Anda di halaman 1dari 18

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT PADA PASIEN


DENGAN FRAKTUR
Kelompok 8:
1. Depita
2. Siti Gusma Neza
3. Yuyun Afrikasari

KONSEP TEORI FRAKTUR

A. Pengertian
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas
tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya yang umumnya disebabkan oleh
ruda paksa (Brunner&Suddarth: 2002).
Fraktur adalah pemisahan atau patahnya
tulang (Doenges, 1999).
Fraktur adalah terputusnya keutuhan
tulang,
umumnya
akibat
trauma
(Tambayong, 2000).

B. Etiologi
Etiologi dari fraktur menurut Price dan Wilson
(1995) ada 3 yaitu:
1. Cidera atau benturan
2. Fraktur patologik
Fraktur patologik terjadi pada daerah-daerah
tulang yang telah menjadi lemah oleh karena
tumor, kanker dan osteoporosis.
3.
Fraktur beban Fraktur : beban atau fraktur
kelelahan terjadi pada orang-orang yang baru
saja menambah tingkat aktifitas mereka, seperti
baru diterima dalam angkatan bersenjata atau
orang-orang yang baru mulai latihan lari.

C. Manifestasi Klinis
Adapun tanda dan gejala dari fraktur,
sebagai berikut :
1. Nyeri
2. Pemendekan ekstremitas
3. Hilangnya fungsi dan deformitas
4. Pembengkakan lokal dan perubahan
warna

D.Klasifikasi Fraktur
Menurut ada tidaknya hubungan antara patahan
tulang dengan dunia luar di bagi menjadi 2 antara
lain:
1. Fraktur tertutup (closed)
Dikatakan tertutup bila tidak terdapat hubungan
antara fragmen tulang dengan dunia luar, disebut
dengan fraktur bersih (karena kulit masih utuh)
tanpa komplikasi.
2. Fraktur terbuka (opened)
Dikatakan terbuka bila tulang yang patah menembus
otot dan kulit yang memungkinkan / potensial untuk
terjadi infeksi dimana kuman dari luar dapat masuk
ke dalam luka sampai ke tulang yang patah.

F.Komplikasi
Komplikasi fraktur menurut Smeltzer
dan Bare (2001) antara lain:
Komplikasi awal fraktur antara lain:
syok, sindrom emboli lemak, sindrom
kompartement,
kerusakan
arteri,
infeksi, avaskuler nekrosis.
Komplikasi dalam waktu lama atau
lanjut fraktur antara lain: mal union,
delayed union, dan non union.

2. Penatalaksanaan bedah ortopedi


3. Terapi Medis
Pengobatan dan Terapi Medis
Pemberian anti obat antiinflamasi
seperti ibuprofen atau prednisone
Obat-obatan
narkose
mungkin
diperlukan setelah fase akut
Obat-obat relaksan untuk mengatasi
spasme otot
Bedrest, Fisioterapi

H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan rongent.
2. Scan
tulang,
tomogram,
CT/MRI
3. Hitung Darah Lengkap
4. Arteriogram
5. Kreatinin
6. Profil Koagulasi

scan

KONSEP ASKEP GAWAT DARURAT


FRAKTUR
Pengkajian
Pengkajian primer
1.Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya
penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk
2.Breathing
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas,
timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara
nafas terdengar ronchi /aspirasi
3.Circulation
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada
tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini,
disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis
pada tahap lanjut.
A.

Pengkajian sekunder
1. Pengumpulan data
2. Anamnesa
3. Identitas Klien
4. Keluhan Utama
5. Riwayat kesehatan
6. Pemeriksaan fisik

Anda mungkin juga menyukai