Anda di halaman 1dari 32

Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis

1. Definisi
Rheumatism berasal dari bahasa yunani, rheumatismos yang berarti
mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan
struktur lain tubuh sehingga menimbukan rasa nyeri atau dengan kata lain,
setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem
muskuoskeletal disebut rematik.
Penyakit rematik meliputi cakupan luas dari penyakit yang
dikarakteristikkan oleh kecenderungan yang meliputi dan mempunyai efek
ke tulang, sendi, dan jaringan lunak (Soumya,2011). Penyakit rematik
dapat digolongkan dalam 2 bagian, yang dapat digolongkan yaitu yang
pertama rematik sebagai penyakit jaringan ikat karena mempunyai efek ke
rangka pendukung (supporting framework) tubuh dan organ-organ
internanya. Penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah
rheumatoid arthritis, gout, dan fibromialgia. Golongan yang kedua dikenal
sebagai penyakit autoimun karena ia terjadi apabila sistem imun yang
biasanya memproteksi tubuh dari infeksi dan penyakit, mulai merusak
jaringan-jaringan tubuh yang sehat. Penyakit yang dapat digolongkan
dalam golongan ini adalah rheumatoid arthritis, spondiloartritis, lypus
eritematosus, sitemik dan skleroderma.

2. Etiologi
Penyebab dari reumatik hingga saat ini belum terungkap, namun
beberapa faktor resiko untuk timbulnya reumatik antara lain :
1. Umur
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya rheumatoid arthritis. Faktor
ketuaan adalah yang terkuat. Pravalensi dan beratnya osteoartritis
semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Rheumatoid arthritis
hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40
tahub dan sering pada umur diatas 60 tahun.

1
2. Jenis kelamin
Wanita lebih sering terkena rheumatoid arthritis lutut dan sendi, dan
lelaki lebih sering terkena rheumathoid arthritis paha, pergelangan
tangan dan leher. Secara keseluruhan dibawah 45 tahun frekuensi
rheumatoid arthritis kurang lebih sama pada laki dan wanita tetapi
diatas 50 tahun frekuensi rheumathoid arthritis lebih banyak pada
wanita dari pada pria, hal ini menunjukkan adanya peran normal pada
patogenesis rheumatoid arthritis.
3. Genetik
Faktor herediter juga berperan pada timbunya rheumatoid arthritis
misal, pada ibu seorang wanita dengan rheumatoid arthritis pada sendi-
sendi inter falang dista, terdapat dua kali lebih sering rheumatoid
arthritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya perempuan
cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dan anak
perempuan dari wanita tanpa rheumatoid arthritis.
4. Suku
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada rheumatoid arthritis
nampaknya terdapat perbedaan diantara masing-masing suku bangsa,
misalnya rheumatoid arthritis paha lebih jarang diantara orang-orang
kuit hitam dan usia dari kaukasia.
5. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatkan
resiko untuk timbulnya rheumatoid arthritis baik pada wanita maupun
pada pria. Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan rheumatoid
arthritis pada sendi yang menanggung beban, tetapi juga dengan
rheumatoid arthritis sendi lain (tangan tau sternoklavikula)

3. Patofisiologi
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema,
kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang
berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular
kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus,

2
atau penutup yang menutupi kartialago. Pannus masuk ketulang sub
chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan
gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan
sendi. Bila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara
permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis).
Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi
lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian.
Invasi dari tulan sub chondrial bisa menyebabkan osteoporosis setempat.
Lamanya rheumatoid arthritis berbeda dari tiap orang. Ditandai
dengan masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada
orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang
lagi yang lain. Terutama yang mempunyai faktot rheumatoid arthritis
(seropositif gangguan rheumatoid), gangguan akan menjadi kronis yang
progresif.

3
Pathway

Sumber: https://images.app.goo.gl/wcLTGpmUW66SnMrT

4
4. Manifestasi Klinis
Ada beberapa gambaran klinis yang lazim ditemukan pada
seseorang penderita rheumatoid arthritis. Gmbaran klinis ini harus timbul
sekaligus pada saat yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki
gambaran klinis yang bervariasi.
1) Gejala-gejala konstitusional
Lelah, anoreksia, BB menurun dan demam terkadang kelelahan dapat
demikian hebatnya.

2) Poliartritis simetris
Terutama pada sendi perifer : termasuk sendi-sendi tangan, namun
biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalag distal. Hmpir semua
sendi diantrodial dapat diserang.

3) Kekakuan dipagi hari selama lebih dari 1 jam


Dapat bersifat generalisata tetapi terutama menyerang sendi-sendi.
Kekakuan ini berbeda dengan kekauan sendi pada osteoartritis, yang
biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang
dari 1 jam.

4) Artritis erosif
Merupakan ciri khas penyakit pada radiologi. Peradangan sendi yang
kronik mengakibat erosi ditepi tulang.

5) Deformitas
Kerusakan struktur penunjang sendi meningkat dengan perjaanan
penyakit.

6) Nodul-nodul rheumatoid
Adalah masa subkutan yang ditemukan pada sekitar sepertiga orang
dewasa pasien.

5
5. Pemerikasaan Diagnostik
1. Tes serologi : sedimentasi ertrosit meningkat, darah bisa terjadi anemia
dan leukositosis, rheumatoid faktor, terjadi 50-90% penderita.
2. Sinar X dari sendi yang sakit: menunjukkan pembengkakan pada
jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang
berdekatan (perubahan awal) berkembang menjadi formasi kista
tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan
osreoastristik yang terjadi secara bersamaan.
3. Scan radionuklida : mengidentifikasi persadangan sinovium
4. Atroskopi langsung : viasualisasi dari area yang menunjukkan
irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi.
5. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang ebih
besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning (respon
inflamasi, produk-produk pembuangan degeneratif) ; evaluasi SDP dan
leukosit, penurunan viskositas dan komplemen (C3 dan C4)
6. Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan
perkembangan panas
7. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi. FNA (Fine Needle
Aspiration) atau atroskopi ; cairan sendi terlihat keruh karena
mengandung banyak leukosit dan kurang kental dibanding cairan sendi
yang normal
8. Kriteria diagnostik rheumatoid arthritis adalah terdapat poi arthritis
yang simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan
kaki serta menatap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila
ditemukan nodul subkutan atau gambran erosi peri-artikuler pada foto
rontgen

6. Penatalaksaan Medis
a) Obat-obatan
Sampai sekrang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk
osteoartritis, oleh karena prognosisnya yang belum jelas. Obat yang
diberikan bertujan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan

6
mobilitas dan mengurangi ketidakmampuan. Obat-obat anti
inflamasion steroid bekerja sebagai atau menghentikan proses
patologis osteoartritis.

b) Perlindungan sendi
Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit.

c) Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk
harus menjadi program utama pengobatan osteoartritis.

d) Dukungan Paikososial.

e) Persoalan seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteosrtritis terutama
pada tulang belakang, paha dan lutut.

f) Fisioterapi.

g) Operasi.

7. Komplikasi
1. Dapat menimbukan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses
granulasi dibawah kulit yang disebut subcutan nodule.
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot,
3. Pada pembuluh darah terjadi trombo emboli.
4. Tromboemboli adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang
disebabkan oleh adanya darah yang membeku.
5. Terjadi splenomegali.
6. Splenomegali merupakan penbesaran limfa, jika limfa membesar
kemampuannya untuk menyebabkan berkurangnya jumah sel darah

7
putih dan trombosit dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan sel-sel
darah akan meningkat.

8
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 08 November 2021
I. DATA UMUM
1. Identitas
Nama : Ny. P
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Status perkawinan : Cerai mati
Suku : Jawa
Alamat : Tulung Batuan, Tanjung Harapan
No. Hp/Telp : 0821 8008 1309
Umur : 65 tahun

2. Anggota Keluarga Yang Tinggal Dalam Satu Rumah

Nama dan Umur Pekerjaan Status dalam


Keluarga

Tn.D (19 tahun) Pelajar Cucu klien

3. Riwayat keluarga

Nama dan Pekerjaan Keadaan saat ini (Hidup/Meninggal)


Umur

9
Tn.D (19 Pelajar Hidup, sehat, tingga dengan klien
tahun)

Klien mengatakan tidak ada keluarga yang baru pulang dari lauar kota atau luar
pulau

