Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN PENDAHULUAN SEMINAR KASUS KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA AMAN DAN NYAMAN

DISUSUN OLEH :
Putri Wulandari 40901900049
Rika Aprillia 40901900050
Ririn Fitriana Sari 40901900051
Rizqi Nurul Jihan 40901900052
Sany Octavia 40901900053
Shoffiya Nur Awwalina 40901900054
Sintiya 40901900055
Siska Widiyaningrum 40901900056
Siti Nurlaili 40901900057
Siti Sholekah 40901900058
Susanti 40901900059
Tania Tiara 40901900060
Tri Sulistyorini 40901900061
Viviani Indah Rizkia 40901900062
Wiwit Prihatini 40901900063
Yasinta Mutiara Tanzila 40901900064
Yulianingsih 40901900065
Zulfatun Aisah 40901900067

PRODI DIPLOMA III ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk
melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat
dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, dan bakteriologis. Kebutuhan
akan keamanan terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal.
Keamanan seringkali didefinisikan sebagai keadaan bebas dari cedera fisik dan
psikologis, adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi.
Lingkungan pelayanan pelayanan kesehatan dan komunitas yang aman merupakan
hal penting untuk kelangsungan hidup klien.

Kenyamanan adalah konsep sentral tentang kiat keperawatan. Konsep


kenyamanan memiliki subjektifitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu
memiliki karakteristik fissiologis, sosial, spiritual, psikologis dan kebudayaan
yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan merasakan nyeri.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum :
Untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar aman nyaman.
2. Tujuan Khusus :
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan masalah keperawatan
gangguan rasa aman nyaman.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan dengan masalah gangguan rasa
aman nyaman.
c. Menentukan rencana keperawatan dengan masalah gangguan rasa
aman nyaman.
d. Melakukan implementasi sesuai dengan rencana asuhan
keperawatan kepada klien dengan gangguan rasa aman nyaman.
e. Melakukan evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah
dilakukan dengan masalah gangguan rasa aman nyaman.
BAB II

KONSEP DASAR

2.1 Pengertian

Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram (Potter &Perry, 2006)

Kenyamanan adalah sesuatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar


manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden
(keadaan atau sesuatu yang melebihi masalah atau nyeri).

Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi


yang tidak menyenangkanrespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya
(Carpaneto, Linda Jual, 2000).

Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk


melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat
dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, retmal dan bakteriologis.
Kebutuhan akan keamanan terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan
interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang mengancam
tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya imajinasi
(misalnya: penyakit, nyeri, cemas, dan sebagainya). Dalam konteks hubungan
interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mengontrol masalah, kemampuan memahami, tingkah laku yang
konsisten dengan orang lain, serta kemampuan memahami orang-orang di
sekitarnya dan lingkungannya. Ketidaktahuan akan sesuatu kadang membuat
perasaan cemas dan tidak aman (Asmadi, 2005).

Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya


rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh keotak dan diikuti oleh
reaksi fisik, fisiologis dan emosional.

2.2 Klasifikasi Nyeri


Secara umum nyeri dibedakan menjadi 2 yakni: nyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang,
yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri
kronis adalah nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung
dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam
nyeri kronis ini adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomi.

Bila ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dibagi menjadi nyeri tertusuk dan nyeri
terbakar.

Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis


Pengalaman Satu kejadiaan Satu situasi, status
eksistensi
Sumber Sebab eksternal/penyakit Tidak diketahui atau
dari dalam pengobatan terlalu
lama
Serangan Mendadak Bisa mendadak,
berkembang dan
terselubung
Waktu Sampai 6 bulan Lebih dari 6 bulan
bahkan bertahun-tahun
Pernyataan nyeri Daerah nyeri tidak Daerah nyeri sulit
diketahui dengan pasti dibedakan
intensitasnya, sehingga
sulit dievaluasi

2.3 Fisiologi

Pada saat implus ketidaknyamanan naik ke medulla spinalis menuju ke batang


otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi testimulasi sebagai bagian dari
respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom
mengahsilkan sistem fisiologis.

a. Reseptor Nyeri
- Mekanik (mekano sensitif)
Kerusakan ujung syaraf bebas akibat trauma karena benturan atau
gerakan
- Thermis (thermo sensitif)
Rangsangan panas atau dingin yang berlebihan
- Kimia (khemo sensitif)
Rangsangan zat kimia berdasarkan bradikinin, serotinin, ion kalium,
asam, prostaglandin, asetilkolon, dan enzim preteolitik
b. Mekanisme Penghantar Impuls Nyeri
- Serabut delta A (menusuk dan tajam)
Pada kulit dan otot bermielin
- Serabut delta C (panas dan terbakar)
Dalam otot tidak bermielin, garis tengah 0,4-1,2 mm, kecepatan 0,5-
2,0 mm/detik

2.4 Jenis gangguan


a. Nyeri menurut tempat dan sumbernya
 Peripheral pain
 Superficial pain (nyeri permukaan)
 Dreppain (nyeri dalam)
 Defereed ( nyeri alihan)
 Nyeri fisik : Nyeri fisik disebabkan karena kerusakan jaringan yang
timbul dari stimulasi serabut saraf pada struktur somatik viseral.
 Nyeri somatic : Nyeri yang terbatas waktu berlangsungnya kecuali
bila diikuti kerusakan jaringan diikuti rasa nyeri pada sigmen spinal
lokasi tertentu.
 Nyeri Viseral : Nyeri yang sulit ditentukan lokasi nya karena
lokasinya dari organ yang sakit ke seluruh tubuh.
 Sentral pain/ nyeri sentral thalamik : Nyeri ini terjadi karena
perangsangan system saraf pusat,spinal cord,batang otak,dll.
 Psyhcogenik pain : Nyeri yang dirasakan tanpa penyebab mekanik,
tetapi akibat trauma psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik.
Biasanya disebabkan oleh ketegangan otot yang kronis yang terjadi
pada klien yang mengalami stress yang lama.
b. Nyeri menurut sifatnya
 Seperti diiris benda tajam
 Seperti ditusuk pisau
 Seperti terbakar
 Seperti diremas-remas
c. Menurut berat dan ringannya
 Nyeri ringan : Nyeri yang intensitasnya ringan
 Nyeri sedang : Nyeri yang intensitasnya menimbulkan reaksi
 Nyeri Berat : Nyeri yang intensitasnya tinggi
d. Menurut waktunya
 Nyeri Kronis
 Berkembang secara progresif selama 6 bulan lebih
 Reaksinya menyebar
 Respon parasimpatis
 Penampilan Depresi dan menarik diri
 Pola serangan tidak jelas.
 Nyeri akut
 Berlangsung singkat kurang dari 6 bulan
 Terelokasi
 Respon system saraf parasimpati
 Penampilan: Gelisah , cemas
 Pola serangan jelas
BAB III

KONSEP KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

I. DATA UMUM
1. IDENTITAS
a.Identitas Pasien
Nama : Siti Nurlaili
Umur : 22 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : Sendangrejo, Mbogorejo, Blora
Giagnosa medis :-
Tanggal dan Jam masuk :-
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn.S
Umur : 45 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan terakhir : Mts
Pekerjaan : Petani
Alamat : Sendangrejo, Mbogorejo, Blora
Hubungan dengan pasien : Orang tua pasien
2. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah, Lemah,
Cemas
3. Riwayat kesehatan lalu
a. Penyakit yang pernah dialami : Kliem mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit
yang berhubungan dengan
keluhan saat ini
b. Kecelakaan : Klien mengatakan pernah
mengalami kecelakaan, jatuh
dari sepeda motor
c. Pernah dirawat : Kliem mengatakan tidak
pernah dirawat di RS
d.Alergi (obat atau lainnya) : Klien mengatakan memiliki
alergi pada makanan seafood
e. Imunisasi : Klien menyatakan tidak
melakukan imunisasi
4. Riwayat Kesehatan keluarga
1. Susunan kesehatan keluarga (genogram: 3 generasi)

: Laki-Laki

: Perempuan

: Klien

: Tinggal Serumah
: Meninggal

2. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga


Klien mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit yang
berhubungan dengan penyakit klien
3. Penyakit yang sedang diderita keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak sedang sakit atau menderita
penyakit

5. Riwayat kesehatan lingkungan


a. Kebersihan rumah dan lingkungan : klien mengatakan rumah
selalu bersih, dan
lingkungan rumah bersih
b. Kemungkinan terjadinya bahaya : Klien mengatakan rumah
aman, dan terhindar dari
bahaya

II POLA KESEHATAN FUNGSIONAL (DATA FOKUS)


► TULIS DATA SEBELUM SAKIT DAN SETELAH DIRAWAT

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Menjelaskan tentang pola yang dipahami pasien tentang kesehatan &
bagaimana kesehatannya dikelola
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri :
Klien mengatakan kesehatan merupakan hal yangpaling penting untuk
dijaga dan sebuah anugrah dari Allah
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya :
Klien mengatakan mengetahui penyakit dan penanganannya
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
(gizi /makanan yang kuat pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan
kebersihan diri, imunisasi, dll ) :
Kliem mengatakan mengatur pola makan dengan baik
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan (apa yang dilakukan
pasien bila sakit, kemana pasien biasa berobat bila sakit):
Klien mengatakan mengontrol kesehatan dengan cara berbaring, dan
melakukan kompres air hangat
e. Kebiasaan hidup (konsumsi obat-obatan/ jamu, konsumsi alkohol,
konsumsi rokok, konsumsi kopi, kebiasaan berolahraga) :
Klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan, alkohol, kopi, dan
klien mengatakan tidak terlalu sering berolahraga
f. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan
(penghasilan, asuransi/ jaminan kesehatan, keadaan lingkungan tempat
tinggal):
Klien mengatakan sosioekonominya baik, dan klien memiliki jaminan
kesehatan

2. Pola eliminasi
a. Eliminasi feses
1) Pola BAB (frekwensi, waktu, warna, konsistensi, penggunaan
pencahar/enema, adanya keluhan diare/konstipasi)

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Frekuensi 2x/ sehari pagi, sore 2x/ sehari pagi,
sore
Konsistensi Lembek berbentuk -
Bau Khas -
Warna Kuning kecoklatan -

2) Adakah perubahan dalam kebiasaan BAB (terpasang


kolostomi/ileostomy) :
Klien tidak tepasang kolostomi
b. Pola BAK (frekwensi, waktu, warna, jumlah) :

keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Frekuensi 4-5x sehari 3-4x sehari
Pancaran Kuat Lemah menetes
Bau Khas Menyengat
Warna Kuning pucat Kuning
jumlah Kurang lebih 1500 cc/hari Kurang lebih
1500cc/hari

3. Pola aktifitas dan latihan


a. Kegiatan dalam pekerjaan :
Klien mengatakan tidak melakukan pekerjaan yang memberatkan
dirinya
b. Olahraga yang dilakukan (jenis dan frekwensi) :
Klien mengatakan tidak pernah olahraga
c. Kesulitan /keluhan dalam aktifitas
1) Pergerakan tubuh :
Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam pergerakan tubuh
2) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan,
dll) :
Sebelum sakit : klien mengatakan aktifitas normal, mandi
seperti biasa 2x sehari.
Setelah sakit : klien mengatakan mandi sehari 2x, dan
aktivitasnya terhambat
3) Berhajat (BAK/BAB)
Klien mengatakan tidak ada gangguan pada BAB/ BAK normal
4) Keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas :
Kien mengatakan tidak ada keluhan sesak nafas setelah melakukan
aktifitas
5) Mudah merasa kelelahan :
Klien mengatakan jika sudah melakukan aktivitas terlalu berat
klien akan merasa lelah

4. Pola Istirahat dan Tidur


a. Kebiasaan tidur (Waktu tidur, lama tidur dalam sehari) :
Sebelum sakit : Klien mengatak tidur mulai pukul 21.00-04.30
Saat sakit : Klien mengatakan jam tidur tidak menentu dan
kurang dari 8 Jam
b. Kesulitan tidur (mudah terbangun, sulit memulai tidur,
insomnia, dll)
Sebelum sakit : Klien mengatakan selalu tidur lebih awal
Saat sakit : Klien mengatakan sulit memulai tidur

5. Pola Nutrisi-Metabolik
Pola makan, pola minum, Diet khusus, nafsu makan, mual, muntah,
stomatitis, BB naik turun 6 bulan terakhir, kesulitan menelan. :
A Antropometri TB : 150 cm
BB : 39 kg
LILA : 28 cm
IMT : 17,3

BB ideal
Minimal : 41,625 kg
Maximal : 56,25 kg
B Biokimia ---
C Clinical Sign Badan : Kurus
Otot : Lemah
Nadi : 45x/mnt
TD : 110/70 mmHg
D Diet ---

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


Frekuensi 3x sehari 3x sehari

Jenis Nasi, lauk, sayur Bubur lembek, lauk,


sayur, buah, air putih
Porsi 1 porsi ½ porsi
Pola minum 2000 ml/hari, air putih 2000 ml/hari, air
dan Es teh putih
Berat badan 40 kg 37 kg
Keluhan -- Nyeri perut bagian
bawah, Lemah,
Cemas

6. Pola Kognitif-Perseptual sensori


a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi (penglihatan,
pendengaran) :
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan dengan kemampuan
penglihatan dan pendengaran
b. Kemampuan kognitif (kemampuan mengingat, bicara dan memahami
pesan yang diterima, pengambilan keputusan yang bersifat
sementara) :
Klien mampu dalam menerima, mengingat, berbicara dan memahami,
cukup baik. Tidak ada gangguan kognitif
c. Kesulitan yang dialami (sering pusing, menurunnya sensitifitas
terhadap nyeri dan panas/dingin) :
Klien mengatakan tidak pusing, tetapi klien mengeluh myeri pada
perut bagian bawah
d. Persepsi terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan P,Q,R,S,T :

P ~ Paliatif / provokatif Nyeri pada saat datang


bulan
Q ~ Quality Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R ~ Regio / Tempat Perut bagian bawah
S ~ Skala 4
T ~ Time / Waktu Nyeri hilang timbul

7. Pola persepsi diri dan konsep diri


a. Persepsi diri (hal yang dipikirkan saat ini, harapan setelah
menjalani perawatan, perubahan yang dirasa setelah sakit) :
Klien mengatakan harapan setelah sakit, klien bisa sembuh dan
beraktifitas seperti biasa
b. Status emosi: bagaimana perasaan pasien saat ini, apakah perilaku
non verbal sesuai dengan perilaku verbalnya. :
Klien mengatakan perasaannya cemas dan sedih, prilaku verbal dan
non verbanya sesuai
c. Konsep diri:
1) Citra diri/body image: bagaimana persepsi pasien terhadap
tubuhnya, adakah pengaruh penyakit yang dialami terhadap
persepsi pasien tersebut. :
Klien mengatakan tidak mempunyai presepsi buruk terhadap
tubuhnya
2) Identitas: bagaimana status dan posisi pasien sebelum
dirawat, bagaimana kepuasan pasien terhadap status dan posisinya,
bagaimana kepuasan pasien sebagai laki-laki dan perempuan. :
Klien mengatakan seorang mahasiswi, dan seorang kakak
perempuan bagi adik-adiknya
3) Peran:
Sebelum : klien membantu aktivitas ibunya setiap hari
Saat sakit : klien mengatakan ada perubahan dalam peranya.
4) Ideal diri:
Klien berharap cepat pulihan dan dapat melakukan aktivitas seperti
sedia kala
5) Harga diri:
Klien mengatakan tidak rendah diri dengan keadaanya.

8. Pola Mekanisme Koping


Menjelaskan tentang pola koping, toleransi terhadap stress dan support
sistem
a. Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau
dibantu) :
Klien mengatakan ketika mengambil keputusan selalu melibatkan
orang tuanya
b. Yang dilakukan jika menghadapi masalah (misal: memecahkan
masalah, mencari pertolongan/beerbicara dengan orang lain, makan,
tidur, minum obat-obatan, marah, diam dll) :
Klien mengatakan jika mempunyai masalah selalu berbicara kepada
kedua orangtunya dan mencari solusi bersama
c. Bagaimana upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang
Klien mengatakan menghadapi masalahnya sekarang dibantu oleh
kedua orangtuanya dan adik-adiknya
d. Menurut pasien apa yang dapat dilakukan perawat agar pasien
merasa nyaman :
Klien berharap agar perawat memberikan edukasi tentangsakit yang
sedng dialaminya agar klien bisaselalu berusaha menjaga kesehatan
setelah pulih nanti, klien juga berharap perawat membantu dalam
proses penyembuhannya

9. Pola Seksual-Reproduksi
a. Bagaimana pemahaman pasien tentang fungsi seksual. :
Klien mengatakan belum faham dengan fungsi seksual, dan sistem
reproduksi normal/ tidak
b. Adakah gangguan hubungan seksual disebabkan oleh berbagai
kondisi (fertilitas, libido, ereksi, menstruasi, kehamilan, pemakian alat
kontrasepsi) :
Klien mengatakan belum menikah
c. Adakah permasalahan selama melakukan aktifitas seksual
(ejakulasi dini, impotent, nyeri selama berhubungan, perdarahan dll)
terutama terkait dengan penyakit yang diderita.
Klien mengatakan belum menikah
d. Pengkajian pada perempuan terutama pada pasien dengan masalah
tumor atau keganasan system reproduksi
1) Riwayat menstruasi (keteraturan, keluhan selama
menstruasi) :
Klien mengatakan teratur menstruasi dan keluhan saat menstruasi
biasanya timbul nyeri
2) Riwayat kehamilan (jumlah kehamilan, jumlah kelahiran,
jumlah anak)
Klien mengatakan belum menikah dan belum memiliki seorang
anak
3) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear :
Klien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan ginekologi
10. Pola Peran-Berhubungan dengan orang lain
Mengkaji bagaimana hubungan pasien dengan orang lain (keluarga, tenaga
kesehatan, pasien lain), apakah keadaan penyakitnya mempengaruhi
hubungan tersebut.
a. Kemampuan pasien dalam berkomunikasi (relevan, jelas, mampu
mengekspresikan, mampu mengerti orang lain) :
Klien mampu berkomunnikasi secara relevan, jelas, dapat
mengekspresikan, dan mampu mengerti orang lain
b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada pasien :
Klie mengatakan orang terdekat dan berpengaruh adalah kedua
orangtuanya dan adik-adiknya
c. Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah.:
Klien mengatakan jika ada masalah selalu meminta bantuan kepada
orangtuanya
d. Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua,
hubungan dengan saudara, hubungan perkawinan) :
Klien mengatakan tidak ada gangguan atau kesulitan dalam
berhubungan dengan keluarga

11. Pola Nilai dan Kepercayaan


a. Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau
kepercayaan. :
Klien mengatakan selalu sholat 5 waktu, dan mengaji setiap saat
b. Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama
dirawat. :
Klien mengatakan tidak ada masalah berkaitan dengan ibadahnya
c. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut pasien yang
bertentangan dengan kesehatan. :
Klien mengatakan tiak ada keyakinana atau kebudayaan yang
bertentangan dengan kesehatan
d. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap
pengobatan yang dijalani. :
Klien mengatakan tidak ada pertentangan terhadap pengobaan yang
dijalaninya

III. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)


1. Kesadaran :
Composmentis
2. Penampilan :
Lemah, pucat
3. Vital sign
a. Suhu Tubuh : 36,7 derajat cellcius
b. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
c. Respirasi (jumlah, irama, kekuatan) : 24x/mnt
d. Nadi (jumlah, irama, kekuatan) : 45x/mnt
4. Kepala
Bentuk Kepala Simetris dan tidak ada luka, rambut lurus, warna hitam,
bersih, tidak rontok dan tidak berketombe
5. Mata
Kemampuan penglihatan normal, ukuran pupil kanan dan kiri sama
besarnya, pupil mengecil jika terkenacahaya dan melebar jika tidak
dijauhkan dari cahaya, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
tidak ada sekret, tidak menggunakan alat bantu penglihatan
6. Hidung
Bersih, tidak ada secret, tidak ada epistaksis, tidak ada polip, tidak ada
nafas cuping hidung, tidak melakukan pemakaian oksigen.
7. Telinga
Bentuk simetris, pendengaran normal, tidak menggunakan alat bantu
dengar, tidak ada serumen, tidak ada infeksi, tidak tinnitus.
8. Mulut dan Tenggorokan
Tidak ada gangguan bicara, warna gigi normal, bau normal pada
umumnya, tidak ada nyeri, tidak ada gangguan kesulitan mengunyah/
menelan, tidak ada benjolan di leher, tidak ada pembesaran tonsil
9. Dada
Jantung :
 Inspeksi : pulsasi terlihat, tidak ada lesi
 Palpasi : pulsasi teraba
 Perkusi : bunyi pekak
 Auskultasi : suara lup dup
Paru- paru :
 Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri
seimbang, tidak ada penggunaan otot
bantu napas
 Palpasi : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada krepitasi
 Perkusi : Terdengar bunyi sonor
 Auskultasi : Vesikuler tidak ada suara tambahan
10. Abdomen  :
 Inspeksi : tidak ada lesi, tidak terdapat stretch mark,
bentuk simetris
 Auskultasi : Terdengar suara timpani
 Perkusi : bising usus 10x/menit
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan , tidak ada lesi
11. Genetalia :
Daerah genital bersih , tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, klien
tidak terpasang kateter
12. Ekstremitas atas dan bawah
a. Inspeksi kuku, kulit (warna, kebersihan, turgor, adanya edema,
keutuhan dll) :
Warna kulit sawo matang, kulit normal , turgor kulit normal, tidak
edema. Keadaan kuku bersih pendek warna normal.
b. Capilarry refill : kurang dari 2 detik
c. Kemampuan berfungsi (mobilitas dan keamanan)
Koordinasi gerak dan keseimbangan sinkron, klien tidak
menggunakan alat bantu.
d. Bila terpasang infus :
Klien tidak terpasang infus
13. Kulit
a. Kulit pasien warna sawo matang, kering, tidak ada edema,
tidak terdapat luka
14. Data Penunjang
a. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tuliskan data fokus terkait penyakit pada :
1) Pemeriksaan laborat : Tidak terkaji
2) Pemeriksaan Radiologi : Tidak tekaji
b. Diit yang diperoleh : Tidak terkaji
Therapy : Tidak terkaji

3.2 Analisa Data

Tgl / jam Data Fokus Problem Etiologi TTD


DS: Nyeri akut Agen pencedera Sintiya
fisiologi
Senin, 06 - klien mengatakan nyeri pada
Desember bagian perut bawah
2020

08.00 DO:
WIB
- P = nyri pada saat datang
bulan
- Q = nyeri seperti ditusuka-
tusuk
- R = perut bagian bawah
- S=4
- T = hilang timbul
Senin, 06 DS : Intoleransi Kelemahan sintiya
Desember aktivitas
- Klien mengatakan tidak
2020
mampu melakukan aktivitas
08.15
WIB
DO :

- Klien tampak lemah dan


lesu

DS : Ansietas Kurang terpapar Sintiya


informasi
Senin, 06 - Klien mengatakan khawatir
Desember dengan keadaan yang
2020 dialami
DO :
08.30
WIB - Klien tampak cemas dan
gelisah
- Merasa khawatir dengan
akibat dari kondisi yang
dihadapi

3.3 Diagnosa keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisiologi dibuktikan
dengan nyeri pada perut bagian bawah dengan skala 4
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan
dengan klien lemah dan tidak mampu melakukan aktivitas
3. Ansietas berhubungan dengan Kurang terpapar informasi dibuktikan
dengan klien khawatir dengan keadaan yang dialami
3.4 Rencana keperawatan

Tgl / jam Dx Tujuan & Planning

Kriteria Hasil
Senin, 06 Dx SLKI : Tingkat Nyeri SIKI : Manajemen Nyeri (I.08238)
Desember (L.08066)
1 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
2020
Setelah dilakukan asuhan durasi, frekuensi,kualitas,
08.00 WIB keperawatan selama 3x24 itensitas nyeri
jam diharapkan tingkat nyeri 2. Identifikasi respon nyeri verbal
klien menurun dengan non verbal
kriteria hasil: 3. Identifikasi faktor memperberat
dan memperingan nyeri
 Keluhan nyeri
4. Berikan teknik nonfarmakologis
menurun
untuk mengurangi rasa nyeri
 Meringis menurun
(mis. Kompres hangat/dingin,
terapi pijat, teknik imajinasi
terbimbing)
5. Jelaskan penyebab , periode,
dan pemicu nyeri
6. Kalaborasi pemberian analgetik
Senin, 06 Dx SLKI : Toleransi Aktivitas SIKI : Manajemen Energi (I.05178)
Desember (L.05047)
2
2020
Setelah dilakukan asuhan
1.Identifikasi gangguan fungsi tubuh
08.00 WIB keperawatan selama 3x24
yang mengakibatkan kelelahan
jam diharapkan toleransi
aktivitas meningkat dengan 2.Monitor pola dan jam tidur
kriteria hasil : 3.Ajarkan strategi koping untuk

 Frekuensi nadi mengurangi kelelahan


meningkat
 Kemudahan dalam
melakukan aktivitas
sehari hari meningkat
 Keluhan lelah
menurun

Senin, 06 Dx SLKI : Tingkat Ansietas SIKI : Reduksi Ansietas (I.09314)


Desember (L.09093)
3 1.Identifikasi saat tingkat ansietas
2020
Setelah dilakukan asuhan berubah
08.00 WIB keperawatan selama 3x24
2.Monitor tanda-tanda ansietas
jam diharapkan tingkat
ansietas menurun denngan 3.Ciptakan suasana terapeutik untuk
kriteria hasil : menumbuhkan kepercayaan

 Verbalisasi khawatir 4.Pahami situasi yang membuat

akibat kondisi yang ansietas


dihadapi menurun 5.Anjurkan keluarga untuk tetap
 Perilaku gelisah bersama pasien
menurun
6.Anjurkan mengungkapkan perasaan
 Pola tidur membaik
dan persepsi

7.Kolaborasi pemberian obat ansietas

3.5 Implementasi (dilakukan per diagnosa yang muncul/3 hari


perawatan)

Tgl / jam Dx Implementasi Respon TTD


Senin, 06 Dx 1. Mengdentifikasi S: Sintiya
Desember lokasi,
1
2020 karakteristik, -Klien mengeatakan nyeri
08.05 durasi, pada perut bagian bawah
WIB frekuensi,kualitas, -Klien mengatakan nyeri
itensitas nyeri hilang timbul
-Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk tusuk

O: -

2. Mengdentifikasi
S : Klien tampak meringis
skala nyeri menahan sakit

O : Klien tampak lemah

- P : Nyeri pada saat


datang bulan
- Q : Nyeri seperti
ditusuk tusuk
- R:4
- T : Nyeri hilang
timbul

3. Memberikan
teknik S : Klien tampak meringis
nonfarmakologis menahan sakit dan
untuk mengurangi memegangi perutnya
rasa nyeri (mis.
O : klien tampak tidur untuk
Kompres
mengurangi rasa nyeri
hangat/dingin,
terapi pijat, teknik
imajinasi
terbimbing)
S : Klien tampak bersedia
melakukan teknik yang
4. Menjelaskan
diprogramkan
penyebab ,
periode, dan O : Klien tampak lebih
pemicu nyeri nyaman setelah dilakuan
teknik nafas dalam untuk
mengurangi rasa nyeri

S:-
5. Mengkolaborasi
O:-
pemberian
analgetik

Senin, 06 Dx 1.Mengidentifikasi S : Klien mengatakan saat Sintiya


Desember gangguan fungsi melakukan aktifitas tubuh
2
2020 tubuh yang terasa lemah
mengakibatkan
08.10 O : Klien tampak lemah
kelelahan
WIB
- S :36,7 derajat
cellcius
- TD : 120/80 mmHg
- RR :24x/mnt
- N : 45x/mnt

S : Klien mengatakan tidur


2.Memonitor pola normal mulai pukul 21.00-
dan jam tidur 04.30

O : Klien tampak tidak


terjaga

3.Mengajarkan S : Klien mengatakan


strategi koping untuk bersedia menerima edukasi
mengurangi yang diberikan
kelelahan
O : Klien tampak
mendengarkan penjelasan
dari perawat

Dx 1.Mengidentifikasi S : Klien tampak cemas dan Sintiya


saat tingkat ansietas khawatir
Senin, 06 3
berubah
Desember O : Klien tampak cemas
2020 apabila keadaannya tidak
bisa kembali
08.20
WIB

S : Klien tampak gelisah


2.Memonitor tanda-
tanda ansietas O : Klien kurang
memahami tentang
penyakitnya

3.Menciptakan S : Klien tampak cemas dan


suasana terapeutik sulit tidur
untuk menumbuhkan
O : Klien tampak lebih
kepercayaan
tenang setelah
mendengarkan lantunan
ayat suci alqur’an

4.Memahami situasi
yang membuat S : Klien tampak ingin
ansietas diperhatikan

O : Klien tampak lebih lebih


tenang saat perawat dating

5.Menganjurkan
keluarga untuk tetap S : Klien tampak sedih
bersama pasien karena dirumah sepi

O : Klien tampak lebih


tenang saat ditemani oleh
keluarga

S : Klien tampak bersedia


6.Menganjurkan melakukan anjuran yang
mengungkapkan diprogramkan
perasaan dan
O : Klien tampak lebih
persepsi
tenang setelah bercerita
dengan perawat
S :-

7.Berkolaborasi O :-
pemberian obat
ansietas

Selasa, 07 Dx
Desember
1 1. Mengdentifikasi S : Klien mengatakan jika
2020
faktor beraktivitas terlalu berat
12.00 memperberat dan nyeri meningkat
WIB memperingan
O : Klien tampak
nyeri
mengurangi aktivitas yang
berat

2. Memberikan
teknik
S : Klien mengatakan hanya
nonfarmakologis
tidur untuk mengurangi
untuk mengurangi
nyeri
rasa nyeri (mis.
Kompres O : klien tampak melakukan
hangat/dingin, kompresair hangat
terapi pijat, teknik
imajinasi
terbimbing)

Selasa, 07 Dx 1.Mengidentifikasi S : Klien mengatakan sudah


Desember gangguan fungsi bisa melakukan aktivitas
2
2020 tubuh yang
O : Klien tampak bugar, dan
12.15 mengakibatkan dapat melakukan aktivitas
WIB kelelahan
S :36,7 derajat cellcius

TD : 120/80 mmHg

RR :24x/mnt

N : 60x/mnt

2.Memonitor pola
S : Klien mengatakan tidur
dan jam tidur
normal mulai pukul 21.00-
04.30

O : Klien tampak tidak


terjaga
Selasa, 07 Dx 1. .Menciptakan S : Klien mengatakan sudah
Desember suasana tidak cemas dan tidak sulit
3
2020 terapeutik untuk tidur
menumbuhkan
12.35 O : Klien tampak tidak
kepercayaan
WIB cemas dan selalu
mendengarkan ayat suci Al-
2. Menganjurkan qur’an
keluarga untuk
tetap bersama
pasien S : Klien mengatakan lebih
bahagia dan tidak merasa
kesepian

O : Klien tampak lebih


3. Menganjurkan
tenang saat ditemani oleh
mengungkapkan
keluarga
perasaan dan
persepsi
S : Klien tampak bersedia
melakukan anjuran yang
diprogramkan

O : Klien Kooperatif

Selasa, 08 Dx 1. Mengdentifikasi S : Klien mengatakan nyeri


Desember lokasi, berangsur berkurang
3
2020 karakteristik,
O : klien tampak lebih
durasi,
12.00 bugar dan tidak menahan
frekuensi,kualitas,
WIB nyeri
itensitas nyeri

2. Mengdentifikasi S : klien mengatakan nyeri

skala nyeri berkurang

O:

- skala nyeri : 2
- klen tampak dapat
melakukan aktivitas
3. Memberikan S : Klien mengatakan
teknik melakukan secara mandiri
nonfarmakologis tekniknik farmakologis
untuk mengurangi untuk mengurangi nyeri
rasa nyeri (mis.
O : klien kooperatif
Kompres
hangat/dingin,
terapi pijat, teknik
imajinasi
terbimbing)

3.6 Evaluasi
Tgl / jam Diagnosa Kep Catatan Perkembangan TTD
Senin, 06 Nyeri akut b.d S: Klien mengatakan masih nyeri Sintiya
Desember agen pencedera dibagian perut
2020 fisiologis
O: Klien tampak kesulitan tidur
08.30
WIB
P : Nyeri pada saat datang bulan

Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk

R:4

T : Nyeri hilang timbul

A: tujuan belum tercapai sebagian


masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 4,5
Senin, 06 Intoleransi S: klien mengatakan masih lemah Sintiya
Desember aktivitas b.d saat melakukan aktifitas
2020 Kelemahan
O: klien tampak lemas
08.45
A: tujuan belum tercapai dan
WIB
masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi 1,2


Senin, 06 Ansietas b.d S : Klien mengatakan belum bisa Sintiya
Desember Kurang terpapar mengatasi masalah sendiri
2020 informasi
O : Klien tampak kurang percaya
09.00 diri dalam mengambil keputusan
WIB
A : tujuan tercapai sebagian masalah
belum teratasi

P :Lanjutkan intervensi 3,5,6


Selasa, 07 Nyeri akut b.d S : Klien mengatakan nyeri Sintiya
Desember agen pencedera berkurang
2020 fisiologis
O : Klien tampak kurang percaya
12.50 diri dalam mengambil keputusan
WIB
A : tujuan tercapai sebagian masalah
belum teratasi

P : lanjutkan intervensi 1,2,3


Selasa, 07 Intoleransi S: klien mengatakan sudah tidak Sintiya
Desember aktivitas b.d lemah saat melakukan aktifitas
2020 Kelemahan
O: klien tampak lebih segar
13.00
A: tujuan tercapai masalah teratasi
WIB
P: intervensi dihentikan
Selasa, 07 Ansietas b.d S : Klien mengatakan sudah tidak Sintiya
Desember Kurang terpapar cemas
2020 informasi
O : Klien tampak lebih memahami
13.10 tentang penyakitnya
WIB
A : tujuan tercapai masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
Selasa, 08 Nyeri akut b.d S : Klien mengatakan sudah tidak Sintiya
Desember agen pencedera nyeri
2020 fisiologis
O : klien tampak bisa tidur nyenyak
12.10
A : tujuan tercapai msalah teratasi
WIB
P : Intervensi dihentikan
BAB IV

PEMBAHASAN KELOMPOK

4.1 Pengkajian
 Persepsi terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan P, Q, R, S,T
P = paliatif/profokatif yaitu yang meningkatkan atau mengurangi nyeri
Q = Qualitas/Quantitas yaitu frekuensi dan lamanya keluhan dirasakan, deskripsi
sifat nyeri
R = Regio/tempat yakni lokasi sumber dan penyebarannya
S = Skala yaitu derajat nyeri dengan menggunakan rentang nilai
T = Time yaitu kapan keluhan dirasakan dan lamanya keluhan berlangsung
 Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
 Mengkaji ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan
dengan klien khawatir dan cemas dengan keadaan yang dialami

1. IDENTITAS
a.Identitas Pasien
Nama : Siti Nurlaili
Umur : 22 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : Sendangrejo, Mbogorejo, Blora
Giagnosa medis :-
Tanggal dan Jam masuk :-
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny .S
Umur : 45 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan terakhir : Mts
Pekerjaan : Petani
Alamat : Sendangrejo, Mbogorejo, Blora
Hubungan dengan pasien : Orang tua pasien
2. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah, Lemah, Cemas
3. Riwayat kesehatan lalu
a. Penyakit yang pernah dialami : Kliem mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit yang berhubungan dengan
keluhan saat ini
b. Kecelakaan : Klien mengatakan pernah mengalami
kecelakaan, jatuh dari sepeda motor
c. Pernah dirawat : Kliem mengatakan tidak pernah dirawat
di RS
d.Alergi (obat atau lainnya) : Klien mengatakan memiliki alergi pada
makanan seafood
e. Imunisasi : Klien menyatakan tidak melakukan
imunisasi
4. Riwayat Kesehatan keluarga
1. Susunan kesehatan keluarga (genogram: 3 generasi)

: Laki-Laki

: Perempuan
: Klien

: Tinggal Serumah

: Meninggal

2. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga


Klien mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit yang berhubungan dengan
penyakit klien
3. Penyakit yang sedang diderita keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak sedang sakit atau menderita penyakit

5. Riwayat kesehatan lingkungan


a. Kebersihan rumah dan lingkungan : klien mengatakan rumah selalu bersih,
dan lingkungan rumah bersih
b. Kemungkinan terjadinya bahaya : Klien mengatakan rumah aman, dan
terhindar dari bahaya

II POLA KESEHATAN FUNGSIONAL (DATA FOKUS)


► TULIS DATA SEBELUM SAKIT DAN SETELAH DIRAWAT

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Menjelaskan tentang pola yang dipahami pasien tentang kesehatan & bagaimana
kesehatannya dikelola
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri :
Klien mengatakan kesehatan merupakan hal yangpaling penting untuk dijaga dan
sebuah anugrah dari Allah
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya :
Klien mengatakan mengetahui penyakit dan penanganannya
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan (gizi /makanan
yang kuat pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi,
dll ) :
Kliem mengatakan mengatur pola makan dengan baik
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan (apa yang dilakukan pasien bila
sakit, kemana pasien biasa berobat bila sakit):
Klien mengatakan mengontrol kesehatan dengan cara berbaring, dan melakukan
kompres air hangat
e. Kebiasaan hidup (konsumsi obat-obatan/ jamu, konsumsi alkohol, konsumsi
rokok, konsumsi kopi, kebiasaan berolahraga) :
Klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan, alkohol, kopi, dan klien
mengatakan tidak terlalu sering berolahraga
f. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan (penghasilan, asuransi/
jaminan kesehatan, keadaan lingkungan tempat tinggal):
Klien mengatakan sosioekonominya baik, dan klien memiliki jaminan kesehatan

2. Pola eliminasi
a. Eliminasi feses
1) Pola BAB (frekwensi, waktu, warna, konsistensi, penggunaan
pencahar/enema, adanya keluhan diare/konstipasi)

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Frekuensi 2x/ sehari pagi, sore 2x/ sehari pagi,
sore
Konsistensi Lembek berbentuk -
Bau Khas -
Warna Kuning kecoklatan -

2) Adakah perubahan dalam kebiasaan BAB (terpasang kolostomi/ileostomy) :


Klien tidak tepasang kolostomi
b. Pola BAK (frekwensi, waktu, warna, jumlah) :

keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Frekuensi 4-5x sehari 3-4x sehari
Pancaran Kuat Lemah menetes
Bau Khas Menyengat
Warna Kuning pucat Kuning
jumlah Kurang lebih 1500 cc/hari Kurang lebih
1500cc/hari

3. Pola aktifitas dan latihan


a. Kegiatan dalam pekerjaan :
Klien mengatakan tidak melakukan pekerjaan yang memberatkan dirinya
b. Olahraga yang dilakukan (jenis dan frekwensi) :
Klien mengatakan tidak pernah olahraga
c. Kesulitan /keluhan dalam aktifitas
1) Pergerakan tubuh :
Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam pergerakan tubuh
2) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan, dll) :
Sebelum sakit : klien mengatakan aktifitas normal, mandi seperti
biasa 2x sehari.
Setelah sakit : klien mengatakan mandi sehari 2x, dan aktivitasnya
terhambat
3) Berhajat (BAK/BAB)
Klien mengatakan tidak ada gangguan pada BAB/ BAK normal
4) Keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas :
Kien mengatakan tidak ada keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas
5) Mudah merasa kelelahan :
Klien mengatakan jika sudah melakukan aktivitas terlalu berat klien akan
merasa lelah

4. Pola Istirahat dan Tidur


a. Kebiasaan tidur (Waktu tidur, lama tidur dalam sehari) :
Sebelum sakit : Klien mengatak tidur mulai pukul 21.00-04.30
Saat sakit : Klien mengatakan jam tidur tidak menentu dan kurang dari 8
Jam
b. Kesulitan tidur (mudah terbangun, sulit memulai tidur, insomnia, dll)
Sebelum sakit : Klien mengatakan selalu tidur lebih awal
Saat sakit : Klien mengatakan sulit memulai tidur

5. Pola Nutrisi-Metabolik
Pola makan, pola minum, Diet khusus, nafsu makan, mual, muntah, stomatitis, BB
naik turun 6 bulan terakhir, kesulitan menelan. :
A Antropometri TB : 150 cm
BB : 39 kg
LILA : 28 cm
IMT : 17,3

BB ideal
Minimal : 41,625 kg
Maximal : 56,25 kg

B Biokimia ---
C Clinical Sign Badan : Kurus
Otot : Lemah
Nadi : 45x/mnt
TD : 110/70 mmHg
D Diet ---

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


Frekuensi 3x sehari 3x sehari

Jenis Nasi, lauk, sayur Bubur lembek, lauk,


sayur, buah, air putih
Porsi 1 porsi ½ porsi
Pola minum 2000 ml/hari, air putih dan 2000 ml/hari, air putih
Es teh
Berat badan 40 kg 37 kg
Keluhan -- Nyeri perut bagian bawah,
Lemah, Cemas

6. Pola Kognitif-Perseptual sensori


a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi (penglihatan, pendengaran) :
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan dengan kemampuan penglihatan dan
pendengaran
b. Kemampuan kognitif (kemampuan mengingat, bicara dan memahami pesan yang
diterima, pengambilan keputusan yang bersifat sementara) :
Klien mampu dalam menerima, mengingat, berbicara dan memahami, cukup baik.
Tidak ada gangguan kognitif
c. Kesulitan yang dialami (sering pusing, menurunnya sensitifitas terhadap nyeri dan
panas/dingin) :
Klien mengatakan tidak pusing, tetapi klien mengeluh myeri pada perut bagian
bawah
d. Persepsi terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan P,Q,R,S,T :

P ~ Paliatif / provokatif Nyeri pada saat datang


bulan
Q ~ Quality Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R ~ Regio / Tempat Perut bagian bawah
S ~ Skala 4
T ~ Time / Waktu Nyeri hilang timbul

7. Pola persepsi diri dan konsep diri


a. Persepsi diri (hal yang dipikirkan saat ini, harapan setelah menjalani
perawatan, perubahan yang dirasa setelah sakit) :
Klien mengatakan harapan setelah sakit, klien bisa sembuh dan beraktifitas seperti
biasa
b. Status emosi: bagaimana perasaan pasien saat ini, apakah perilaku non verbal
sesuai dengan perilaku verbalnya. :
Klien mengatakan perasaannya cemas dan sedih, prilaku verbal dan non verbanya
sesuai
c. Konsep diri:
1) Citra diri/body image: bagaimana persepsi pasien terhadap tubuhnya,
adakah pengaruh penyakit yang dialami terhadap persepsi pasien tersebut. :
Klien mengatakan tidak mempunyai presepsi buruk terhadap tubuhnya
2) Identitas: bagaimana status dan posisi pasien sebelum dirawat,
bagaimana kepuasan pasien terhadap status dan posisinya, bagaimana
kepuasan pasien sebagai laki-laki dan perempuan. :
Klien mengatakan seorang mahasiswi, dan seorang kakak perempuan bagi
adik-adiknya
3) Peran:
Sebelum : klien membantu aktivitas ibunya setiap hari
Saat sakit : klien mengatakan ada perubahan dalam peranya.
4) Ideal diri:
Klien berharap cepat pulihan dan dapat melakukan aktivitas seperti sedia kala
5) Harga diri:
Klien mengatakan tidak rendah diri dengan keadaanya.

8. Pola Mekanisme Koping


Menjelaskan tentang pola koping, toleransi terhadap stress dan support sistem
a. Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu) :
Klien mengatakan ketika mengambil keputusan selalu melibatkan orang tuanya
b. Yang dilakukan jika menghadapi masalah (misal: memecahkan masalah,
mencari pertolongan/beerbicara dengan orang lain, makan, tidur, minum obat-
obatan, marah, diam dll) :
Klien mengatakan jika mempunyai masalah selalu berbicara kepada kedua
orangtunya dan mencari solusi bersama
c. Bagaimana upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang
Klien mengatakan menghadapi masalahnya sekarang dibantu oleh kedua
orangtuanya dan adik-adiknya
d. Menurut pasien apa yang dapat dilakukan perawat agar pasien merasa nyaman
:
Klien berharap agar perawat memberikan edukasi tentangsakit yang sedng
dialaminya agar klien bisaselalu berusaha menjaga kesehatan setelah pulih nanti,
klien juga berharap perawat membantu dalam proses penyembuhannya

9. Pola Seksual-Reproduksi
a. Bagaimana pemahaman pasien tentang fungsi seksual. :
Klien mengatakan belum faham dengan fungsi seksual, dan sistem reproduksi
normal/ tidak
b. Adakah gangguan hubungan seksual disebabkan oleh berbagai kondisi
(fertilitas, libido, ereksi, menstruasi, kehamilan, pemakian alat kontrasepsi) :
Klien mengatakan belum menikah
c. Adakah permasalahan selama melakukan aktifitas seksual (ejakulasi dini,
impotent, nyeri selama berhubungan, perdarahan dll) terutama terkait dengan
penyakit yang diderita.
Klien mengatakan belum menikah
d. Pengkajian pada perempuan terutama pada pasien dengan masalah tumor atau
keganasan system reproduksi
1) Riwayat menstruasi (keteraturan, keluhan selama menstruasi) :
Klien mengatakan teratur menstruasi dan keluhan saat menstruasi biasanya
timbul nyeri
2) Riwayat kehamilan (jumlah kehamilan, jumlah kelahiran, jumlah anak)
Klien mengatakan belum menikah dan belum memiliki seorang anak
3) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear :
Klien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan ginekologi

10. Pola Peran-Berhubungan dengan orang lain


Mengkaji bagaimana hubungan pasien dengan orang lain (keluarga, tenaga kesehatan,
pasien lain), apakah keadaan penyakitnya mempengaruhi hubungan tersebut.
a. Kemampuan pasien dalam berkomunikasi (relevan, jelas, mampu
mengekspresikan, mampu mengerti orang lain) :
Klien mampu berkomunnikasi secara relevan, jelas, dapat mengekspresikan, dan
mampu mengerti orang lain
b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada pasien :
Klie mengatakan orang terdekat dan berpengaruh adalah kedua orangtuanya dan
adik-adiknya
c. Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah.:
Klien mengatakan jika ada masalah selalu meminta bantuan kepada orangtuanya
d. Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua, hubungan
dengan saudara, hubungan perkawinan) :
Klien mengatakan tidak ada gangguan atau kesulitan dalam berhubungan dengan
keluarga

11. Pola Nilai dan Kepercayaan


a. Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan. :
Klien mengatakan selalu sholat 5 waktu, dan mengaji setiap saat
b. Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat. :
Klien mengatakan tidak ada masalah berkaitan dengan ibadahnya
c. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan
dengan kesehatan. :
Klien mengatakan tiak ada keyakinana atau kebudayaan yang bertentangan
dengan kesehatan
d. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang
dijalani. :
Klien mengatakan tidak ada pertentangan terhadap pengobaan yang
dijalaninya

Pengkajian head to toe

1. Kesadaran :
Composmentis
2. Penampilan :
Lemah, pucat
3. Vital sign
a. Suhu Tubuh : 36,7 derajat cellcius
b. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
c. Respirasi (jumlah, irama, kekuatan) : 24x/mnt
d. Nadi (jumlah, irama, kekuatan) : 45x/mnt
4. Kepala
Bentuk Kepala Simetris dan tidak ada luka, rambut lurus, warna hitam, bersih,
tidak rontok dan tidak berketombe
5. Mata
Kemampuan penglihatan normal, ukuran pupil kanan dan kiri sama besarnya,
pupil mengecil jika terkenacahaya dan melebar jika tidak dijauhkan dari
cahaya, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret, tidak
menggunakan alat bantu penglihatan
6. Hidung
Bersih, tidak ada secret, tidak ada epistaksis, tidak ada polip, tidak ada nafas
cuping hidung, tidak melakukan pemakaian oksigen.
7. Telinga
Bentuk simetris, pendengaran normal, tidak menggunakan alat bantu dengar,
tidak ada serumen, tidak ada infeksi, tidak tinnitus.
8. Mulut dan Tenggorokan
Tidak ada gangguan bicara, warna gigi normal, bau normal pada umumnya,
tidak ada nyeri, tidak ada gangguan kesulitan mengunyah/ menelan, tidak ada
benjolan di leher, tidak ada pembesaran tonsil
9. Dada
Jantung :
 Inspeksi : pulsasi terlihat, tidak ada lesi
 Palpasi : pulsasi teraba
 Perkusi : bunyi pekak
 Auskultasi : suara lup dup
Paru- paru :
 Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri
seimbang, tidak ada penggunaan otot bantu napas
 Palpasi : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
krepitasi
 Perkusi : Terdengar bunyi sonor
 Auskultasi : Vesikuler tidak ada suara tambahan
10. Abdomen  :
 Inspeksi : tidak ada lesi, tidak terdapat stretch
mark, bentuk simetris
 Auskultasi : Terdengar suara timpani
 Perkusi : bising usus 10x/menit
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan , tidak ada lesi
11. Genetalia :
Daerah genital bersih , tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, klien tidak
terpasang kateter
12. Ekstremitas atas dan bawah
a. Inspeksi kuku, kulit (warna, kebersihan, turgor, adanya edema, keutuhan
dll) :
Warna kulit sawo matang, kulit normal , turgor kulit normal, tidak edema.
Keadaan kuku bersih pendek warna normal.
b. Capilarry refill : kurang dari 2 detik
c. Kemampuan berfungsi (mobilitas dan keamanan)
Koordinasi gerak dan keseimbangan sinkron, klien tidak menggunakan
alat bantu.
d. Bila terpasang infus :
Klien tidak terpasang infus
13. Kulit
a. Kulit pasien warna sawo matang, kering, tidak ada edema, tidak
terdapat luka
14. Data Penunjang
a. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tuliskan data fokus terkait penyakit pada :
1) Pemeriksaan laborat : Tidak terkaji
2) Pemeriksaan Radiologi : Tidak tekaji
b. Diit yang diperoleh : Tidak terkaji
c. Therapy : Tidak terkaji

4.2 Analisa Data

Tgl/jam Data fokus Problem Etiologi


14 DS: Nyeri akut Agen pencedera fisiologi
Desember
-klien mengatakan
2020 jam
nyeri pada perut
08.00
bagian bawah

DO:

- P=nyeri
pada saat
datang
bulan
- Q: nyeri
seperti
ditusuk-
tusuk
- R:perut
bagian
bawah
- S:4
- T:hilang
timbul
- Tampak
meringis
- Sulit tidur
- Klien
tampak
gelisah
menahan
nyeri
14 DS: Intoleransi aktivitas Kelemahan
Desember
-klien mengatakan
2020 jam
tidak mampu
08.30
melakukan aktifitas

DO:

- Klien
tampak
lemas
- Klien
tampak
mengeluh
lelah
- Klien
merasa
lemah
setelah
beraktivitas

14 DS : - Ansietas - Kurang terpapar


Desember informasi
- Klien
2020 jam
mengatakan
09.00
khawatir
dengan
keadaan
yang
dialami

DO:

- klien
tampak
gelisah
- muka klien
pucat
- ekspresi
klien
tegang
- Sulit
berkonsentr
asi

4.3 Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologi d.d nyeri pada perut bagian bawah dengan
skala 4
2. Intoleransi aktivitas b.d Kelemahan d.d klien lemah dan tidak mampu melakukan
aktivitas
3. Ansietas b.d Kekhawatiran mengalami kegagalan d.d klien khawatir dengan
keadaan yang dialami.
Untuk prioritas diagnose yaitu nyeri akut

4.4 Rencana Keperawatan / Intervensi

Tgl / jam Dx Tujuan & Planning TTD

Kriteria Hasil
Senin, 06 Dx SLKI : Tingkat Nyeri SIKI : Manajemen Nyeri
Desember 1 (L.08066) (I.08238)
2020
Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi lokasi,
08.00 WIB keperawatan selama karakteristik,
3x24 jam diharapkan durasi,
tingkat nyeri klien frekuensi,kualitas,
menurun dengan kriteria itensitas nyeri
hasil: 2. Identifikasi respon
nyeri verbal non
 Keluhan nyeri
verbal
menurun
3. Identifikasi faktor
 Meringis
memperberat dan
menurun
memperingan nyeri
4. Berikan
tekniknonfarmakol
ogis untuk
mengurangi rasa
nyeri (mis.
Kompres
hangat/dingin,
terapi pijat, teknik
imajinasi
terbimbing)
5. Jelaskan penyebab ,
periode, dan
pemicu nyeri
6. Kalaborasi
pemberian
analgetik
( pemberian
kompres hangat )
Senin, 06 Dx SLKI : Toleransi SIKI : Manajemen Energi
Desember 2 Aktivitas (L.05047) (I.05178)
2020
Setelah dilakukan asuhan
08.30 WIB keperawatan selama
1.Identifikasi gangguan fungsi
3x24 jam diharapkan
tubuh yang mengakibatkan
toleransi aktivitas
kelelahan
meningkat dengan
kriteria hasil : 2.Monitor pola dan jam tidur

 Frekuensi nadi 3.Ajarkan strategi koping untuk


meningkat mengurangi kelelahan

 Kemudahan
dalam melakukan
aktivitas sehari
hari meningkat
 Keluhan lelah
menurun
Senin, 06 Dx SLKI : Tingkat SIKI : Reduksi Ansietas
Desember 3 Ansietas (L.09093) (I.09314)
2020
Setelah dilakukan asuhan 1.Identifikasi saat tingkat ansietas
09.00 WIB keperawatan selama berubah
3x24 jam diharapkan
2.Monitor tanda-tanda ansietas
tingkat ansietas menurun
denngan kriteria hasil : 3.Ciptakan suasana terapeutik
untuk menumbuhkan kepercayaan
 Verbalisasi
khawatir akibat 4.Pahami situasi yang membuat
kondisi yang ansietas
dihadapi 5.Anjurkan keluarga untuk tetap
menurun bersama pasien
 Perilaku gelisah
6.Anjurkan mengungkapkan
menurun
perasaan dan persepsi
 Pola tidur
membaik 7.Kolaborasi pemberian obat
ansietas

4.5 Implementasi Keperawatan

Tgl / jam D Implementasi Respon TTD


x
Senin, 06 D 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Sintiy
Desembe x karakteristik, durasi, a
- Klien mengatakan
r 2020 frekuensi,kualitas, itensitas
1 nyeri pada perut
nyeri
08.05 bagian bawah
WIB - Klien mengatakan
nyeri hilang timbul
- Klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk
tusuk

O:

- Klien tampak merasa


kesakitan
2.Mengdentifikasi skala nyeri

S : Klien mengatakan sakit


perut dan meringis menahan
sakit

O : Klien tampak lemah

- P : Nyeri pada saat


datang bulan
- Q : Nyeri seperti
ditusuk tusuk
3.Memberikan teknik
- R:4
nonfarmakologis untuk
- T : Nyeri hilang
mengurangi rasa nyeri (mis.
timbul
Kompres hangat/dingin, terapi
pijat, teknik imajinasi
terbimbing) S : Klien mengatakan sakit
perut dan memegangi
perutnya

O : setelah di beri kompres


4.Menjelaskan penyebab ,
hangat klien terlihat lebih
periode, dan pemicu nyeri
nyaman
S : Klien mengatakan
bersedia melakukan teknik
yang diprogramkan

O : Klien tampak lebih


nyaman setelah dilakuan

5.Mengkolaborasi pemberian teknik nafas dalam untuk


analgetik mengurangi rasa nyeri

S:-

O:-
Senin, 06 D 1.Mengidentifikasi gangguan S : Klien mengatakan saat Sintiy
Desembe x fungsi tubuh yang melakukan aktifitas tubuh a
r 2020 mengakibatkan kelelahan terasa lemah
2
08.10 O : Klien tampak lemah
WIB
- S :36,7 derajat cellcius
- TD : 120/80 mmHg
- RR :24x/mnt
- N : 45x/mnt

2.Memonitor pola dan jam S : Klien mengatakan tidur


tidur normal mulai pukul 21.00-
04.30

O : Klien tampak tidak terjaga

3.Mengajarkan strategi koping S : Klien mengatakan


untuk mengurangi kelelahan bersedia menerima edukasi
yang diberikan
O : Klien tampak
mendengarkan penjelasan dari
perawat

D 1.Mengidentifikasi saat tingkat S : Klien mengatakan cemas Sintiy


x ansietas berubah dan khawatir a
Senin, 06
Desembe 3 O : Klien tampak cemas
r 2020 apabila keadaannya tidak bisa
kembali
08.20
WIB

S : Klien mengatakan gelisah


2.Memonitor tanda-tanda dan tidak nyaman dengan
ansietas kondisinya

O : Klien kurang memahami


tentang penyakitnya

S : Klien mengatakan cemas


dan sulit tidur
3.Menciptakan suasana
terapeutik untuk O : Klien tampak lebih tenang
menumbuhkan kepercayaan setelah mendengarkan
lantunan ayat suci alqur’an

S : Klien mengatakan ingin


4.Memahami situasi yang
membuat ansietas diperhatikan

O : Klien tampak lebih lebih


tenang saat perawat dating

S : Klien mengatakan sedih


5.Menganjurkan keluarga
karena dirumah sepi
untuk tetap bersama pasien
O : Klien tampak lebih tenang
saat ditemani oleh keluarga

S : Klien mengatakan
6.Menganjurkan bersedia melakukan anjuran
mengungkapkan perasaan dan yang diprogramkan
persepsi
O : Klien tampak lebih tenang
setelah bercerita dengan
perawat

7.Berkolaborasi pemberian
obat ansietas S :-

O :-
Selasa, D
07 x
3. Mengdentifikasi faktor S : Klien mengatakan jika
Desembe
1 memperberat dan beraktivitas terlalu berat nyeri
r 2020
memperingan nyeri meningkat
12.00
O : Klien tampak mengurangi
WIB
aktivitas yang berat
4. Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
S : Klien mengatakan hanya
mengurangi rasa nyeri (mis.
tidur untuk mengurangi nyeri
Kompres hangat/dingin,
terapi pijat, teknik imajinasi O : klien tampak melakukan
terbimbing) kompresair hangat

Selasa, D 1.Mengidentifikasi gangguan S : Klien mengatakan sudah


07 x fungsi tubuh yang bisa melakukan aktivitas
Desembe mengakibatkan kelelahan
2 O : Klien tampak bugar, dan
r 2020
dapat melakukan aktivitas
12.15
- S :36,7 derajat cellcius
WIB
- TD : 120/80 mmHg
- RR :24x/mnt
- N : 60x/mnt

2.Memonitor pola dan jam S : Klien mengatakan tidur


tidur normal mulai pukul 21.00-
04.30

O : Klien tampak tidak terjaga


Selasa, D 1..Menciptakan suasana S : Klien mengatakan sudah
07 x terapeutik untuk tidak cemas dan tidak sulit
Desembe menumbuhkan tidur
3
r 2020 kepercayaan
O : Klien tampak tidak cemas
12.35 dan selalu mendengarkan ayat
WIB suci Al-qur’an
2.Menganjurkan keluarga
S : Klien mengatakan lebih
untuk tetap bersama pasien
bahagia dan tidak merasa
kesepian

O : Klien tampak lebih tenang


saat ditemani oleh keluarga

S : Klien mengatakan
bersedia melakukan anjuran

3.Menganjurkan yang diprogramkan

mengungkapkan perasaan dan O : Klien Kooperatif


persepsi

Rabu , 08 D 4. Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan nyeri


Desembe x karakteristik, durasi, berangsur berkurang
r 2020 frekuensi,kualitas, itensitas
1 O : klien tampak lebih bugar
nyeri
12.00 dan tidak menahan nyeri
WIB

S : klien mengatakan nyeri


5. Mengidentifikasi skala
berkurang
nyeri
O:

- skala nyeri : 2
- klen tampak dapat
melakukan aktivitas
S : Klien mengatakan
melakukan secara mandiri
6. Memberikan teknik
tekniknik farmakologis untuk
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
mengurangi rasa nyeri (mis.
Kompres hangat/dingin, O : klien kooperatif
terapi pijat, teknik imajinasi
terbimbing)
rabu, 08 D 1. Mengidentifikasi S : Klien mengatakan bisa
Desembe x gangguan fungsi tubuh beraktivitas seperti semula
r 2020 yang mengakibatkan
2 O : Klien tampak sehat
kelelahan
12.20
- S :36,7 derajat cellcius
WIB
- TD : 120/80 mmHg
- RR :24x/mnt
- N : 60x/mnt

2. Memonitor pola dan S : Klien mengatakan dapat


jam tidur tidur dengan nyenyak dan
normal

O : Klien tampak terlelap


ketika tidur
Rabu 08 D 1. Menciptakan S : Klien mengatakan mulai
Desembe x suasana terapeutik percaya kepada perawat
r 2020 untuk
3 O : Klien tampak percaya
menumbuhkan
12.40
kepercayaan
WIB

S : Klien mengatakan merasa


lebih dekat dengan keluarga

2. Menganjurkan O : Klien tampak senang dan


keluarga untuk tetap tenang bersama keluarga
bersama pasien

S : Klien mengatakan akan


mulai terbuka
3. Menganjurkan
mengungkapkan O : Klien tampak terbuka

perasaan dan dengan keluarga dan perawat


persepsi

4.6 Evaluasi

4.7 Tgl / Diagnosa Kep Catatan Perkembangan TTD


jam
Senin, 06 Nyeri akut b.d agen S: Klien mengatakan masih nyeri
Desember pencedera dibagian perut
2020 fisiologis
O: Klien tampak kesulitan tidur
08.30 WIB

- P : Nyeri pada saat datang bulan


- Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk
- R:4
- T : Nyeri hilang timbul

A: tujuan belum tercapai sebagian


masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi 4,5


Senin, 06 Intoleransi S: klien mengatakan masih lemah saat
Desember aktivitas b.d melakukan aktifitas
2020 Kelemahan
O: klien tampak lemas
08.45 WIB
A: tujuan belum tercapai dan masalah
belum teratasi

P: lanjutkan intervensi 1,2


Senin, 06 Ansietas b.d S : Klien mengatakan belum bisa
Desember Kurang terpapar mengatasi masalah sendiri
2020 informasi
O : Klien tampak kurang percaya diri
09.00 WIB dalam mengambil keputusan

A : tujuan tercapai sebagian masalah


belum teratasi

P :Lanjutkan intervensi 3,5,6


Selasa, 07 Nyeri akut b.d agen S : Klien mengatakan nyeri berkurang
Desember pencedera
O : Klien tampak kurang percaya diri
2020 fisiologis
dalam mengambil keputusan
12.50 WIB
A : tujuan tercapai sebagian masalah
belum teratasi

P : lanjutkan intervensi 1,2,3


Selasa, 07 Intoleransi S: klien mengatakan sudah tidak lemah
Desember aktivitas b.d saat melakukan aktifitas
2020 Kelemahan
O: klien tampak lebih segar
13.00 WIB
A: tujuan tercapai masalah teratasi

P: intervensi dihentikan
Selasa, 07 Ansietas b.d S : Klien mengatakan sudah tidak cemas
Desember Kurang terpapar
O : Klien tampak lebih memahami
2020 informasi
tentang penyakitnya
13.10 WIB
A : tujuan tercapai masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
rabu, 08 Nyeri akut b.d agen S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri
Desember pencedera
O : klien tampak bisa tidur nyenyak
2020 fisiologis
A : tujuan tercapai msalah teratasi
12.10 WIB
P : Intervensi dihentikan
Rabu, 08 Intoleransi S : klien mengatakan sudah tidak lemas
desember aktivitas b.d
O : klien Nampak sudah bisa berakifitas
2020 Kelemahan
A : tujuan tercapai masalah teratasi
13.30 WIB
P : intervensi dihentikan
Rabu 08 Ansietas b.d S : klien mengatakan sudah tidak cemas,
desember Kurang terpapar sudah bisa tidur nyenyak
2020 informasi
O :perilaku gelisan klien menurun,
14.45 WIB
A : tujuan tercapai masalah teratasi

P : interensi di hentikan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengumpulan data dapat dibuat kesimpulan secara
umum sebagai berikut:
1. Pengkajian
Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh klien mengalami
nyeri akut dengan masalah keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan
rasa nyaman nyeri yang sesuai dengan teori. Didapatkan penurunan skala
nyeri setelah dilakukan tindakan keperawatan.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa utama yang ditemukan pada Ny.S yaitu Nyeri akut
berhubungan dengan agen pencedera fisiologi dan ditandai dengan nyeri
pada perut bagian bawah dengan skala 4. dan diagnosa selanjutnya yaitu
Intoleransi aktivitas dan ansietas
3. Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan telah dilakukan pada Ny.S secara
komprehensif dengan memfokuskan pada satu masalah keperawatan yaitu
“Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman
pada klien Nyeri Haid. Adapun intervensi yang telah dilakukan pada
diagnosa prioritas yaitu mengidentifikasi loskasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, mengidentifikasi respon,
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, memberikan teknik
nonfarmakologis dan memberikan penjelasan terkait penyebab, periode
maupun pemicu rasa nyerinya. adapun diagnosa selanjutnya yaitu
Intoleransi aktivitas dan intervensi yang dilakukan meliputi ukur tekanan
darah, nadi, suhu dan pernafasan serta selanjutnya memberikan informasi
mengenai masalah yang dialami untuk mengurangi tingkat kecemasannya.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi dari rencana tindakan nyeri akut pada Ny.S
dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 06 Desember – 08 Desember
2020 mengidentifikasi nyeri, skala nyeri, mengukur tekanan darah, nadi,
suhu dan pernafasan, pantau nyeri yang dialami, pantau faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri, pantau respon nyeri non verbal,
pantau faktor yang menyebabkan nyeri, memberikan penjelasan tentang
teknik non farmakologi (relaksasi tarik nafas dalam, kompres air hangat).

5. Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari yaitu pada
Ny.S pada tanggal 06 Desember - 08 Desember 2020 dan didapatkan hasil
penurunan skala nyeri sampai sudah merasa tidak nyeri lagi serta klien
juga melaporkan sudah tidak lemah saat melakukan aktifitas dan sudah
tidak merasa cemas lagi.

5.2 Saran :
1. Bagi DIII Keperawatan UNISSULA
Hasil pengumpulan data Analisa ini diharapkan dapat menjadi referensi
bagi penulis selanjunya tentang masalah kebutuhan dasar aman dan
nyaman nyeri pada pasien yang mengalami nyeri haid dan dapat
menambahkan imlpementasi berupa terapi nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien.
2. Bagi Keluarga
Keluarga adalah orang terdekat pasien, diharapkan keluarga dapat
mendukug pasien dan membantu pasien untuk mengurangi rasa nyeri yang
dialami oleh pasien
3. Bagi Penulis
Penulis perlu menambah dan meingkatkan kemampuan dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan rasa aman
nyaman nyeri serta perlu memperbaiki agar analisa yang ditulis menjadi
lebih sempurna
4. Bagi Penulis Selanjutnya
Hasil analisa data ini diharapkan menjadi referensi bagi penulis
selanjutnya tetang asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa aman
nyaman nyeri pada pasien yang mengalami nyeri saat haid dengan
diagnose nyeri akut, intoleransi aktifitas dan ansietas.
DAFTAR PUSTAKA

Kasiati., & Rosmalawati, N, W, D. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta:


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Miftahurohman, N. (2016). Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman Pada Ny. K Diruang Barokah Rs
Pku Muhammadiyah Gombong (Doctoral Dissertation, Stikes
Muhammadiyah Gombong).

Nenometa, P. J. (2019). Asuhan Keperawatan Tn. MF dengan Gangguan


kebutuhan dasar aman dan nyaman di Ruang Komodo RSUD Prof. Dr.
WZ Johannes Kupang (Doctoral dissertation, Poltekes Kemenkes
Kupang).

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Indonesia: Definisi


dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Indonesia: Definisi dan


Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Y Gistawati. (2019). Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan


Rasa Nyaman Nyeri Pada Klien Hipertensi Di UPTD PSLU Tresna
Werdha Natar Lampung Selatan Provinsi Lampung Tahun 2019.
(Deposited Unspecified). Doi:Http://Repository.Poltekkes-
Tjk.Ac.Id/Id/Eprint/272

Anda mungkin juga menyukai