DISUSUN OLEH :
AKADEMIK KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
TAHUN AJARAN 2020/2021
1
LAPORAN PENDAHULUAN
ARTRITIS REUMATOID
1248). Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak
tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh (Hidayat, 2006).
2. Anatomi Fisiologis
1. Persendian fibrasa
2. Persendian kartilago
3. Persendian senovial
1. Sendi sinartrosus
a. Sutura
b. Sinkodrosis
2. Ampriatosis
2
a. Simfisis
b. Sindertosis
c. Diartrosis
1. Sendi sfaradal
a. Sendi engsel
b. Sendi kisar
c. Persendian kardiloid
d. Sendi palena
e. Sendi peluru
3. Etiologi
2. Endokrin
3
3. Autoimmun
autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II,
4. Metabolik
4. Patofisiologi
permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut
4
dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot
sendi. Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara
dengan adanya masa serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada
orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang
lagi. Namun pada sebagian kecil individu terjadi progresif yang cepat
ditandai dengan kerusakan sendi yang terus menerus dan terjadi vaskulitis
5
Pathway Artritis Reumatoid
5. Manifestasi Klinik
6
Artritis erosif → sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi
yang kronik menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini dapat
yang total.
1/3 pasien dewasa, kasus ini sering menyerang bagian siku (bursa
Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu:
Stadium sinovitis
kekakuan.
Stadium destruksi
7
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan
swan-neck.
Stadium deformitas
tulang.
1) Nyeri persendian
3) Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4) Terbatasnya pergerakan
6) Demam (pireksia)
7) Anemia
9) Kekuatan berkurang
8
12) Pasien tampak anemik
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
Kelemahan
Depresi
Gejala Extraartikular :
katub),
Pericarditis, Myocarditis
7. Penatalaksanaan
c) Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang,
d) Termoterapi
9
f) Pemberian Obat-obatan :
Anty Inflamatory)
1. Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
b. Pemeriksaan Fisik
pembengkakan.
10
2. Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi
sinovial
c. Pemeriksaan Penunjang
90% penderita
11
kuning ( respon inflamasi, produk-produk pembuangan
12
berwarna mirip susu atau kuning gelap dan mengandung banyak
2. Diagnosa Keperawatan
sendi.
deformitas.
3. Perencanaan Keperawatan
13
Hambatan mobilitas fisik Dalam waktu 1 x 24 jam a. Mempertahankan fungsi
b/d hilangnya kekuatan
setelah diberikan tindakan posisi dengan
otot dan sendi.
keperawatan kekuatan otot pembatasan kontraktur.
pasien meningkat b. Mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan
dan fungsi dari dan/atau
kompensasi bagian
tubuh.
c. Mendemostrasikan
teknik/perilaku yang
memungkinkan
melakukan aktivitas.
Gangguan citra tubuh b/d Dalam waktu 1 x 24 jam a. Mengungkapkan
perubahan penampilan
setelah diberikan tindakan peningkatan rasa
tubuh, sendi, deformitas.
. keperawatan pasien percaya diri dalam
menerima perubahan tubuh. kemampuan untuk
menghadapi penyakit,
perubahan gaya hidup
dan kemungkinan
keterbatasan.
b. Menerima perubahan
tubuh dan
mengintegrasikan ke
dalam konsep diri.
c. Mengembangkan
keterampilan perawatan
diri agar dapat berfungsi
dalam masyarakat.
Defisit perawatan diri b/d Setelah dilakukan tindakan a. Melaksanakan aktivitas
kerusakan keperawatan selama 3x24 perawatan diri pada
musculoskeletal, jam diharapkan klien dapat tingkat yang konsisten
penurunan kekuatan, daya mengatur kegiatan sehari- dengan kemampuan
tahan, nyeri pada waktu hari, individual
bergerak, depresi. b. Mendemonstrasikan
perubahan teknik/ gaya
hidup untuk memenuhi
kebutuhan perawatan
diri.
c. Mengidentifikasi
sumber-sumber pribadi/
komunitas yang dapat
memenuhi kebutuhan
perawatan diri.
Ansietas b/d kurangnya Setelah dilakukan tindakan a. Klien mampu
informasi tentang penyakit keperawatan selama 3x24 mengidentifikasi dan
14
jam diharapkan klien dapat menungkapkan
mengidentifikasi gejala gejalacemas
kecemasan b. Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan tahnik
untuk mengontrolcemas
b. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Intervensi
1 Nyeri aku b/d perubahan patologis a. Kaji keluhan nyeri, kualitas, lokasi,
oleh atritis Rheumatoid intensitas dan waktu. Catat faktor
yang mempercepat dan tanda rasa
sakit nonverbal.
b. Pantau TTV pasien.
c. Berikan posisi nyaman waktu
tidur/duduk di kursi. Tingkatkan
istirahat di tempat tidur sesuai
indikasi.
d. Berikan masase yang lembut,
Anjurkan mandi air hangat/
pancuran pada waktu bangun.
Sediakan waslap hangat untuk
mengompres sendi yang sakit
beberapa kali sehari.
e. Berikan obat sesuai petunjuk, Bantu
dengan terapi fisik, misal sarung
tangan parafin,
15
terhadap nyeri dan program latihan.
c. Kaji hambatan terhadap partisipasi
dalam perawatan diri.
Identifikasi /rencana untuk
modifikasi lingkungan
d. Kolaborasi: Konsul dengan ahli
terapi okupasi.
e. Kolaborasi: Atur evaluasi
kesehatan di rumah sebelum
pemulangan dengan evaluasi
setelahnya.
f. Kolaborasi : atur konsul dengan
lembaga lainnya, mis: pelayanan
perawatan rumah, ahli nutrisi.
5 Ansietas b/d kurangnya informasi a. Gunakan pendekatan yang
tentang penyakit menenangkan.
b. Nyatakan dengan jelas harapan dan
apa yang di rasakan selama
prosedur
c. Jelaskan semua prosedur dan apa
yang dirasakan selama prosedur
d. Pahami prespektif pasien
terhadap situasi stress
e. Temani pasien untuk memberikan
keamanan dan mengurangitakut
f. Dorong keluarga untuk menemani
pasien
g. Lakukan beck/neck rub,dengarkan
dengan penuh perhatian
h. Identifikasi tingkat kecemasan
i. Berikan obat untuk mengurangi
kecemasan.
4. Implementasi
dengan urutan yang yang telah dibuat pada perencanaan. Aplikasi yang
5. Evaluasi
16
kriteria hasil yang sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang
DAFTAR PUSTAKA
17
Anonymus, Artritis Rematoid. (online). http:// www. naturindonesia. com/ artikel-
kapukonline.com/2012/01/askep-
18