Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DENGAN REUMATIK PADA PASIEN NY”S”

DI PANTI WERDHA AISYIYAH SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

WINGKI PATRIANSYAH

PO.71.20.5.19.071

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI D3 KEPERAWATAN LAHAT

TAHUN AJARAN 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN

CI PENDIDIKAN CI LAPANGAN

Lusiana SKM,M.Kes Inayah

NIP : 196709221991022001
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Rematik

Reumatoid Arthtritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan


inflamasi pada sendi ( Lemone & Burke, 2001 : 1248 ) Reumatik dapat terjadi pada
semua jenjang umur dari kanak kanak sampai usia lanjut. Namun resiko akan meningkat
dengan meningkatnya umur ( Felson dalam Budi Darmojo, 1999).

Rematoid artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang


manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif akan tetapi penyakit ini juga
melibatkan seluruh organ tubuh ( Hidayat, 2006 )

Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi


kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia
lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.

Secara klinis, osteoarthritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi


dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi-sendi besar. Seringkali
berhubungan dengan trauma maupun microtrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress
oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya.

B. Penyebab ( Etiologi )
Etiologi Penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor
resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain :
1. Usia Lebih dari 40 Tahun
Dari semua factor resiko untuk timbulnya osteosrtritis. Factor penuaan adalah
yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa ostoeartritis bukan akibat penuaan
saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda dengaan perubahan
ostoeartritis.
2. Jenis Kelamin Wanita lebih sering
Wanita lebih sering terkena osteoarthritis lutut dan sendi sedangkan laki laki lebih
sering terkena osteoarthritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keseluruhan dibawah 45 tahun. Frekuensi osteoarthritis kurang lebih sama antara
pada laki-laki dan Wanita, tetapi diatas usia 50 tahun ( setelah menopause )
frekuensi osteoarthritis lebih banyak pada Wanita daripada pria . hal ini
menunjukkan adanya peran hormonal pada potogenesis osteoarthritis.
3. Suku Bangsa
Nampak perbedaan prevelensi osteoarthritis pada masing-masing suku bangsa.
Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital
dan pertumbuhan tulang
4. Genetik
5. Kegemukan dan Penyakit Metabolik
6. Cedera Sendi, pekerjaan dan Olahraga
7. Kelainan Pertumbuhan
8. Kepadatan Tulang
C. Jenis Reumatik
Jenis-jenis Rematik Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:
1. Reumatik Sendi ( Artikuler )
Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik sendi (reumatik
artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang paling sering ditemukan yaitu:

a. Artritis Reumatoid Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan


menahun yang tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan sendi dan
berbagai organ di luar persendian. Peradangan kronis dipersendian menyebabkan
kerusakan struktur sendi yang terkena. Peradangan sendi biasanya mengenai
beberapa persendian sekaligus. Peradangan terjadi akibat proses sinovitis (radang
selaput sendi) serta pembentukan panus yang mengakibatkan kerusakan pada
rawan sendi dan tulang di sekitarnya, terutama di persendian tangan dan kaki
yang sifatnya simetris (terjadi pada kedua sisi). Penyebab Artritis Rematoid
belum diketahui dengan pasti. Ada yang mengatakan karena mikoplasma, virus,
dan sebagainya. Namun semuanya belum terbukti. Berbagai faktor termasuk
kecenderungan genetik, bisa mempengaruhi reaksi autoimun. Bahkan beberapa
kasus Artritis Rematoid telah ditemukan berhubungan dengan keadaan stres yang
berat, seperti tiba-tiba kehilangan suami atau istri, kehilangan satu-satunya anak
yang disayangi, hancurnya perusahaan yang dimilikinya dan sebagainya.
Peradangan kronis membran sinovial mengalami pembesaran (Hipertrofi) dan
menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan kematian
(nekrosis) sel dan respon peradanganpun berlanjut. Sinovial yang menebal
kemudian dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat
menyebar keseluruh sendi sehingga semakin merangsang peradangan dan
pembentukan jaringan parut. Proses ini secara perlahan akan merusak sendi dan
menimbulkan nyeri hebat serta deformitas (kelainan bentuk).

b. Osteoatritis Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan


penyebab yang belum diketahui, namun mengakibatkan kelainan biologis,
morfologis, dan keluaran klinis yang sama. Proses penyakitnya berawal dari
masalah rawan sendi (kartilago), dan akhirnya mengenai seluruh persendian
termasuk tulang subkondrial, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta
jaringan ikat sekitar persendian(periartikular).
Pada stadium lanjut, rawan sendi mengalami kerusakan yang ditandai dengan
adanya fibrilasi, fisur, dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Etiologi
penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko yang
diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40 tahun, Jenis
kelamin wanita lebih sering, Suku bangsa, genetik, kegemukan dan penyakit
metabolik, cedera sendi, pekerjaan, dan olah raga, kelainan pertumbuhan,
kepadatan tulang, dan lain-lain.

c. Atritis Gout Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat darah
(hiperurisemia). Reumatik gout merupakan jenis penyakit yang pengobatannya
mudah dan efektif. Namun bila diabaikan, gout juga dapat menyebabkan
kerusakan sendi. Penyakit ini timbul akibat kristal monosodium urat di persendian
meningkat. Timbunan kristal ini menimbulkan peradangan jaringan yang memicu
timbulnya reumatik gout akut. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya
belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik
dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan
karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh. Penyakit gout sekunder
disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi,
yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi.

2. Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler) Merupakan golongan penyakit reumatik


yang mengenai jaringan lunak di luar sendi (soft tissue rheumatism) sehingga disebut
juga reumatik luar sendi (ekstra artikuler rheumatism). Jenis – jenis reumatik yang
sering ditemukan yaitu:
a. Fibrosis
Merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di batang tubuh dan
anggota gerak. Fibrosis lebih sering ditemukan oleh perempuan usia lanjut,
penyebabnya adalah faktor kejiwaan.
b. Tendonitis dan tenosivitis Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang
menimbulkan nyeri lokal di tempat perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan
pada sarung pembungkus tendon.
c. Entesopati Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang.
Entesis ini dapat mengalami peradangan yang disebut entesopati. Kejadian ini
bisa timbul akibat menggunakan lengannya secara berlebihan, degenerasi, atau
radang sendi. d. Bursitis Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat
perlekatan tendon atau otot ke tulang. Peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh
reumatik gout dan pseudogout.
D. Patofisiologi
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti
vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial
menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini
granulasi membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke
tulang sub chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan
pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis
E. Manifestasi Klinis
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama
waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula terasa kaku,
kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat. Terdapat hambatan pada
pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi dn perubahan gaya jalan. Lebih
lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan krepitasi. Tanda-tanda peradangan pada sendi
tidak menonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri
dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara
lain;
1. Nyeri sendi Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah
dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu
kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan yang lain.
2. Hambatan gerakan sendi Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan
pelan-pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.
3. Kaku pagi Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi,
seperti duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.
4. Krepitasi Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
5. Pembesaran sendi (deformitas) Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu
sendinya (lutut atau tangan yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar.
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes serologi
a. Sedimentasi eritrosit meningkat
b. Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis
c. Rhematoid faktor, terjadi 50-90% penderita
2. Pemerikasaan radiologi
a. Periartricular osteoporosis, permulaan persendian erosi
b. Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi dan ankilosis

3. Aspirasi sendi Cairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik, cairan dari
sendi dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopik
G. Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama dari program penataksanaan perawatan adalah sebagai berikut :
- Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan
- Untuk mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal dari penderita.
- Untuk mencegah dan atau memperbaiki deformitas yang yang terjadi pada sendi

H. Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus
peptik yang merupakan komlikasi utama penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid
(OAINS) atau obat pengubah perjalanan penyakit ( disease modifying antirhematoid
drugs, DMARD ) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada
arthritis reumatoid..

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian
1. Data dasar Pengkajian
tergantung pada keparahan dan keterlibatan organ-organ lainnya (misalnya
mata, jantung, paru-paru, ginjal), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi
dan keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada
sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi
fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan,
keletihan.
Tanda: Malaise, keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit,
kontraktur, kelaianan pada sendi.

b. Kardiovaskuler
Gejala : Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki ( mis: pucat intermitten, sianosis,
kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal)
c. Integritas ego
Gejala : Faktor-faktor stres akut/ kronis: mis; finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan, keputusan dan ketidakberdayaan
( situasi ketidakmampuan ), ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas
pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain).
d. Makanan/ cairan
Gejala : Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan
adekuat, mual, anoreksia, kesulitan untuk mengunyah ( keterlibatan TMJ) Tanda:
Penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa.
e. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi
Ketergantungan
f. Neurosensori
Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan
pembengkakan sendi simetris
g. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Fase akut dari nyeri ( mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan
lunak pada sendi ).

h. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus, lesi kulit, ulkus kaki,
kekeringan pada meta dan membran mukosa.
i. Interaksi sosial
Gejala : Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran;
isolasi.
j. Penyuluhan/ pembelajaran
Gejala : Riwayat AR pada keluarga ( pada awitan remaja ), penggunaan makanan
kesehatan, vitamin, “ penyembuhan “ arthritis tanpa pengujian, riwayat
perikarditis, lesi katup, fibrosis pulmonal, pleuritis.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi
cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri,
penurunan kekuatan otot.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas umum, ketidak seimbangan mobilitas.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal;
penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
5. Kurang Pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi dan kesalahan
interpretasi
C. Intervensi

DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan Setelah dilakukan      Kaji keluhan nyeri, catat      Membantu dalam menentukan
dengan agen tindakan lokasi dan intensitas (skala kebutuhan manajemen nyeri
pencedera, keperawatan 0-10). Catat faktor-faktor dan keefektifan program
distensi jaringan selama 3x24 jam yang mempercepat dan      Matras yang lembut/ empuk,
oleh akumulasi diharapkan tidak tanda-tanda rasa sakit non bantal yang besar akan
cairan/ proses ada Keluhan nyeri, verbal mencegah pemeliharaan
inflamasi, destruksi dengan kriteria :      Berikan matras/ kasur keras, kesejajaran tubuh yang tepat,
sendi.   Menunjukkan bantal kecil,. Tinggikan linen menempatkan stress pada sendi
nyeri hilang/ tempat tidur sesuai yang sakit. Peninggian linen
terkontrol kebutuhan tempat tidur menurunkan
  Terlihat rileks,      Tempatkan/ pantau tekanan pada sendi yang
dapat penggunaan bantl, karung terinflamasi/nyeri
tidur/beristira pasir, gulungan trokhanter,      Mengistirahatkan sendi-sendi
hat dan bebat, brace. yang sakit dan
berpartisipasi      Dorong untuk sering mempertahankan posisi netral.
dalam mengubah posisi,. Bantu Penggunaan brace dapat
aktivitas untuk bergerak di tempat menurunkan nyeri dan dapat
sesuai tidur, sokong sendi yang mengurangi kerusakan pada
kemampuan. sakit di atas dan bawah, sendi
  Mengikuti hindari gerakan yang      Mencegah terjadinya kelelahan
program menyentak. umum dan kekakuan sendi.
farmakologis      Anjurkan pasien untuk Menstabilkan sendi, mengurangi
yang mandi air hangat atau mandi gerakan/ rasa sakit pada sendi
diresepkan pancuran pada waktu      Panas meningkatkan relaksasi
  Menggabungk bangun dan/atau pada waktu otot, dan mobilitas, menurunkan
an tidur. Sediakan waslap rasa sakit dan melepaskan
keterampilan hangat untuk mengompres kekakuan di pagi hari.
relaksasi dan sendi-sendi yang sakit Sensitivitas pada panas dapat
aktivitas beberapa kali sehari. Pantau dihilangkan dan luka dermal
hiburan ke suhu air kompres, air mandi, dapat disembuhkan
dalam dan sebagainya.      Meningkatkan relaksasi/
program      Berikan masase yang mengurangi nyeri
kontrol nyeri. lembut      Meningkatkan realaksasi,
     Ajarkan teknik non mengurangi tegangan otot/
farmakologi (relaksasi, spasme, memudahkan untuk
distraksi, relaksasi progresif) ikut serta dalam terapi
     Beri obat sebelum aktivitas/      Sebagai anti inflamasi dan efek
latihan yang direncanakan analgesik ringan dalam
sesuai petunjuk. mengurangi kekakuan dan
     Kolaborasi: Berikan obat- meningkatkan mobilitas.
obatan sesuai petunjuk      Rasa dingin dapat
(mis:asetil salisilat) menghilangkan nyeri dan
     Berikan kompres dingin jika bengkak selama periode akut
dibutuhkan
Gangguan Setelah dilakukan      Evaluasi/ lanjutkan      Tingkat aktivitas/ latihan
mobilitas fisik tindakan pemantauan tingkat tergantung dari perkembangan/
berhubungan keperawatan inflamasi/ rasa sakit pada resolusi dari peoses inflamasi
dengan deformitas selama 3x24 jam sendi      Istirahat sistemik dianjurkan
skeletal, nyeri, diharapkan      Pertahankan istirahat tirah selama eksaserbasi akut dan
penurunan, mobilitas fisik baik baring/ duduk jika diperlukan seluruh fase penyakit yang
kekuatan otot. dengan kriteria : jadwal aktivitas untuk penting untuk mencegah
  Mempertahan memberikan periode istirahat kelelahan mempertahankan
kan fungsi yang terus menerus dan tidur kekuatan
posisi malam hari yang tidak      Mempertahankan/
dengan tidak terganmggu. meningkatkan fungsi sendi,
hadirnya/      Bantu dengan rentang gerak kekuatan otot dan stamina
pembatasan aktif/pasif, demikiqan juga umum. Catatan : latihan tidak
kontraktur. latihan resistif dan isometris adekuat menimbulkan kekakuan
  Mempertahan jika memungkinkan sendi, karenanya aktivitas yang
kan ataupun      Ubah posisi dengan sering berlebihan dapat merusak sendi
meningkatka dengan jumlah personel      Menghilangkan tekanan pada
n kekuatan cukup. Demonstrasikan/ jaringan dan meningkatkan
dan fungsi bantu tehnik pemindahan sirkulasi.
dari dan/ dan penggunaan bantuan      Mempermudah perawatan diri
atau mobilitas, mis, trapeze dan kemandirian pasien. Tehnik
kompensasi      Posisikan dengan bantal, pemindahan yang tepat dapat
bagian tubuh kantung pasir, gulungan mencegah robekan abrasi kulit
  Mendemonstr trokanter, bebat, brace      Meningkatkan stabilitas
asikan      Gunakan bantal kecil/tipis di ( mengurangi resiko cidera ) dan
tehnik/ bawah leher. memerptahankan posisi sendi
perilaku yang      Dorong pasien yang diperlukan dan kesejajaran
memungkink mempertahankan postur tubuh, mengurangi kontraktor
an tegak dan duduk tinggi,      Mencegah fleksi leher
melakukan berdiri, dan berjalan      Memaksimalkan fungsi sendi
aktivitas      Berikan lingkungan yang dan mempertahankan mobilitas
aman, misalnya menaikkan      Menghindari cidera akibat
kursi, menggunakan kecelakaan/ jatuh
pegangan tangga pada toilet,      Berguna dalam
penggunaan kursi roda. memformulasikan program
     Kolaborasi: konsul dengan latihan/ aktivitas yang
fisoterapi. berdasarkan pada kebutuhan
     Kolaborasi: Berikan matras individual dan dalam
busa/ pengubah tekanan. mengidentifikasikan alat
     Kolaborasi: berikan obat-      Menurunkan tekanan pada
obatan sesuai indikasi jaringan yang mudah pecah
(steroid). untuk mengurangi risiko
imobilitas
     Mungkin dibutuhkan untuk
menekan sistem inflamasi akut
Gangguan Citra Setelah dilakukan      Dorong pengungkapan       Berikan kesempatan untuk
Tubuh / Perubahan tindakan mengenai masalah tentang mengidentifikasi rasa takut/
Penampilan Peran keperawatan proses penyakit, harapan kesalahan konsep dan
berhubungan selama 3x24 jam masa depan. menghadapinya secara
dengan perubahan diharapkan      Diskusikan arti dari langsung
kemampuan untuk gangguan citra kehilangan/ perubahan pada       Mengidentifikasi bagaimana
melaksanakan tubuh berkurang pasien/orang terdekat. penyakit mempengaruhi
tugas-tugas umum, dengan criteria: Memastikan bagaimana persepsi diri dan interaksi
peningkatan   Mengungkapk pandangaqn pribadi pasien dengan orang lain akan
penggunaan an dalam memfungsikan gaya menentukan kebutuhan
energi, peningkatan hidup sehari-hari, termasuk terhadap intervensi/ konseling
ketidakseimbangan rasa percaya aspek-aspek seksual. lebih lanjut
mobilitas. diri dalam      Diskusikan persepsi       Isyarat verbal/non verbal orang
kemampuan pasienmengenai bagaimana terdekat dapat mempunyai
untuk orang terdekat menerima pengaruh mayor pada
menghadapi keterbatasan. bagaimana pasien memandang
penyakit,      Akui dan terima perasaan dirinya sendiri
perubahan berduka, bermusuhan,       Nyeri konstan akan melelahkan,
pada gaya ketergantungan. dan perasaan marah dan
hidup, dan      Perhatikan perilaku menarik bermusuhan umum terjadi
kemungkinan diri, penggunaan       Dapat menunjukkan emosional
keterbatasan menyangkal atau terlalu ataupun metode koping
  Menyusun memperhatikan perubahan maladaptive, membutuhkan
rencana      Susun batasan pada intervensi lebih lanjut
realistis perilaku mal adaptif. Bantu       Membantu pasien untuk
untuk masa pasien untuk mempertahankan kontrol diri,
depan. mengidentifikasi perilaku yang dapat meningkatkan
positif yang dapat membantu perasaan harga diri
koping       Meningkatkan perasaan harga
     Ikut sertakan pasien dalam diri, mendorong kemandirian,
merencanakan perawatan dan mendorong berpartisipasi
dan membuat jadwal dalam terapi
aktivitas       Mempertahankan penampilan
     Bantu dalam kebutuhan yang dapat meningkatkan citra
perawatan yang diperlukan diri
     Berikan bantuan positif bila       Memungkinkan pasien untuk
perlu. merasa senang terhadap dirinya
     Kolaborasi: Rujuk pada sendiri. Menguatkan perilaku
konseling psikiatri, mis: positif. Meningkatkan rasa
perawat spesialis psikiatri, percaya diri
psikolog.       Pasien/orang terdekat mungkin
     Kolaborasi: Berikan obat- membutuhkan dukungan
obatan sesuai petunjuk, mis; selama berhadapan dengan
anti ansietas dan obat- proses jangka panjang/
obatan peningkat alam ketidakmampuan
perasaan.       Mungkin dibutuhkan pada sat
munculnya depresi hebat
sampai pasien mengembangkan
kemapuan koping yang lebih
efektif
Defisit perawatan Setelah dilakukan      Diskusikan tingkat fungsi      Mungkin dapat melanjutkan
diri berhubungan tindakan umum (0-4) sebelum timbul aktivitas umum dengan
dengan kerusakan keperawatan awitan/ eksaserbasi penyakit melakukan adaptasi yang
musculoskeletal, selama 3x24 jam dan potensial perubahan diperlukan pada keterbatasan
penurunan diharapkan klien yang sekarang diantisipasi. saat ini
kekuatan, daya dapat mengatur      Pertahankan mobilitas,      Mendukung kemandirian
tahan, nyeri pada kegiatan sehari-hari, kontrol terhadap nyeri dan fisik/emosional
waktu bergerak, dengan criteria program latihan.      Menyiapkan untuk
depresi. hasil:      Kaji hambatan terhadap meningkatkan kemandirian,
  Melaksanakan partisipasi dalam perawatan yang akan meningkatkan harga
aktivitas diri. Identifikasi /rencana diri
perawatan untuk modifikasi lingkungan      Berguna untuk menentukan alat
diri pada      Kolaborasi: Konsul dengan bantu untuk memenuhi
tingkat yang ahli terapi okupasi. kebutuhan individual. Mis;
konsisten      Kolaborasi: Atur evaluasi memasang kancing,
dengan kesehatan di rumah sebelum menggunakan alat bantu
kemampuan pemulangan dengan memakai sepatu,
individual evaluasi setelahnya. menggantungkan pegangan
  Mendemonstr      Kolaborasi : atur konsul untuk mandi pancuran
asikan dengan lembaga lainnya,      Mengidentifikasi masalah-
perubahan mis: pelayanan perawatan masalah yang mungkin dihadapi
teknik/ gaya rumah, ahli nutrisi. karena tingkat kemampuan
hidup untuk actual
memenuhi      Mungkin membutuhkan
kebutuhan berbagai bantuan tambahan
perawatan untuk persiapan situasi di rumah
diri.
  Mengidentifika
si sumber-
sumber
pribadi/
komunitas
yang dapat
memenuhi
kebutuhan
perawatan
diri.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA NY “S” DENGAN REUMATIK
DI PANTI WERDHA AISYIYAH SURAKARTA

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama : NY “ S”
b. Tempat /tgl lahir : Grobogan, 31 Desember 1955
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Cerai Mati
e. Agama : Islam
f. Suku : Jawa

2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi


a. Pekerjaan saat ini : Tidak Bekerja
b. Pekerjaan sebelumnya : Tidak Bekerja
c. Sumber pendapatan : Dari Keponakannya/ Keluarganya
d. Kecukupan pendapatan :-

3. Lingkungan tempat tinggal


Lingkungan Kamar nya Barangnya tersusun rapi
4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir
Ny “S” Mengatakan ia Sering Sakit kaki Ketika berjalan jauh, dan melakukan
aktivitas berat lainnya
2. Gejala yang dirasakan
Ny” S” Mengatakan Sakitnya Hilang Timbul Di bagian Sendi Kaki
3. Faktor pencetus
Ny”S” Mengatakan tidak ada faktor lainnya kecuali factor umurnya yang
semakin tua
4. Timbulnya keluhan
( x ) Mendadak ( ) Bertahap

5. Upaya mengatasi
Ny” S “ Ketika sedang merasakan sakit dibagian sendi kakinya ia memilih duduk
istirahat sejenak sebelum melakukan pekerjaannya Kembali.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah diderita
Ny “ S “ mengatakan sebelumnya tidak ada penyakit apapun yanmg dideritanya
kecuali sering pusing
2. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll )
Ny”S” Mengatakan tidak ada Alergi pada apapun
3. Riwayat kecelakaan
Ny”S” Mengatakan tidak Pernah mengalami kecelakaan Apapun
4. Riwayat pernah dirawat di RS
Ny”S” Mengatakan tidak pernah dirawat di RS akhir-Akhir ini
5. Riwayat pemakaian obat :
Ny “ S” Mengatakan ia sering minum obat Amlodipin dan allupinol

5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen Kesehatan

Ny”S” mengatakan ia tau tentang masalah penyakitnya yaitu reumatik dikarenakan


usianya yang sudah tua dan sudah mengalami pengeroposan tulang.

b. Nutrisi metabolic
Ny”S” mengatakan ia makan 2x/hari dikarenakan ia puasa jadi ia makan sahur dan
buka puasa, ia mengatakan tidak ada masalah dalam nutrisinya

c. Eliminasi

BAK : Ny’S” mengatakan ia BAK 4x/hari urinnya juga berwarna kuning


BAB : Ny” S “ Mengatakan ia BAB 2x/Hari, Pagi hari dan malam hari dengan
konsistensi padat, tidak ada keluhan tentan BAB nya
d. Aktifitas Pola Latihan
Ny” S” Mengatakan ia sering menyiram tanaman setelah habis sholat ashar,
melaksanakan sholat 5 waktu di mushola panti dan ia juga sering bersepeda
memakai sepeda roda 3 yang disediakan oleh panti
Ny’S” juga mengatakan ia mandi sebelum subuh dan mandi lagi sesudah ashar

e. Pola istirahat tidur


Lama Tidur Malam : Ny”S” mengatakan ia tidur malam dari jam 20.00-03.00
( Karena ia bangun sahur )
Lama Tidur Siang : Ny”S” tidur siang dari pukul 12.30- Sebelum adzan Ashar
Tidak ada keluhahn tentang ,masalah tidurnya

f. Pola Kognitif Persepsi


Penglihatan Ny”S” mengalami gangguan dikarenakan umurnya sudah lansia
g. Persepsi diri-Pola konsep diri
Ny”S” mengatakan ia sudah lansia dan sudah waktunya tidak meninggalkan sholat,
ia juga sudah belajar mengaji karena ia selalu ingat Allah di sisa sisa umurnya

h. Pola Peran-Hubungan
Ny”S” Berhubungan baik dengan lansia sekamarnya/lansia-lansia di kamar lain

i. Koping-Pola Toleransi Stress


Ny”S” terkadang merasakan bosan didalam kamar saja, cara menanganinya ia
sering membuat pot bunga dari dirijen sabun, botol aqua bekas dan lain-lain

6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Composmentis
b. TTV : 110/70 mmHg
c. BB/TB : 55 kg /145 cm
d. Kepala
Rambut : Putih, Terawat dan rapi
Mata :
Telinga :
Mulut, gigi dan bibir :
e. Dada :
f. Abdomen :
g. Kulit :
h. Ekstremitas Atas :
i. Ekstremitas bawah :
7. Pengkajian Khusus
a. Fungsi kognitif SPMSQ

PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF


( SPMSQ )

No Item Pertanyaan Benar Salah


1 Jam berapa sekarang ? √
Jawab : 09.00

2 Tahun berapa sekarang ?



Jawab : 2022
3 Kapan Ibu lahir?

Jawab : tahun 1955
4 Berapa umur /Ibu sekarang ?

Jawab : 67 Tahun
5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ?

Jawab : Di Panti Aisyiyah
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama
Ibu? √
Jawab : Tidak Ada
7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama
Bapak/Ibu ? √
Jawab : Tidak ada keluarga yang tinggal bersama saya kecuali
teman teman di panti Jompo
8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia ?

Jawab : 17 Agustus 1945
9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ?

Jawab : Joko Widodo
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ? √
Jawab : 20,19,17, 18,16,15,13,12,10,9,7,8,6,4,3,2,1,
JUMLAH 9 1
Kesimpulan : Fungsi Intelektual Utuh

Analisis Hasil :
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang
Skore Salah :8-10 : Kerusakan intelektual
BERAT

b. Status fungsional (Katz Indeks )


PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
( Indeks Kemandirian Katz )

No Aktivitas Mandiri Tergantung


1 Mandi
Mandiri
:
Bantuan hanya pada satu bagian mandi ( seperti punggung
atau ekstremitas yang tidak mampu ) atau mandi sendiri

sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan
masuk dan keluar dari bak mandi, serta tidak mandi
sendiri
2 Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,

melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian
3 Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri √
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot
4 Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit
dari kursi sendiri √
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi,
tidak melakukan satu, atau lebih perpindahan
5 Kontinen √
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol
sendiri Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers )
6. Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri
Bergantung : √
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama sekali, dan makan
parenteral ( NGT )

HASIL : Nilai A
Karena kemandirian dalam hal makan, Kontinen ( BAK/BAB), Berpindah, kekamar kecil
mandi dan berpakaian

Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien

Analisis Hasil :
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah,
kekamar kecil, mandi dan berpakaian.
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi
tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
dan satu fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
c. PENGKAJIAN MMSE

NO ITEM PENILAIAN BENAR SALAH


(1) (0)
1 ORIENTASI
1. Tahun berapa sekarang? √
2. Musim apa sekarang ? √
3. Tanggal berapa sekarang ? √
4. Hari apa sekarang ? √
5. Bulan apa sekarang ? √
6. Dinegara mana anda tinggal ? √
7. Di Provinsi mana anda tinggal ? √
8. Di kabupaten mana anda tinggal ? √
9. Di kecamatan mana anda tinggal ? √
10. Di desa mana anda tinggal ? √
2 REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11. Buku √
12. Jilbab √
13. Bantal √
3 PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari
belakang, misal” BAPAK “
14. K √
15. A √
16. P √
17. A √
18. B √
4 MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek
diatas
19. Buku √
20. Jilbab √
21. Bantal √
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien
menyebutkan :

22. Kertas √
23. Pena √
b. Pengulangan
Minta klien mengulangi tiga kalimat
berikut
24. “Tak ada jika, dan, atau tetapi “ √
c. Perintah tiga langkah
25. Lipat kertas jadi dua ! √
26. Tulis Huruf A ! √
27. Lipat Jilbab ! √
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata √
29. Tulis satu huruf √
30. gambar √
JUMLAH
HASIL :
Nilai
Analisis hasil :
Nilai < 21 : Kerusakan kognitif

d. APGAR keluarga
APGAR KELUARGA
NO ITEMS PENILAIAN SELALU KADANG- TIDAK
KADANG PERNAH
(2)
(1) (0)
1 A : Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga ( teman-teman ) saya untuk √
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga ( teman-
teman ) saya membicarakan sesuatu dengan √
saya dan mengungkapkan masalah saya.

3 G : Growth
Saya puas bahwa keluarga ( teman-teman )
saya menerima & mendukung keinginan √
saya untuk melakukan aktifitas atau arah
baru.
4 A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga ( teman-
teman ) saya mengekspresikan afek dan √
berespon terhadap emosi-emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai.
5 R : Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman saya
dan saya menyediakan waktu bersama- √

sama mengekspresikan afek dan berespon


JUMLAH 6

Penilaian :
Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat
tinggi Nilai : 4-6 : Disfungsi keluarga
sedang

e. Skala Depresi

GERIATRIC DEPRESSION SCALE ( SKALA DEPRESI )

NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 APAKAH ANDA SEBENARNYA PUAS DENGAN KEHIDUPAN √
ANDA?

2 APAKAH ANDA TELAH MENINGGALKAN BANYAK √


KEGIATAN DAN MINAT/KESENANGAN ANDA

3 APAKAH ANDA MERASA KEHIDUPAN ANDA KOSONG? √


4 APAKAH ANDA SERING MERASA BOSAN? √
5 APAKAH ANADA MEMPUNYAI SEMANGAT YANG BAIK √
SETIAP SAAT?

6 APAKAH ANDA MERASA TAKUT SESUATU YANG BURUK √


AKAN TERJADI PADA ANDA?

7 APAKAH ANDA MERASA BAHAGIA UNTUK SEBAGIAN √


BESAR HIDUP ANDA?

8 APAKAH ANDA MERASA SERING TIDAK BERDAYA? √


9 APAKAH ANDA LEBIH SERING DIRUMAH DARIPADA PERGI √
KELUAR DAN MENGERJAKAN SESUATU HAL YANG BARU?

10 APAKAH ANDA MERASA MEMPUNYAI BANYAK MASALAH √


DENGAN DAYA INGAT ANDA DIBANDINGKAN
KEBANYAKAN ORANG ?
11 APAKAH ANDA PIKIR BAHWA KEHIDUPAN ANDA √
SEKARANG MENYENANGKAN?

12 APAKAH ANDA MERASA TIDAK BERHARGA SEPERTI √


PERASAAN ANDA SAAT INI?

13 APAKAH ANDA MERASA PENUH SEMANGAT? √


14 APAKAH ANDA MERASA BAHWA KEADAAN ANDA TIDAK √
ADA HARAPAN?

15 APAKAH ANDA PIKIR BAHWA ORANG LAIN, LEBIH BAIK √


KEADAANNYA DARIPADA ANDA?

*) SETIAP JAWABAN YANG SESUAI MEMPUNYAI SKOR “1 “


( SATU ) : SKOR 5-9 : KEMUNGKINAN DEPRESI
SKOR 10 ATAU LEBIH : DEPRESI

f. Skala Norton
SKOR NORTON
(untuk menilai potensi dekubitus)

Nama penderita : Ny”S” Skor


Kondisifisikumum:

-Baik 4
-Lumayan 3
-Buruk 2
-Sangatburuk 1
Kesadaran:
-Komposmentis 4
-Apatis 3
-Konfus/soporus 2
-Stupor/koma 1
Aktifitas:

-Ambulan 4
-Ambulandenganbantu an 3
-Hanya bisa duduk 2
-Tiduran 1
Mobilitas:

-Bergerak bebas 4
-Sedikit terbatas 3
-Sangatterbatas 2
-Tak bisabergerak 1
Inkontines:
-Tidak 4
-Kadang-kadang 3
-SeringInkontinesia urin 2
-Inkontinensia alvi & urin 1

Skor Total : 18
Katagori s k or 15 - 20 =Kecilsekali/takterjadi
12 - 15 =Kemungkinankecilterjadi
< 12 =Kemungkinanbesarterjadi

ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1. Ds : Proses Menua Nyeri
 Ny”S” Mengatakan Ny “S”
Mengatakan ia Sering Sakit Perubahan
kaki Ketika berjalan jauh, dan Hormonal
melakukan aktivitas berat
lainnya, Sakitnya hilang Permukaan Tulang

timbul dan sendi tidak licin

Do : lagi

 TTV
Tulang Mengalami
TD: 120/90 mmHg
gesekan
N : 80x/Menit
S : 36,5 OC
RR : 18x/Menit
Nyeri
 Ny”S” tampak berjalan pelan-
pelan Ketika sudah menyiram
tanaman

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut b/d Proses Inflamasi pada daerah kaki


INTERVENSI KEPERAWATAN

Intervens Diagnosa Intervensi Keperawatan


i Keperawatan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1. Ds : Setalah  anjurkan  Membantu dalam
klien untuk menentukan
 Ny”S” dilakukan mandi air kebutuhan
hangat, manajemen nyeri
Mengatak Pendidikan kompres dan keefektifan
sendi- program.
an Ny “S” Kesehatan sendi yang  Panas
sakit meningkatkan
Mengatak selama 15
dengan relaksasi otot dan
an ia Menit : kompres mobilitas,
hangat menurunkan rasa
Sering 1. Dapat  berikan sakit.
masase  Meningkatkan
Sakit kaki mengur yang relaksasi/
lembut mengurangi
Ketika angi  ajarkan tegangan otot
rasa teknik  Meningkatkan
berjalan relaksasi relaksasi,
jauh, dan nyeri dan memberikan rasa
distraksi kontrol dan
melakuka sedikit  kolaborasi mungkin
pemberian meningkatkan
n aktivitas demi obat sesuai kemampuan
indikasi koping.
berat sedikit yang  Memudahkan
diberikan untuk ikut serta
lainnya, dalam terapi dan
mengurangi
Sakitnya
tegangan otot /
hilang spasme

timbul
Do :
 TTV
TD:
120/90
mmHg
N:
80x/Meni
t
S : 36,5
O
C
RR :
18x/Meni
t
Ny”S” tampak
berjalan pelan-
pelan Ketika
sudah menyiram
tanaman

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Tanggal No. Implementasi Evaluasi Paraf
06 Mei 1  Membina S:
2010 hubungan saling  Ny D mengatakan sudah ±
percaya dengan satu tahun merasa
klien kesemutan dan linu pada
 Mengkaji keluhan kakinya
yang dirasakan  Ny D mengatakan rasa
klien, catat faktor kesemutan dan linu
yang mempercepat bertambah jika terkena
dan tanda-tanda dingin dan berkurang
rasa sakit non setelah minum obat
verbal. O:
 Menganjurkan  TD  :120/80 mmHg
klien untuk mandi  Nadi : 80 x/menit
air hangat,  Suhu : 36,5 C
kompres sendi-  Respirasi : 18 x/menit
sendi yang sakit  Ny D tampak
dengan kompres mempraktekan teknik
hangat relaksasi dengan tarik
 Mengajarkan nafas dalam
teknik relaksasi A:
dan distraksi Masalah teratasi
 Berkolaborasi P:
pemberian obat Lanjutkan intervensi
sesuai indikasi  Kaji pengeahuan klien
yang diberikan tentang penyakit rematik
s  Berikan penkes tentang
penyakit rematik

Anda mungkin juga menyukai