dapat bergerak
satu sama lain, maupun tidak
dapat bergerak satu sama lain.

 Pada sendi sinovial dilapisi


oleh suatu kartilago atau rawan
sendi yang terbagi atas 2
bagian yaitu sel kondrosit dan
matriks ekstraseluler.
Pengertian

Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau


osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang
paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidak mampuan
(disabilitas). (Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087).

Osteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan


yang menduduki urutan pertama dan akan meningkat dengan meningkatnya
usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di bawah 46 tahun tetapi lebih
sering dijumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin
menunjukkan adanya perbedaan frekuensi (Sunarto, 1994, Solomon, 1997).
Klasifikasi

Osteoartritis diklasifikasikan menjadi :


a. Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit
sebelumnya yang berhubungan dengan osteoartritis.
b. Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah
fraktur.
(Long, C Barbara, 1996 hal 336)
Etiologi

Beberapa penyebab dan faktor predisposisi adalah sebagai berikut:

1. Trauma
2. Umur
3. Pengausan (wear and tear)
4. Kegemukan
5. Keturunan
6. Akibat penyakit radang sendi lain
7. Joint Mallignment
8. Penyakit endokrin
9. Deposit pada rawan sendi
Tanda dan Gejala
Gejala osteoartritis tergantung pada sendi atau sendi-sendi
mana yang terkena. Gejala yang mungkin terjadi yaitu:

 Rasa nyeri yang mendalam


 Kesulitan memakai baju atau menyisir rambut
 Kesulitan mencengkeram benda
 Kesulitan duduk atau membungkuk
 Sendi terasa hangat saat disentuh
 Kekakuan di pagi hari selama kurang dari satu jam
 Nyeri saat berjalan
 Kekakuan setelah beristirahat
 Pembengkakan sendi
 Kehilangan gerak pada sendi
Patofisiologi

Proses Penuaan Trauma

-Intrinsik
Proses penyakit Pemecahan Perubahan - Ekstrinsik
degenaritif yang Kondrosit Kompen Sendi
panjang
Perubahan
Pengeluaran Metabolisme
- Kurang enzim lisosom
kemampuan
mengingat Perubahan fungsi sendi
- Kesalahan Kerusakan matrik
Interpretasi kartilago

Kontraktur Deformitas Sendi Hipertrofi


MK : Kurangnya Penebalan
Pengetahuan Tulang Sendi
MK : Gg. Citra MK : Kerusakan
Kerusakan matrik kartilago Tubuh Mobilitas Fisik

Distensi Cairan
Penebalan tulang sendi

MK : Nyeri Akut
Penyempitan rongga
sendi

-Penurunan kekuatan
- Nyeri

MK : Kurang Perawatan diri


Manifestasi Klinis

Gambaran klinis Askep Osteoarthritis diantaranya :


1. Rasa nyeri pada sendi
2. Kekakuan dan keterbatasan gerak
3. Peradangan
4. Mekanik
5. Pembengkakan Sendi
6. Deformitas
7. Gangguan Fungsi
Pemeriksaan Penunjang

1. Gambaran Radiologi :
a. Foto konvensional lutut posisi AP
b. Foto sendi interfalangeal proksimal dan distal
c. Foto Vertebra Servikal dan Torakal-Lumba
2. Pemeriksaan Laboratorium :
a. Laju endap darah normal
b. Serum kolesterol sedikit meninggi
c. Pemeriksaan faktor reumatoid negatif
Penatalaksanaan

1. Tindakan preventif :
a. Penurunan berat badan
b. Pencegahan cedera
c. Screening sendi paha
d. Pendekatan ergonomik untuk memodifikasi stres akibat kerja
2. Farmakologi : obat NSAID bila nyeri muncul.
3. Terapi konservatif ; kompres hangat, mengistirahatkan sendi,
pemakaian alat- alat ortotik untuk menyangga sendi yang
mengalami inflamasi.
4. Irigasi tidal (pembasuhan debris dari rongga sendi), debridemen
artroscopik.
5. Pembedahan : Artroplasti.
ASUHAN
KEPERAWATAN
P Pengumpulan Data

E Identitas klien:

N Didalam identitas meliputi nama, umur (kebanyakan osteoartitis


sering muncul pada usia lanjut, dan hampir tidak pernah terjadi
G pada anak-anak serta osteoartitis jarang dijumpai pada usia
dibawah 40 tahun dan sering terjadi pada umur diatas 60
K tahun), jenis kelamin (wanita lebih sering terkena osteoartitis
lutut dan sendi sedangkan pada laki-laki sering terkena
A osteoartitis paha, pergelangan tangan dan leher), alamat,
pendidikan, No. registrasi, status perkawinan, agama, pekerjaan,
J tanggal MRS.
 
I Keluhan Utama klien:

A Pada pasien osteoartitis biasanya mengeluh nyeri pada sendi


pada waktu bergerak.
N
Riwayat Penyakit Sekarang :

• Pada pasien osteoartitis biasanya mengeluh nyeri pada saat P


bergerak, keletihan, merasa kaku pada waktu pagi hari.
  E
Riwayat Penyakit Dahulu :
N
• Tidak terdiagnosa
  G
Riwayat kesehatan keluarga :
K
• Apakah didalam keluarga pasien ada yang menderita
penyakit ini, osteoarthritis muncul karena adanya faktor A
genetik.
  J
 
Riwayat psikososial : I
• Psikososial sangat berpengaruh sekali terhadap psikologis A
pasien, dengan timbul gejala-gejala yang dalami, apakah
pasien dapat menerima pada apa yang dideritanya. N
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut / kronis b.d distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi.

2
Kurang Perawatan Diri b.d penurunan Kekuatan, Daya
tahan, nyeri pada waktu bergerak, Depresi

3
Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran b.d
perubahan kemampuan melakukan tugas-tugas umum,
Peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan
mobilitas.

4
Kurang Pengetahuan Mengenai Penyakit, Prognosis
dan Kebutuhan Perawatan dan Pengobatan b.d
Kurangnya pemahaman / mengingat kesalahan
interpretasi informasi.
INTERVENSI
– Diagnosa 1 : Nyeri akut / kronis b.d distensi jaringan oleh akumulasi
cairan/proses inflamasi, distruksi sendi.
– Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang
– KH : Nyeri hilang atau tekontrol

INTERVENSI RASIONAL
Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan Membantu dalam menentukan
intensitas (skala 0 – 10). Catat kebutuhan managemen nyeri dan
faktor-faktor yang mempercepat dan keefektifan program.
tanda-tanda rasa sakit non verbal
Berikan matras atau kasur keras, Matras yang lembut/empuk, bantal
bantal kecil. Tinggikan linen tempat yang besar akan mencegah
tidur sesuai kebutuhan. pemeliharaan kesejajaran tubuh yang
tepat, Peninggian linen tempat tidur
menurunkan tekanan pada sendi yang
terinflamasi / nyeri
Biarkan pasien mengambil posisi yang Pada penyakit berat, tirah baring
Tingkatkan istirahat di tempat tidur Mencegah terjadinya kelelahan
sesuai indikasi dorong untuk sering umum dan kekakuan sendi.
mengubah posisi. Menstabilkan sendi, mengurangi
gerakan/rasa sakit pada sendi
Bantu pasien untuk bergerak di Panas meningkatkan relaksasi otot
tempat tidur, sokong sendi yang dan mobilitas, menurunkan rasa sakit
sakit di atas dan di bawah, hindari dan melepaskan kekakuan di pagi
gerakan yang menyentak anjurkan hari.
pasien untuk mandi air hangat atau
mandi pancuran pada waktu bangun.
Sediakan waslap hangat untuk Sensitifitas pada panas dapat
mengompres sendi-sendi yang sakit dihilangkan dan luka dermal dapat
beberapa kali sehari. Pantau suhu air disembuhkan
kompres, air mandi
Berikan masase yang lembut Meningkatkan relaksasi/mengurangi
tegangan otot
Beri obat sebelum aktivitas atau Meningkatkan relaksasi,
latihan yang direncanakan sesuai mengurangi tegangan otot,
Diagnosa 2 : Kurang Perawatan Diri b.d penurunan Kekuatan, Daya tahan,
nyeri pada waktu bergerak, Depresi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan melakukan


perawatan secara manidiri.

KH : Klien dapat melaksanakan aktivitas perawatan sendiri secara mandiri

INTERVENSI RASIONAL
Kaji tingkat fungsi fisik Mengidentifikasi tingkat
bantuan/dukungan yang diperlukan
Pertahankan mobilitas, kontrol Mendukung kemandirian
terhadap nyeri dan program latihan fisik/emosional

Kaji hambatan terhadap Menyiapkan untuk meningkatkan


partisipasi dalam perawatan diri, kemandirian yang akan meningkatkan
harga diri
Identifikasikasi untuk perawatan Memberikan kesempatan untuk
yangdiperlukan, misalnya; lift, dapat melakukan aktivitas secara
peninggian dudukan toilet, kursi roda mandiri
Diagnosa 3 : Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran b.d perubahan kemampuan melakukan tugas-tugas umum, Peningkatan penggunaan energi,
ketidakseimbangan mobilitas.

Tujuan : Dalam waktu 2 sampai 3 minggu klien akan memiliki kembali citra tubuh yang positif

KH : Klien memiliki kembali citra tubuh yang positif dan harga diri yang tinggi.

INTERVENSI RASIONAL
Dorong klien agar mau agar klien tetap optimis dan berfikir
mengungkapkan pikiran dan positif selama pengobatan
perasaannya terhadap perubahan
penampilan tubuhnya.
Bantu klien mengidentifikasi Agar klien mampu mengembangkan
kekuatannya serta segi-segi positif dirinya kembali
yang dapat dikembangkan oleh klien.
Yakinlah klien bahwa sebagian gejala Agar perawat dapat mengetahui apa
dapat berkurang dengan pengobatan. yang dirasakan oleh klien sehubungan
perubahan tubuhnya
Diagnosa 4 : Kurang Pengetahuan Mengenai Penyakit, Prognosis dan Kebutuhan Perawatan dan
Pengobatan b.d Kurangnya pemahaman / mengingat kesalahan interpretasi informasi.

Tujuan : pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana
pengobatan.

KH :
pasien menyatakan pemahamannya proses penyakit dan penatalaksanaan penyakit.
mengidentifikasi factor penyebab.
Melakukan tindakan yang perlu/perubahan pola hidup.

INTERVENSI RASIONAL

Berikan informasi tentang anemia memberikan dasar pengetahuan


spesifik. Diskusikan kenyataan bahwa sehingga pasien dapat membuat
terapi tergantung pada tipe dan pilihan yang tepat. Menurunkan
beratnya anemia. ansietas dan dapat meningkatkan
kerjasama dalam program terapi.
Tinjau tujuan dan persiapan untuk ansietas/ketakutan tentang
pemeriksaan diagnostic. ketidaktahuan meningkatkan stress,
selanjutnya meningkatkan beban
jantung. Pengetahuan menurunkan
Kaji tingkat pengetahuan klien dan megetahui seberapa jauh pengalaman
keluarga tentang penyakitnya. dan pengetahuan klien dan keluarga
tentang penyakitnya.
Berikan penjelasan pada klien dengan mengetahui penyakit dan
tentang penyakitnya dan kondisinya kondisinya sekarang, klien dan
sekarang. keluarganya akan merasa tenang dan
mengurangi rasa cemas.
Anjurkan klien dan keluarga untuk diet dan pola makan yang tepat
memperhatikan diet makanan nya. membantu proses penyembuhan.
Minta klien dan keluarga mengulangi mengetahui seberapa jauh
kembali tentang materi yang telah pemahaman klien dan keluarga serta
diberikan. menilai keberhasilan dari tindakan
yang dilakukan.
AS
N T
ME
E
L I
MP
I Melaksanakan tindakan sesuai dengan
intervensi yang telah di rencanakan
dan di lakukan sesuai dengan
kebutuhan klien/pasien tergantung
pada kondisinya. Sasaran utama pasien
meliputi peredaan nyeri, mengontrol
ansietas, pemahaman dan penerimaan
penanganan, pemenuhan aktivitas
perawatan diri, termasuk pemberian
obat, pencegahan isolasi social, dan
upaya komplikasi.
EVA
LUA
SI
Melakukan pengkajian kembali untuk
mengetahui apakah semua tindakan
yang telah dilakukan dapat
memberikan perbaikan status
kesehatan terhadap klien. Hasil yang
di harapkan :
Mengalami peredaan nyeri
Tampak tenang dan bebas dari
ansietas
Memperhatikan aktifitas
perawatan diri secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai