Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA POSYANDU

DISUSUN OLEH :

Aflah Raudhotul zannah


NIM. P 17324118002

Tingkat 3B

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
2021
SATUAN PELAJARAN

Topik : posyandu
Sub Topik : pentingnya mengukur pertumbuhan dan perkembangan
balita di posyandu
Hari/Tanggal : 4-6-21
Waktu : 10.00 WIB
Peserta : warga RW 18 Poncol, Pasir Kareumbi
Karakteristik : Keluarga dan Ibu Postpartum di PMB bidan R
Jumlah Peserta : 10 Orang

I. Tujuan
a. Umum
Orang tua paham akan pentingnya datang ke posyandu sebagai
langkah dalam mengukur pertumbuhan dan perkembangan balita
sehingga dapat mendeteksi terjadinya stunting, gizi buruk, dan dapat
meningkatkan kesehatan bayi dan balita
b. Khusus
1. Orang tua mengetahui pentingnya mengunjungi pelayanan
posyandu
2. Masyarakat memahami pentingnya memeriksakan pertumbuhan
dan perkembangan bayi dan balita
II. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
III. Alat Bantu/Peraga
Media : leaflet
IV. Sumber
1. Buku KIA
2. Klasifikasi Gizi Buruk, Diakses
Dari :Http://Repository.Unimus.Ac.Id/3770/3/BAB%20II.Pdf
3. Kemenkes RI. 2012. Ayo Keposyandu Setiap Bulan.
4. Kemenkes RI. 2020. Panduan Pelaksanaan Pemantauan
Pertumbuhan Di Posyandu.
V. Kegiatan
Terlampir
VI. Evaluasi Menanyakan tentang :
Menanyakan kembali apa pentingnya datang ke posyandu,
menanyakan ciri-ciri bayi dan balita sehat, menanyakan ciri dari bayi
dan balita kurang gizi

LAMPIRAN KEGIATAN
N Kegiatan Materi Waktu Keterangan
O
1 Pendahuluan a. Membuka acara 2
b. Memperkenalkan diri menit
c. Membuat kontrak waktu
d. Membuat kontrak sistem
penyampaian
2 Penjelasan Menjelaskan materi tentang : 10
Materi a. Pengertian Posyandu menit
b. Pentingnya ke posyandu
c. Manfaat memantau pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan balita
d. Kelainan dalma pertumbuhan dan
perkembangan
3 Evaluasi Mengajukan pertanyaan tentang : 5
a. Mengapa harus datang ke posyandu ? menit
b. Bagaimana kondisi bayi dan balita
sehat?
c. Sebutkan perbedaan kwashiorkor dan
marasmus!
4 Penutup Menyimpulkan materi 3
Membuat kontrak waktu selanjutnya menit
Mengucapkan salam

Lampiran Materi
A. Pengertian
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan
oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi
ibu, bayi dan anak balita.
B. Manfaat Posyandu
1. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi
kurang atau gizi buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet
tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
f. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
g. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan
anak.
h. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas
dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
i. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu,
bayi, dan anak balita.
2. Bagi Kader
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih
lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak
balita dan kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya
dalam bidang kesehatan.
d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan
kesehatan ibu.
C. Posyandu untuk Pemantauan Kesehatan Bayi Balita
Selain merupakan masa keemasan dalam sejarah pertumbuhan dan
perkembangan balita, periode usia anak 3 tahun juga memiliki risiko yang
cukup besar. Risiko-risiko yang menghantui antara lain adalah risiko
kekurangan gizi, risiko terkena penyakit, hingga risiko kekurangan kasih
sayang.
Risiko ini apabila tidak diatasi dan juga diawasi dengan benar bisa
memberikan dampak buruk yang terbawa hingga seumur hidupnya. Salah
satu upaya untuk melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang anak di
usia 0 hingga 3 tahun adalah dengan diadakannya Posyandu secara rutin.
1. Manfaat menimbang bayi setiap bulan:
a. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat
b. Untuk mengetahui & mencegah gangguan pertumbuhan balita
c. Ibu mendapat penyuluhan gizi untuk pertumbuhan bayi
d. Merujuk balita ke puskesmas bila :
1) Balita sakit, demam, batuk, atau diare
2) Dua bulan BB tidak naik
3) BB di bawah garis merah pada KMS
2. Mengetahui Pertumbuhan dan perkembangan balita sehat
Setelah bayi dan balita ditimbang, catat hasil penimbangan di buku
KIA atau KMS, akan terlihat grafik perkembangannya naik atau tidak
naik. Dikatakan naik bila garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita
warna KMS, garis pertumbuhan pindah ke pita warna diatasnya.
Dikatakan tidak naik bila garis pertumbuhannya menurun, garis
pertumbuhannya mendatar, serta garis pertumbuhan naik tetapi pindah ke
pita warna yang lebih muda.
3. Kelainan pada bayi dan balita
Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama kesehatan dan
berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia.Gizi buruk adalah
status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-
score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor dan
marasmus-kwasiorkor). (Depkes RI,2005)
a. Gizi kurang
Tanda bayi dan balita mengalami gizi kurang adalah :
1) BB tidak naik selama 3 bulan berturut turut
2) Mudah sakit tampak lesu dan lemah
3) Mudah menangis/rewel
b. Kwarshiorkor
Kwashiorkor adalah bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh
defisiensi asupan kalori, dan protein yang biasanya juga mengalami
defisiensi berat. (Dorland, 1998)
Kwashiorkor terjadi terutamanya karena konsumsi protein yang
tidak cukup. Pada penderita yang menderita kwashiorkor, anak akan
mengalami gangguan pertumbuhan, perubahan mental yaitubiasanya
penderita cengeng dan pada stadium lanjut menjadi apatis dan sebagian
besar penderita ditemukan edema. Selain itu, pederita akan mengalami
gejala gastrointestinal yaitu anoreksia dan diare. Hal ini mungkin
karena gangguan fungsi hati, pankreas dan usus. Rambut kepala
penderita kwashiorkor senang dicabut tanpa rasa sakit. (Hassan et al.,
2005)
c. Marasmus
Marasmus adalah bentuk malnutrisi protein kalori yang terutama
akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama
tahun pertama kehidupan, disertai retardasi pertumbuhan dan
mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland, 1998). Berikut
adalah gejala pada marasmus adalah:
1) Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak
dan ototototnya, tinggal tulang terbungkus kulit
2) Wajah seperti orang tua
3) Iga gambang dan perut cekung
4) Otot paha mengendor (baggy pant)
5) Cengeng dan rewel, setelah mendapat makan anak masih terasa lapar
(Depkes RI, 2000)
Dokumentasi kegiatan
Leaflet

Anda mungkin juga menyukai