Nyeri Akut
Nyeri Kronis
Pengalaman
Satu kejadian
Sumber
Serangan
Mendadak
Waktu
Sampai 6 bulan
Pernyataan nyeri
Pola
Terbatas
Perjalanan
Penderitaan
Biasanya
kurang
meningkat
setelah
setelah beberapa saat
beberapa saat
Bisa
mendadak,
berkembang,
dan
terselubung
Lebih dari enam
bulan
sampai
bertahun tahun
Daerah nyeri sulit
dibedakan
intensitasnya,
sehingga
sulit
dievaluasi (perubahan
perasaan)
Pola respons yang
bervariasi
dengan
sedikit
gejala
(adaptasi)
Berlangsung
terus,
dapat bervariasi
b. Sensasi muntah
c. Peningkatan salivasi
d. Peningkatan menelan
e. Melaporkan mual
f. Rasa asam di dalam mulut
2. Nyeri Akut
Batasan Karakteristik
a. Perubahan selera makan
b. Perubahan tekanan darah
c. Perubahan frekuensi jantung
d. Perubahan frekuensi pernapasan
e. Laporan isyarat
f. Diafroesis
g. Perilaku distraksi (mis, berjalan modar mandir, mencari orang
lain dan/atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
h. Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis,
waspada, iritabilitas, mendesah)
i. Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau,
gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)
j. Sikap melindungi are nyeri
k. Fokus menyempit (mis,gangguan persepsi nyeri, hambatan
proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan
lingkungan)
l. Indikasi nyeri yang dapat diamati
m. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
n. Sikap tubuh melindungi
o. Dilatasi pupil
p. Melaporkan nyeri secara verbal
q. Fokus pada diri sendiri
r. Gangguan tidur
3. Nyeri Kronis
Batasan Karakteristik
a. Hambatan kemampuan meneruskan aktivitas sebelumnya
b. Anoreksia
c. Atrofi kelompok otot yang terserang
d. Skala keluhan (mis, penggunaan skala nyeri)
e. Depresi
f. Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau,
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n. Gelisah
o. Berfokus pada diri sendiri
p. Respons yang di perantarai saraf simpatis (mis, suhu dingin,
perubahan posisi tubuh, hipersensitivas)
Mekanik
C. POHON MASALAH
Kerusakan
Intergumen
Stimulus
Nyeri
Trauma jaringan
Tumor/kanke
r
O = Tidak
Nyeri
Spasme
otot
Termal
Dingin
Impuls
Nyeri
1
2
Nyeri
ringan
Panas
Konsus
Dorsalis
3
Medula
Spinalis
4
5
Nyeri
sedang
Thalamus
6
Korteks
Serebri
7
8
Nyeri
berat
9
10 = Nyeri
hebat
Perubahan
Timbul
Nyeri
Nafsu makan
Gangguan
Mobilisasi
Skala
Nyeri
Keterbatasa
Akibat
Nyeri
n
Gerak
Resistansi
Gerak
Ketidakseimbangan
Nutrisi
Krisis
Situasi
ADL
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi:
a. Observai, perhatikan sikap tubuh pasien saat menanyakan riwayat
penyakit.
b. Palpasi, pada palpasi apabila disapatkan kekakuan dan nyeri pada
sisi otot maupun radiks saraf yang terkena, dapat pula disertai
hipertonus maupun spasme pada sisi otot yang nyeri
c. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di
abdomen
d. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ yang abnormal
e. Pemeriksaan lab senagai data penunjang
f. Cf-Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah
yang pecah di otak.
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Non Farmakologi
a. Distraksi, mengalihkan perhatian klien terhadap sesuatu yang
menarik, misalnya menonton TV (Priharjo,1996)
b. Stimulasi kulit, seperti kompres dingin, Counteriten (plester
hangat), contralateral (message kulit pada area yang berlawanan
dengan nyeri)
2. Farmakologi (Analgesik Non Narkotik)
a. Nyeri ringan I (Farmakologi I)
Aspirin 325-650 mg 4 jam sekali
Asetaminofen 325-650 mg 4-6 jam sekali.
b. Nyeri ringan (Farmakologi II)
Ibuprofen 200 mg 4-6 jam sekali
Ketoprofen 12,5 mg 4-6 jam sekali
nyeri
Q (Quality)
R (Region)
S (Seventy)
T (Time)
0 Tidak Nyeri 1
10
Nyeri Ringan
Nyeri Sedang
Nyeri Berat
Nyeri
Tak
Tertahankan
Ansietas
Takut
Bau yang tidak menyenangkan
Rasa makanan atau minuman yang tidak enak di lidah
Nyeri
Faktor psikologis
Stimulasi penglihatan yang tidak menyenangkan
2. Nyeri Kronis
a. Definisi
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan
muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau
digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International
Association for the Study of Pain): awitan yang tiba tiba atau
lambat dengan intensitas dari ringan hingga berat, terjadi secara
konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi dan berlangsung >6 bulan.
