Anda di halaman 1dari 21

KOMUNITAS KESEHATAN KERJA

NAMA KELOMPOK
1. DILLA SRI OKTAVIANI (2011088)
2. DINDA HAPPY AYU S (2011089)
3. MEISYA DWI SYAFITRI (2011102)
4. ROSA AULIA (2011108)
5. TIKA MAY NANDA (2011113)
PENGERTIAN
Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis yang
menyebabkan nyeri, kekakuan, pembengkakan dan
keterbatasan gerak serta fungsi dari banyak sendi.
Rheumatoid arthritis dapat mempengaruhi sendi apapun,
sendi-sendi kecil di tangan dan kaki cenderung paling
sering terlibat

Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial


yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan
mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris.
(Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal.
165)
TULANG
01 Tulang terdiri dari sel-sel yang berada pada bagian intra-seluler. Tulang
berasal dari embryonic hyaline cartilage yang mana melalui proses
“osteogenesis” menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang

Anatomi disebut Osteoblast.

OTOT
Fisiologi 02 fungsi utama otot untuk kontraksi dan untuk menghasilkan
pergerakan
dari bagian tubuh atau seluruh tubuh

KARTILAGO
Kartilago terdiri dari serat-serat yang dilakukan pada gelatin yang kuat.
03 Nutrisi mencapai kesel-sel kartilago dengan proses difusi melalui gelatin
dari kapiler-kapiler yang berada di perichondrium (fibros yang menutupi
kartilago) atau sejumlah serat-serat kolagen didapatkan pada kartilago.

LIGAMENT
04 Ligament adalah sekumpulan dari jaringan fibros yang tebal
dimana merupakan ahir dari suatu otot dan dan berfungsi
mengikat suatu tulang
Lanjutan

Tendon Fasia Persendian

Tendon adalah suatu Fasia adalah suatu


perpanjangan dari permukaan jaringan terdapat 3 kelas utama
pembungkus fibrous yang penyambung longgar yang persendian yaitu:
membungkus setiap otot didapatkan langsung a.Sendi synarthroses (sendi
dan berkaitan dengan dibawah kulit sebagai fasia yang tidak bergerak)
periosteum jaringan supervisial atau sebagai
penyambung yang pembungkus tebal, jaringan b.Sendi amphiartroses (sendi
mengelilingi tendon penyambung yang yang sedikit pergerakannya)
tertentu, khususnya pada membungkus fibrous yang
pergelangan tangan dan membungkus otot, saraf dan c.Sendi diarthoses (sendi yang
tumit pembuluh darah.bagian ahair banyak pergerakannya)
diketahui sebagai fasia
dalam.
Klasifikasi

Reumatoid Arthritis Klasik Reumatoid Arthritis Defisit


Pada tipe ini terdapat 7 kriteria Pada tipe ini terdapat 5 kriteria
tanda dan gejala sendi yang tanda dan gejala sendi yang
berlangsung terus menerus, berlangsung terus menerus,
paling sedikit dalam waktu 6 paling sedikit dalam waktu 6
minggu. minggu.

HIGH
LOW

Probable Reumatoid Arthritis Possible Reumatoid Arthritis


Pada tipe ini terdapat 3 kriteria tanda Pada tipe ini terdapat 2 kriteria tanda
dan gejala sendi yang berlangsung dan gejala sendi yang berlangsung
terus menerus, paling sedikit dalam terus menerus, paling sedikit dalam
waktu 6 minggu waktu 3 bulan.
Etiologi

Mekanisme imun
( Antigen-Antibody) Genetik
Gangguan Faktor lain,
seperti interaksi antara
IG g dan faktor Metabolisme seperti pekerjaan
Rematoid (RF)
Patofisiologi
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi synovial seperti edema, kongesti vascular, eksudat fibrin dan
infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan menyebabkan synovial menjadi menebal, terutama pada
sendi artikular kartilago dari sendi. Pada pesendian ini granulasi membentuk pannus atau penutup yang
menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub chondria, jaringan granulasi menguat karena radang
menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikular, kartilago menjadi nekrosis.

Pada penyakit Rematoid Artritis terdapat 3 stadium yaitu :


a.Stadium Sinovisis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai hiperemi, edema karena
kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak, bengkak dan kekakuan.
b.Stadium Destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang
ditandai adanya kontraksi tendon.
c.Stadium Deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi
secara menetap.
Tanda dan gejala

1.Nyeri persendian
2. Bengkak
3.Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur
pada pagi hari
4.Terbatasnya pergerakan
5.Sendi-sendi terasa panas
6.Demam (pireksia)
7.Anemia
8.Deformitas sendi
9.Kekuatan berkurang
10.Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
Komplikasi
Anemia
Osteoporosis Respon autoimun menyebabkan
Pada penyakit RA menyebabkan peradangan pada sendi dan jaringan
erosi atau pengikisan kartilago lain. Peradangan menyebabkan
sehingga dapat menyebabkan pelepasan protein (IL-6) berlebihan
osteoporosis akibatnya menghalangi pelepasan zat
besi.

Osteoarthritis Rheumatoid nodule


Akibat gangguan autoimun Terbentuk nodul-nodul kecil di bawah
dimana imun tubuh menyerang kulit pada sekitar sendi, warnanya
sel-sel yang sehat menyebabkan gelap yang terbentuk akibat
peradangan serta kerusakan perdarahan di bawah kulit yang
tendon dan tulang pembuluh darahnya rusak akibat RA.

Serangan jantung Nekrosis


Akibat peradangan tubuh Peradangan pada pembuluh darah
menimbulkan adanya tumpukan cairan
(vaskulitis) dapat membatasi suplai
di sekitar jantung (pericardia effusion)
darah ke jaringan sekitarnya sehingga
dapat menyebabkan kematian jaringan
Pemeriksaan diagnostik

01
Rontgen dengan sinar X
USG (Ultrasonography)
83%
MRI (Magnetic Resonance Imaging)

02 Pemeriksaan Imunologi

03 Pemeriksaan Darah Kecepatan Sedimentasi


65%
04 Arthrocentesis (Aspirasi Cairan Sinovial )

52%
43%
Penatalaksanaan
Medis
Latihan fisik
bertujuan untuk Olahraga
Istirahat mempertahankan Yoga, pilates,
fungsi sendi pasien. aerobic, tai chi.

Termoterapi
Termoterapi adalah Pemberian Obat-obatan
penggunaan panas
untuk meringankan
penyakit,
Asuhan Keperawatan
1. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral),
amati warna kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan.
b. Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi
synovial
c. Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara bilateral
d. Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya
e. Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hari

2. Riwayat Psikososial

Pengkajian 11 Pola Gordon


a. Pola Persepsi Kesehatan- Pemeliharaan Kesehatan
b. Pola Nutrisi Metabolik
c. Pola Eliminasi
d. Pola Aktivitas dan Latihan
e. Pola Istirahat dan Tidur
f. Pola Persepsi Kognitif
g. Pola Persepsi dan Konsep Diri
h. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama
i. Pola Reproduksi Seksualitas
j. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress
k. Pola Sistem Kepercayaan
Analisa Data
No Data Atiologi Masalah Keperawatan

1. Ds : Klien mengungkapkan Reaksi factor R dengan metabolic, Nyeri Akut


nyeri yang dirasakan factor metabolic

Do : - diaforesis
- meringis, gerakan mata
Reaksi Peradangan
berpencar atau pada satu ↓
fokus Inflamasi
- fokus pada diri sendiri ↓
- Mengekspresikan perilaku Pelepasan mediator kimia
nyeri ↓
- Perubahan posisi untuk Impuls sampai ke ssp
menghindari nyeri ↓
Persepsi nyeri sampai ke perifer

Nyeri Akut
No Data Etiologi Masalah Keperawatan

2. DS : Menyatakan kesulitan untuk Reaksi factor R dengan metabolic, Hambatan Mobilitas Fisik
bergerak
 
factor metabolic
DO : ↓
- Kekuanatan Otot menurun Reaksi Peradangan
- Pasien terlihat kesulitan dalam ↓
membolak – balik posisi.
- Kehilangan integritas struktur Synovial Menebal
tulang ↓
- Keengganan untuk memulai Vaskularisasi Terhambat
gerak

Hambatan Nutrisi Pada Kartilago

Kerusakan kartilago dan tulang

Tendon dan ligamen melemah

Hilangnya kekuatan otot dan sendi

Hambatan Mobilitas Fisik
No Data Etiologi Masalah Keperawatan

3. DS: - menyatakan gangguan Reaksi factor R dengan metabolic, factor Resiko Cedera
psikomotor metabolic
  ↓
DO: - hambatan fisik
- Disfungsi efektor
Reaksi Peradangan
- Gangguan mekanisme ↓
pertahanan primer Synovial Menebal
- Usia ekstrem ↓
Vaskularisasi Terhambat

Hambatan Nutrisi Pada Kartilago

Kerusakan kartilago dan tulang

Tendon dan ligamen melemah

Hilangnya kekuatan otot dan sendi

Resiko Cedera
Diagnosa Keperawatan
1.

Nyeri Akut berhubungan


dengan agen cedera
biologis, distensi jaringan 3.
oleh akumulasi cairan/
proses inflamasi, destruksi Resiko cedera
sendi. berhubungan dengan
kelemahan ditandai
dengan penurunan
kekuatan otot.
2.

Gangguan mobilitas fisik


berhubungan dengan
kerusakan musculoskeletal
ditandai dengan deformitas
skeletal, nyeri, penurunan,
kekuatan otot.
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Aktivitas

Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan PAIN MANAGEMENT • Kaji keluhan nyeri, catat lokasi
age cedera biologis ditandai keperawatan selama 3x24 jam dan intensitas (skala 0-10). Catat
dengan diharapkan nyeri hilang/ terkontrol faktor-faktor yang mempercepat
Ds : Klien mengungkapkan nyeri dengan kriteria hasil: dan tanda-tanda rasa sakit non
yang dirasakan verbal
1. Terlihat rileks, dapat
Do : - diaforesis tidur/beristirahat dan berpartisipasi • Berikan matras/ kasur keras,
- meringis, gerakan mata dalam aktivitas sesuai bantal kecil,. Tinggikan linen
berpencar atau pada satu fokus kemampuan. tempat tidur sesuai kebutuhan
- fokus pada diri sendiri 2. Mengikuti program farmakologis
- Mengekspresikan perilaku nyeri yang diresepkan • Tempatkan/ pantau penggunaan
- Perubahan posisi untuk 3. Menggabungkan keterampilan bantl, karung pasir, gulungan
menghindari nyeri relaksasi dan aktivitas hiburan ke trokhanter, bebat, brace
dalam program kontrol nyeri.
• Dorong untuk sering mengubah
posisi,. Bantu untuk bergerak di
tempat tidur, sokong sendi yang
sakit di atas dan bawah, hindari
gerakan yang menyentak.

• Kolaborasi: Berikan obat-obatan


sesuai petunjuk (mis:asetil salisilat
Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Aktivitas

Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan asuhan EXERCISE THERAPHY : • Evaluasi/ lanjutkan pemantauan
berhubungan dengan kerusakan keperawatan selama 3x24 jam tingkat inflamasi/ rasa sakit pada
musculoskeletal ditandai dengan : diharapkan mobilitas fisik baik
AMBULATION sendi
  dengan kriteria : • Pertahankan istirahat tirah baring/
DS : Menyatakan kesulitan untuk duduk jika diperlukan jadwal
bergerak 1. Mempertahankan fungsi posisi aktivitas untuk memberikan periode
  dengan tidak hadirnya/ istirahat yang terus menerus dan
DO : pembatasan kontraktur. tidur malam hari yang tidak
- Kekuanatan Otot menurun 2. Mempertahankan ataupun terganmggu.
- Pasien terlihat kesulitan dalam meningkatkan kekuatan dan fungsi • Bantu dengan rentang gerak
membolak – balik posisi. dari dan/ atau kompensasi bagian aktif/pasif, demikiqan juga latihan
- Kehilangan integritas struktur tubuh resistif dan isometris jika
tulang 3. Mendemonstrasikan tehnik/ memungkinkan
- Keengganan untuk memulai perilaku yang memungkinkan • Berikan lingkungan yang aman,
gerak melakukan aktivitas misalnya menaikkan kursi,
menggunakan pegangan tangga
pada toilet, penggunaan kursi roda.
• Kolaborasi: konsul dengan
fisoterapi.
• Kolaborasi: Berikan matras busa/
pengubah tekanan.
• Kolaborasi: berikan obat-obatan
sesuai indikasi (steroid).
Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Aktivitas

Resiko cedera berhubungan Setelah dilakukan asuhan ENVIRONMENT • Sediakan lingkungan yang aman
dengan kelemahan ditandai keperawatan selama 3x24 jam untuk pasien
dengan: diharapkan resiko cedera tidak
MANAGEMNET • Identifikasi kebutuhan keamanan
  terjadi dengan criteria: pasien
DS: menyatakan gangguan   • Hindari lingkungan ynag
psikomotor 1. Klien terbebas dari cedera berbahaya bagi pasien
  2. Mampu mengenali perubahan • Membatasi pengunjung
DO: - hambatan fisik status kesehatan terkini • Memberikan penerangan yang
- Disfungsi efektor 3. Klien mampu menjelaskan cukup
- Gangguan mekanisme factor resiko dari lingkungan • Mengontrol lingkungan dari
pertahanan primer kebisingan
- Usia ekstrem • Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan bagi
pasien
• Jelaskan jika ada perubahan
status kesehatan terkini kepada
pasien dan keluarga
Kesimpulan

Rheumatoid arthritis (RA) adalah


gangguan autoimun kronik yang
menyebabkan proses inflamasi pada
sendi yang terutama mengenai
mengenai membran sinovial dari
persendian dan umumnya ditandai
dengan dengan nyeri persendian, kaku
sendi, penurunan mobilitas, dan
keletihan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai