OLEH:
Osteoarthritis Primer dialami setelah usia 45 tahun, sebagai akibat dari proses
penuaan alami, tidak diketahui penyebab pastinya, menyerang secara perlahan
tapi progresif, dan dapat mengenai lebih dari satu persendian. Biasanya
menyerang sendi yang menanggung berat badan seperti lutut dan panggul, bisa
juga menyerang punggung, leher, dan jari-jari.
Osteoarthritis Sekunder dialami sebelum usia 45 tahun, biasanya disebabkan
oleh trauma (instabilitas) yang menyebabkan luka pada sendi (misalnya patah
tulang atau permukaan sendi tidak sejajar), akibat sendi yang longgar, dan
pembedahan pada sendi. Penyebab lainnya adalah faktor genetik dan penyakit
metabolik.
3. Etiologi
Sulit untuk menarik batas antara etiologi dan faktor predisposisi terjadinya
osteoartritis karena kedua hal tersebut sering berkaitan. Meskipun penyebab yang
sebenarnya tetap tidak diketahui tetapi perubahan pada salah satu komponen sendi
seperti perubahan-perubahan fungsi kondrosit, menimbulkan perubahan pada
komposisi rawan sendi yang mengarah pada perkembangan osteoartritis.
Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya Osteoartritis antara lain:
Genetik/Keturunan
Faktor-faktor genetik memainkan peranan pada beberapa bentuk osteoartritis.
Adanya mutasi dalam gen prokolagen atau gen-gen struktural lain untuk unsur-
unsur tulang rawan sendi seperti kolagen dan proteoglikan, berperan dalam
timbulnya kecenderungan familial pada osteoartritis.
5. Pengobatan / Penatalaksanaan
a. Penanganan Umum
1) Olah raga atau exercise
Olah raga yang tepat (termasuk peregangan dan penguatan) akan membantu
mempertahankan kesehatan tulang rawan, mengurangi kekakuan,
meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot-otot di sekitarnya
sehingga otot menyerap benturan dengan lebih baik.
2) Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pada pasien osteoartritis yang gemuk
harus menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat
badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
3) Edukasi
Memberikan edukasi kepada pasien untuk terus menjaga kesehatan
persendiannya dengan mengetahui seluk beluk osteoarthritis, juga
mengeliminir faktor predisposisi serta melakukan gaya hidup sehat.
4) Perlindungan sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang
kurang baik. Sehingga perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi
yang sakit. Disarankan untuk penggunaan alat-alat pendukung seperti splints
(kayu untuk membadut tangan patah), tongkat-tongkat dari rotan, alat-alat
pembantu berjalan, dan penyangga atau penopang-penopang (braces). Alat-
alat ini dapat berguna dalam mengurangi tekanan pada sendi-sendi.
5) Fisioterapi.
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang
meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat.
Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat
otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometrik
lebih baik dari pada isotonic karena mengurangi tegangan pada sendi. Atropi
rawan sendi dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh timbul
karena berkurangnya beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena
otot-otot periartikular memegang peran penting terhadap perlindungan
rawan senadi dari beban, maka penguatan otot-otot tersebut adalah penting.
6) Terapi Panas atau dingin
Terapi panas digunakan untuk mengurangi rasa sakit, membuat otot-otot
sekitar sendi menjadi rileks dan melancarkan peredaran darah. Terapi panas
dapat diperoleh dari kompres dengan air hangat/panas, sinar IR (infra
merah) dan alat-alat terapi lainnya.
Terapi dingin digunakan untuk mengurangi bengkak pada sendi dan
mengurangi rasa sakit. Terapi dingin biasanya dipakai saat kondisi masih
akut. Dapat diperoleh dengan kompres dengan air dingin.
7) Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifat
penyakitnya yang menahun dan ketidakmampuan yang ditimbulkannya.
Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak
lain dia ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis
sering kali keberatan untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor
psikologis.
b. Pemberian Obat-obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis,
oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan
untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak
mampuan.
1) Obat peredam nyeri (misalnya acetaminofen) merupakan obat yang
diperlukan untuk mengurangi nyeri sendi.
2) Obat anti inflamasi non-steroid (misalnya aspirin atau ibuprofen) bisa
diberikan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan (sinovitis). Pemberian
pengobatan lokal dengan injeksi intra-articular steroid. Untuk topikal terapi
dengan topikal NSAID, salisilat cream efektif pada beberapa penderita
ostearthritis.
3) Suplemen sendi
Suplemen sendi seperti Glukosamin dan Chondroitin. Glukosamine adalah
bahan pembentukan proteoglycan, bekerja dengan merangsang pertumbuhan
tulang rawan, serta menghambat perusakan tulang rawan. Chondroitin Sulfat
berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang rawan dan menghambat
perusakan tulang rawan.
c. Tindakan Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien dengan osteoartritis dengan
kerusakan sendi yang nyata, dengan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi.
Tindakan operasi umumnya dilakukan dengan indikasi tertentu seperti:
1) Nyeri yang berkelanjutan dan menetap dengan gejala-gejala iritasi radiks
saraf
2) Terdapat kelainan neurologis yang progresif
3) Adanya nyeri yang sangat mengganggu.
Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
1) Osteotomi dilakukan untuk mengoreksi ketidaksesuaian sendi.
2) Artroskopi debridement merupakan suatu prosedur tindakan untuk diagnosis
dan terapi pada kelainan sendi dengan menggunakan kamera, dengan alat ini
dokter melakukan pembersihan dan pencucian sendi, selain itu dokter dapat
melihat kelainan pada sendi yang lain dan langsung dapat memeperbaikinya.
3) Operasi Arthroplasty Total
Merupakan perawatan yang pasti untuk kasus osteoartritis yang
berat. Beberapa sendi (terutama sendi panggul dan lutut) bisa diganti dengan
sendi buatan. Tindakan ini biasanya berhasil dan hampir selalu bisa
memperbaiki fungsi dan pergerakan sendi, serta mengurangi nyeri. Karena
itu jika fungsi sendi menjadi terbatas, maka dianjurkan untuk menjalani
penggantian sendi. Prosedur ini dilakukan pada kasus stadium lanjut (3 dan
4). Setelah operasi pasien dapat berjalan kembali dengan tanpa rasa nyeri.
4) Viskosuplementasi.
Proses viskosuplementasi adalah cara yang dapat membantu
pemulihan dan peningkatan pembantalan serta pelumasan cairan sinovial
persendian pada penderita osteoarthritis. Pada proses viskosuplementasi
dilakukan penyuntikan semacam cairan atau gel yang sama dengan cairan
sinovial ke dalam persendian untuk memulihkan sifat peredam kejut (shock
breaker) serta pelumasan cairan sinovial yang terkena osteoarthritis.
6. Pencegahan
Diet rendah purin dan batasi konsumsi lemak
Olahraga teratur
Banyak minum air putih
Jaga berat badan ideal
Kurangi aktifitas berat secara perlahan-lahan
Lindungi daerah persendian
Jangan mandi terlalu malam
Jangan bekerja terlalu keras
Istirahat yang cukup 8 jam sehari
Makan makanan bergizi yang cukup
Rutin memeriksakan kesehatan di posyandu lansia atau sarana kesehatan
terdekat.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk. Editor edisi bahasa
Sudoyo W, Aru. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV . Jakarta : Pusat
Indonesia.
Nomor 4.
Mutiwara, E., Najiman., & Afriwardi. (2016). Hubungan indeks massa tubuh dengan
derajat kerusakan sendi pada pasien osteoarthritis lutut di RSUP Dr. M. Djamil