b. Batasan Karakteristik
1) Hambatan kemampuan meneruskan aktivitas sebelumnya
2) Anoreksia
3) Atrofi kelompok otot yang terserang
4) Skala keluhan (mis, penggunaan skala nyeri)
5) Depresi
6) Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau,
gerakan mata berpencar atau tetap, meringis)
7) Letih
8) Takut terjadi cedera berulang
9) Sikap melindungi area nyeri
10) Iritabilitas
11) Perilaku protektif yang dapat diamati
3. Nyeri Akut
a. Definisi
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau
digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International
Association for the Study of Pain), awitan yang tiba-tiba atau
lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung < 6 bulan.
b. Batasan Karakteristik
1) Perubahan selera makan
2) Perubahan tekanan darah
3) Perubahan frekuensi jantung
4) Perubahan frekuensi pernapasan
5) Laporan isyarat
6) Diafroesis
7) Perilaku distraksi (mis, berjalan modar mandir, mencari orang
lain dan/atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
8) Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis,
waspada, iritabilitas, mendesah)
9) Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau,
gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)
10) Sikap melindungi are nyeri
11) Fokus menyempit (mis,gangguan persepsi nyeri, hambatan
proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan
lingkungan)
12) Indikasi nyeri yang dapat diamati
13) Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
14) Sikap tubuh melindungi
15) Dilatasi pupil
16) Melaporkan nyeri secara verbal
Diagnosa Keperawatan
Mual
NOC
a. Comfort level
b. Hidrasil
c. Nutritional Status
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama ... X 24 jam
mual pasien teratasi
dengan :
Kriteria Hasil
a. Melaporkan bebas
mual
b. Mengidentifikasi
hal hal yang
mengurangi mual
c. Nutrisi adekuat
d. Status hidrasi :
hidrasi
kulit
membran mukosa
baik, tidak ada
rasa haus yang
abnormal, panas,
urin
output
normal, TD, HCT
normal
Nyeri Kronis
NOC
a. Comfort level
b. Pain control
c. Pain level
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama ... x 24 jam
nyeri kronis pasien
berkurang dengan :
Kriteria Hasil
a. Tidak ada gangguan
tidur
b. Tidak ada gangguan
hubungan
NIC
Fluid Management
a. Pencatatan
intake
output secara akurat
b. Monitor
status
nutrisi
c. Monitor
status
hidrasi (kelembaban
membran mukosa,
vital sign adekuat)
d. Anjurkan
untuk
makan pelan pelan
e. Jelaskan
untuk
menggunakan napas
dalam
untuk
menelan reflek mual
f. Batasi minum 1 jam
sebelum, 1 jam
sesudah dan selama
makan
g. Instruksikan untuk
menghindari
bau
makanan
yang
menyengat
h. Berikan terapi IV
kalau perlu
i. Kelola pemberian
antiemetik
NIC
Pain Manajement
a. Monitor
kepuasan
pasien
terhadap
manajemen nyeri
b. Tingkatkan istirahat
dan
tidur
yang
adekuat
c. Kelola anti analgetik
d. Jelaskan pada pasien
penyebab
nyeri
Lakukan
teknik
nonfarmakologis
(relaksasi,
masase
punggung)
Nyeri Akut
interpersonal
c. Tidak ada ekspresi
menahan nyeri dan
ungkapan
secara
verbal
d. Tidak ada tegangan
otot
NOC :
NIC :
a. Pain level
a. Lakukan pengkajian
b. Pain control
nyeri
secara
c. Comfort level
komprehensif
termasuk
lokasi,
Setelah
dilakukan
karakteristik, furasi,
tindakan keperawatan
frekuensi,
kualitas
selama ... x 24 jam.
dan faktor presipitasi
Pasien tidak mengalami b. Observasi
reaksi
nyeri, dengan :
nonverbal
dari
Kriteria Hasil
ketidaknyamanan
a. Mampu mengontrol c. Bantu pasien dan
nyeri
(tahu
keluarga
untuk
penyebab
nyer,
mrncari
dan
mampu
menemukan
menggunakan
dukungan
teknik
d. Kontrol lingkungan
nonfarmakologi
yang
dapat
untuk mengurangi
mempengaruhi nyeri
nyeri,
mencari
seperti suhu rungan,
bantuan)
pencahayaan
dan
b. Melaporkan bahwa
kebisingan
nyeri
berkurang e. Kurangi
faktor
dnegan
presipitasi nyeri
menggunakan
f. Kaji tipe dan sumber
manajemen nyeri
nyeri
untuk
c. Mampu mengenali
menentukan
nyeri
(skala,
intervensi
intensitas, frekuensi g. Ajarkan
tentang
dan tanda nyeri)
teknik
non
d. Menyatakan
rasa
farmakologi : napas
nyaman
setelah
dala,
relaksasi,
nyeri berkurang
distraksi,
kompres
e. Tanda vital dalam
hangat/dingin
rentang normal
h. Berikan
informasi
f. Tidak mengalami
tentang nyeri seperti
gangguan tidur
penyebab
nyeri,
berapa lama nyeri
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
i. Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
I. Referensi
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
A.Aziz Alimuh H. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Herdman, Heather. 2012. Nanda International Diagnosis Keperawatan
2012-2014. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Jakarta : EGC
Kusuma, Hardhi dan Amin Huda Nurarif. 2013. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis NANDA NIC-NOC jilid 1 &
2. Jakarta : MediAction
Potter&Perry. 2015. Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.2 Konsep
Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta : EGC
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika