OLEH:
IKHATOTUN NURONIYAH
NIM : 202073026
MOJOKERTO
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
( ) ( )
Mengetahui,
Kepala Ruangan
( )
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Definisi
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari
Objektif Objektif
- Tampak meringis - Tekanan darah meningkat
- Bersifat protektif (misal: - Pola nafas berubah
waspada, posisi menghindari - Nafsu makan berubah
nyeri) - Proses berfikir terganggu
- Gelisah - Menarik diri
- Frekuensi nada meningkat - Berfokus pada diri sendiri
- Sulit tidur - Diaforesis
rangsangan nyeri dan dalam hal ini organ tubuh yang berfungsi sebagai
reseptor nyeri adalah ujung saraf bebas dalam kulit hanya berespons pada
stimulus yang kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut
juga nosiseptor, secara anatomis reseptor nyeri ada yang bermeilin dan
1. Usia
2. Jenis kelamin
situasi yang sama. Namun secara umum, pria dan wanita tidak berbeda
3. Kebudayaan
nyeri.
4. Perhatian
5. Makna nyeri
6. Ansietas
7. Gaya koping
8. Keletihan
nyeri.
9. Pengalaman sebelumnya
1. Sistem respirasi
terjadi hipoventilasi.
2. Sistem kardiovaskuler
Iskemia Myocardial.
3. Sistem Gastrointestinal
4. Sistem urogenital
6. Sistem hematologi
7. Sistem imunitas
numerik nyeri, visual analog scale yang berupa garis lurus , dan skala
rasa nyeri menurut Potter & Perry (2006) dalam andarmoyo (2013).
Skala Numerik Nyeri
Skala ini sudah biasa dipergunakan dan telah di validasi berat ringannya
pendapat subyektif nyeri. Skala numerik, dari 0 hingga 10, di bawah ini,
dikenal juga sebagai Visual Analog Scale (VAS), Nol (0) merupakan
keadaan tanpa atau bebas nyeri, sedangkan sepuluh (10) merupakan suatu
nyeri yang sangat hebat menurut Potter & Perry (2006) dalam
Andarmoyo, 2013)
Keterangan:
2 : Nyeri hampir tidak terasa (nyeri sangat ringan). Sebagian besar tidak
5 : Menyedihkan, kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa
yang terkilir
7 : Intens, kuat dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampak
terganggu
dengan terapi
Pengelompokan:
a. Skala nyeri 1-3 berarti nyeri ringan (masih bias ditahan, aktivitas tak
terganggu).
c. Skala nyeri 7-10 berarti nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas
secara mandiri).
Dalam manajemen nyeri terdapat dua jenis terapi, yaitu terapi non
dapat digunakan :
1. Bimbingan antisipasi
Dengan cara ini penyaluran zat asam dan bahan makanan ke sel-sel
Andarmoyo (2013).
3. Distraksi
4. Teknik Relaksasi
(Andarmoyo, 2013).
5. Hipnotis
6. Masase
Masase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak,
2013).
b. Terapi farmakologi
narkotika dan pemberian obat yang kurang dari yang diresepkan. Obat
terutama lewat daya kerjanya atas sistem saraf sentral dan mengubah
(Sulistyo, 2013).
2.1 Pengkajian
dikenali sebagai suatu yang nyata, dapat diukur dan dapat dijelaskan serta
1. Identitas Klien
Pada identitas klien meliputi nama, umur, tempat tanggal lahir, alamat,
orang yang paling dekat dengan klien, hubungan dengan klien, alamat
2. Keluhan utama
metode PQRST.
Adanya keluhan nyeri yang terjadi di otot sendi, terdapat kekakuan pada
pergerakan.
Perlu diketahui apakah ada anggota keluarga lainnya yang menderita sakit
yang sama seperti klien, dikaji pula mengenai adanya penyakit keturunan
6. Riwayat Psikososial
Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang diderita dan penyakit
7. Pengkajian nyeri
Time : waktu timbul nyeri, berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah
8. Riwayat nyeri
dan situasi tersebut dengan kata-kata mereka sendiri. Langkah ini akan
membantu perawat memahami makna nyeri bagi klien, secara umum
a. Lokasi
b. Intensitas nyeri
intensitas nyeri klien. Skala nyeri yang paling sering digunakan adalah
c. Kualitas nyeri
d. Pola nyeri
Maka perawat perlu mengkaji kapan nyeri dimulai, berapa lama nyeri
e. Faktor presipitasi
munculnya nyeri.
g. Sumber koping
h. Respon afektif
situasi, derajat dan durasi nyeri dan faktor lainnya. Perawat perlu
cidera fisik
fisiologis
Kriteria Hasil :
nyeri.
keperawatan.
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
presipitasi).
keperawatan.
Andarmoyo (2013).
Evaluasi keperawatan terhadap pasien dengan masalah nyeri dilakukan
diantaranya:
nonfarmakologis
nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Sigit Nian. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Wahit, Iqbal. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar Buku 2. Jakarta : Salemba
Medika.
Wahit Iqbal. 2015. Standar Asuhan Keperawatan dan Prosedur Tetap dalam Praktik
Keperawatan: Konsep Aplikasi dalam Praktik Klinik. Jakarta : Salemba
Medika.
ASUHAN KEPERAWATAN
IDENTITA IDENTITAS
S PASIEN PENANGGU
a. Nama : Ny. I NG JAWAB :
b. Tanggal : 12 April 1972 a. Nama :
lahir b. Status Perkawinan :
c. Status : Kawin c. Pekerjaan :
Perkawinan d. Alamat :
d. : SMA Hubungan dengan
Pendidikan klien
e. Pekerja : Ibu rumah tangga
an
f. Agama : Islam
g. Alamat : Ds. Purworejo Rt.08
Rw.02
h. MRS :-
Tanggal
i. Dx :Gout Arthritis
Medis
j. Ruang :-
k. : 29 November 2020
Pengkajian
tanggal
l. Pukul : 09.00
A. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
1. POLA PERSEPSI KESEHATAN / PENANGANAN KESEHATAN
Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada daerah lutut, nyeri dirasakan bertambah jika banyak
melakukan aktifitas. Lutut terasa terasa berat dan kemeng, skala nyeri 5.
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sudah mengalami keluhan nyeri yang dirasakan saat ini sejak 3
hari yang lalu. Klien mengatakan sudah minum obat Allopurinol yang diberikan oleh
dokter. Klien sudah meminum obat yang diberikan namun keluhan nyeri pada lutut
masih terasa.
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada √Ada,
Klien mengatakan mengetahui bahwa mempunyai penyakit hipertensi sejak anak
yang kedua lahir 13 tahun yang lalu. Saat obat hipertensinya habis selalu berobat ke
dokter.
Riwayat Penyakit Keluarga : √ Hipertensi, □Jantung, □DM, □Asma,
Riwayat alergi : √ Tidak ada □Ada,.....
2. POLA NUTRISI/METABOLISME
Intake nutrisi : Makan 3x sehari, dengan menu nasi, sayur dan lauk
Pantangan makanan : Tidak ada √Ada, makanan yang mengandung garam dan
makanan yang rendah purin
Porsi makan : √Habis, □Tidak,......
Terpasang NGT, : Sonde……….. x……….cc
Nafsu makan : √Normal □Meningkat □Menurun
Keluhan lain :□Mual □Muntah □Stomatitis
□Penurunan Sensasi Kecap □Kesulitan menelan
Intake cairan : ± 1,2 liter air
3. POLA ELIMINASI
Eliminasi alvi
Pola BAB :Frekuensi : 1x sehari setiap pagi
Masalah BAB : □ Konstipasi □Obstipasi □Diare
□Inkontinensia alvi □Obstipasi □Ostomi
Alat bantu obat : √Tidak ada □Ada, ..............
Eliminasi Uri
Pola BAK : Frekuensi ± 6 x sehari
Masalah BAK : □Disuria □Nokturia □Poli uri
□Inkontinensia Uri □Retensi Uri
□Hematuri □Oligouri
Alat bantu : □Kateter √Tidak
B. PEMERIKSAAN FISIK
1) Sistem Pernafasan
Pola nafas √Normal □Tidak Normal
Irama nafas √Reguler □Ireguler
Suara ucapan √Normal, □Bronkoponi
□Egoponi □Pektorileque
Suara nafas √Vesikular □Ronchi □wheezing □Stridor
□….
Sesak Nafas √Tidak □Ya
Batuk √Tidak □Ya
Sputum √Tidak □Ya
Alat bantu nafas √Tidak
□Ya
Pernafasan cuping
hidung √Tidak
□Ya
Perkusi Dada √Sonor □Hipersonor □Pekak □Redup
Palpasi dada
Ekspansi paru; √Sama □Tidak sama
Focal fremitus; √Getaran sama ka/ki
□Getaran tidak sama ka/ki
2) Sistem Kardiovaskuler
Suara jantung √Normal □Tidak Normal,
□Bj 1, □Bj 2, □Bj 3
CRT √< 3 Detik □> 3 Detik
Akral √Hangat □Panas □Dingin □Basah □Kering
Anemis √Tidak □Ya
Ictus cordis □Terlihat √Tidak terlihat
Pulsasi □Kuat □Sangat kuat □Lemah □Hilang timbul
Irama jantung √Teratur □Tidak Teratur
3) Sistem Saraf
GCS Eye : 4 Verbal :5 Motorik :6 Total :15
Kesadaran √Composmentis, □Somnolen, □Apatis, □Sopor, □Koma
Konjungtiva □Anemis, , □Pucat, √ Normal
Pupil √Isokor, □Anisokor
Kaku Kuduk √Tidak □Ya
Kelumpuhan √Tidak □Ya
Gangguan persepsi √Tidak □Ya
Sensorik
Reflek fisiologis +Reflek Biceps (+/-), +Reflek Triceps (+/-),
+Reflek Brachioradialis (+/-) +Reflek Patela (+/-),
+Reflek Achiles (+/-),
Reflek patologis -Reflek Babinski (+/-), -Reflek Caddok (+/-),
-Reflek Schaeffer (+/-), -Reflek Oppenheim (+/-),
-Reflek Gordon (+/-),
4) Sistem Perkemihan
Keluhan berkemih: □Disuri, □Anuri, □Oliguri, □Poliuri, □Retensiuri,
□Hematuri. □Nokturia, □Incontinensia
Kebersihan area genital : □Bersih □Kotor
Produksi Urine : ±1000ml/24 jam Warna : kuning jernih
Bau :-
Alat Bantu □Kateter, √Tidak
Pembesaran Kandung Kemih √Tidak □Ya
Ginjal □1 Ka □1 Ki □2 Ka/Ki
Kelainan Ginjal √Tidak □Ya
5) Sistem Pencernaan
Abdomen □Distensi
Palpasi abdomen √Tympani □Hypertimpani □Pekak □Redup
Hematemesis √Tidak □Ya, ………
Pembesar Hepar √Tidak □Ya, ………
Bising usus □Tidak √Ya 12x/menit
Mulut √Bersih □Kotor □Berbau
Mukosa Bibir √Lembab □ Sianosis □Kering Kemerahan
□Icterus, □Syanosis
Kekuatan Otot 5 5
5 5
7) Sistem Sensori
Mata √Simetris, □tidak simetris
□Odema, □peradangan, □lesi, □benjolan
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laborat : -
Bacaan Foto torax : -
Bacaan EKG : -
Terapi Oral/ Injeksi :
Infus : -
Mahasiswa,
(IKHATOTUN NURONIYAH)
ANALISA DATA
Nama:
N DATA ETIOLOGI MASALAH TTD
O
D
x
1 DS: Agen Cidera Nyeri Akut
- Klien mengeluh nyeri pada daerah Biologis
lutut, nyeri dirasakan bertambah
jika banyak melakukan aktifitas.
Lutut terasa nyeri ketika ditekuk,
dan kemeng, skala nyeri 5.
- Klien mengatakan sudah mengalami
keluhan nyeri lutut sejak 3 hari yang
lalu
- Persepsi nyeri :
P = Klien mengatakan nyeri saat
beraktifitas maupun tidak
beraktifitas
Q = Seperti ditimpa benda padat
R = Nyeri pada lutut
S = Skala 5
T = Nyeri hilang timbul
DO:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak memegangi lututnya
- TTV:
TD : 140/90 mmHg
RR : 18 x/menit
S : 36,5 C
N : 96 x/menit
2
DS: Perubahan pola Gangguan Pola
- Klien mengatakan tidurnya tidak tidur Tidur
nyenyak, sering terbangun
- Klien mengatakan tidurnya kurang
dari 8 jam
DO:
- Klien sering menguap
- Terlihat lingkaran hitam disekitar
mata
- Klien terlihat ngantuk
DAFTAR DIAGNOSA
Nama:
N DIAGNOSIS KEPERAWATAN TTD
O
1 Nyeri akut b.d agen cidera fisiologis ditandai dengan klien
mengeluh nyeri pada daerah lutut sejak 3 hari yang lalu, skala
nyeri 5, klien tampak meringis memegangi lutut,
TD : 140/90 mmHg
RR : 18 x/menit
S : 36,5 C
N : 96 x/menit
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien:
No. Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
Dx Hasil
1 Tujuan: 1. Observasi Tanda-tanda vital 1. Mengetahui keadaan
Setelah dilakukan 2. Jelaskan kepada klien umum klien
asuhan keperawatan mengenai tindakan apa yag
selama 3x24 jam akan dilakukan 2. Pentingnya penjelasan
skala nyeri 3. Observasi nyeri secara kepada klien mengenai
berkurang atau komprehensif (Lokasi, tindakan yang akan
penurunan skala karakteristik, durasi, dilakukan berpengaruh
nyeri frekuensi, kualitas dan terhadap keefektifan
faktor presipitasi). tindakan keperawatan.
