Anda di halaman 1dari 34

OM SWASTIASTU

NAMA KELOMPOK:
NI KADEK SUMALINI
(P07120018 175)
NI NYOMAN TRI ARIWANGI
(P07120018 177)
NI KOMANG ARI WIJAYANTI
(P07120018 179)
DEWA AYU MIRA PURNAMA DEWI
(P07120018 181)
ciri-ciri dan prinsip- Pengertian
prinsip tumbuh pertumbuhan
kembang anak dan perkembangan

KONSEP PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN DAN PEMANTAUAN
ANAK DENGAN KMS DAN KPSP

faktor-faktor yang pemantauan tumbuh


pola perkembangan dan
mempengaruhi tumbuh kembang anak dengan
pertumbuhan
kembang anak KMS dan KPSP
PENGERTIAN PERTUMBUHAN

Bertambahnya ukuran dan jumlah sel, serta jaringan interseluler. Dengan


ungkapan lain, pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur
sebagian atau keseluruhan tubuh, sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat.
Menurut Whalley dan Wong (2000), pertumbuhan ialah bertambahnya
jumlah dan besarya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat
diukur. Sedangkan, menurut Sutjiningsih (1998), pertumbuhan adalah adanya
perubahan dalam jumlah akibat pertambahan sel dan pembentukan protein
baru, sehingga meningkatkan jumlah dan ukuran sel di seluruh bagian tubuh.
PENGERTIAN PERKEMBANGAN

Whallley dan Wong dalam Hidayat (2005) menjelaskan bahwa Perkembangan ialah
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tingkat
kematangan dan belajar.
Menurut Soetjiningsih (1995), perkembangan adalah bertambahnya kemampuan
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dengan pola teratur dan
dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan.
Adapun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan definisi bahwa
perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, serta bersifat kualitatif yang pengukurannya lebih sulit daripada
pertumbuhan. Sedangkan, Depkes (2005) menjelaskan perkembangan sebagai
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.
CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK

 Perkembangan anak menyebabkan terjadinya perubahan, yaitu


perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan.
 Pertumbuhan dan perkembangan pada tahapan awal menentukan
perkembangan selanjutnya.
 Biasanya, proses pértumbuhan dan perkembangan anak memiliki kecepatan
yang berbeda.
 Perkembangan selalu berkorelasi dengan pertumbuhan.
 Perkembangan mempunyai pola yang tétap.
 Dalam prosesnya, perkembangan melalui tahapan berurutan. Tahapan ini
tidak bisa terbalik.
PRINSIP-PRINSIP DALAM TUMBUH
KEMBANG ANAK
 Perkembangan anak merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Sedangkan,
kematangan adalah proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya sesuai potensi
yang ada pada anak. Sementata itu, belajar ialah perkembangan yang berasal dari
latihan dan usaha.
 Menurut Depkes dan IDAI, pola perkembangan dapat diramalkan, yaitu adanya
persamaan pola perkembangan bagi semua anak, sehingga perkembangan bisa
diramalkan. Perkembangan ini berlangsung dari tahapan umum ke spesifik dengan
berkesinambungan.
POLA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pola pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan petistiwa yang terjadi


selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Ada beberapa pola yang
terjadi. Di antaranya ialah sebagai berikut:
 Pola Perkembangan Fisik yang Terarah
 Pola Perkembangan dari Umum ke Khusus
 Pola Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan Perkembangan
 Pola Perkembangan Dipengaruhi oleh Kematangan dan Latihan atau Belajar
1. Pola Perkembangan Fisik yang Terarah
Menurut Wong (1995), pola perkembangan fisik terarah tetditi atas dua
prinsip, yaitu cephalocaudal dan proximal distal. Cephalocaudal adalah
pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari kepala, yang
ditandai oleh perubahan ukuran kepala menjadi lebih besar.
2. Pola Perkembangan dari Umum ke Khusus
Dalam pola perkembangan ini, pola pertumbuhan dan perkembangan
dimulai dengan menggerakkan daerah yang lebih umum (sederhana),
lalu berkembang ke daerah yang lebih kompleks.
3. Pola Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan Perkembangan
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi
dini perkembangan selanjutnya. Pada masa ini, ada beberapa tahapan yang dilalui, sebagaimana berikut:
 Masa Pranatal
Masa pranatal terdiri atas masa embrio dan fetus.
 Masa Neonatus (0-28 Hari)
Masa neonatus merupakan awal pertumbuhan dan perkembangan setelah bayi dilahirkan. Masa ini sebagai masa
terjadinya kehidupan yang baru dalam ekstra uteri, dengan terjadinya proses adaptasi semua sistem organ tubuh.
 Masa Bayi (28 Hari sampai 1 Tahun)
Pada masa ini, terjadi perkembangan bayi sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya.
 Masa Anak (1-3 Tahun)
Pada masa ini, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat, dan cara penyesuaian dengan
lingkungan. Setelah itu, diikuti dengan masa prasekolah (3-5 tahun), lalu masa sekolah (5-12 tahun).
 Masa Remaja (12-18 atau 20 Tahun)
 Pada masa ini, terjadi perubahan ke arah dewasa, sehingga mengarah ke kematangan tanda-tanda pubertas.
4. Pola Perkembangan Dipengaruhi oleh Kematangan dan Latihan atau Belajar
Ada suatu masa saat anak siap menerima sesuatu dari luar (lingkungan) guna
mencapai proses kematangan, dan kematangan yang dicapainya dapat
disempurnakan melalui rangsangan yang tepat. Masa ini merupakan masa kritis yang
harus dirangsang agar mencapai perkembangan selanjutnya melalui proses belajar
(Gunarsa dalam Hidayat, 2005).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Faktor Dalam
Marlow (1988) dan Supartini (2004) menjelaskan bahwa faktor dalam merupakan faktor
pertumbuhan yang dapat diturunkan, yaitu suku, ras, dan jenis kelamin. Misalnya, anak laki-laki
setelah lahir cenderung lebih besar dan tinggi dibandingkan anak perempuan. Hal ini mulai
terlihat ketika anak sudah mengalami masa prapubertas. Berikut uraian selengkapnya:
 Ras, Etnis, atau Bangsa
 Keluarga
 Umur 
 Jenis Kelamin
 Genetik
 Kelainan Kromosom
2. Faktor Luar (Lingkungan)
a. Faktor Pranatal
Faktor pranatal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak yang baru lahir terdiri atas
beberapa hal berikut:
1) Gizi
2) Mekanis
3) Toksi atau Zat Kimia
4) Radiasi
5) Infeksi
6) Kelainan Imunologi
7) Kondisi Psikologis Ibu
a. B. Faktor Postnatal
Adapun faktor postnatal yang bisa mempengatuhi pertumbuhan dan perkembangan setelah bayi lahir adalah sebagai
berikut:
1. Nutrisi 8. Faktor persalinan
2. Budaya Keluarga atau Masyarakat 9. Faktor pascapersalinan
3. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga 10. Psikologis
4. Iklim atau Cuaca 11. Lingkungan pengasuhan
5. Olahraga atau Latihan Fisik. 12. Stimulasi
6. Posisi Anak dalam Keluarga 13. Obat-obatan
7. Status Kesehatan 14. Faktor hormoral
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG
ANAK DENGAN KMS DAN KPSP
1. Kartu Menuju Sehat (KMS)
 Pengertian Kartu Menuju Sehat
Kartu menuju sehat (KMS) adalah kartu yang memuat informasi tentang
kurva pertumbuhan anak berdasarkan berat badan menurut usianya dan
dibedakan berdasarkan jenis kelaminnya.
 Fungsi Kartu Menuju Sehat(KMS)
Kartu menuju sehat telah digunakan untuk memantau tumbuh kembang anak-
anak di Indonesia sejak 1970-an.
KEGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT

 Bagi orang tua balita


Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya.
 Bagi kader
KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul
vitamin A serta menilai hasil penimbangan
 Bagi petugas kesehatan
Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis pelayanan
kesehatan yang telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A.
PENJELASAN UMUM KARTU SEHAT
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN
KMS
1. Memilih
KMS sesuai
jenis kelamin
2. Mengisi
indentifikasi
anak dan orang
tua pada
halaman muka
KMS
3. Mengisi bulan lahir dam bulan
penimbanan anak
 Tulis bulan lahir anak pada kolom
umur 0 bulan
 Tulis semua kolom bulan
pertimbangan berikutnya secara
berurutan
 Apabila anak tidak diketahui
tanggal kelahirannya, tanyakan
perkiraan umur anak tersebut
 Tulis bulan saat penimbangan
pada kolom sesuai umumnya.
 Tulis semua kolom bulan
penimbangan berikutnya secara
berurutan.
4. Meletakkan titik berat dan
membuat garis pertumbuhan
anak
 Letakkan (ploting) titik berat
badan hasil penimbangan
 Hubungkan (plot) titik berat
badan hasil penimbangan
Jika bulan seblumnya anak
ditimbang hubungkan titik
berat badan bulan lalu dengan
bulan ini dalam bentuk garis
lurus.
5. Mencatat setiap kejadian yang
dialami anak
 Catat setiap kejadian yang
dialami anak, conrohnya :
 Pada penimbangan di bulan
maret anak tidak mau makan
 Sulir ke Posyandu di bulan
Aguatus, anak sedang mengalami
diare
 Penimbangan selanjutnyadi bulan
September, anak sedang demam.
6. Menentukan status
pertumbuhan anak
 Status pertumbuhan anak
dapat diketahui dengan 2 cara
yaitu dengan menilai garis
pertumbuhannya, atau dengan
menghitung kenaikan berat
badan anak dibandingkan
dengan Kenaikan Berat Badan
Menimum (KBM)
7. Mengisi
catatan
pemberian
imunisasi bayi
 Tanggal
imunisasi
diisi oleh
petugas
kesehatan
setiap kali
setelah
imunisasi
diberikan.
8. Mengisi
catatan
pemberian
kapsul vitamin A
 Tanggail diisi
oleh kader
sesuai dengan
tanggal dan
bulan
pemberian
kapsul vitamin
A oleh kader.
9.  Isi kolom pemberian
ASI eksklusif
 Beri tanda () bila pada
bulan tersebut bayi
masih diberi ASI saja,
tanpa makanan dan
minuman lain. Bila
diberi makanan lain
selain ASI, bulan
tersebut dan bulan
berikutnya diisi dengan
tanda (-).
TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

 Berat badan naik (N)


 Berat badan tidak naik 1 kali (T1)
 Berat badan tidak naik 2 kali (T2) atau berada di
bawah garis merah (BGM)
KUESIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN (KPSP)

Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui


perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
 Cara menggunakan KPSP :
Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih
kecil dari usia anak.
Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6
bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah
KPSP 9 bulan.
 Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan.
Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3
bulan.
 Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
 KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :
1. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”
2. Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : “pada
posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
 Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar
mengerti sebelum melaksanakan.
 Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
 Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK.
 Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
Interpretasi Hasil KPSP

 Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)


 Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
 Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan
perkembangan (S)
 Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
 Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
 Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)

 Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.


 Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.
 Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi
sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.
 Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.

Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)

 Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering .
 Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak.
 Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang
menghambat perkembangannya.
 Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
 Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai
umur anak.
KUESIONER PRASKRINING

 Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan


 Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan
 Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan
 Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan
 Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan
 Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan
 Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan
• Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan
• Kuesioner Praskrining untuk Anak 30 bulan
• Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan
• Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan
• Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan
• Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan
• Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan
• Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan 
• Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan 
OM SHANTI, SHANTI, SHANTI
OM

Anda mungkin juga menyukai