Preklinik KMB
Oleh :
Yessica Carmelia
1811312023
Dosen Pengampu :
Esi Afriyanti, S.Kp.M.Kes
Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
A. Landasan Teoritis Penyakit Hipertensi
1. Defenisi
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatantekanan
darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatanangka morbiditas
maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik140 mmHg menunjukkan fase
darah yang sedang dipompa olehjantung dan fase diastolik 90 mmHg
menunjukkan fase darah yangkembali kejantung(Triyanto, 2014).
Hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yangsering
terjadi pada lansia, dengan kenaikan tekanan darah sistoliklebih dari 150
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90mmHg, tekanan sistolik 150-
155 mmHg dianggap masih normalpada lansia(Sudarta, 2013).
Hipertensi merupakan faktor resiko penyakit kardiovaskuleraterosklerosis,
gagal jantung, stroke dan gagal ginjal ditandaidengan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanandarah diastolik lebih dari 90 mmHg,
berdasarkan pada dua kalipengukuran ataulebih(Smeltzer, Bare, Hinkle, &
Cheever, 2012).
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah baik sitolik maupundiastolik
yang terbagi menjadi dua tipe yaitu hipertensi esensialyang paling sering
terjadi dan hipertensi sekunder yang disebabkanoleh penyakit renal atau
penyebab lain, sedangkan hipertensimalignan merupakan hipertensi yang berat,
fulminan dan seringdijumpai pada dua tipe hipertensitersebut(Kowalak, Weish,
&Mayer,2011).
Berdasarkan pengertian oleh beberapa sumber tersebut, maka dapatditarik
kesimpulan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan darahsistolik dan
diastolik, dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140mmHg dan diastolik
lebih dari 90 mmHg, hipertensi juga merupakanfaktor resiko utama bagi
penyakit gagal ginjal, gagal jantung danstroke.
KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK
2. Etiologi
1. Sakit kepala
2. Rasa berat ditengkuk
3. Sukar tidur
4. Sesak napas
5. Mata berkunang-kunang
6. Dada berdebar-debar
1. Non Farmakologis
Diet
a. Penurunan BB
Pada orang gemuk akan terjadi peningkatan tonus simpatis yang diduga
dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat
b. Mengurangi Asupan Garam
Diet Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Pembatasan
konsumsi garam mengakibatkan pengurangan natrium yang menyebabkan
peningkatan asupan kalium. Ini akan menurunkan natrium intrasel yang akan
mengurangi efek hipertensi.
c. Membatasi Konsumsi Lemak
Ini dilakukan agar kadar kolesterol darah tidak terlalu tinggi karena
kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan endapan kolesterol. Hal ini
akan menyumbat pembuluh darah dan mengganggu peredaran darah sehingga
memperberat kerja jantung dan memperparah hipertensi.
Aktivitas
Anjurkan pasien untuk beraktivitas dengan kegiatan dan disesuaikan
dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan
Tidak Merokok dan minum alcohol
Mengurangi stress
2. Farmakalogis
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
a. Mempunyai efektivitas yang tinggi
b. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
c. Memungkinkan penggunaan obat secara oral
d. Tidak menimbulakn intoleransi
e. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien
f. Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
6. Komplikasi
Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada
pasien hipertensi adalah:
1. Jantung
Hipertrofi ventrikel kiri
Angina atau infark miokardium
Gagal jantung
2. Otak
Stroke atau transient ischemic attack
Ensefalopati (kerusakan otak)
Kejang
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopat
7. WOC
1. Pengkajian
RKS, RKD, dll
Menurut (Wijaya&Puti, 2013) yang harus dikaji pada klien hipertensi , yaitu :
a. Data biografi
Nama, alamat , umur, pekerjaan, tanggal masuk RS, nama penanggung jawab dan
catatan kedatangan
b. Riwayat kesehatan :
Keluhana utama : Alasan utama klien datang kerumah sakit atau pelayanan
kesehatan. Biasanya pasien datang dengan keluhan sering pusing/ leher kaku
dan mata kabur.
Riwayat kesehatan sekarang : Keluhan klien yang dirasakan saat melakukan
pengkajian
Riwayat kesehatan dahulu : Riwayat kesehatan dahulu biasanya penyakit
hipertensi adalah penyakit yang sudah lama dialami oleh klien dan biasanya
dilakukan pengkajian tentang riwayat minum obat klien
Riwayat kesehatan keluargaMengkaji riwayat keluarga apakah ada yang
menderita penyakit yang sama atau tidak. Biasanya jika ada keluarga yang
memiliki hipertensi maka kemungkinan pasien untuk terkena hipertensi
semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
World Health Organization(WHO). 2013. Data Hipertensi Global. Asia Tenggara: WHO.
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta : DIVA Press
Kementerian Kesehatan RI. (2014). InfoDATIN: Pusat data dan informasi kementerian
kesehatan RI, Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.