Kriteria Hasil: 4. Minta klien untuk
- Mampu mengidentifikasi 3. Data membantu
mengontrol kenyamanan yang mengevaluasi nyeri dan
nyeri (tahu diinginkan, tingkat nyeri, peredaan nyeri serta
penyebab nyeri, tujuan melaporkan nyeri dan mengidentifikasi sumber-
mampu bentuk aktivitas yang sumber multiple serta
menggunakan dilaporkan jenis nyeri
teknik 5. Ajarkan pasien teknik non 4. Sebagai dasar untuk
nonfarmakologi farmakologi untuk menentukan keefektifan
untuk meredakan nyeri dan manajemen nyeri yang
mengurangi ketidaknyamanan : latihan diberikan
nyeri, mencari nafas dalam, kompres
bantuan). hangat pada area nyeri 5. Menggunakan strategi
non farmakologi sejalan
- Melaporkan dengan analgesik dapat
bahwa nyeri menghasilkan peredaan
berkurang yang lebih efektif.
dengan
menggunakan
manajemen
nyeri.
- Mampu
mengenali
nyeri (skala,
intensitas,
frekuensi, dan
tanda nyeri).
- Menyatakan
rasa nyaman
setelah nyeri
berkurang.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Px:
No. Hari/Tgl IMPLEMENTASI TTD
Dx
1 Minggu, 1. Menjelaskan kepada klien tindakan yang dilakukan
29/11/20 H/: klien kooperatif
2. Observasi Tanda-tanda vital
H/: TD : 140/90 mmHg
RR : 18 x/menit
S : 36,5 C
N : 96 x/menit
3. Observasi nyeri secara komprehensif
H/: P = Klien mengatakan nyeri saat beraktifitas
maupun tidak beraktifitas
Q = Nyeri seperti ditimpa benda padat
R = Nyeri pada persendian dibagian lutut
S = Skala 5
T = Nyeri hilang timbul
4. Minta klien untuk mengidentifikasi kenyamanan yang
diinginkan, tingkat nyeri, tujuan melaporkan nyeri dan
bentuk aktivitas yang dilaporkan
H/: Klien lebih nyaman saat posisi kaki diluruskan
5. Mengajarkan klien teknik non farmakologi untuk
meredakan nyeri (latihan nafas dalam, kompres hangat
pada area nyeri)
H/: klien hanya mau melakukan latihan nafas dalam dan
mengatakan sedikit lebih rileks
EVALUASI
Nama Klien:
NO EVALUASI TTD
Dx S-O-A-P
1 Minggu, 29/11/2020
S: klien mengatakan nyeri di persendian dibagian lutut, saat nyeri timbul
klien melakukan teknik non farmakologi yang sudah diajarkan
O: keadaan umum klien baik, klien terlihat memegangi lututnya, skala nyeri
5, TD : 140/90 mmHg, RR : 18 x/menit, S : 36,5 C, N : 96 x/menit
A: masalah nyeri akut belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1.Observasi Tanda-tanda Vital
3.Observasi nyeri secara komprehensif
5.Ajarkan klien teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
Senin, 30/11/2020
S: klien mengatakan nyeri sedikit berkurang, nyeri hanya saat beraktifitas dan
pada saat bangun tidur
O: keadaan umum klien baik, skala nyeri 4, TD: 140/80 mmHg, RR:
19x/menit, S : 36,4 C, N : 89x/menit
A: masalah nyeri akut belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1.Observasi Tanda-tanda vital
3.Observasi nyeri secara komprehensif
5.Ajarkan klien teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
Selasa, 01/12/2020
S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang dan nyeri terasa hanya saat
bangun tidur
O: keadaan umum klien baik, klien sedikit rileks, skala nyeri 2, T:130/80
mmHg, RR: 19x/menit, S: 36,1 C, N: 87x/menit
A: masalah nyeri akut belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan klien dengan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
2 Minggu, 29/11/2020
S: klien mengatakan tidur sering terbangun dan tidak nyenyak
O: keadaan umum baik, terdapat lingkaran hitam disekitar mata, klien sering
menguap
A: masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P: ntervensi dilanjutkan
3.Intruksikan untuk memonitor tidur klien
4.Monitor/catat kebutuhan tidur klien setiap hari dan jam
Senin, 30/11/2020
S: klien mengatakan tidurnya terbangun sedkit berkurang
O: keadaan umum baik, lingkaran hitam sekitar mata sedikit berkurang
A: masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan