Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

Keperawatan Medikal Bedah 1


“ Intoleransi Aktivitas “

Oleh :

Kelompok 15

Sucika Apreliza 1811311003

Endriani Gusni 1811311011

Indah Ramadhani 1811311035

Aisyah Mardiah Fezani 1811312037

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019/2020
Rencana Intervensi Keperawatan

Intoleransi Akitivitas

No Diagnosis keperawatan Luaran keperawatan Intervensi keperawatan

SDKI SLKI SIKI

Intoleransi aktifitas b.d. Setelah dilakukan intervensi Luaran utama:


ketidak seimbangan selama ..., maka toleransi MANAJEMEN ENERGI
antara suplai dan aktivitas meningkat,
kebutuhan oksigen dengan kriteria hasil : Observasi :
 Mengidentifikasi
Gejala dan tanda  Saturasi oksigen gangguan fungsi tubuh
mayor : meningkat yang mengakibatkan
Subjektif :  Kemudahan dalam kelelahan
1. Mengeluh lelah melakukan aktivitas  Memonitor kelelahan
Objektif : sehhari-hari meningkat fisik dan emosional
1. Frekuensi jantung  Kecepatan berjalan  Memonitor pola dan
meningkat > 20% meningkat jam tidur
dari kondisi istirahat  Jarak berjalan  Memonitor lokasi dan
meningkat ketidak nyamanan
Gejala dan tanda minor  Kekuatan tubuh bagian selama melakukakan
: atas meningkat aktivitas
Subjektif :  Kekuatan tubuh bagian
1. Dispnea saat/setelah bawah meningkat Terapeutik :
aktifitas  Menyediakan
 Toleransi dalam
2. Merasa tidak lingkungan yang
menaiki tangga
nyaman setelah nyaman dan rendah
meningkat
beraktifitas
 Keluhan lelah menurun stimulus (mis., cahaya,
3. Merasa lemah
 Perasaan lelah menurun suara, kunjungan)
Objektif :  Melakukan latihan
 Aritmia saat aktivitas
1. Tekanan darah rentang gerak pasif
menurun
berubah 20% dari dan/atau aktif
 Aritmia setelah
kondisi istirahat
aktivitas menurun  Memberikan aktivitas
2. Gambaran EKG
 Sianosis menurun distraksi yang
menujukkan aritmia
 Warna kulit membaik menenangkan
saat/setelah aktifitas
 Tekanan darah  Memfasilitasi duduk
3. Gambaran EKG
membaik di sisi tempat tidur,
menunjukkan
jika tidak dapat
iskemia  EKG iskemia membaik
berpindah atau
4. Sianosis berjalan

Kondisi klinis terkait :


1. Anemia Edukasi :
2. Gagal jantung  Menganjurkan tirah
kongestif baring
3. Penyakit jantung  Menganjurkan
koroner melakukan aktifitas
4. Penyakit katup secara bertahap
jantung  Menganjurkan
5. Aritmia menghubungi perawat
6. Penyakit paru jika tanda dan gejala
obstruktif kronis kelelahan tidak
(PPOK) berkurang
7. Gangguan metabolik  Mengajarkan strategi
8. Gangguan koping untuk
muskoloskeletal mengurangi kelelahan

Kolaborasi :
 Berkolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

No Diagnosis keperawatan Luaran keperawatan Intervensi


keperawatan

Intoleransi aktivitas NOC NIC


Batasan karakteristik:  Toleransi terhadap Terapi aktivitas
 Respon tekanan darah aktivitas  Berkolaborasi
abnormal terhadap  Perawatan diri dengan ahli terapi
aktivitas ADLs rehabilitasi medik
 Respon frekuensi  Konservasi energi dalam
jantung abnormal merencanakan
terhadap aktivitas Kriteria hasil: program terapi
 Perubahan EKG  Berpatipasi dalam yang tepat.
 Ketidaknyamanan aktivitas fisik tanpa  Bantu klien untuk
setelah beraktivitas disertai peningkatan mengidentifikasi
 Dispnea setalah tekanan darah, nadi, aktivitas yang
beraktivitas laju pernapasan. mampu dilakukan
 Mampu melakukan  Bantu untuk
 Keletihan aktivitas sehari –hari memilih aktivitas
 Kelemahan umum (ADLs) secara konsisten yang
mandiri. sesuai dengan
 Mampu melakukan kemampuan
Faktor yang berhubungan: aktivitas sehari-hari fisik,psikologi,dan
 Ketidakseimbangan secara mandiri. sosial
antara suplai dan  Menyeimbangkan  Bantu untuk
kebutuhan oksigen aktivitas dan istirahat. mengidentifikasi
 Imobilitas  Mempertahankan dan mendapatkan
 Tidak pengalaman intake nutrisi yng sumber yang
dengan suatu aktivitas cukup diperlukan untuk
 Fisik tidak bugar aktivitas yang
 Gaya hidup kurang diinginkan
gerak  Bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda.
 Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
 Bantu klien untuk
membuat jadwal
latihan diwaktu
luang.
 Bantu pasien /
keluarga untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas.
 Sediakan penguatan
positif bagi yang
aktif beraktivitas,
 Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan.
 Monitor respon
fisik,emosi,sosial
dan spiritual.
KESIMPULAN :

1. Kode diagnosis pada buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dibuat
secara berurutan tidak mengikuti kode diagnosis internasional (NANDA)
2. Batasan karakteristik tidak dicantumkan dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI)
3. Kriteria intervensi (NIC ) dan kriteria hasil (NOC) tidak terdapat dalam buku Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia ( SDKI)
4. Di dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) ada dipisahkan
antara tanda mayor dan minor , sedangkan di NANDA tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai