S DI DESA WARISA
KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA
OLEH :
MILITIA SUNDALANGI , S.KEP
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Data Keperawatan
1. Identitas Keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn. M.S
b. Jenis kelamin :L
c. Umur : 43 tahun
d. Agama : Kriten Protestan
e. Pendidikan : SMP
f. Pekerjaan : Petani
g. Alamat : Jaga V Desa Warisa :
h. Tanggal Kunjungan : Selasa, 3 November 2020
2. Daftar anggota keluarga
No. Initial Umur L/P Hub.KK Pddk Pekerj. Agama Status
kesehatan
1. Ny. H.K 44 P Istri S1 ASN Kr.Protestan Sehat namun
memiliki
penyakit
kronis
Hipertensi
2. Nn. M.S 21 P Anak S1 Mahasiswa Kr.Protestan Sehat tidak
memiliki
riwayat
penyakit
apapun
3. An. E.S 15 L Anak SMP Pelajar Kr.Protestan Sehat tidak
memiliki
riwayat
penyakit
apapun
4. An. T.S 8 L Anak TK Pelajar Kr.Protestan Sehat tidak
memiliki
riwayat
penyakit
apapun
3. Genogram : 3 generasi
Keterangan
: Laki - Laki
: Perempuan
: Laki-laki Meninggal
: Tinggal serumah
Dalam penentuan genogram didapatkan hasil bahwa untuk generasi pertama merupakan
orang tua dari Ny. H.K dan Tn. M.S, pada generasi pertama ayah dari Tn. M.S meninggal
diakibatkan penyakit Gastritis dan serangan jantung. Pada generasi kedua adalah kakak
beradik dari Tn.M.S dan Ny.H.K. pada generasi yang kedua didapatkan adik dari Ny.
H.K meninggal pada masih bayi berumur 10 bulan dengan penyakit sakit perut. Dan pada
generasi ketiga adalah anak-anak dari Ny.H.K dan Tn. M.. pada asuhan keperawatan
keluarga binaan ini didapatkan yang mendapatkan masalah kesehatan itu pada Ny. H.K
dan Tn. M.S yang menderita hipertensi. Pada kedua pihak baik dari Ny. H.K dan Tn. M.S
memiliki riwayat keturunan penyakit hipertensi.saat ini yang tinggal serumah merupakan
keluarga inti yaitu Tn. M.S sebagai kepala keluarga, Ny. H.K sebagai istri, dan anak anak
yaitu Nn. M.S, An.E.S, dan An. T.S.
4. Tipe Keluaga: Tipe keluarga dengan Usia Dewasa (Keluarga Inti) communal Family
a. Denah Rumah
Teras Rumah
Kamar 1
Ruang 1
Kamar 2
Kamar 3 Ruang 2
Garasi
Kamar 4 Ruang 3
Kamar
Dapur
mandi
d. Sumber Air Minum: Sumber air minum dari depot air minum yang berada di lingkungan
daerah tempat tinggal.
g. Kondisi lingkungan sekitar rumah : Kondisi lingkungan sekitar rumah baik dan
tidak ada masalah, sampah rumah tangga tidak berserakan dimana-mana.
4. Nilai keluarga : Dalam keluarga menekankan etika dan sopan santun dalam berinteraksi
dengan orang lain di mana menerapkan perilaku saling menghormati dan menghargai serta
berani mengungkapkan kebenaran
a. Stresor Jangka Pendek : Ny. H,K dan Tn. M.S merasakan pusing ketika tekanan
darah naik
b. Stresor Jangka Panjang : Ny. H.K dan Tn. M.S khawatir tensinya bertambah
tinggi dan kesehatannya makin parah
2. Strategi Koping Keluarga: Jika ada masalah yang muncul langsung diselesaikan
Bersama
3. Adaptasi: Bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga menganjurkan untuk
beristirahat dan minum obat tetapi jarang memriksakan kesehatan rutin di layanan
kesehatan. Jika sudah dalam kondisi berat baru akan dibawa ke layanan kesehatan.
TANGGAL/
DATA FOKUS DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
JAM
Selasa, 3 Data Subyektif : Domain 1
November - Keluarga Ketidakefektifan Manajemen
2020 / 19.00 mengatakan jarang Kesehatan Keluarga (00080)
WITA mengontrolkan
kesehatannya atau
memeriksakan
tekanan darah
- Keluarga
mengatakan takut
mengetahui hasil
tekanan darah
ketika dilakukan
pemeriksaan
tekanan darah yang
mungkin bisa
mengganggu
aktivitas atau dapat
memicu penigkatan
stress
- Ny. H.K
mengatakan
kadang lupa untuk
meminum obat
pengontrol tekanan
darah
- Tn. M.S
mengatakan tidak
pernah
mengonsumsi obat
antihipertensi
walaupun tekanan
darah saat
diperiksa lebih dari
batas normal.
- Keluarga
mengatakan jika
sakitnya terasa
berat dan tidak
sembuh dengan
obat warung
maupun obat
herbal maka akan
dibawah ke dokter
praktek keluarga.
Data Obyektif :
- Tekanan Darah Ny
H.K
TD: 140/80 mmHg
N : 86 x/
R: 20 x/m
S: 37
- Tekanna darah
Tn.M.S
TD: 140/90 mmHg
N : 80 x/m
R: 22 x/m
S: 36.7
- Tampak keluarga
belum melakukan
manajemen
kesehatan keluarga
dengan baik
Selasa, 3 Faktor Risiko Domain 4
November Tidak Konsisten dengan Risiko Ketidakstabilan tekanan darah
2020 / 19.00 program Pengobatan (00267)
WITA
C. PRIORITAS MASALAH
Membuat urutan diagnosa keperawatan yang sudah dibuat berdasarkan prioritas masalah
disertai dengan pembenarannya.
Memberikan
penjelasan tentang
pentingnya pola
hisup yang sehat :
Hasil :
Keluarga
mengatakan
mengerti tentang
penjelasan yang
diberikan
mengenai pola
hidup sehat
22.00 WITA
TUK 3 S: Keluarga mengatakan mengerti dan Militia Sundalangi, S.Kep
Keluarga mampu memahami dengan setiap anjuran yang
memberikan diberikan
perawatan mengenai - Keluarga mengatakan nyaman
masalah kesehatan dengan terapi rendam air hangat
yang diberikan
22.10 WITA Kaji ulang tingkat
- Keluarga memgatakan akan
kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat dan
faktor pencetus rajin minum obat dan
hipertensi mengontrolkan tekanan darah
Hasil : O : - tampak keluarga mengerti dengan
Keluarga setiap anjuran yang diberikan
mengatakan tidak - Tampak keluarga koperatif dan aktiv
rutin minum obat terlibat dala setiap intervensi yang
dan menerapkan diberikan
- Keluarga bersedia terlibat dalam
pola hidup tidak terapi komplementer
sehat dapat memicu - TTV
risiko penyakit Tn. M.S
TD: 130/80 mmHg
salah satunya S: 36,7
hipertensi R: 20 x/ m
Lakukan tindak N: 986x/m
lanjut strategi dan Tn. H.K
aktivitas TD: 130/70 mmHg
S: 36.3
pengurangan risiko R: 20 x/ m
Hasil: N: 88 x/m
Keluarga A: TUK 3 masalah teratasi dimana keluarga
mengatakan ingin mengerti dan memahami setiap anjuran dan
rutin minum obat, bisa menerapkan intervensi yang diberikan
P: pertehankan TUK 3 dan Lanjutkan
dan mengontrol
dengan implementasi TUK 4 pada besok
tekanan darah serta hari
menjaga pola
hidup sehat. Bukan
berarti tidak makan
tetapi mengurangi
Instruksikan pasien
untuk menghindari
makanan yang
dipantang dan
mengkonsumsi
makanan yang
diperbolehkan
yaitu mengurangi
makanan makanan
yang mengandung
lemak tinggi dan
mngurangi
konsumsi garam
berlebihan
Hasil :
Keluarga mengerti
dan memahami
dengan anjuran
yang diberikan
22.10 WTA Memberikan
terapi
komplementer
rendam air
hangat kepada
Ny. H.K dan
Tn. M.S
Hasil :
Ny.H.K dan
Tn. M.S
bersedia dan
terlibat aktiv
dalam
pemberian
terapi
komplementer
rendam air
hangat
Mengontrol
22.40 WITA
TTV Tn.M.S
dan Ny. H.K
Hasil :
- TTV
Tn. M.S
TD: 130/80
mmHg
S: 36.9
R: 20 x/ m
N: 90 x/m
Tn. H.K
TD: 140/90
mmHg
S: 36.5
R: 18 x/ m
N: 86 x/m
Selasa, Domain 1 Media: Stetoskop, S: - keluarga mengatakan merasa nyaman Militia Sundalangi, S.Kep.
10/11/2020 Ketidakefektifan tensi meter. saat melakukan Teknik relaksasi nafas
Manajemen Waktu: dalam
Kesehatan Tempat: Rumah - Keluarga mengerti dan memahami
Keluarga (00080) Keluarga Tn. M.S, di dengan Teknik yang diberikan
Desa Warisa - Keluarga mengatakan akan selalu
Yang hadir : menerapkan terapi ini untuk
- Tn. M.S mengalihkan nyeri jika tekanan
- Ny. H.K darah naik dan merasa tidak nyaman
TUK 3 : Keluarga O : TD Ny HK : 130/80 mmHg
mampu memberikan TD Tn. M.S: 130/90 mmHg
perawatan mengenai - Tampak keluarga mengerti dengan
masalah kesehatan setiap anjuran dan keluarga
koperatif dengan setiap tindakan
- Melakukan yang diberikan
19.00 WITA pengukuran A: TUK 3 teratasi dimana keluarga
Tekanan darah mengerti dalam manajemen kesehatan dan
terapi yang diberikan
pada Ny. H.K
P : lanjutkan TUK 3 dengan memberikan
dan Tn. M.S komplementer rendam air hangat pada
Hasil: besok hari dan lanjurkan dengan TUK 4
Ny. H.K
TD: 130.80
mmHg
Tn. M.S
TD : 140/90
mmHg
- Melakukan terapi
19.10 – 19. 40 komplementer
WITA Teknik
relaksasi nafas
dalam kepada
keluarga dan
menjelaskan
tujuan dan
manfaat terapi
Teknik
relaksasi napas
dalam
Hasil :
Keluarga
mengikuti
setiap anjuran
yang dilakukan
dan mengerti
dengan setiap
instruksi yang
ada. Ny.H.K
dan Tn. M.S
menarik nafas
tahan 1-3 detik
dan hembuskan
lewat mulut
dan dilakukan
sebanyak 5-6
kali
Gambar skoring
IMPLEMENTASI HARI II
IMPLEMENTASI HARI III DAN SUPERVISI
IMPLEMENTASI HARI IV
Lampiran Jurnal Pendukung
Abstract
Hypertension is a big problem, not only in continental European countries but also in
Indonesia. Hypertension affects one billion people worldwide and is estimated to increase
by
1.5 billion in 2025. Each year hypertension accounts for nearly 9.4 million deaths. The
research is quantitative research. Quasi experimental research design. One-pretest posttest
design research model. Sampling using purposive sampling technique. This research was
conducted in April-May 2017. Data collection using Observation Sheet. Data analysis using
alternative test Paired Sample Test Test. Based on the research on the first day can be
concluded the influence of foot soak using warm water can lower blood pressure that can be
seen with data before hypertension 2 as much as 10 (66,8%) respondents and after
Hypertension 2 to 3 (20,1%) responder. On the second day, the majority of respondents who
experienced hypertension were Hypertension 1, that is 10 respondents (66.5%) and minority
category was found in Hypertension 2, 2 respondents (13.4%) and prehypertension 2
Respondents (13.4%). Result of alternative test of Paired Sample Test on the first day
obtained Pvalue = 0.002 (<0,05), second day got Pvalue = 0.001 (<0,05). This research is
expected to be one alternative treatment to lower blood pressure in people with hypertension.
meski tidak turun secara signifikan tetapi penurunan denyut jantung dan daya
dapat menurunkan tekanan darah. Oleh kontraktilitas jantung (Hery winarsi 2007).
sebab itu, penderita hipertensi dapat Hidroterapi mengurangi rasa sakit
menggunakan terapi rendam kaki dengan merangsang produksi endorphin,
menggunakan air hangat untuk yang merupakan zat kimia saraf yang
menurunkan tekanan darah sebai terapi memiliki sifat analgesik. Terapi ini juga
alternatif yang dapat digunakan. membantu meningkatkan sirkulasi darah
Hasil ini juga didukung penelitian dengan memperlebar pembuluh darah
sebelumnya oleh Putri, dkk (2015) dalam sehingga lebih banyak oksigen dipasok ke
jurnal penelitiannya yang berjudul jaringan yang mengalami pembengkakan.
Efektifitas Terapi Rendam Kaki Perbaikan sirkulasi darah juga
Menggunakan Air Hangat Dan Senam memperlancar sirkulasi getah bening
Lansia Terhadap Tekanan Darah Di Unit sehingga membersihkan tubuh dari racun.
Rehabilitasi Sosial (Uresos) Pucang Oleh karena itu, orang-orang yang
Gading Unit Semarang II, yang menderita berbagai penyakit seperti
menyatakan bahwa rata-rata tekanan darah rematik, radang sendi, linu panggul, sakit 6
sistole sebelum diberikan terapi rendam Pengaruh Hidroterapi Rendam Kaki
kaki menggunakan air hangat dan senam Menggunakan Air Hangat terhadap
lansia adalah 145 mmHg. Tekanan darah Penurunan Tekanan Darah pada Penderita
sistole setelah diberikan terapi rendam Hipertensi di Desa Nyatnyono Kecamatan
kaki menggunakan air hangat dan senam Ungaran Barat Kabupaten Semarang
lansia adalah 132,27 mmHg dengan hasil punggung, insomnia, kelelahan, stress,
p-value 0,000 < α = (0,005) artinya ada sirkulasi darah yang buruk (hipertensi),
perbedaan tekanan darah sistole sebelum nyeri otot, kram, kaku, terapi air
dan setelah dilakukan terapi rendam kaki (hidroterapi) bisa digunakan untuk
menggunakan air hangat dan senam lansia meringankan masalah tersebut. Berbagai
pada kelompok intervensi. jenis hidroterapi, metode yang umum
Menurut Asia Traditional Chinese digunakan dalam hidroterapi yaitu mandi
Medicine (2013), rendam kaki dengan air rendam, sitzbath, pijat air, membungkus
hangat setiap hari untuk meningkatkan dengan kain basah, kompres, merendam
sirkulasi darah Terapi rendam kaki dengan kaki (Chaiton, 2012).
air panas mencapai serangkaian perawatan Menurut Destia, Umi & Priyanto
kesehatan yang efisien melalui tindakan (2014), prinsip kerja terapi rendam kaki air
pemanasan, tindakan mekanis dan hangat secara konduksi dimana terjadi
tindakan kimia air serta efek penyembuhan perpindahan panas/hangat dari air hangat
dari uap obat dan medis pengasapan. ke dalam tubuh akan menyebabkan
Merendam bagian tubuh ke dalam pelebaran pembuluh darah dan penurunan
air hangat dapat meningkatkan sirkulasi, ketegangan otot sehingga dapat
mengurangi edema, meningkatkan melancarkan peredaran darah yang akan
relaksasi otot. Merendam juga dapat mempengaruhi tekanan arteri oleh
disertai dengan pembungkusan bagian baroreseptor pada sinus kortikus dan arkus
tubuh dengan balutan dan membasahnya aorta yang akan menyampaikan impuls
dengan larutan hangat (Perry & Potter, yang dibawa serabut saraf yang membawa
2005). Impuls aferen suatu baroreseptor isyarat dari semua bagian tubuh untuk
yang mencapai jantung akan merangsang menginformasikan kepada otak perihal
aktivitas saraf parasimpatis dan tekanan darah, volume darah dan
menghambat pusat simpatis kebutuhan khusus semua organ ke pusat
(kardioaselerator) sehingga menyebabkan saraf simpatis ke medulla sehingga akan
merangsang tekanan sistolik yaitu
regangan otot ventrikel akan merangsang
ventrikel untuk segera berkontraksi. Pada awal kontraksi, katup aorta dan katup
Lampiran Jurnal Pendukung
Abstrak
Hipertensi adalah penyakit yang sering terjadi pada lansia karena penurunan sistem tubuh, terutama sistem kardiovaskular. Sa at
ini, tatalaksana pasien hipertensi adalah farmakologi dan nonfarmakologi. Tatalaksana nonfarmakologi salah satunya ialah
mendengar musik klasik. Penelitian sebelumnya menunjukan, mendengar musik klasik mengurangi kecemasan dan stres, sehingga
tubuh mengalami relaksasi yang mengakibatkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh musik klasik terhadap penurunan tekanan darah lansia penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode
kuasi eksperimental dengan pendekatan pre and post test tanpa kelompok kontrol. Tekanan darah dibandingkan sebelum dan sesudah
mendengar musik klasik. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
Populasi yang digunakan adalah 50 orang lansia. Hipertensi diperoleh dengan pemeriksaan tekanan darah dan wawancara
riwayat konsumsi obat anti hipertensi. Sampel diambil menggunakan teknik concesutive sampling, sehingga didapat 40 orang yaitu
16 orang laki-laki dan 24 orang perempuan. Sampel kemudian diberi terapi musik klasik. Hasil penelitian didapatkan 37 sampel
mengalami penurunan tekanan darah dan 3 sampel tidak mengalami penurunan tekanan darah. Hasil uji t-test dan Wilcoxon
menunjukan adanya pengaruh musik klasik yang signifikan terhadap penurunan tekanan darah lansia penderita hipertensi (p= 0,000).
Kesimpulan, mendengar musik klasik mampu menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.
Korespondensi : Andhika Mahatidanar H, alamat Jl. Hi. Nasir No. 2 Kota Baru, Bandar Lampung, HP 082280524438, email
kapten_luffy@ymail.com
JURNAL READING
PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP
PENURUNANAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI
KELURAHAN TIMBANGAN TAHUN 2017
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah merupakan gaya yang
diberikan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah akibat kontraksi
jantung dan dipengaruhi oleh elastisitas dinding pembuluh (Tortora &
Derrickson, 2009). Penatalaksanaan hipertensi terbagi dua yaitu, terapi
farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan hipertensi secara non-
farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup yang lebih
sehat, salah satunya terapi merendam kaki dengan air hangat yang
bertemperatur 39 - 40|C. Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak
fisiologis bagi tubuh, pertama berdampak pada pembuluh darah dimana
hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar, menstabilkan
aliran darah dan kerja jantung serta faktor pembebanan didalam air yang
akan menguatkan otot-otot dan ligament yang mempengaruhi sendi tubuh
(Lalage, 2015). Berdasarkan latar belakang ini, penulis tertarik untuk
melakukan terapi non farmakologi pada asuhan keperawatan kelurga
binaan mengenai pengaruh terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi
2. Tujuan
normal, batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat
diterima berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin namun pada
umumnya sistolik yang berkisar antara 140-190 mmHg dan diastolik
antara 90-95 mmHg dianggap merupakan garis batas hipertensi (sylvia A,
pierce. 533)
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
Hipertensi esensial/primer : hipertensi yang tidak diketahui penyebab atau
idiopatik selanjutnya ada Hipertensi sekunder/renal yaitu merupakan
berbagai faktor dihubungkan dengan hipertensi esensial, akan tetapi belum
terdapat keterangan pasti yang dapat menjelaskan penyebabnya.
Tekanan darah dipengaruhi curah jantung dan tahanan perifer, sehingga
semua faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tahanan perifer akan
mempengaruhi tekanan darah. Secara mudah tekanan darah dapat
dituliskan dengan formulasi sebagai berikut :
Tekanan darah = Curah jantung X Tahanan perifer
Selain curah jantung dan tahanan perifer, sebenarnya tekanan darah
dipengaruhi juga oleh tekanan atrium kanan, akan tetapi karena tekanan
atrium kanan mendekati nol, nilai tersebut tidak mempunyai pengaruh.
Penatalaksanaan hipertensi terbagi dua yaitu, terapi farmakologis dan non
farmakologis. Pengobatan hipertensi secara non-farmakologisdapat
dilakukan dengan mengubah gaya hidup yang lebih sehat,
Pada penelitian ini yang dilakukan adalah terapi rendam air hangat pada kaki.
Penatalaksanaaan dan terapi pada penderita hipertensi bukan hanya terapi
farmakolog tetapi juga non farmakologi dapat membantu menurunkan
tekaanan darah pada penderita hipertensi. Pada penelitian -penelitian
sebelumnya juga membuktikan bahwa rendam air hangat ini dapat membantu
dalam penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Secara ilmiah air
hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh, pertama berdampak pada
pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi
lancar, menstabilkan aliran darah dan kerja jantung serta faktor pembebanan
didalam air yang akan menguatkan otot-otot dan ligament yang
mempengaruhi sendi tubuh. Sehingga penulis juga tertarik untuk
mengaplikasikan terapi rendam air hangat ini untuk dapat menurunkan dan
mengontrol tekanan darah tinggi penderita hipertensi.
kesimpulan
Didapatkan hasil bahwa usia jenis kelamin seseorang memberikan
pengaruh terhadap tekanan darah seseorang itu dikarenakan
bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapatkan risiko
hipertensi. Diakibatkan juga oleh perubahan alamiah di dalam tubuh
yang meempengaruhi jantung pembuluh darah dan hormone.
Ada pengaruh rendam air hangat terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi.
Saran
Setelah mendapatkan hasil tentang pengaruh rendam air hangat terhadap
penurunan tekanan darah dapat disarankan agar penderita hipertensi dapat
melakukan dan mengaplikasikan terapi ini di rumah dalam mengontol dan
menurunkan tekanan darah ditambah dengan menjaga pola hidup yang sehat.
Lampiran Jurnal Reading
Lampiran SOP Rendam Air Hangat
1. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan tindakan selama 30 menit, klien mampu memahami dan
mempratekkan tentang terapi rendam kaki menggunakan air hangat untuk menurunkan
tekanan darah tinggi
Tujuan Khusus :
Klien mampu :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi dan pengertiann terapi rendam kaki
menggunakan air hangat untuk menurunkan tekanan darah dengan bahasanya
sendiri
b. Menjelaskan manfaat dari terapi rendam kaki menggunakan air hangat untuk
menurunkan tekanan darah
c. Menjelaskan langkah-langkah dari terapi rendam kaki menggunakan air hangat
untuk menurunkan tekanan darah
A. Pengertian Hipertensi dan Rendam Kaki Air Hangat
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg
2. Pengertian Rendam Kaki air hangat
Rendam kaki air hangat adalah satu terapi non farmakologis yang mudah dan
murah yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi. Pengobatan secara non Farmakologis dapat dilakukan dengan
mengubah gaya hidup yang lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki
Lampiran SOP Rendam Air Hangat
menggunakan air hangat dilakukan setiap saat. Efek rendam kaki air hangat sama
dengan berjalan kaki telanjang selama 20-30 menit
B. Manfaat
Manfaat merendam kaki dengan air hangat akan membuat pembuluh darah melebar dan
meningkatkan sirkulasi darah. Ini dapat merelaksasikan seluruh tubuh dan mengurangi
kelelahan dari hari yang penuh dengan aktifitas.
Secara Ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh, pertama berdampak
pada pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar.
C. Langkah- Langkah
Alat bahan
1. Baskom/ Ember
2. Air/Hangat bertemperatur 39-40˚c
3. Handuk
4. Termometer (jika ada)
5. Sphygmo-manometer
6. Stestoskop
Prosedur
1. Siapkan air hangat dengan maksimal panas 40˚c
2. Masukkan air hangat ke dalam baskom dengan banyak air 15cm ,tambahkan sedikit
air dingin apabila terlalu panas
3. Masukkan kedua kaki ke dalam baskom yang telah terisi air hangat
4. Biarkan kaki direndam selama ± 15 menit
5. Lakukan rendam kaki air secara rutin satu kali sehari
6. Kemudian mengukur tekanan darah setelah melakukan terapi
Referensi
Nurul Solechach. (2017). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat
Terhadap Penurunan Tekanan darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Di
Puskesmas Bahu Manado
I Kadek Suparianto (2017). Satuan Acara Penyuluhan Rendam Kaki Air Hangat
Lampiran SOP Rendam Air Hangat
Topik : Hipertensi
Sub Pokok Pembahasan : Mengenal Hipertensi dan Pencegahan Hipertensi dalam
memanajemen kesehatan yang Efektif
Sasaran : Keluarga Binaan
Tanggal :
Waktu : 45 menit
Tempat : Rumah Keluarga
8. Pencegahan Hipertensi
4. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
5. Media
- Leaflet
6. Proses Kegiatan Penyuluhan
2. 2. Isi
Menjelaskan Penjelasan tentang Mengenal Mendengarkan dengan 35
Hipertensi dan Pencegahan Hipertensi dalam penuh perhatian Menit
memanajemen kesehatan yang Efektif
3. 3. Penutup
1. Tanya Jawab 1. Menanyakan hal yang
2. Menyimpulkan Hasil Penyuluhan belum jelas 5 Menit
7. Evaluasi
1. Mengajukan Pertanyaan Lisan
Kelompok Lansia coba jelaskan apa itu hipertensi ?
Lampiran SOP Rendam Air Hangat
http://www.academia.edu/10608381/hipertensi_penyuluhan
Ny H.K
TD: 130/80 mmHg
6 16.00 Melakukan Post Confrence Bersama
anggota kelompok 5
Rencana Besok :
Melanjutkan pengkajian hari 2 baik
resume dan keluarga binaan
Lampiran ADL Mahasiswa