Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOARTRITIS PADA NY.

S DIPANTI UPSTW
BLITAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi


Ners Departemen Keperawatan Gerontik

Oleh:
Yovia Mardiana Kendu
200714901317

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA

MALANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOARTRITIS PADA NY.S DIPANTI UPSTW


BLITAR

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Ners


Departemen Gerontik

Di Susun Oleh :

Yovia Mardiana Kendu


200714901317

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

(Miftakhul Ulfa. S.Kep.,Ners.,M.Kep) (Anis, S.Sos)


FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER
Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2020

1. IDENTITAS :
KLIEN
Nama : Ny.S
Umur : 74 tahun
Agama : Islam
Alamat asal : Probolinggo
2. DATA :
KELUARGA
Nama :
Hubungan :
Pekerjaan :
Alamat :
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
Keluhan utama:
Nyeri persendihan

Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk


mengatasi keluhan: -
Tidak ada
Obat-obatan:
glibenklamid

4. AGE RELATED CHANGES (PERUBAHAN TERKAIT PROSES MENUA) :

FUNGSI FISIOLOGIS

1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : √
Perubahan BB : ü

Perubahan nafsu : √
Makan
Masalah tidur : ü
Kemampuan ADL : √
KETERANGAN : Pasien mengatakan kalau tidur kakinya terasa nyeri,
sehingga tidak bisa tidur nyenyak

2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : √
Pruritus : √
Perubahan pigmen : √
Memar : √
Pola penyembuhan : √
Lesi
KETERANGAN : Dalam batas normal

3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : √
Pembengkakan kel. : √
limfe
Anemia : √
KETERANGAN : Dalam batas normal

4 Kepala

Ya Tidak
Sakit kepala : √
Pusing : √
Gatal pada : √
kulit kepala
KETERAN : Dalam batas normal
GAN
5 Mata

Ya Tidak
Perubahan : √
penglihatan
Pakai kacamata : ü

Kekeringan : ü
mata
Nyeri : ü
Gatal :
Photobobia :
Diplopia :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : Pasein mengatakan matanya kabur

6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran : ü
Discharge : √
Tinitus : √
Vertigo : √
Alat bantu dengar : √
Riwayat infeksi : √
Kebiasaan membersihkan : √
Telinga
Dampak pada ADL :
KETERANGAN : Dalam batas normal

7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : √
Discharge : √
Epistaksis : √
Obstruksi : √
Snoring : √
Alergi : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN : Dalam batas normal

8. Mulut,
tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : √
Kesulitan menelan : √
Lesi : √
Perdarahan gusi : √
Caries : √
Perubahan rasa : √
Gigi palsu : √
Riwayat Infeksi : √
Pola sikat gigi : Pasien mengatakan menggosok giginya 2x
KETERANGAN : Dalam batas normal

9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan : √
Nyeri tekan : √
Massa : � √
KETERANGAN : Dalam batas normal

10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk : √
Nafas pendek : √
Hemoptisis : √
Wheezing : √
Asma : √
KETERANGAN : Dalam batas normal
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : √
Palpitasi : √
Dipsnoe : √
Paroximal : √
nocturnal
Orthopnea : √
Murmur : √
Edema : √
KETERANGAN : Dalam batas normal

12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : √
Nausea / : √
vomiting
Hemateemesis : √
Perubahan nafsu : √
makan
Massa : √
Jaundice : √
Perubahan pola : √
BAB
Melena : √
Hemorrhoid : √
Pola BAB : 1-2x setiap hari, lembek tidak cair
KETERANGAN : Pola BAB pasien baik

13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria : √
Frekuensi : 4-6 kali sehari
Hesitancy : √
Urgency : √
Hematuria : √
Poliuria : ü
Oliguria : √
Nocturia : ü
Inkontinensia : √
Nyeri berkemih : √
Pola BAK : Mandiri ke kamar mandi
KETERANGAN : Dalam batas normal

14. Reproduksi (laki-laki)


Ya Tidak
Lesi :
Disharge :
Testiculer pain :
Testiculer massa :
Perubahan gairah sex :
Impotensi :

Reproduksi
(perempuan)
Lesi : √
Discharge : √
Postcoital bleeding : √
Nyeri pelvis : √
Prolap : √
Riwayat menstruasi : Pasien terakhir menstruasi ketika usia 49 tahun
Aktifitas seksual : √
Pap smear : √
KETERANGAN : Dalam batas normal

15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi : √
Bengkak : √
Kaku sendi : √
Deformitas : √
Spasme : √
Kram : √
Kelemahan otot : √
Masalah gaya berjalan : ü
Nyeri punggung : √
Pola latihan : Pasien cukup bongkok kalau berjalan
Dampak ADL : Mandiri
KETERANGAN : Nyeri persendihan
P= perubahan pada saraf
Q= tertusuk-tusuk
R= dibagian persendiian kaki kanan
S= Skala nyeri 5
T= Hilang timbul

16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : √
Seizures : √
Syncope : √
Tic/tremor : √
Paralysis : √
Paresis : √
Masalah memori : √
KETERANGAN : Dalam batas normal

17 POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL :


Psikososial YA Tidak
Cemas : √
Depresi : √
Ketakutan : √
Insomnia : √
Kesulitan dalam mengambil : √
Keputusan
Kesulitan konsentrasi : √
Mekanisme koping : Selama ini semua permasalahan pasien selalu
pasrahkan kepada Tuhan
Persepsi tentang kematian : pasien mengatakan telah siap apabila harus menghadapi kematian,
karena memang usianya sudah tua
Dampak pada ADL : tidak ada

Spiritual
 Aktivitas ibadah : rutin, sesuai agama dan kepercayaannya
 Hambatan : tidak ada

KETERANGAN : Tidak ada

18. LINGKUNGAN :

 Kamar : Bersih, lantai tidak licin


 Kamar mandi : bersih, terdapat pegangan tangan,lantai tidak licin
 Dalam rumah/.wisma : bersih, penerangan cukup bagus dan terdapat ventilasi
udara
 Luar rumah : terdapat pekarangan,dan tempat duduk, terlihat bersih dan terdapat
tanaman hias
19. NEGATIVE FUNCTIONAL CONSEQUENCES

1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)

No Fungsi Sko Keterangan Nilai Skor


r
1 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali/tak teratur (perlu 2
pembuangan tinja pencahar)
1 Kadang-kadang tak
terkendali (1x
seminggu)
2 Terkendali teratur

2 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali atau pakai kateter 2


berkemih 1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya
1x/ 24 jam)
2 Mandiri

3 0 Butuh pertolongan orang lain 1


1 Mandiri
Membersihkan diri
(seka muka, sisir
rambut, sikat gigi)
4 Penggunaan jamban, 0 Tergantung pertolongan orang lain 1
masuk dan keluar 1 Perlu pertolongan pada beberapa
(melepaskan, memakai kegiatan tetapi dapat mengerjakan
celana, membersihkan, sendiri beberapa kegiatan yang lain
menyiram) 2 Mandiri

5 Makan 0 Tidak mampu 2


1 Perlu ditolong memotong makanan
2 Mandiri
6 Berubah sikap dari 0 Tidak mampu 3
berbaring ke duduk 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk
(2 orang)
2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri
7 Berpindah / berjalan 0 Tidak mampu 3
1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 Mandiri

8 Memakai baju 0 Tergantung orang lain 2


1 Sebagian di bantu (misalnya
mengancing baju)
2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu 1
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang lain 1
1 Mandiri
TOTAL SKOR 15

Keterangan : ketergantungan ringan


20 : Mandiri
12-19: Ketergantungan ringan
9-11: Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
20. Aspek Kognitif
MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 3 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : ....... Hari :....Bulan :
.......Musin : .............
Tanggal :
2 Orientasi 5 3 Dimana sekarang kita berada ?
Negara: ……. Panti : …….
Propinsi: ……. Wisma :
………Kota :
…………….
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal :
kursi, meja, kertas), kemudian
ditanyakan kepada klien,
menjawab :
1) Kursi 2). Meja 3).
Kertas
4 Perhatian dan kalkulasi 5 3 Meminta klien berhitung mulai
dari 100 kemudia kurangi 7
sampai 5 tingkat.
Jawaban :
1). 2). 3). 4).
5).
5 Mengingat 3 2 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada poin ke- 2 (tiap
poin nilai 1)
6 Bahasa 9 7 Menanyakan pada klien tentang
benda (sambil menunjukan benda
tersebut).
1). ...................................
2). ...................................
3). Minta klien untuk mengulangi
kata berikut :
“ tidak ada, dan, jika, atau
tetapi )
Klien menjawab :

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri 3
langkah.
4). Ambil kertas ditangan anda
5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal
berikut (bila aktifitas sesuai
perintah nilai satu poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien
untuk menulis kalimat dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima
yang saling bertumpuk

Total nilai 30 21
Interpretasi hasil : tidak ada gangguan kognitif
24 – 30:tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :Tidak ada gangguan kognitif pada pasien

21. Tes Keseimbangan


Time Up Go Test

No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)


1 26 oktober Kurang dari 20 detik

Rata-rata Waktu TUG

Interpretasi hasil

Interpretasi hasil: Kurang dari 10 detik dengan Resiko tinggi jatuh


Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:

< 13,5 detik Resiko tinggi jatuh


< 24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun
waktu 6 bulan
< 30 detik Diperkirakan membutuhkan
bantuan dalam mobilisasi
dan
melakukan ADL
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet: 2007: Podsiadlo &
Richardson:1991
22. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi

Jawaban
NO Pertanyaan
Y Tdk Hasil
a
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan Kesenangan 1 0 1

3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0


4. Anda sering merasa bosan 1 0 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 1
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar 1 0 0
melakukan sesuatu hal
1 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0
0.
1 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
1.
1 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
2.
1 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
3.
1 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
4.
1 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
5.
Jumlah 4
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983)
dalam Gerontological Nursing, 2006)
Interpretasi :4 : Tidak depresi
23. Jika diperoleh skor 5 atau lebih maka diindikasikan depresi Status Nutrisi

Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:

NO Indikators scor e Pemeriksaan

1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan 2 0


jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3 0
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2 2
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum 2 0
minuman beralkohol setiap harinya
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya 2 0
sehingga tidak dapat makan makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli 4 0
makanan / selalu kehabisan jatah makanan
7. Lebih sering makan sendirian 1 0
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 1 0
kali atau lebih setiap harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan 2 0
terakhir
1 Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk 2 0
0 belanja, memasak/mengambil makanan atau makan sendiri
.
Total score 2
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam
Introductory Gerontological Nursing, 2001)
Interpretasi: 0-2: Good
0 – 2 : Good
3 – 5 : Moderate nutritional risk
6≥ :High nutritional risk
(Yang di centang aja yang dijumlah)
PENILAIAN TINGKAT KEMANDIRIAN DENGAN
INSTRUMENTAL ACTIVITIES OF DAILY LIVING(IADL) LAWTON

Dapat menggunakan telepon Skor Hasil


Mengoperasikan telepon sendiri dan mencari dan menghubungi nomor 1
Menghubungi beberapa nomor yang diketahui 1 1
Menjawab telepon tetapi tidak menghubung 1
Tidak bisa menggunakan telepon sama sekali 0
Mampu pergi ke suatu tempat
Berpergian sendiri menggunakan kendaraan umum atau menyetir 1
sendiri
Mengatur perjalanan sendiri 1 1
Perjalanan menggunakan transportasi umum jika ada yang menyertai 0
Tidak melakukan perjalanan sama sekali 0
Dapat berbelanja
Mengatur semua kebutuhan belanja sendiri 1 0
Perlu bantuan untuk mengantar belanja 0
Sama sekali tidak mampu belanja 0
Dapat menyiapkan makanan
Merencanakan, menyiapkan, dan menghidangkan makanan 1
Menyiapkan makanan jika sudah tersedia bahan makanan 0 1
Menyiapkan makanan tetapi tidak mengatur diet yang cukup 0
Perlu disiapkan dan dilayani 0
Dapat melakukan pekerjaan rumah tangga
Merawat rumah sendiri atau bantuan kadang-kadang 1
Mengerjakan pekerjaan ringan sehari-hari (merapikan tempat tidur, 1 1
mencuci piring)
Perlu bantuan untuk semua perawatan rumah sehari-hari 1
Tidak berpartisipasi dalam perawatan rumah 0
Dapat mencuci pakaian
Mencuci semua pakaian sendiri 1
Mencuci pakaian yang kecil 1 1
Semua pakaian dicuci oleh orang lain 0
Dapat mengatur obat – obatan
Meminum obat secara tepat dosis dan waktu tanpa bantuan 1
Tidak mampu menyiapkan obat sendiri 0 1
Dapat mengatur keuangan
Mengatur masalah financial (tagihan, pergi ke bank) 1
Mengatur pengeluaran sehari-hari, tapi perlu bantuan untuk ke bank 1 1
untuk transaksi penting
Tidak mampu mengambil keputusan financial atau memegang uang 0
Total 7
Skoring IADL

Dikerjakan oleh orang lain 0


Perlu bantuan sepanjang waktu 1
Perlu bantuan sesekali 2
Independen/mandiri 3-8
 0 : Dikerjakan oleh orang lain
 1 : Perlu bantuan sepanjang waktu
 2 : Perlu bantuan sesekali
 3-8 : Independen/mandiri

PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA

No Resiko Skala Hasil


Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4 0
Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3 0
Kebingungan setiap saat (contoh:pasien yang mengalami 3 0
demensia)
Nokturia/Inkontinen 3 0
Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami
2 0
delirium/Acute confusional state)
Kelemahan umum 2 0
Obat-obat berisiko tinggi (diuretic, narkotik, sedative, antipsikotik,
2 0
laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat hipoglikemik,
antidepresan, neuroleptic, NSAID)
Riwayat jatuh dalam 12 bulan terakhir 2 2
Osteoporosis 2 0
Gangguan pendengaran dan/atau penglihatan 1 1
Usia 70 tahun ke atas 1 1
Jumlah 4

Jumlah total skor 4 berarti : Risiko tinggi jatuh


Cara pelaksanaan :
Untuk melakukan penilaian risiko jatuh, dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner Penilaian Risiko
Jatuh Pasien Lanjut Usia.Tenaga medis perlu mengidentifikasi gejala/kriteria seperti yang disebutkan dalam
kuesioner. Jika pada pasien dijumpai gejala/kriteria tersebut, maka pasien mendapat skor sesuai dengan
skala yang tercantum. Jika tidak, maka pasien mendapat nilai 0.
Selanjutnya seluruh skor dijumlah dan diklasifikasikan tingkat risikonya yaitu :
- Risiko rendah bila skor 1-3  Lakukan intervensi risiko rendah

- Risiko tinggi bila skor = 4  Lakukan intervensi risiko tinggi

24. Hasil pemeriksaan Diagnostik

N Jenis pemeriksaan Tanggal Hasil


o Diagnostik Pemeriksaan

25. Fungsi sosial lansia

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia

NO URAIAN FUNGSI SKOR

1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) ADAPTATIO 2
saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya N
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)saya membicarakan PARTNERS 1
sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya HIP
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya menerima dan GROWTH 1
mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas / arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya AFFECTION 2
mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya
seperti marah, sedih/mencintai

5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya meneyediakan RESOLVE 2
waktu bersama-sama
Kategori Skor: TOTAL 8
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab:
1). Selalu : skore 2
2). Kadang-kadang : 1
3). Hampir tidak pernah : skore 0
Intepretasi:
< 3 = Disfungsi berat
4 - 6 = Disfungsi sedang
> 6 = Fungsi baik

Smilkstein, 1978 dalam Gerontologic Nursing and health aging 2005


ANALISA DATA
No. Analisa Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. DS : Klien mengatakan nyeri pada Radang sendi Nyeri Akut
bagian lutut kanan pada (SDKI D.0077)
malam hari sebelum tidur Reaksi peradangan
kadang sampai kaku kurang
lebih 10 menit dan juga Deformitas sendi
bagian bahu terasa nyilu,
kadang-kadang saat bangun Infiltrasi kedalam otot
subcondri
tidur dipersendian kaki kanan
terasa nyilu Hambatan nutrisi pada
- Pengkajian Nyeri : kartilago artikularasi
P : Pada malam Hari sebelum
tidur Kerusakan kartilago dan
Q : seperti ditusuk-tusuk tulang
R : dibagian lutut kanan dan
Tendon dan ligamen
bagian bahu
melemah
S : Skala nyeri : 6
T: Pada malam hari sebelum Mudah lukasi dan
tidur sublikasi
- Pengkajian kemampuan
ADL : klien termasuk dalam Osteoarthritis
ketegori ketergantungan
Minipisnya bantalan pada
sedang persendian
DO : Klien terlihat menahan sakit
Keadaan umum : baik, kesadaran Gesekan ujung-ujung
tulang penyusun sendi
compos mentis
TTV : TD=120/80 mmHg, Timbun rasa sakit saat
sendi digerakan
Nadi =89x/menit
Suhu=36,7 c Nyeri
RR=18X/menit

2. DS : Klien mengatakan nyeri Osteoartritis


dibagian kaki kanan pada saat Gangguan
malam hari sebelum tidur, Minipisnya bantalan pada Mobilitas Fisik
kadang sampe kaku kurang persendian (SDKI D.0054)
lebih 10 menit, klien juga
mengatakan pada saat Kekakuan sendi
bangun tidur dibagian
Gangguan Mobilitas
persendian kaki kanannya Fisik
terasa nyilu dan klien
mengatakan kalau perjalan
jauh kakinya terasa nyilu dan
sakit. Klien mengatakan
pernah jatuh 3 kali
- Pengkajian nyeri :
P : nyeri kaki kanan pada
malam hari dan pagi hari
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : kaki kanan
S : Skala nyeri : 6
T: malam hari dan pagi hari
saat bangun tidur
- Pengkajian kemampuan ADL
:
Klien termasuk dalam ketegori
ketergantungan sedang
DO : klien kalau berjalan tampak
tidak simetris agak bungkuk
Keadaan umum klien baik,
kesadaran kompos mentis. TTV:
TD=120/80 mmHg, Nadi=89x/menit,
Suhu=36,7 c, RR=18X/menit
Kekuatan Otot

5 5
5 4

3. DS : Klien mengatakan tidak Osteoarthritis Defisit Pengetahuan


mengerti tentang penyakit (SDKI D.0111)
yang dideritanya klien hanya Bukan merupakan
mengatakan dirinya sakit penyakit yang awam
karena memang usianya yang dibicarakan orang
sudah semakin tua
Kurang terpapar
DO : Klien tampak bertanya-tanya
informasi
tentang kondisinya saat ini.
Keadaan umum klien cukup,
Defisit Pengetahuan
kesadaran compos mentis.
TTV:TD=120/80X/menit,
Nadi=89x/menit, Suhu=36,7c,
RR=18x/menit
No. Daftar Diagnosa
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis ditandai
dengan klien mengeluh nyeri (D.0077)
Diagnosa prioritas

2. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot


ditandai dengan kekuatan otot menurun (D.0054)

3. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi


ditandai dengan klien menanyakan masalah yang
dihadapinya (D.0111)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perencanan
No. Diagnosa Planning Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Kriteria 1 2 3 4 1. Observasi S: Klien mengatakan nyeri
Keluhan
agen pencedera  Mengidentifikasi lokasi, yang dirasakan sedikit
fisiologis ditandai nyeri berkurang.
karakteristik , durasi,
Meringis
dengan klien Gelisah frekuensi, kualitas, Pengkajian nyeri :
mengeluh nyeri intensitas nyeri. P : nyeri kaki kanan pada
Kesulitan malam hari dan pagi
 Mengidentifikasi faktor
tidur hari
(D.0077) yang memperberat dan
Keteganga Q : seperti ditusuk-tusuk
memperingan nyeri. R : kaki kanan
n otot
S : Skala nyeri : 6
Setelah dilakukan tindakan 2x24 2. Terapeutik
T : Hilang Timbul
jam diharapkan tingkat nyeri yang  Memberikan teknik
O : Keadaan umum : baik,
dirasakan klien menurun nonfarmakologis untuk
kesadaran compos
SLKI : Tingkat Nyeri (L.08066) mengurangi rasa nyeri (mis :
mentis TTV :
Kriteria Hasil : akupresur, terapi musik,
TD=120/80 mmHg,
terapi pijat, aromaterapi, dll)
Nadi =89x/menit,
 Mengontrol lingkungan yang
Suhu=36,7 c
memperberat rasa nyeri
RR=18X/menit
(mis ,suhu ruangan,
A : Masalah teratasi
pencahayaan, kebisingan).
sebagaian .
 Memfasilitasi istirahat dan
P : Lanjutkan intervensi
tidur.
 Identifikasi lokasi,
 Mempertimbangkan jenis dan karakteristik , durasi,
sumber nyeri dalam frekuensi, kualitas,
K pemilihan strategi meredakan intensitas nyeri.
nyeri.  Kontrol lingkungan
Keterangan : 3. Edukasi yang memperberat
1. Menurun.  Menjelaskan penyebab, rasa nyeri (mis ,suhu
2. Cukup menurun. periode, dan pemicu nyeri. ruangan, pencahaya
3. Sedang.  Menjelaskan strategi an, kebisingan).
4. Cukup meningkat. meredakan nyeri.  Pertimbangkan jenis
 Menganjurkan memonitor dan sumber nyeri
SIKI : Manajemen Nyeri (1.08238) nyeri secara mandiri. dalam pemilihan
1. Observasi  Menganjurkan menggunakan strategi meredakan
 Identifikasi lokasi, analgesik secara tepat. nyeri.
karakteristik, durasi,  Mengajarkan teknik  Kolaborasi
frekuensi, kualitas, intensitas farmakologis untuk pemberian analgetik
nyeri mengurangi rasa nyeri.
 Identifikasi faktor yang 4. Kolaborasi
memperberat dan  Berkolaborasi pemberian
memperingan nyeri. analgetik
2. Terapeutik
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis :
akupresur, terapi musik,
terapi pijat, aromaterapi, dll)
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis ,suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan).
 Fasilitasi istirahat dan tidur.
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri.
3. Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri.
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri.
 Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri.
 Anjurkan menggunakan
analgesik secara tepat.
 Ajarkan teknik farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik
2. Gangguan
S Setelah dilakukan tindakn 1x24 jam 1. Observasi :
mobilitas fisik b.d diharapkan klien mampu melakukan  Mengidentifikasi adanya nyeri
kerusakan gerakan fisik secara mandiri. atau keluhan fisik lainnya.
integritas struktur SLKI : Mobilitas Fisik (L.05042)  Mengidentifikasi toleransi fisik
tulang Kriteria Hasil : melakukan pergerakan.
Kriteria 1 2 3 4 5  Memonitor frekuensi jantung
Pergerakan
dan tekanan darah sebelum
ekstermitas
Kekuatan memulai mobilisasi.

otot  Memonitor kondisi umum


selama melakukan mobilisasi.
Keterangan : 1. Terapiutik :
1. Menurun.  Memfasilitasi aktivitas
2. Cukup Menurun. mobilisasi dengan alat bantu
3. Sedang. (mis. pagar tempat tidur)
4. Cukup meningkat.  Memfasilitasi melakukan
5. Meningkat. pergerakan, jika perlu.
SLKI : Dukungan Mobilisasi  Melibatkan keluarga untuk
(1.05173) membantu pasien dalam
1. Observasi : meningkatkan pergerakan.
 Identifikasi adanya nyeri atau 2. Edukasi
keluhan fisik lainnya.  Menjelaskan tujuan dan
 Identifikasi toleransi fisik prosedur mobilisasi.
melakukan pergerakan.  Menganjurkan melakukan
 Monitor frekuensi jantung dan mobilisasi dini.
tekanan darah sebelum  Menganjurkan mobilisasi
memulai mobilisasi. sederhana yang harus
 Monitor kondisi umum selama dilakukan (mis. duduk di
melakukan mobilisasi. tempat tidur, duduk di sisi
2. Terapiutik : tempat tidur, pindah dari
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi tempat tidur ke kursi).
dengan alat bantu (mis. pagar
tempat tidur )
 Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu.
 Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan.
3. Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi.
 Anjurkan melakukan
mobilisasi dini.
 Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk di
tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi).
3. Defisit Setelah dilakuakn tindakan 1. Observasi
pengrtahuan b.d keperawatan 1x24 jam diharapkan  Mengidentifikikasi keseipan
kurang terpapar tingkat pengetahuan baik’ dan kemampuan menerima
informasi d.d klien SLKI : Tingkat Pengetahun (12111) informasi
menanyakan K Kiteria Hasil : 2. Terapiutik
tantang Kriteria 1 2 3 4 5  Menyediakan materi dan
kondisinya saat ini Persepsi yang media pendidikan
keliru terhadap kesehatan
penyakitnya  Jadwalkan pendidikan
Kemampuan
kesehatan sesuai
menjelaskan
kesepakatan
pengetahuan
 Memberikan kesempatan
tentang
untuk bertanya
penyakitnya
3. Edukasi
Keterangan :
 Menjelaskan penyebab dan
1. Memburuk
faktor resiko penyakit
2. Cukup memburuk
3. Sedang.  Menjelaskan proses

4. Cukup membaik patofisiologi munculnya

5. Membaik penyakit
 Menelaskan tanda dan
SDKI :Edukasi Proses penyakitnya gejala yang dimunculkan
(1.12444) oleh penyakit
1. Observasi  Menjelaskna kemungkinan
 Identifikikasi keseipan dan terjadinya komplikasi
kemampuan menerima Ajarkan cara meredakan
informasi atau mengatasi gejala yang
2. Terapiutik dirasakan
 Menyediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk
bertanya
3. Edukasi
 Jelaskan penyebab dan
faktor resiko penyakit
 Jelaskan proses patofisiologi
munculnya penyakit
 Jelaskan tanda dan gejala
yang dimunculkan oleh
penyakit
 Jelaskna kemungkinan
terjadinya komplikasi
 Ajarkan cara meredakan
atau mengatasi gejala yang
dirasakan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Mbah M

Hari/ Diagnosa
Tanda
No. Tanggal/ Keperawatan Implementasi Respon
tangan
jam
1. Senin/15 Nyeri akut b.d agen SIKI : Manajemen Nyeri (1.08238)
-02-2021 pencedera 1. Observasi  nyeri dibagian persendian lutut
fisiologis ditandai  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, kanan, ditusuk-tusuk, saat malam
dengan klien frekuensi, kualitas, intensitas nyeri hari dan pagi hari, hilang timbul
mengeluh nyeri  Identifikasi faktor yang memperberat dan  saat melakukan aktifitas
memperingan nyeri.  klien mengatakana nyeri
2. Terapeutik berkurang saat diberikan terapi
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk relaksasi pijat
mengurangi rasa nyeri (mis : akupresur,  kondisi lingkungan sudah baik
terapi musik, terapi pijat, aromaterapi, dll)  istrihat dan tidur baik
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa  terapi pijat
nyeri (mis ,suhu ruangan, pencahayaan,  klien tampak kooperatif saat
kebisingan). dijelaskan tentang faktor
 Fasilitasi istirahat dan tidur. penyebab terjadinya nyeri
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri  saat diberikan strategi cara
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri. meredakan nyeri dengan cara
3. Edukasi pijat klien tampak kooperatif
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu  klien sudah minum obat yang
nyeri. diberikan untuk meredakan nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri.  klien sudah mengerti saat
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri. diajarkan teknik pijat
 Anjurkan menggunakan analgesik secara
tepat.
 Ajarkan teknik farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
4. Kolaborasi
 Berkolaborasi dalam pemberian analgesik

Evaluasi Keperawatan
Nama klien = Mbah M

No Tanggal Diagnosa Jam Evaluasi Tanda


keperawatan tangan
1 15-02- Nyeri akut b.d agen 10:43 S : klien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang sedikit
2020 pencedera fisiologis P : klien mengatakan nyeri saat pagi hari dan malam
ditandai dengan hari sebelum tidur
klien mengeluh Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
nyeri R : klien mengatakan nyeri dibagin persendian kaki
kanan
S : Skala Nyeri 5
T : hilang timbul
O : keadan umu : Cukup
Kesadaran : kompos mentis (4,5,6)
Klien tampak meringis kesakitan
TTV
 TD : 112/80 mmHg
 Nadi : 84x/menit
 Suhu : 36,8 c
 RR : 18x/menit
A : masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan Intervensi
1. Manajemen nyeri
Catatan Perkembangan
Nama klien = Mbah M
No No Tanggal S O A P I E
Dx
1 1 16 Klien K/U : baik Nyeri SIKI = Manajemen Nyeri 1. Observasi S : klien mengatkan
mengatakan Kesadaran akut (1.08238)  Mengidentifikasi nyeri sudah mulai
nyeri sudah kompos mentis 1. Observasi lokasi, berkurang sedikit
berkurang TTV  Identifikasi lokasi, karakteristik , dengan skala nyeri
P : klien  TD : karakteristik, durasi, durasi, frekuensi, 4
mengatakan 100/80 frekuensi, kualitas, kualitas, intensitas O : keadaan umum
nyeri dibagian  Nadi : intensitas nyeri nyeri. baik, kesadaran
persendian 75x/men  Identifikasi faktor  Mengidentifikasi kompos mentis
sebelum tidur it yang memperberat faktor yang TTV TD :120/80
dan saat  Suhu : dan memperingan memperberat dan mmHg, Nadi :
bagnun pagi 36,6 c nyeri. memperingan nyeri. 89X/menit, RR:
Q : seperti  RR : 2. Terapeutik 2. Terapeutik 18x/menit, Suhu :
ditusuk-tusuk 19x/men  Berikan teknik  Memberikan teknik 36.7 c
R : dibagian it nonfarmakologis nonfarmakologis untuk A : Masalah belum
persendian untuk mengurangi mengurangi rasa nyeri teratasi
kaki kanan rasa nyeri (mis : (mis : akupresur, terapi P : lanjutkan
S : skala akupresur, terapi musik, terapi pijat, intervensi
nyeri 5 musik, terapi pijat, aromaterapi, dll) 1. manajemen nyeri
T : hilang aromaterapi, dll)  Mengontrol lingkungan 1.
timbul  Kontrol lingkungan yang memperberat
yang memperberat rasa nyeri (mis ,suhu
rasa nyeri (mis ruangan, pencahayaan
,suhu ruangan, kebisingan).
pencahayaan,  Memfasilitasi istirahat
kebisingan). dan tidur.
 Fasilitasi istirahat  Mempertimbangkan
dan tidur. jenis dan sumber nyeri
 Pertimbangkan jenis dalam pemilihan
dan sumber nyeri strategi meredakan
dalam pemilihan nyeri.
strategi meredakan 3. Edukasi
nyeri.  Menjelaskan
4. Edukasi penyebab, periode,
 Jelaskan penyebab, dan pemicu nyeri.
periode, dan pemicu  Menjelaskan strategi
nyeri. meredakan nyeri.
 Jelaskan strategi  Menganjurkan
meredakan nyeri. memonitor nyeri
 Anjurkan memonitor secara mandiri.
nyeri secara mandiri.  Menganjurkan
 Anjurkan menggunakan
menggunakan analgesik secara tepat.
analgesik secara  Mengajarkan teknik
tepat. farmakologis untuk
 Ajarkan teknik mengurangi rasa nyeri.
farmakologis untuk 4. Kolaborasi
mengurangi rasa  Berkolaborasi
nyeri. pemberian analgetik
4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian analgetik

Catatan Perkembangan
Nama klien = Mbah M
No No Tanggal S O A P I E
Dx
1 1 17 / Klien K/U : baik Nyeri SIKI = Manajemen Nyeri 2. Observasi S : klien mengatkan
JAM mengatakan Kesadaran akut (1.08238)  Mengidentifikasi nyeri masi tetap
11:00 masi terasa kompos mentis 1. Observasi lokasi, dengan skala nyeri
nyeri TTV  Identifikasi lokasi, karakteristik , 4
P : klien  TD : karakteristik, durasi, durasi, frekuensi, O : keadaan umum
mengatakan 120/70 frekuensi, kualitas, kualitas, intensitas baik, kesadaran
nyeri dibagian  Nadi : intensitas nyeri nyeri. kompos mentis
persendian 80x/men  Identifikasi faktor  Mengidentifikasi TTV TD :110/70
sebelum tidur it yang memperberat faktor yang mmHg, Nadi :
Q : seperti  Suhu : dan memperingan memperberat dan 87X/menit, RR:
ditusuk-tusuk 36,5 c nyeri. memperingan nyeri. 18x/menit, Suhu :
R : dibagian  RR : 2. Terapeutik 2. Terapeutik 36.7 c
persendian 19x/men  Berikan teknik  Memberikan teknik A : Masalah belum
kaki kanan it nonfarmakologis nonfarmakologis untuk teratasi
S : skala untuk mengurangi mengurangi rasa nyeri P : lanjutkan
nyeri 4 rasa nyeri (mis : (mis : akupresur, terapi intervensi
T : hilang akupresur, terapi musik, terapi pijat, 1. manajemen nyeri
timbul musik, terapi pijat, aromaterapi, dll) 2.
aromaterapi, dll)  Mengontrol lingkungan
 Kontrol lingkungan yang memperberat
yang memperberat rasa nyeri (mis ,suhu
rasa nyeri (mis ruangan, pencahayaan
,suhu ruangan, kebisingan).
pencahayaan,  Memfasilitasi istirahat
kebisingan). dan tidur.
 Fasilitasi istirahat  Mempertimbangkan
dan tidur. jenis dan sumber nyeri
 Pertimbangkan jenis dalam pemilihan
dan sumber nyeri strategi meredakan
dalam pemilihan nyeri.
strategi meredakan 4. Edukasi
nyeri.  Menjelaskan
5. Edukasi penyebab, periode,
 Jelaskan penyebab, dan pemicu nyeri.
periode, dan pemicu  Menjelaskan strategi
nyeri. meredakan nyeri.
 Jelaskan strategi  Menganjurkan
meredakan nyeri. memonitor nyeri
 Anjurkan memonitor secara mandiri.
nyeri secara mandiri.  Menganjurkan
 Anjurkan menggunakan
menggunakan analgesik secara tepat.
analgesik secara  Mengajarkan teknik
tepat. farmakologis untuk
 Ajarkan teknik mengurangi rasa nyeri.
farmakologis untuk 4. Kolaborasi
mengurangi rasa  Berkolaborasi
nyeri. pemberian analgetik
4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian analgetik

Catatan Perkembangan
Nama klien = Mbah M
No No Tanggal S O A P I E
Dx
1 1 18 / Klien K/U : baik Nyeri SIKI = Manajemen Nyeri 3. Observasi S : klien mengatkan
JAM mengatakan Kesadaran akut (1.08238)  Mengidentifikasi nyeri sudah mulai
11:00 nyeri sudah kompos mentis 1. Observasi lokasi, berkurang dengan
berkurang TTV  Identifikasi lokasi, karakteristik , skala nyeri 3
P : klien  TD : karakteristik, durasi, durasi, frekuensi, O : keadaan umum
mengatakan 110/70 frekuensi, kualitas, kualitas, intensitas baik, kesadaran
nyeri dibagian  Nadi : intensitas nyeri nyeri. kompos mentis TTV
persendian 87x/men  Identifikasi faktor  Mengidentifikasi TD :120/80 mmHg,
sebelum tidur it yang memperberat faktor yang Nadi : 76X/menit,
Q : seperti  Suhu : dan memperingan memperberat dan RR: 18x/menit,
ditusuk-tusuk Suhu : 36.5 c
R : dibagian 36,5 c nyeri. memperingan nyeri. A : Masalah belum
persendian  RR : 2. Terapeutik 2. Terapeutik teratasi
kaki kanan 19x/men  Berikan teknik  Memberikan teknik P : pertahankan
S : skala it nonfarmakologis nonfarmakologis untuk intervensi
nyeri 4 untuk mengurangi mengurangi rasa nyeri 1. manajemen nyeri
T : hilang rasa nyeri (mis : (mis : akupresur, terapi 3.
timbul akupresur, terapi musik, terapi pijat,
musik, terapi pijat, aromaterapi, dll)
aromaterapi, dll)  Mengontrol lingkungan
 Kontrol lingkungan yang memperberat
yang memperberat rasa nyeri (mis ,suhu
rasa nyeri (mis ruangan, pencahayaan
,suhu ruangan, kebisingan).
pencahayaan,  Memfasilitasi istirahat
kebisingan). dan tidur.
 Fasilitasi istirahat  Mempertimbangkan
dan tidur. jenis dan sumber nyeri
 Pertimbangkan jenis dalam pemilihan
dan sumber nyeri strategi meredakan
dalam pemilihan nyeri.
strategi meredakan 5. Edukasi
nyeri.  Menjelaskan
6. Edukasi penyebab, periode,
 Jelaskan penyebab, dan pemicu nyeri.
periode, dan pemicu  Menjelaskan strategi
nyeri. meredakan nyeri.
 Jelaskan strategi  Menganjurkan
meredakan nyeri. memonitor nyeri
 Anjurkan memonitor secara mandiri.
nyeri secara mandiri.  Menganjurkan
 Anjurkan menggunakan
menggunakan analgesik secara tepat.
analgesik secara  Mengajarkan teknik
tepat. farmakologis untuk
 Ajarkan teknik mengurangi rasa nyeri.
farmakologis untuk 4. Kolaborasi
mengurangi rasa  Berkolaborasi
nyeri. pemberian analgetik
4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai