Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan dan modal dasar manusia untuk


hidup produktif dan berdaya guna. Kesadaran akan hal ini menjadi landasan di
akhirinya kesehatan sebagai hak setiap orang yang mengacu pada visi
pembangunan kesehatan, yaitu Indonesia Sehat 2010 yang merupakan
gambaran masyarakat Indonesia yang ingin dicapai di masa depan yaitu
masyarakat, bangsa dan negara yang di tandai oleh penduduk yang hidup
dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Mubarak, 2005 : 27).

Rematik adalah penyakit inflamasi sistemik kronik (peradangan


menahun) yang tidak diketahui penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan
dan poliperasi membrane synovial yang menyebabkan kerusakan pada tulang
sendi.
Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan
meningkatnya usia manusia. Reumatik dapat mengakibatkan perubahan
otot,hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita
tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia
menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak
selalu mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana timbulnya kejadian
reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti.

Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu


sindrom dan golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma
reumatik cukup banyak, namun semuanya menunjukkan adanya

persamaan ciri. Menurut kesepakatan para ahli dibidang rematologi, reumatik


dapat terungkap sebagai keluhan dan / tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan
ada keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa
kaku) dan kelemahan,serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan
sendi, kelemahan otot dan gangguan gerak (soenarto,1982). Reumatik dapat
terjadi pada semua umur dari kanak-kanak sampai usia lanjut, atau sebagai
kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat
dengan meningkatnya umur (Felson,1993, Soenarto dan Wardoyo,1994).

B. Rumusan Masalah
1) Mengetahui pengertian Rematik?
2) Mengetahui apa penyebab Rematik?
3) Bagaimana gejala – gejala dari penyakit Rematik?
4) Bagaimanakah cara mengobati dan mengatasi Rematik?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan pengkajian pada lansia dengan rematik mahasiswa


mampu memahami tentang asuhan keperawatan keluarga dengan lansia
rematik.

2. Tujuan Khusus
1) Melatih kemampuan mahasiswa perawat dalam mengkaji dan mengenali
masalah yang ada di dalam keluarga dengan penyakit Rematik.
2) Menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga khususnya dengan penyakit Rematik.
1) Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui konsep dasar pembinaan
keluarga dengan penyakit Rematik baik secara teori maupun kenyataan
yang ada di lapangan.

D. Manfaat

Dapat mengetahui dan mengenali masalah yang ada di dalam keluarga dengan
penyakit Rematik.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Menurut UU no 04 tahun 1965 Lansia adalah mereka yang berumur 55 tahun


keatas (dit Yankes 2013).

Menurut WHO yang dianggap usia lanjut adalah seorang wanita golongan umur
65 tahun keatas,tetapi ada juga yang mengambil usia 60 keatas,bahkan ada juga yang
menganggap usia 50 tahun keatas.

Artritis rheumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan


manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh.
Terlibatnya sendi pada pasien-pasien artritis rheumatoid terjadi setelah penyakit ini
berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresivitasnya (Mansjoer,dkk,2002).

Penyakit rematik yang sering disebut artritis (radang sendi) adalah penyakit yang
mengenai otot-otot skelet,tulang,ligamentum,tendon dan persendian pada laki-laki
maupun wanita dengan segala usia (Smeltzer,2002).

Artritis rheumatoid adalah gangguan autoimun sistemik,ditandai dengan adanya


artritis erosive pada sendi synovial yang simetris dan kronis yang menyebabkan
gangguan fungsi yang berat serta kecacatan (Davey,2005).
Rematik adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem organ yang
dipengaruhi oleh imunitas (kekebalan) dan tidak diketahui penyebabnya dimana
terjadi dekstruksi sendi (kerusakan sendi) progresif (Price & Wilson,2006).

B. Etiologi

 Faktor lingkungan termasuk infeksi oleh bakteri atau virus


Umumnya onset penyakit terjadi secara mendadak dan timbul dengan disertai
oleh gambaran inflamasi yang mencolok.
 Faktor hormon estrogen
Sering dijumpai remisi pada wanita hamil menimbulkan dugaan terdapatnya
faktor ketidakseimbangan hormonal estrogen.
 Faktor stress
Pada saat seseorang stress akan keluar sekelompok protein berukuran sedang
yang dibentuk oleh setiap spesies pada saat stress.
 Faktor penuaan (usia 30-60tahun)
Seiring dengan bertambahnya usia,struktur anatomis dan fungsi organ mulai
mengalami kemunduran. Pada lansia,cairan synovial pada sendi mulai
berkurang sehingga pada saat pergerakan terjadi gesekan pada tulang yang
menyebabkan nyeri.
 Faktor inflamasi
Meliputi serangkaian tahapan yang saling berkaitan. Antibodi
immunoglobulin membentuk komplek imun dengan antigen. Fagositosis
komplek imun akan dimulai dan menghasilkan reaksi imflamasi
(pembengkakan,nyeri,serta edema pada sendi).

C. Patofisiologi

Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti


vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan,
sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi, pada
persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang menutupi
kartilago. Pannus masuk ketulang sub chondria. Jaringam granulasi menguat
karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago
menjadi nekrosis.
Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. Bila
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan
sendi,karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago
dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan
subluksasi atau dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa
menyebabkan osteoartritis setempat.

Lamanya athritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa adanya
serangan dan tidak adanya serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi.
Yang lain, terutama yang mempunyai faktor rhematoid ( sderopositif gangguan
rhematoid) gangguan akan menjadi kronis yang progresif.

D. Maniefiestasi klinis

Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena,
terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula
terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dengan istirahat. Terdapat
hambatan pada pergerakkan sendi, kaku pagi,krepitasi, pembesaran sendi dan
perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan krepitas.

Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak menonjol dan timbul belakangan,


mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan
gerak,rasa hangat yang merata dan warna kemerahan,antara lain:

1. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan
gerakkan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu
kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan yang
lain.
2. Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan
dengan bertambahnya rasa nyeri.
3. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah imobilisasi,seperti duduk
dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.
4. Krepitasi
Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
5. Pembesaran sendi (deformitas)
Pasien mungkin menunjukan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan yang
paling sering) secara perlahan-lahan membesar.
6. Perubahan gaya berjalan
Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul
berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang
lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien yang umumnya tua
(lansia).

E. Komplikasi

1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses


granulasi dibawah kulit yang disebut subcutan nodule.
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
Tromboemboli adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang disebabkan
oleh adanya darah yang membeku.
4. Terjadi splenomegali.
Slenomegali merupakan pembesaran limfa, jika limfa membesar kemampuannya
untuk menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih dan trombosit dalam
sirkulasi menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan meningkat.

F. Pencegahan

1. Hindari makanan yang berprotein tinggi khususnya protein hewani,seperti


sarden,kerang,seafood,jeroan otak,bebek burung.

2. Hindari golongan sayur seperti : kacang-kacangan,kembang


kol,bayam,jamur,kentang,jeruk.

3. Hindari makanan yang mengandung alcohol seperti : tape dan durian.

4. Hindari minuman yang mengandung soda.

5. Hindari penggunaan obat-obatan : diuretic,aspirin.

6. Hindari minuman yang seperti : susu,teh dan kopi.

7. Konsumsilah vitamin B dan C.

G. Pemeriksaan penunjang
1. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukan pembengkakan pada jaringan lunak,
erosi sendi dan osteoartritis dari tulang yang berdekatan (perubahan awal)
berkembang menjadi formasi kista tulang,memperkecil jarak sendi
dansubluksasio. Perubahan osteoartritis yang terjadi secara bersamaan.
2. Scan radionuklida : mengidentifikasi peradangan sinovium.
3. Artroskopi langsung : Visualisasi dari area yang menunjukan
irregularitas/degenerasi tulang pada sendi
4. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari
normal : buram,berkabut,munculnya warna kuning (respon imflamasi , produk-
produk pembuangan degeneratif) elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas
dan komplemen (C3 dan C4).
5. Biopsi membran sinovial : menunjukan perubahan inflamasi dan perkembangan
panas.
6. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA atau atroskopi : cairan sendi
terlihat keruh karena banyak mengandung leukosit dan kurang kental dibanding
cairan sendi yang normal.
7. Kriteria diagnostik artritis reumatoid adalah terdapat poli-arthtritis yang simetris
yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurang-
kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran
erosi peri-artikuler pada foto rongen.

H. Penatalaksanaan
a. Medis
 Berupa aspirin (dibawah 65 tahun dosis 3-4 x
1gr/hari),ibuprofen,naproksen,piroksikam,diklofenak dsb.
 Pembedahan (jika berbagai pengobatan tidak berhasil)
b. Rehabilitasi (untuk meningkatkan kualitas hidup pasien)
 Mengistirahatkan sendi yang terlibat
 Modalitas terapi fisik seperti pemanasan , pendinginan peningkatan ambang
rasa nyeri melalui arus listrik
 Pemakaian alat bidai, tongkat, kursi roda, dll
 Mengurangi rasa nyeri
 Mencegah terjadinya kekakuan dan keterbatasan gerak sendi
 Meningkatkan rasa nyaman dan kepercayan diri
 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien mengenai penyakitnya dan
penatalaksanaan yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Davey,Patrick. (2005). At A Glance Medicine . Jakarta:EGC


Mansjoer Arif,dkk. (2002). Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 Jilid I . Jakarta :
Media Aesculapius
Sjaifoellah,Noer,dkk. (2004). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI
Smeltzer & Barre. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart Edisi 8 Vol 3. Jakarta : EGC
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. K

DENGAN REMATIK RT.02 DESA SARI UTAMA

KECAMATAN SUNGAI LOBAN

1. PENGKAJIAN
a. IDENTITAS PUSKESMAS
1) Puskesmas terdekat Puskesmas Sebamban I tempat keluarga mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai dengan wilayah kerja puskesmas.
2) Nomor Register : -
3) Tanggal : Rabu, 13 April 2022 telah dilakukan pengkajian kepada keluarga
Ny.K
4) Jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan terdekat
Jarak puskesmas Alat transportasi
2 3
Keterangan:
a. Jarak puskesmas ke rumah keluarga Ny.K ± 8 Km
 Tulis 1 jika menggunakan satuan meter.
 Tulis 2 jika menggunakan satuan kilometer.
b. Alat transportasi yang di gunakan keluarga untuk menuju puskesmas bisa
di gunakan sepeda motor roda dua.
 Tulis 1 jika Puskesmas dapat dicapai dengan berjalan kaki.
 Tulis 2 jika menggunakan sepeda.
 Tulis 3 jika menggunakan sepeda motor roda dua.
5) Tulis4 jika menggunakan motor roda empat.
6) Nama Kepala Keluarga : Bapak Ahmad
7) Alamat : Desa Sari Utama
RT 02 Kec. Sungai Loban
b. DAFTAR ANGGOTA KELUARGA
a. Nama L/ Umur Agama Pendidika Pekerjaan Hubunga Sehat/ Ket
N P n n sakit

1 Tn. A L 55 Th Islam SD Petani Suami Sehat _

2 Ny. K P 55Th Islam SD IRT Istri Sakit Rematik

3 An. M L 34 Th Islam SMK Swasta Anak Sehat _


4 An. R P 18 Th Islam SMP Pelajar Anak Sehat Gastritis

B. DATA UMUM
Genogram Keluarga

Ket : = Laki-laki = Meninggal

= Perempuan = Ny K

1) Tipe Keluarga
Keluarga Ny.K merupakan tipe keluarga inti (nuclear family)yang terdiri dari
Ayah, Ibu dan dua anak yang tinggal dalam satu rumah.
2) Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Ny.K mempunyai 2 orang anak yang tinggal serumah. Anak
pertarna berusia 34 tahun dan anak ke dua berusia 18 tahun, maka keluarga
Ny.K berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja.
3) Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Dalam keluarga tidak ada tugas yang belum terpenuhi.
Biologis Keluarga
1) Keadaan kesehatan
Anggota keluarga Ny K sehat kecuali Ny K yang sedang sakit pada
bagian kaki.
2) Kebersihan Keluarga
Mengkaji kebersihan tubuh anggota keluarga secara umum berdasarkan
observasi maupun wawancara.
1) Frekuensi mandi sehari ; 1 x (.....), 2 x (..√ ..), 3 x (.....), > 3 x (.....)
2) Tempat mandi; Kamar mandi sendiri (...√ ...), Pemandian umum
(....), Sungai (....)
3) Mengunakan sabun saat mandi; Ya (...√ ...), tidak (......)
4) Cuci tangan sebelum makan; Ya (....√ ..), tidak (......)
5) Cuci kaki sebelum tidur; Ya (...√ ...), tidak (......)
3) Penyakit yang diderita
1) Anggota keluarga yang sering sakit/pernah sakit/sedang sakit pada
bulan terakhir ; Ada (...√ ...), tidak (......)
2) Jika ada; bayi (.....), balita (.....), anak-anak (.....), dewasa (..√ ..)
3) Bila ada, keluhan ada yang dirasakan ? nyeri di kaki seperti digigit-
gigit
4) Apakah ada anggota keluarga yang lain/turunan yang mempunyai
keluhan yang sama; Ya (.....) / tidak (....√ ...), siapa?.......
Catatan ; .........
5) Apakah sudah berobat ?sudah (....√ ...), belum (......)
6) Jika belum berobat, apa sebabnya ? tidak ada biaya (....), takut (....),
jauh (....), dll.
4) Penyakit Kronik / Menular
1) Bila klien tersebut berpenyakit menular, apakah keluarga klien
dapat mencegah terjadinya penularan; dapat (....), tidak (.....)
2) Bila dapat, hal ini ditandai dengan ..............................................
3) Pandangan keluarga mengenai penyakit adalah ;.. kuman (... √ ..),
takdir Allah (....), setan (.....), lain-lain, sebutkan ..................
5) Kecacatan Anggota Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami atau kecacatan fisik bawaan.
6) Pola Makan
1) Makanan pokok : Nasi
2) Lauk; Protein hewani (....), Protein nabati (...), Campuran (...√ ..)
3) Sayuran; Selalu ada (.....), Kadang-kadang (...√ ...), Campuran (....)
4) Buah; Selalu ada (.....), Kadang-kadang (...√ ...), Campuran (.......)
5) Susu; Selalu ada (.....), Kadang-kadang (...√ ...), Campuran (.......)
6) Kebiasaan makan; 1 x sehari (...), 2 x sehari (...), 3 x sehari (.. √ .),
tidak tentu (.....)
7) Cara menghidangkan makanan; tertutup (....√ ..), terbuka (....),
kadang-kadang (....)
8) Pantangan makan terhadap keluarga; ada (........), tidak (.....√ ....)
9) Air minum; dimasak (..√ .), tidak dimasak (...), kadang dimasak (...)
10) Kebiasaan masak sayuran ; tidak dicuci (......), dicuci baru dipotong
(.......), dipotong baru dicuci (.....√ ....).
7) Pola Istirahat
1) Apakah sulit tidur ?, Ya (.....), tidak (....√ ...), Catatan ...............
2) Tidur siang dari jam ......13.00..... sampai jam ......14.00.....
3) Tidur malam dari jam .....10.00...... sampai jam .......03.00..........
8) Reproduksi/Akseptor KB.
1) Apakah PUS sudah ber KB ? Ya (......), tidak (.......), KB apa ? ......
2) Tempat kontrl KB ? .................
3) Kelainan yang dirasakan setelah mengikuti KB .........................
4) Kalau sekarang tidak ber-KB, apa alasannya ? ............................

Psikologis Keluarga
9) Keadaan Emosi / Mental
Dalam menghadapi masalah keluarga Ny K selalu sabar dan berserah
diri kepada Allah SWT.
10) Koping Keluarga
Apabila terjadi masalah dalam keluarga selalu diselesaikan dengan
musyawarah antar keluarga.
11) Kebiasaan Buruk
Menjelaskan mengenai kebiasaan-kebiasan keluarga yang berpengaruh
buruk terhadap kesehatan keluarga, seperti : merokok, NAPZA, dll.
12) Rekreasi
Keluarga Ny K sering melakukan rekreasi dengan menonton tv
bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya .

13) Pola Komunikasi Keluarga


Menjelaskan mengenai cara keluarga berkomunikasi satu dengan yang
lain di dalam keluarga. Dapat berkomunikasi / berinteraksi antar
keluarga lain; dapat (...√ ...), tidak dapat (.......).
14) Pengambil Keputusan
Yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga yaitu
kepala keluarga Tn A suami dari Ny K .
15) Peran Informal
Ayah dan Ibu berperan sebagai motivator dan inovator bagi anak-
anaknya,dan anak-anaknya penurut kepada orang tuanya.

Sosial Ekonomi Keluarga


16) Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan keluarga dengan teman,tetangga,dan masyarakat sekitar
sangat baik.
17) Kegiatan Organisasi Sosial
Ny K aktif mengikuti kegiatan pengajian di desa tambak sirang laut
setiap hari jum’at.
18) Keadaan Ekonomi
Pendapatan keluarga sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari keluarga.

Spiritual Keluarga
19) Keadaan Beribadah
Keluarga Ny K melakukan ibadah sholat 5 waktu dan kadang-kadang
melakukan sholat berjama’ah.
20) Keyakinan tentang Kesehatanan
Ny K beranggapan bahwa “Lebih baik mencegah dibandingkan
mengobati” karena jika kita sakit maka segala kegiatan bisa saja tidak
dapat terpenuhi.

21) Nilai dan Norma


Nilai norma yang berlaku dalam keluarga yaitu harus saling
menghormati kepada yang lebih tua.
22) Adat yang Mempengaruhi Kesehatan
Tidak ada adat istiadat yang mempengaruhi keluarga dalam menilai
kesehatan.
Lingkungaan Rumah
Denah Rumah :

PINTU

RUANG TAMU

PINTU
KAMAR

KAMAR

8M

WC KAMAR
MANDI DAPUR KAMAR

6M

Ket : = Jendela

= Pintu

23) Kebersihan dan Kerapihan


Rumah Ny K tampak kotor tetapi perabotan yang ada didalam rumah
tersusun rapi.
24) Penerangan
Didalam rumah Ny K tampak sedikit terang dan sinar matahari dapat
masuk kedalam rumah Ny K jika pintu rumah Ny K dibuka.
25) Ventilasi
Menjelaskan mengenai keadekuatan sirkulasi udara di dalam rumah.
Termasuk sarana yang rnemungkinkan udara keluar masuk rumah ;
tinggi eternit/langit dari lantai minimal 2,4 M (.......), banyak lobang
angin/jendela (..5..), luas jendela > 10 % dari luas lantai (......), dalam
ruangan terasa sejuk (...√ ...) / panas (.....) / pengap (......)
26) Jamban
Keluarga Ny K hanya mempunyai satu WC dam satu kamar mandi.
27) Sumber Air Minum
a) Sumber air yang digunakan keluarga Ny K dari sumber air PDAM
dengan jarak <10M .
b) Jarak sumber air dengan WC; lebih dari 10 M (.......), kurang dari 10
M dengan sistem kedap air (.......), kurang dari 10 M tidak dengan
sistem kedap air (.......),
28) Pemanfaatan Halaman
Halaman rumah Ny K dimanfaatkan dengan menanam tanaman pohon-
pohon .
29) Pembuangan Air Kotor
Menjelaskan mengenai pembuangan air kotor; SPAL sistem peresapan
tertutup (......), Sistem peresapan terbuka (......), Dibuang ke selokan (....
√ ...), Dibuang sembarangan tanpa saluran (.....)
30) Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah Ny K dengan dikumpulkan kemudian dibakar.
31) Sumber Pencemaran
Menjelaskan mengenai apakah terdapat sumber pencemaran di dekat
rumah. Terkait dengan jenis pencemaran (polusi), jenis zat pencernar
(polutan), jarak dari rumah, tindakan yang telah dilakukan dalam
menanggulangi masalah tersebut, dll.
a) Kandang ternak; terpisah dgn rumah (....), jarak (.....), menyatu dgn
rumah (.....)
b) Lalat; tidak ada (...√ .), ada 1 – 5 ekor (....), ada 6 – 10 ekor (....), ada
> 10 ekor (....)
c) Nyamuk; tidak ada (...), ada 1 – 5 ekor (..√ ..), ada 6 – 10 ekor (...),
ada > 10 ekor (...).

Fungsi Keluarga
35) Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menghargai antar anggota satu dengan anggota
lain.
36) Fungsi sosialisasi
Dalam interaksi dan hubungan anggota keluarga dengan tetangga dan
masyarakat sangat baik.
37) Fungsi perawatan kesehatan
a) Untuk masalah yang dialami keluarga pada Ny.K, anggota keluarga
tidak begitu paham dengan masalah yang dialami.
b) Dalam keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat:
(1) Ketidakmampuan keluarga dalam mengerti sifat dan luasnya
masalah.
(2) Masalah kesehatan tidak dirasakan oleh keluarga.
(3) Keluarga tidak merasa menyerah terhadap masalah yang
dialami.
(4) Keluarga tidak merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit.
(5) Keluarga tidak mempunyai sikap negatif terhadap masalah
kesehatan.
(6) Keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
(7) Keluarga percaya terhadap tenaga kesehatan.
(8) Keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan
dalam mengatasi masalah.
c) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit sebagai berikut:
(1) Keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/penyakit.
(2) Keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang
diperlukan untuk perawatan kesehatan seperti ASKES.
(3) Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang
diperlukan memadai.
(4) Keluarga tidak mempunyai pandangan negatif terhadap
perawatan yang diperlukan
(5) Tidak ada terjadi konflik antar individu dan perilaku
mementingkan diri sendiri dalam keluarga
(6) keluarga tidak tmengetahui upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit
(7) keluarga tidak sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan
bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut
(8) keluarga tidak merasa takut akan akibat dari tindakan
(diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi)
(9) Tidak ada falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya
perawatan dan pencegahan.

a. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar di desa nya bisa selalu ada petugas kesehatan yang
menetap sehingga keluarga mudah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
atau pengobatan tanpa harus jauh-jauh kepuskesmas atau postu.
b. Pemeriksaan Individu / Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
k!inik, bisa secara head to toe, atau secara persistem dan dalam pemeriksaan
fisik ini ada penekanan/pendalaman pemeriksaan pada anggota keluarga
yang sedang sakit baik sudah terdiagnosa ataupun belum.
Pemeriksaan Fisik :
1) Keadaan Umum : Ny K tampak baik
2) Tanda vital : TD : 120/90 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,5 ° C
3) BB/TB : BB : 45kg / TB : 150cm
4) Kebersihan perorangan : Kebersihan keluarga Ny K tampak bersih
5) Sensori :
oPenglihatan : Sedikit kabur
oPendengaran : Kurang pendengaran
oBerbicara : Baik
oPerabaan : Normal
oLain-lain :-
6) Kulit :
o Warna dan Turgor : Warna kulit sawo matang dan Turgor kulit
kembali <2 detik
o Lecet/luka/borok :-
o Lain-lain :-
7) Pernafasan :
o Batuk :-
o Sesak :-
o Bunyi nafas : Normal
o Lain-lain :-
8) Kardiovaskuler
o Odema :-
o Jantung berdebar :-
o Bunyi jantung : S1 S2 tunggal
o Lain-lain :-
9) Pencernaan
o Defecasi : Normal 1x
o Obstifasi :-
o Diare :-
o Ostomi :-
o Lain-lain :-
10) Genita Urinaria
o Miksi : Normal
o Ada kesukaran : Tidak ada
o Haid teratur/tidak : Monopouse
o Lain-lain :-
11) Ibu hamil :
o Usia ibu : ..............................................................
o Keadaan gizi : ..............................................................
o Status kehamilan : ..............................................................
o Riwayat partus sebelumnya; Penyulit (......), Lahir mati (........)
o Ada penyakit/penyulit kehamilan ?, sebutkan !
o Pemeriksaan kehamilan; rutin (....), kadang-kadang (.....), teratur
(...)
o Tempat melahirkan: ..............................................................
o Berat badan; sebelum hamil (........), sekarang (.........)
o Umur kehamilan; ............ minggu, Taksiran partus; ....................
o Pola makan ibu hamil: ..............................................................
o Pantangan makan pada ibu hamil.......................................
o Apakah ibu hamil sudah diimunisasi TT ?, jika sudah berapa kali
dan dimana ?. .........................................................................
12) Balita
o Usia balita : ..............................................................
o Keadaan gizi: ..............................................................
o Tadan yang menunjukkan gizi kurang/gizi buruk tersebut ; mata
(.......), kulit (........), rambut (........)
o Penyakit yang menyertainya adalah ...........................
o Pola makan dan jenis makan yang diberikan ...............................
o Apakah balita masih minum ASI ?, jika tidak apa penggantinya?
o Apakah balita sudah diimunisasi dengan lengkap sesuai usianya?
o Bila belum sebutkan alasannya ? ..........................................
Catatan; ...............................................................................................
1) ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1.  Data Subjektif Ketidakmauan Terjadinya
Ny K mengatakan sudah mengontrol pola penyakit
mengetahui penyakitnya, makan rematik
tetapi Ny K tetap
mengkonsumsi makanan
yang tidak dianjurkan
untuk penderita rematik.
 Data Objektif
TTV :
TD = 120/90
N = 80x/menit
RR = 20x/menit
T = 36,5° C
2.  Data Subjektif Ketidaktahuan Hambatan
Ny K mengatakan sakit keluarga dalam mobilitas fisik
dibagian lutut dan tidak merawat anggota
bisa terlalu lama keluarga yang sakit
duduk,dan Ny K
mengatakan bahwa
anggota keluarga tidak ada
yang mengetahui cara
merawat atau mengobati
sakit yang dialami Ny k
 Data Obbjektif
Ny K tampak kesakitan
saat berdiri setelah lama
duduk.

2) PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Terjadinya penyakit rematik berhubungan dengan ketidakmauan klien
mengontrol pola makan.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
3) MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
Skala Prioritas Masalah Kesehatan Keluarga
1. Terjadinya penyakit rematik berhubungan dengan ketidakmauan klien
mengontrol pola makan.
BOB JUMLAH
NO KRITERIA SKORE JUSTIFIKASI
OT
1. Sifat Masalah :
 Ancaman 2 1 3/3x1=1 Ny K mengetahui
kesehatan tentang
 Tidak / 3 penyakitnya ,tetapi
kurang Ny K tidak mau
sehat mengontrol pola
 Krisis 1 makan dan Ny K
tetap saja memakan
makanan yang
seharusnya tidak
dianjurkan untuk
penderita rematik.

2. Kemungkinan Ny K sulit untuk


Masalah dapat mengubah pola
diubah makannya,karena Ny
 Mudah 2 K tidak mau kalau
 Sebagian 1 2 2/2x2 = 2 diberi pantangan
 Tidak 0 makanan. Padahal
dapat Ny K mengetahui
diubah apa saja pantangan
makanan yang tidak
boleh dikonsumsi.
3. Potensi masalah Ny K mengatakan
untuk dicegah jika sulit untuk
 Tinggi 3 merubah pola makan
 Sedang 2 1 2/3x1 nya mengkonsumsi
 Rendah 1 makanan yang tidak
dianjurkan untuk
penderita
rematik,tetapi
Ny K akan
membiasakan sedikit
demi sedikit untuk
merubah pola makan
nya walaupun sulit.

4. Menonjolnya
masalah Ny K harus
 Masalah 2 membiasakan diri
berat, untuk tidak
harus memakan makanan
segera yang tidak
ditangani dianjurkan bagi
 Ada 1 1 2/2x1=2/2 penderita rematik
masalah, =1 agar penyakit
tidak perlu rematik yang diderita
segera tidak bertambah
ditangani parah.
 Masalah
tidak 0
dirasakan
Hasil 4 2/3
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit.
NO KRITERIA SCORE BOBOT JUMLAH JUSTIFIKASI
1. Sifat Masalah : Keluarga Ny K
 Ancaman 2 tidak mngetahui
kesehatan bagaimana
 Tidak / 3 1 2/3x1 = 2/3 caraa merawat/
kurang sehat mengobati
 Krisis 1 keluarga yang
mempunyai
renatik .
2. Kemungkinan Keluarga Ny K
Masalah dapat dapat merawat
diubah keluarga setelah
 Mudah 2 mengetahui
 Sebagian 1 2 2/2x2= 2 cara untuk
 Tidak dapat 0 merawat
diubah keluarga yang
rematik dari
perawat.
3. Potensi masalah Rematik Ny K
untuk dicegah dapat dicegah
 Tinggi 3 jika keluarga
 Sedang 2 1 2/3x1 = 2/3 Ny K sudah
 Rendah 1 mengetahui
cara mencegah
rematik.
4. Menonjolnya
masalah
 Masalah
berat, harus 2 Ny K telah
segera menderita
ditangani rematik dan
 Ada keluarga harus
masalah, 1 1 2/2x1 = 1 segera merawat
tidak perlu nya agar tidak
segera bertambah
ditangani parah.
 Masalah
tidak 0
dirasakan
Hasil 3 2/3

5. TAHAP PERENCANAAN
No Identit Tangg Nomer Dx Tujuan dx Rencana Tanda
as al dx Keperawat keperawat keperawatan tangan
Keluar keper an an pera-
ga watan wat
1. Tn. A 13 1 Terjadinya Tujuan - Kaji
April penyakit umum : penyebab
2022 rematik Ny K rematik
berhubung mau - Kaji ttv
an dengan mengon- - Lakukan
ketidak- trol pola kolaborasi
mauan makannya. dengan
klien keluarga
mengon- Tujuan untuk
trol pola khusus : memberi-
makan. - tahu klien
Menjelask agar
an kepada mengont-rol
Ny K jika makan
rematik - Beri
akan penyuluhan
bertambah tentang
buruk jika penyakit
tidak rematik
mengon-
trol makan
-
Memberi-
tahu Ny K
apa itu
pengertian
rematik
-
Menjelask
an
penyebab
rematik
2. Tn. A 13 2 Hambatan Tujuan - Catat
April mobilitas umum : faktor-faktor
2022 fisik keluarga non verbal
berhubung mampu yang
an dengan merawat menyebabka
ketidak- Klien n ngilu pada
tahuan kaki
keluarga Tujuan - Anjurkan
dalam khusus : klien untuk
merawat - mandi air
keluarga Menjelask hangat atau
yang sakit an kepada mandi
keluarga pancuran
apa itu - Sediakan
rematik waslap
- hangat untuk
Menjelask mengom-
an tanda pres sendi-
dan gejala sendi yang
rematik sakit
- beberapa kali
Memberita sehari
hu cara -Berikan
pengobat- masase
an rematik - Lakukan
kolabora-si
untuk
pemberian
obat-obatan
rematik
kepada klien

6. TAHAP PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI) DAN EVALUASI


Identita Tangg Nomer Dx Tujuan Implementa Evaluasi
s al Keperawat Khusus si
Keluar an
ga
Tn. A 13 1 Tujuan - Mengkaji S : Ny K sudah mulai
April khusus : penyebab mngontrol pola makan
2022 - rematik O : Ny K tampak mulai
Menjelask - Mengkaji bisa memilih makanan
an kepada ttv yang tidak dianjurkan
Ny K jika - untuk penderita rematik
rematik Melakukan dan dapat mengetahui
akan kolaborasi apa pengertian rematik
bertambah dengan A : Masalah teratasi
buruk jika keluarga P : Intervensi dihentikan
tidak untuk
mengon- memberi-
trol makan tahu klien
- agar
Memberi- mengont-
tahu Ny K rol makan
apa itu - Memberi
pengertian penyuluhan
rematik tentang
- penyakit
Menjelask rematik
an
penyebab
rematik
Tn. A 13 2 Tujuan - Mencatat S : Keluarga mengatakan
April khusus : faktor- sudah mengetahui cara
2022 - faktor non merawat anggota
Menjelask verbal yang keluarga yang sakit
an kepada menyebabk O : - Keluarga dapat
keluarga an ngilu menjelaskan apa itu
apa itu pada kaki rematik
rematik - - Dapat menjelaskan
Menganjurk
- tanda dan gejala rematik
an klien
Menjelask untuk - Dapat memberitahu
mandi air
an tanda bagaimana merawat dan
hangat atau
dan gejala mandi mengobati rametik
pancuran.
rematik A : Masalah teratasi
-
- Menyediak P : Intervensi dihentikan
an waslap
Memberita
hangat
hu cara untuk
mengom-
pengobat-
pres sendi-
an rematik sendi yang
sakit
beberapa
kali sehari
-
Memberika
n masase
-
Melakukan
kolabora-si
untuk
pemberian
obat-obatan
rematik
kepada
klien

Anda mungkin juga menyukai