Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA KESEIMBANGAN SUHU TUBUH

Disusun Oleh :

NAMA : Wiwit Prihatini


NIM : 40901900063
PEMBIMBING : Ns. Retno Issroviatiningrum, M.Kep

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM


SULTAN AGUNG SEMARANG
2020
PENGERTIAN FAKTOR-
FISIOLOGI
Suhu tubuh adalah perbedaan FAKTOR
1. Laju metabolism basal
antara jumlah panas yang (Basal Metabolisme Rate, 1. -Usia
diproduksi oleh proses tubuh BMR) 2. -Olahraga
2. Laju cadangan metabolism 3. Kadar hormon
dan jumlah panas yang hilang
yang disebabkan aktifitas 4. Irama sirkadian
ke lingkungan luar. Suhu otot. Termasuk kontraksi 5. Stres
tubuh mencerminkan otot akibat menggigil. 6. Lingkungan
kesimbangan antara produksi 3. Peningkatan produksi
tiroksin
dan pengeluaran panas dari
4. Termogenesis kimia
tubuh, yang diukur dalam unit 5. Demam
panas yang disebut derajat.

JENIS GANGGUAN

IDENTITAS 1. Demam
2. Kelelahan akibat
1. -identitas
Riwayat panas
2. kesehatan
Riwayat 3. Hipotermia
kesehatanfisik
- Pemeriksaan 4. Heatstroke
3. Pemeriksaan KEBUTUHAN 5. Hipotermia
- Pemeriksaan
fisik
fungsi kesehatan
4. Pemeriksaan DASAR
5. fungsi kesehatan
KESEIMBANGAN
SUHU TUBUH

DIAGNOSA

1. Hipotermia b.d Aktifitas berlebihan


2. Intoleransi aktifitas b.d Kelemahan
3. Gangguan integritas kulit/ jaringan b.d perubahan
sirkulasi
INTERVENSI
Diagnosa Tujuan &
Planning
keperawatan Kriteria Hasil
Hipotermia Luaran utama : Termogulasi Intervensi utama :
Setelah dilakukan intervensi Manajemen hipotermia
keperawatan selama 1 jam. Maka Tindakan
Termogulasi membaik,dengan  Observasi :
kriteria hasil :  Monitor suhu tubuh
 Menggigi menurun  Identifikasi penyebab hipotermia ( mis.
 Pucat menurun Terpapar suhu lingkungan rendah pakaian
 Suhu tubuh membaik tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan
 Tekanan darah membaik laju metabolism, kekurangan lemak
subkutan. )
 Monitor tanda dan gejala akibat
hipotermia (Hipotermia ringan: takipnea,
apatis, koagulopati, refleks menurun ;
hipotermia berat: mefleks menghilang,
edema paru, asam-basa abnormal)
 Terapeutik
 Sediakan lingkungan yang hangat( Miss.
Atur suhu ruangan, inkubator )
 Ganti pakaian dan / atau linen yang basah
 Lakukan penghangatan pasif ( mis.
Selimut, menutup kepala, pakaian tebal )
 Lakukan penghangatan aktif eksternal (
mis. kompres hangat, botol hangat,
selimut hangat, perawatan metode
Kangguru)
 Edukasi
 Anjurkan makan/minum hangat
Intoleransi Luaran utama : Toleransi aktifitas Intervensi utama :
aktifitas Setelah dilakukan intervensi Manajemen energy
keperawatan selama 1 jam. Maka Tindakan
Toleransi aktifitas meningkat,  Obsevasi
dengan kriteria hasil :  Monitor kelelahan fisik dan
 Frekuensi nadi maningkat emosional
 Aktifitas sehari hari  Monitor pola dan jam tidur
meningkat  Terapeutik :
 Keluhan lelah menurun  Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan .

 Edukasi :
 Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap.

Gangguan Luaran utama : integritas kulit dan Intervensi utama :


integritas kulit/ jaringan Perawatan integritas kulit
jaringan Setelah dilakukan intervensi Tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam.  Observasi
Maka ntegritas kulit dan jaringan  identifikasi kemampuan mengambil
Meningkat dengan kriteria hasil : Identifikasi penyebab gangguan penyebab
 Elastisitas tingkat integritas kulit ( mis. Perubahan sirkulasi,
 Suhu suhu kulit membaik perubahan status nutrisi, penurunan
 Tekstur kulit membaik kelembaban, suhu lingkungan ekstrem
,penurunan mobilitas ).
 Terapeutik
 Gunakan produk berbahan petrolium atau
minyak pada kulit.
 Edukasi
 Anjurkan menggunakan pelembab ( mis.
Lottion, serum )
 Anjurkan minum air yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Saputri,D.(2018). LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN
KESEIMBANGAN SUHU TUBUH.
( https://id.scribd.com/document/369253314/keseimbangan-suhu-tubuh )

Anda mungkin juga menyukai