4. Data Dukung Lainnya


Fasilitas pelayanan kesehatan :
Failitas pelayanan kesehatan terdekat dengan rumah klien : RSD.
Mayjend HM Ryacudu, RSU Handayani, Puskesmas Kotabumi2
Fasilitas kesehatan yang digunakan klien : Tempat prakter dokter

Jarak unit pelayanan kesehatan :


RSD.Mayjend HM Ryacudu jarak 500 meter
RSU. Handayani jarak 2 km
Puskesmas Kotabumi2 jarak 2,5 km
Tempat praktek dokter jarak 500 meter
Transportasi ke Unit pelayanan kesehatan : Menggunakan sepeda motor

5. Riwayat Pekerjaan
a. Status Pekerjaan Saat ini
Saat ini klien berdagang dirumah dan memiliki warung sembako

b. Status pekerjaan Sebelumnya


Klien mengatakan sejak dulu berdagang dirumah di warung
sembako miliknya.

c. Sumber-sumber Pendapatan dan Kecukupan Pemenuhan Kebutuhan


Riwayat Lingkungan Hidup
Kien mengatakan sumber pendapatan dan kecukupan dari hasil
berdagang di warung sembako.

10
6. Riwayat Lingkungan Hidup
Klien mengatakan menepati rumah milik sendiri. Terdapat beberapa
ruangan seperti, satu ruang tamu, tiga kamar tidur, satu kamar mandi,
satu dapur. Tmpak ada warung disamping rumah. Tmpak rumah sudah
di plafon, lantai semen dan keramik. Rumah tampak rapi, bersih, dan
dekat dengan rumah tetangga.

7. Sumber/Sistem Pendukung yang Digunakan


a. Pelayanan Kesehatan Dirumah
Kien mengatakan saat sakit klien langsung berobat di tempat
praktek dokter

b. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit


Klien mengatakan selama ini belum pernah dirawat di Rumah Sakit

c. Kebutuhan /aktifitas Kegiatan sehari-hari yang dibantu oleh


keluarga
Klien mengatakan kebutuhan sehari-hari dapat melakukan sendiri
tanpa bantuan dari keuarga

8. Deskripsi Hari Khusus (Kebiasaan ritual lainnya seperti ibadah, tidur,


dll)
Kien mengatakan tidak ada hari khusus yang diakukan oeh klien
Klien mengatakan shalat 5 waktu

9. Status Kesehatan saat ini


a. Keluhan Utama yang Dirasakan
Saat dilakukan pengkajian pada tangga 08 november 2021 pada
pukul 11.30 WIB. Kien mengatakan beum tahu untuk pengobatan
herbal yang harus dikonsumsi, klien mengatakan bahwa belum tahu
mempunyai riwayat sakit, hanya merasakan sakit pada bagian lutut

11
dan tungkai kaki. Klien mengatakan sakit lutut dan tungkai kaki
sudah lama tetapi hanya berobat ke dokter jika terasa sakit. Klien
mengatakan sering minum obat herbal karena saran tetangga, tidak
sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan oleh tubuhnya.

b. Keluhan penyerta
Klien mengatakan sakit lutut dan tungkai kaki terasa pada saat
beraktivitas berlebihan. Kien mengatakan sudah merasakan sakit
utut dan tungkai sejak 5 tahun yang lalu. Kien mengatakan jika sakit
terasa maka sulit untuk bergerak dan melakukan aktifitas.

c. Status/Keadaan Kesehatan satu tahun terakhir


Klien mengatakan keadaan satu tahun terakhir menurun, nyeri
dibagian lutut dan tungkai sering terasa.

d. Status/Keadaan Kesehatan Lima tahun Terakhir


Klien mengatakan sudah lebih dari lima tahun merasakan nyeri
dibagian lutut dan tungkai

e. Riwayat Obat-obatan, makanan, instruksi dokter, dll


1) Obat-Obatan
Klien mengatakan lebih sering mengonsumsi obat herbal,
seperti rebusan daun alpukat, rebusan temulawak, jahe dan
sereh.

2) Makanan
Klien mengatakan tidak ada pantangan dalam hal makan

3) Instruksi Dokter
Kien mengatakan pada saat berobat ke dokter, dokter
mengatakan bahwa harus banyak istirahat

12
f. Masalah-Masalah yang mempengaruhi status kesehatan saat ini
Klien masih sering pergi ke pasar belanja sendiri dengan naik
angkot. Klien sering mengabaikan kesehatannya sendiri.

10. Status Kesehatan dahulu

a. Riwayat penyakit anak-anak/remaja/dewasa muda yang


berhubungan dengan kesehatan saat ini
Klien mengatakan pernah jatuh dari sepeda motor pada saat usia
anak-anaknya masih kecil. Kien mengatakan seain jatuh dari
sepesda motor klien tidak pernah ada riwayat jatuh.

b. Riwayat Penyakit Kronik atau Trauma


Klien mengatakan tidak memiiki riwayat penyakit yang kronis dan
klien mengatakan tidak ada riwayat trauma

c. Riwayat Perawatan di Rumah Sakit/fasilitas kesehatan lainnya


Klien mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit ataupun
fasilitas kesehatan lainnya.

I. DATA KHUSUS KELAINAN SISTEM TUBUH


1. Pemeriksaan Anggota Tubuh
a. Umum
Pada saat diakukan pengkajian didapatkan :
Klien mengatakan belum tau riwayat penyakit, hanya
merasakan sakit pada lutut dan tungkai sejak 5 tahun yang lalu.
Klien mengatakan sering mengonsumsi obat herbal karena saran
anjuran tetangga, tetapi tidak berpengaruh pada kesehatannya.
Klien mengatakan sakit utut dan tunkai terasa saat beraktivitas
yang berlebih. Kien mengatakan jika sakit terasa maka suit untuk

13
bergerak dan melakukan aktifitas terganggu. Kekuatan otot klien
menurun. Klien terlihat meringis. Aktifitas klien terganggu.
TD : 120/80 mmHg
RR : 22 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Skala nyeri : 7 (0-10)

b. Kepala
Pada saat pengkajian klien mengatakan tidak ada yang dirasakan
pada kepalanya. Aktifitas sehari-hari tidak terganggu.

c. Mata
Pada saat pengkajian kien mengatakan masih jelas dalam melihat
dan masih jelas jika membaca tuisan. Konjungtiva baik. Aktifitas
sehari-hari tidak terganggu.

d. Telinga
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak ada
keluhan pada telinga, pendengarannya masih jelas. Aktifitas sehari-
hari tidak terganggu.

e. Hidung
dilakukan pengkajian klien mengatakan masih dapat mencium
aroma dengan baik. Aktifitas sehari-hari tidak terganggu.

f. Mulut dan tenggorokan


Pada saat pengkajian klien mengatakan tidak ada masalah pada
tenggorokan dan tidak ada sariawan pada mulut. Aktifitas sehari-
hari tidak terganggu.

g. Leher

14
Pada saat diakukan pengkajian, leher kien dapat bergerak dengan
baik dan tidak ada masalah. Aktifitas sehari-hari tidak terganggu.

h. Dada (Payudara)
Pada saat pengkajian, dada dan payudara klien baik. Payudara
tampak simetris. Aktifitas sehari-hari tidak terganggu.

i. Alat kelamin
Hasil wawancara kien mengatakan tidak ada kelainan pada aat
keamin. Kien mengatakan BAK normal dan BAB normal. Aktifitas
sehari-hari tidak terganggu.

j. Akstremitas Atas dan Bawah


Hasil pemeriksaan ekstermitas atas masih dapat bergerak dengan
baik. Ekstermitas bawah dapat bergerak dengan baik, hanya ada
masalah pada bagian lutut dan tungkai. Klien mengatakan merasa
sakit pada bagian lutut dan tungkai kaki. Aktifitas sehari-hari
sedikit terganggu.

2. Pemeriksaan Sistem tubuh


a. Haemopoetik
Saat dilakukan pengkajian, klien tidak mengalami anemia dan
pembekuan darah.

b. Integumen
Pada saat pengkajian, kulit kien tampak bersih tidak ada uka.
Tmpak kulit kien keriput karena penuaan. Rambut tampak ada
beberapa yang sudah mulai berubah menjadi putih.

c. Pernapasan

15
Pada saat pengkajian klien tidak mempunyai kelainan dalam
pernafasan. Hasil TTV :
TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80 x/menit. Pernafasan : 22 x/menit.

d. Cardiovaskuler
Klien tidak pernah mengalami masalah pada sistem cardiovaskuer.
Hasil pemeriksaan TD : 120/80 mmHg

e. Gastrointestinal

Pada saat pengkajian klien mengatakan BAK dan BAB normal.


Sistem pencernaan klien normal

f. Perkemihan
Pada saat pengkajian klien mengatakan BAK dan BAK normal

g. Muskuloskeletal
Pada saat pengkajian kekuatan otot ekstermitas atas dapat bergerak
dengan baik. Kekuatan ekstermitas bawah baik dan pada bagian
lutut dan tungkai kaki sering terasa sakit.

h. Endokrin
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak ada masalah
gula darah atau diabetes

i. Sistem saraf pusat


Kesadaran klien compos mentis

j. Kondisi Psikososial
Klien tampak tenang dan kooperatif ketika dilakukan wawancara

16
II. PENGELOMPOKAN DAN ANALISA DATA

No Data Rasionalisasi Masalah

1 Ds : Kurang Terpapar Defisit Pengetahuan


Klien mengatakan belum tahu Informasi Tentang Penyakit
memiliki riwayat penyakit
Klien mengatakan belum tahu
untuk pengobatan herbal

Do :
TD : 120/80 mmHg
RR : 22 x/menit
Nadi : 80 x/ menit

17
2 Ds : Kondisi Nyeri Kronis
Klien mengatakan nyeri pada Muskuloskeletal Kronis
bagian lutut dan tungkai
Klien terlihat meringis
Klien tidak dapat menyelesaikan
aktifitas karena merasa nyeri pada
lutut dan tungkai kaki

Do :
Skala nyeri 7 (0-10)

3 Ds : Nyeri Gngguan Mobilitas


Klien mengatakan nyeri saat Fisik
bergerak
Klien mengatakan sulit
menggerakkan kaki ketika merasa
nyeri

Do :
Kekuatan otot klien menurun

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit Pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang
terpapar informasi ditandai dengan

18
DS : Klien mengatakan belum tahu memiliki riwayat penyakit

Klien mengatakan belum tahu untuk pengobatan herbal

DO :
TD : 120/80 mmHg
RR : 22 x/menit
Nadi : 80 x/menit

2. Nyeri Kronis berhubungan dengan kondisi muskuloseletal kronis


ditandai dengan
DS : Klien mengatakan nyeri pada bagian lutut dan tungkai kaki
Klien terlihat meringis
Klien tidak dapat menyelesaikan aktifitas karena merasa nyeri
pada lutut dan tungkai kaki

DO : Skala nyeri 7 (0-10)

3. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri ditandai dengan


DS : Klien mengatakan nyeri saat bergerak
Klien mengatakan sulit menggerakkan kaki ketika merasa nyeri

DO : Kekuatan otot klien menurun

B. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Dx. Keperawatan SLKI SIKI

1. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan kunjungan Edukasi kesehatan


tentang Penyakit selama 3 hari.  Observasi
Tingkat Pengetahuan meningkat
Identifikasi kesiapan
dengan kriteria hasil :
dan kemampuan
1). Pertanyaan tentang masalah
menerima informasi
yang dihadapi menurun

19
 Terapeutik

Sediakan materi dan


media pendidikan
kesehatan

Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan

Berikan kesempatan
untuk bertanya

 Edukasi

Jelaskan faktor resiko


yang dapat
mempengaruhi
kesehatan

Ajarkan perilaku hidup


bersih dan sehat

2. Nyeri Kronis Setelah dilakukan kunjungan Manajemen Nyeri


selama 3 hari  Observasi
Tingkat Nyeri menurun dengan
Identifikasi lokasi,
kriteria hasil :
karakteristik, durasi,
1). Keluhan nyeri menurun
frekuensi, kualitas,
2). Kemampuan menuntaskan
intensitas nyeri.
aktivitas meningkat
3). Meringis menurun Identifikasi skala nyeri

Identifikasi faktor yang


memperberat dan
memperingan nyeri

 Terapeutik

Berikan tekhnik

20
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(tekhnik nafas dalam),
obat herba rebusan jahe

 Edukasi

Jelaskan strategi
meredakan nyeri

Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri

3. Gangguan Mobilitas Fisik Dukungan Mobilisasi  Observasi

Identifikasi adanya
nyeri atau keluhan fisik
lainnya.

Identifikasi toleransi
fisik melakukan
pergerakan

Monitor kondisi umum


selama melakukan
mobilisasi

 Terapeutik

Fasilitasi aktivitas
mobiisasi dengan alat
bantu

 Edukasi

Jelaskan tujuan dan


prosedur mobilisasi

Ajarkan mobiisasi

21
sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk
ditempat tidur, duduk
disisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur
ke kursi)

C. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

No Catatan Perkembangan Hari Pertama

Implementasi Evaluasi

1 Tgl: Selasa, 09 November 2021 Tgl : Selasa, 09 November 2021


jam: 10.30 Jam: 11.00
Edukasi Kesehatan
1). Mengidentifikasi kesiapan dan S:
kemampuan menerima informasi - Klien mengatakan siap menerima
2). Menyediakan materi dan media informasi yang akan disampaikan
pendidikan kesehatan O:
- Menyiapkan materi dan leafleat
yang akan disampaikan kepada
klien
A:
Masalah defisit pengetahuan tentang
penyakit belum teratasi

22
P: Lanjutkan intervensi
1). Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
2). Berikan kesempatan untuk bertanya

T. T Perawat

Lutfiana

2 Tgl : Selasa, 09 November 2021 Tgl : Selasa, 09 November 2021


Jam: 11.00 Jam: 11.15
Manajemen Nyeri
1). Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S:
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Klien mengatakan sakit dibagian
2). Mengidentifikasi skala nyeri lutut dan tungkai kaki
- Klien mengatakan sakit dirasakan
sampai berhari-hari
O:
- Skala nyeri 7 (0-10)

A:
Masalah nyeri kronis belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1). Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
2). Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik nafas

23
dalam), obat herbal rebusan jahe

T.T Perawat

Lutfiana

3 Tgl : Selasa, 09 November 2021 Tgl : Selasa, 09 November 2021


Jam: 11.15 Jam: 11.30
Dukungan Mobilisasi
1). Mengidentifikasi adanya nyeri S:
2). Mengidentifikasi toleransi fisik - Klien mengatakan sakit lutut dan
melakukan pergerakan tungkai kaki, saat melakukan
aktivitas yang berlebihan
- Kien mengatakan saat bangun dari
duduk jongkok terasa sakit pada
lutut
O:
- Klien berjalan dengan terseok-seok
A:
Masalah gangguan mobilitas fisik belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1). Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
2). Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu

T.T Perawat

24
Lutfiana

No Catatan Perkembangan Hari Kedua

Implementasi Evaluasi

1 Tgl: Rabu, 10 November 2021 Tgl : Rabu, 10 November 2021


Jam: 10.00 Jam: 10.20

Edukasi kesehatan S:
1). Menjadwalkan pendidikan kesehatan - Klien mengatakan setuju untuk
sesuai kesepakatan menerima materi yang akan
2). Memberikan kesempatan untuk diberikan pada hari rabu, 10
bertanya Masalah defisit pengetahuan november 2021
teratasi sebagian - Kien bertanya tentang masalah
penyakitnya dan obat herba yang
cocok untuk dikonsumsi sesuai yang
dirasakan

25
O:

- Klien antusias dalam menyimak


materi yang diberikan
- Klien aktif bertanya tentang masalah
kesehatan dirinya

A:
Masalah defisit pengetahuan teratasi
sebagian

P: Lanjutkan intervensi
1). Jeaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
2). Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

T.T Perawat

Lutfiana

2 Tgl : Rabu, 10 November 2021 Tgl : Rabu, 10 November 2021


Jam: 10.25 Jam: 10.50

Manajemen nyeri S:

26
1). Mengidentifikasi faktor yang - Klien mengatakan sakit pada lutut
memperberat dan memperingan nyeri dan tungkai kaki terasa saat banyak
2). Memberikan teknik nonfarmakologis melakukan aktivitas yang berlebihan
untuk mengurangi rasa nyeri (teknik nafas - Klien mengatakan jika terasa sakit
dalam), obat herbal rebusan jahe. pada lutut dan tungkai maka akan
dipijitin sendiri untuk mengurangi
rasa sakit
- Klien mengatakan sakit berkurang
setelah minum obat herbal rebusan
jahe

O:
- Memberikan tekhnik nafas dalam
( caranya : tarik nafas melalui
hidung tahan 2-3 detik, lalu
hembuskan secara perlahan meaui
mulut). Lakukan sampai rasa sakit
berkurang
- Skala nyeri 5 (0-10)
- Memberikan obat herbal rebusan
jahe

A:
Masalah Nyeri kronis teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi
1). Jelaskan strategi meredakan nyeri
2). Ajarkan teknik nonfarmakoogis untuk
mengurangi rasa nyeri

27
T.T Perawat

Lutfiana

3 Tgl : Rabu, 10 november 2021 Tgl: Rabu, 10 nonember 2021


Jam: 11.00 Jam: 11.30

Dukungan Mobilisasi S:
1). Memonitor kondisi umum selama - Klien mengatakan jika terasa sakit di
melakukan mobilisasi lutut dan tungkai kaki yang hebat
2). Memfasilitasi aktivitas mobilisasi maka akan berjalan dengan
dengan alat bantu berpegangan tembok

O:
- Kondisi klien secara keseluruhan
baik
- Klien jauh lebih sehat

A:
Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi
sebagian

P: Lanjutkan intervensi
1). Jeaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2). Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk ditempat tidur,
duduk disisi tempat tidur, pindah dari

28
tempat tidur kekursi)

T.T Perawat

Lutfiana

No Catatan Perkembangan Hari Ketiga

Implementasi Evaluasi

1 Tgl: Kamis, 11 November 2021 Tgl : Kamis, 11 november 2021


Jam: 10.00 Jam: 10.25

Edukasi Kesehatan S:
1). Menjelaskan faktor resiko yang dapat - Klien mengatakan sudah paham
mempengaruhi kesehatan tentang penjelasan kesehatan yang
2). Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sudah disampaikan
sehat - Klien mengatakan sudah tahu dan
dapat meakukan cara cuci tangan
yang baik dan benar

29
O:
- Klien dapat mengikuti instruksi
untuk melakukan cara benar cuci
tangan
- Kien aktif selama melakukan
kegiatan
A:
Masalah defisit pengetahuan teratasi
P: Hentikan intervensi

T. T Perawat

Lutfiana

2 Tgl: Kamis, 11 november 2021 Tgl: Kamis, 11 november 2021


Jam: 10.30 Jam: 11.00

Manajemen Nyeri S:
1). Menjeaskan strategi meredakan nyeri - Kien mengatakan paham tentang
2). Mengajarkan teknik nonfarmakologi cara meredakan sakit lutut dan
untuk mengurangi rasa nyei tungkai kaki ketika terasa
- Klien mengatakan nyeri berkurang
setelah minum obat herbal jahe

O:
- Klien dapat mengikuti cara yang
sudah diajarkan untuk meredakan
nyeri
- Mengajarkan klien tarik nafas dalam
setiap merasa nyeri
- Skala nyeri 3(0-10)

30
A:
Masalah nyeri kronis teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi
1). Anjurkan mengonsumsi obat herba yaitu
jamu dari rebusan jahe

T.T Perawat

Lutfiana

3 Tgl : Kamis, 11 november 2021 Tgl: Kamis, 11 november 2021


Jam: 11.00 Jam: 11.30

Dukungan Mobilisasi S:
1). Menjelaskan tujuan dan prosedur - Klien mengatakan sekarang sudah
mobilisasi paham bagaimana cara untuk
2). Mengajarkan mobiisasi sederhana yang berpindah tempat ketika terasa sakit
harus dilakukan (mis. duduk ditempat pada lutut dan tungkai kaki
tidur, duduk disisi tempat tidur, pindah - Kien mengatakan sudah paham
dari tempat tidur kekursi) tentang tujuan diakukan gerakan
berpindah tempat dengan cara benar

O:
- Mengajarkan kien untuk latihan
ROM
- Mengajarkan klien cara berpindah
tempat jika terasa sakit pada lutut

31
dan tungkai kaki
- Kien terihat lebih sehat

A:
Masalah gangguan mobiitas fisik teratasi

P: Hentikan intervensi

T.T Perawat

Lutfiana

32

Anda mungkin juga menyukai