Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


AKTIVITAS : INTOLERANSI AKTIVITAS

A. Pengertian

Menurut Mulyono (200 1:26), aktivitas artinya “kegiatan atau keaktivan”. Jadi
segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun
non-fisik, merupakan akitivitas.

Menurut Sriyano aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara
jasmani atau rohani.

Aktivitas merupakan suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia


memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup (Torwoto, 2009).

Intoleransi aktivitas merupakan ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas


sehari-hari. (sdki: edisi 1)

B. Penyebab

1. Anemia
2. Gagal jantung kongestif
3. Penyakit jantung koroner
4. Penyakit katup jantung
5. Aritmia
6. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
7. Gangguan metabolik
8. Gangguan muskoloskeletal

C. Pohon Masalah

Gangguan Muskuloskeletal

Imobilisasi
Intoleransi Aktivitas

Mengeluh lemah Tekanan darah berubah


>20% dari kondisi istirahat
D. Tanda dan Gejala

 Gejala dan Tanda Mayor

a. Data Subjektif :
- Mengeluh lelah
b. Data Objektif
- Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat

 Gejala dan Tanda Minor

a. Data Subjektif :
- Dispnea saat/setelah aktivitas
- Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
- Merasa lemah
b. Data Objektif
- Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat
- Gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah aktivitas saat/setelah
aktivitas
- Gambaran EKG menunjukkan iskemia
- Sianosis

E. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data-data. Yang terdiri dari :

1. Identitas pasien mencakup, (Nama, No. RM, Umur, Jenis Kelamin, Pekerjaan,
Agama, Status, Tanggal MRS, Tanggal Pengkajian).
2. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan oleh klien pada saat perawat
mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya
mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala dan Time).
3. Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Fisiologis

Intoleransi Aktivitas
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengeluh lelah Dispnea saat/setelah aktivitas
Frekuensi jantung meningkat > 20% Merasa tidak nyaman setelah
dari kondisi istirahat beraktivitas
Merasa lemah
Tekanan darah berubah >20%
dari kondisi istirahat
Gambaran EKG menunjukkan
aritmia saat/setelah aktivitas
Gambaran EKG menunjukkan
iskemia
Sianosis

F. Daftar Masalah Keperawatan


a. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, tirah baring, kelemahan, imobilitas, gaya hidup menonton yang
dibuktikan dengan mengeluh nyeri, dispnea saat/setelah aktivitas, merasa tidak
nyaman setelah beraktivitas, merasa lelah, frekuensi jantung meningkat >20% dari
kondisi istirahat, tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat, gambaran EKG
menujukkan aritmia saat/setelah beraktivitas, gambaran EKG menunjukkan iskemia,
sianosis.

G. Intervensi

Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria


No Intervensi Rasionalisasi
yang mungkin muncul Hasil
Intoleransi aktivitas Setelah diberikan 1. Identifikasi 1. Dengan
berhubungan dengan ...... asuhan keperawatan gangguan mengetahui
dibuktikan dengan ......... ....x.... jam fungsi tubuh fungsi tubuh
diharapkan klien yang yang memicu
dapat menoleransi mengakibatkan terjadinya
aktivitas yang biasa kelelahan. kelelahan maka
dilakukan dengan 2. Monitor lokasi risiko kelelahan
kriteria hasil : dan dapat
a. Kemudahan ketidaknyaman diminimalisir.
dalam an selama
melakukan melakukan 2. Untuk
aktivitas aktivitas. mengetahui
sehari-hari 3. Sediakan lokasi yang
meningkat lingkungan tidak nyaman
b. Keluhan lelah nyaman dan selama
menurun rendah beraktivitas.
c. Dispnea stimulus (mis.
saat/setelah Cahaya, suara, 3. Membantu
aktivitas kunjungan). adaptasi proses
menurun 4. Fasilitasi penyembuhan
d. EKG Iskemia duduk disisi pasien dan untuk
menurun tempat tidur, mengurangi
jika tidak dapat stres pasien.
berpindah atau
berjalan. 4.
5. Ajurkan tirah Meminimalkan
baring. terjadinya resiko
6. Anjurkan cedera tambahan
menghubungi
perawat jika 5. Mengurangi
tanda dan aktivitas fisik,
gejala memberi
kelelahan tidak kesempatan
berkurang. pada klien untuk
7. Kolaborasi beristirahat
dengan ahli tanpa gangguan.
gizi tentang
cara 6. Memudahkan
meningkatkan dalam intervensi
asupan selanjutnya jika
makanan. memang
masalah/kelelah
an belum
teratasi

7.Makanan yang
kaya sumber
energi terutama
karbohidrat,
sehingga asupan
nutrisi dapat
terpenuhi dan
mempermudah
klien untuk
kembali
beraktivitas
H. Referensi
Tarwoto & Wartonah, 2003. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

Tim Pokja PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PNI
Tim Pokja PPNI. 2017. Standar Diagnosa Intervensi Keperawatan
Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai