KEPERAWATAN DASAR
Disusun :
NIM 20101440119103
SEMARANG
2021
A. ANATOMI FISIOLOGI
B. PENGERTIAN
Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal
yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri merupakan kondisi berupa
perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subyektif karena perasaan
nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan
hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa
nyeri yang dialaminya. Menurut beberapa ahli, nyeri diartikan sebagai
berikut.
1. Mc. Coffery (1979), mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang yang keberadaannya diketahui hanya jika
orang tersebut pernah mengalaminya.
2. Wofl Weitzel Fuerst (1974), mengatakan bahwa nyeri merupakan
suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang
bisa menimbulkan ketegangan.
3. Arthur C Curton (1983), mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu
mekanisme produksi tubuh, timbul ketika jaringan sedang di rusak dan
menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan nyeri.
4. Secara umum, mengartikan nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut
saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis dan
emosional
Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak memiliki penyebab lain
di baliknya, melainkan murni disebabkan oleh adanya masalah dengan
struktur di kepala yang terlalu sensitif terhadap rasa sakit. Kondisi tersebut
juga melibatkan pembuluh darah, otot, saraf kepala, serta leher. Beberapa
contoh sakit kepala primer yang umum terjadi, antara lain:
Sakit kepala sekunder ini biasanya disebabkan oleh aktifnya saraf rasa
sakit di bagian kepala akibat adanya suatu penyakit. Penyebab umum sakit
kepala sekunder, antara lain:
Flu.
Infeksi telinga.
Sinusitis.
Masalah gigi.
Konsumsi MSG yang berlebihan.
Konsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin secara tiba-tiba.
Perubahan hormon pada wanita setelah mengonsumsi pil KB.
Menggunakan penutup kepala yang terlalu ketat.
Gegar otak
Aneurisma otak.
Neuralgia trigeminal.
Keracunan karbon monoksida.
Serangan panik.
Meningitis.
Penyumbatan pembuluh darah di otak.
Radang pada otak.
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Wawancara atau anamnesis dalam pengkajian keperawatan pada
gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman merupakan hal utama
yang dilaksanakan perawat karena 80% diagnosis masalah pasien
diperoleh dari anamnesis.
a. Identitas pasien dan penanggung jaawab
b. Keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan
dahulu, riwayat kesehatan keluarga.
c. Pola Fungsi Kesehatan
1) Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
2) Pola Nutrisi dan Metabolisme
3) Pola Eliminasi
4) Pola Aktivitas dan Latihan
5) Pola Istirahat dan Tidur
6) Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
7) Pola Peran dan Hubungan
8) Pola seksual Reproduktif
9) Pola Persepsi dan Konsep Diri
10) Pola toleransi-koping Stres
11) Pola Nilai dan Keyakinan
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
2) Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
3) Pemeriksaan Wajah
4) Pemeriksaan kepala, dan leher
5) Pemeriksaan thoraks/dada
6) Pemeriksaan abdomen
7) Pemeriksaan genetalia dan rektal
8) Pemeriksaan punggung dan tulang belakang
9) Pemeriksaan ektremitas/musculoskeletal
10) Pemeriksaan fungsi pendengaran/penghidu/tengorokan
11) Pemeriksan fungsi penglihatan
12) Pemeriksan fungsi neurologis
13) Pemeriksan kulit/integument
14) Pemeriksaan penunjang/diagnostik medic
e. Tindakan dan terapi
1) Operasi
2) Rontgen/USG/BNO dll
3) Laboraturium
4) Obat – obatan
5) Diit dll
Pada kebutuhan keamanan, pengkajian menunjukkan pengelompokan
data yang mengidentifikasi klien mempunyai risiko keamanan yang
aktual atau potensial. Sedangkan pengkajian pada masalah nyeri
seperti lokasi nyeri, intensitas nyeri, kualitas dan waktu serangan.
Pengakajian dapat dilakukan dengan cara PQRST yaitu:
Pemacu, yaitu faktor yang mempengaruhi gawat/ringannya nyeri
Quality, dari nyeri, seperti rasa tajam, tumpul atau tersayat
Region, yaitu daerah perjalanan nyeri
Severity, adalah keparahan atau intensitas nyeri
Time, lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri.
2. Diagnosa Keperawatan
Berikut beberapa contoh diagnosa keperawatan SDKI untuk risiko
keamanan dan kenyamanan:
a. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit
dibuktikan dengan pasien mengeluh tidak nyaman
b. Ketidaknyamanan pasca partum berhubungan dengan trauma
perineum selama bersalin dan kelahiran dibuktikan dengan
pasien mengeluh tidak nyaman
c. Nausea berhubungan dengan gangguan pada esophagus
dibuktikan dengan keluhan pasien
d. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis/
kimiawi/ biologis ditandai dengan pasien mengeluh nyeri
e. Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan saraf dibuktikan
dengan keluhan pasien
f. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin
dibuktikan dengan keluhan pasien
g. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit dibuktikan
dengan keluhan pasien
h. Risiko cedera berhubungan dengan terpapar pathogen
i. Risiko jatuh berhubungan dengan riwayat jatuh
3. Intervensi keperawatan
Pada klien yang mengalami gangguan keamanan. Perawat
merencanakan intervensi yang individual dengan berdasarkan beratnya
risiko yang dihadapi klien, tahap perkembangan, status kesehatan,dan
gaya hidup klien. Sedangkan untuk memberikan kenyamanan klien,
intervensi yang dilakukan adalah:
a. mengurangi dan membatasi faktoor-faktor yang menambah nyeri;
b. menggunakan berbagai teknik non invasif untuk memodifikasi
nyeri yang dialami
c. menggunakan cara-cara untuk mengurangi nyeri yang optimal,
sepertimemberikan analgesik sesuai dengan program yang
ditentukan.
a. Observasi
Identifikasilokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,
kualitas,intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
Ientifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
b. Terapeutik
Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
Control lingkungan yang memerberat nyeri
Fasiltasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
c. Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meerdakannyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Anjurkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Tgl. Pengkajian : 16 Maret 2021 No. Register : -
Jam pengkajian : 16.00 WIB Tgl. MRS : 13 Maret 2021
Ruang/kelas : Bougenville/III
a. Identitas
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : islam
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Gol. Darah :-
Alamat : Bakalan 04/02, Magelang
` Leukosit : 8,700
Eritrosit : 3.9
Trombosit : 11.3
Haemoglobin : 34.0
Haematokrit : 345,000
Ureum : 50 mg/dL
SGOT : 17 U/L
SGPT : 10 U/L
g. Terapi
1. Rontgen/USG/BNO
2. Laboraturium
3. Obat-obatan
4. Infus RL 20 tpm
ANALISA DATA
DIAGNOSA
1. Nyeri akut pada kepala b.d agen pencedera fisiologis pusing, lemas, mual
dan mutah (D.0077)
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
O : Pasien mau
dimonitor
S : Pasien
mengatakan belum
tau cara
menghilangkan rasa
nyeri kepala untuk
mengatasi nyeri dan
merelaksasikan hati
supaya tenang dan
mengguranggi stres
O : pasien tanpak
senang dan bersedia
EVALUASI
No Hari/tanggal Diagnosa Evaluasi Ttd
kep.
1. Selasa, 16 1 S : Pasien mengatakan lebih vinka
Maret 2021 rileks
O : Klien tampak relaks
A : Masalah nyeri akut
berhubungan denganagen
pencedera fisiologis
Rabu, 17 P : Lanjutkan intervensi
Maret 2021
DAFTAR PUSTAKA
Rudi Fahrudin,dkk.2016.Keterampilan Kebutuhan Dasar Manusia 1.Jakarta
Timur : Pilar Utama Mandiri