DI SUSUN OLEH :
NURUL MI’RAJ
P00620220 029
1. Pengertian Tonsilitis
Tonsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil ( atau biasa di sebut amandel )
yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun hampir 50% kasus tonsilitis adalah
karena infeksi. Tonsolitis akut sering di alami oleh anak dengan insidensi tertinggi pada
usia 5-6 tahun, dan juga pada orang dewasa di atas usia 50 tahun. Radang tonsil pada
anak hampir selalu melibatkan organ sekitar nya sehingga infeksi pada faring biasanya
juga mengenai tonsil sehingga di sebut sebagai tonsilofaringitis. ( Ngastiyah, 1997 ).
2. Etiologi
Penyebab tonsilofaringitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut dibawah ini
yaitu :
3. Patofisiologi
Saat bakteri masuk atau virus memasuki tubuh melalui hidung atau mulut,
amandel berperan sebagai filter, menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut sel-sel
darah putih ini akan menyebabkan infeksi ringan pada amandel. Hal ini akan memicu
tubuh untuk membentuk antibody terhadap infeksi yang akan datang akan tetapi kadang
kadang amandel sudah kelelahan menahan infeksi atau virus. Infeksi dari virus ini lah
yang menyebabkan tonsilitis.
Di mulai dengan sakit tenggorokan ringan sehingga menjadi parah. Pasien hanya
mengeluh merasa sakit tenggorokan nya sehingga berhenti makan. Tonsilitis dapat
menyebabkan kesukaran menelan,panas,bengkak dan kelenjar getah bening melemah
didalam daerah submandibuler,sakit pada sendi dan otot,kedingan, seluruh tubuh
sakit,sakit kepala dan biasa nya sakit telinga. Sekresi yang berlebih membuat pasien
sukar menelan,belakang tenggorokan merasa mengental. Hal-hal yang tidak
menyenangkan tersebut biasa nya berakhir 72 jam ( Edward,2001 Reeves Charlene
J,Gayle dkk,2001).
PATHWAYS TONSILITIS
4. Manefistasi klinis
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan medis
a. Jika penyebab bakteri, diberikan antibiotik peroral (melalui mulut) selama 10 hari. jika
mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam bentuk suntikan.
b. b tonsil (Tonsilektomi) dilakukan jika
1) Antibiotik golongan penelitian atau sulfanamid selama 5 hari dan obat kumur atau ohat
isap dengan desinfektan, bila alergi dengan diberikan eritromisin atau klidomisin
2) Antibiotik yang adekuat untuk mencegah infeksi sekunder, kortikosteroid untuk
mengurangi edema pada laring dan obat simptomatik.
3) Pasien diisolasi karena menular, tirah baring, untuk menghindari komplikasi kantung
selama 2-3 minggu atau sampai hasil usapan tenggorok 3 kali negative
4) Pemberian antipiretik
a. Perawatan Prabedah Diberikan sedasi dan premedikasi, selain itu pasien juga harus
dipuasakan. membebaskan anak dari infeksi pernafasan bagian atas
a) Menelan berulang
b) Muntah darah segar
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas klien
Nama, umur, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, golongan darah, pendidikan
terakhir, agama, suku, status perkawinan, pekerjaan, TB/BB, alamat2
c. Riwayat kesehatan
Tingkat kesadaran/GCS (< 15), konvulsi, muntah, dispnea / takipnea, sakit kepala, wajah
simetris / tidak, lemah, luka di kepala, paralise, akumulasi sekret pada saluran napas, adanya
liquor dari hidung dan telinga dan kejang Riwayat penyakit dahulu harus lah diketahui baik
yang berhubungan dengan sistem persarafan maupun penyakit sistem sistemik lainnya.
demikian pula riwayat penyakit keluarga terutama yang mempunyai penyakit menular.Riwayat
kesehatan tersebut dapat dikaji dari klien atau keluarga sebagai data subyektif. Data-data ini
sangat berarti karena dapat mempengaruhi prognosa klien.
d. Pengkajian persistem
1) Keadaan umum
2) Tingkat kesedaran : composmetis, apatis, somnolen, sopor, koma
3) TTV
4) Sistem Pernapasan
Perubahan pola napas, baik irama, kedalaman maupun frekuensi, nafas
bunyi ronchi.
5) Sistem Kardiovaskule
6) Sistem Perkemihan
Inkotenensia, distensi kandung kemih
7) Sistem Gastrointestinal
Usus mengalami gangguan fungsi, mual/muntah dan mengalami
perubahan selera
8) SistemMuskuloskeletal
Kelemahan otot, deformasi
9) Sistem Persarafan
Gejala : kehilangan kesadaran, amnesia, vertigo, syncope, tinitus,
kehilangan pendengaran, perubahan penglihatan, gangguan pengecapan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Boies, Lawrence R., et al. BOIES : Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku
Soepardi, Efiaty A. Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga Hidung Tenggorokan. Edisi
Thomas, Benoy J. Pharyngitis, Bacterial. [online]. 2006 August 1 [cited 200 June 21]; available
from : URL: emedicine. http://www.emedicine.com