OLEH :
\
Fisiologis Nyeri
B. Definisi
Nyeri merupakan sensori yang unik, rumit, universal dan bersifat individual.
Nyeri adalah sensori subjektif dari pendalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang actual atau
potensial atau dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan
(Potter & Perry, 2006).
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak enak bersifat subjektif
karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatan nyeri dan hanya orang tersebut yang dapat menjelaskan nyeri yang
dialami (A. Aziz Aumul, 2009).
E. Penatalaksanaan
1. Tindakan pereda nyeri non farmakologis
a. Bimbingan antisipasi
Memodifikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan
nyeri menghilangkan nyeri dan menambah efek tindakan untuk
menghilangkan nyeri yang lain. Bimbingan antisipasi memberikan
penjelasan yang jujur tentang pengalaman nyeri.
b. Distraksi
Sistem aktivitas reticular menghambat stimulus yang menyakitkan
jika seseorang menerima masukan sensori yang cukup ataupun
berlebihan. Stimulus sensori yang menyenangkan menyebabkan
pelepasan endorphin. Distraksi mengalihkan perhatian klien ke hal
yang lain dengan demikian menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri
bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri.
Distraksi bekerja member pengaruh paling baik untuk jangka waktu
yang singkat untuk mengatasi nyeri intensif hanya berlangsung
beberapa menit, misalnya selama pelaksanaan prosedur invansif atau
saat menunggu kerja analgetik.
c. Biofeed back
Merupakan terapi prilaku yang dilakukan dengan memberikan
individu informasi tentang respon fisiologis (mis : TD) dan cara
untuk melatih control voluntrel terhadap respon tersebut. Terapi ini
digunakan untuk menghasilkan relaksasi dalam dan sangat efektif
mengatasi ketegangan otot dan nyeri kepada migren
d. Hiposis diri
Dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti
positif hiposis diri menggunakan sugesti diri dan kesan tentang
perasaan yang rileks dengan menggunakan berbagai ide pikiran dan
kemudian kondisi yang menghasilkan respons tertentu bagi mereka.
e. Mengurangi presepsi nyeri
Salah satu cara sederhana untuk menghilangkan nyeri. Message,
mandi air hangat, kompres menggunakan kantong es, dan stimulasi
saraf elektrik transkutan (TENS) merupakan langkah-langkah
sederhana dalam upaya menurunkan persepsi nyeri.
2. Tindakan farmakologis
1. Anastesi lokal dan regional.
2. Analgesik
a. Non naskotik/non anioid dan obat inflamasi non steroid
(NSAID) nyeri ringan dan sedang.
Non narkotika : asetaminopen (post operasi ringan) asetil salisiat
(demam).
NSAID : ibu profen (cedera atletik/jaringan lunak), piroksikam
keherokal (nyeri pasca operasi dan nyeri traumatic berat).
b. Analgesik narkotik/oploid
Untuk nyeri sedang sampai berat : mepiridim (nyeri kanker),
metal morfin, pentanol, dan hidromorfin HCL.
c. Analgesik di control pasien (ADP)
Metode yang aman untuk pelaksanaan nyeri kanker, nyeri pasca
operasi an nyeri traumatic. Tujuannya untuk memperthankan
kadar plasma analgesic yang konstan.
d. Analgesik epidural
Bentuk anastesi lokal dan terapi yang efektif untuk mengurangi
nyeri pasca operasi akut, nyeri kronik, pasca melahirkan.
(Potter & Perry, 2006)
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium : darah ,urin rutin, kimia darah, sorologi,
kalsium fosfat alkali.
2. Pemeriksaan diagnostic
a. USG, untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan abdomen.
b. Rontgen, untuk mengetahui tulang atau organ yang abnormal.
CT-Scan. MRI (hanya dilakukan pada nyeri kepala menunjukkan
kemungkinan penyakit intracranial seperti : humor, perdarahan
subrakh nad, dll )
c. ECG di lakukan bila ada riwayat kejang, penurunan kejadian,
trauma kepala.
(Nurul cahyani & wahid iqbal, 2008)
Cahyati Nurul Wahid Iqbal. 2008. Buku ajar kebutuhan dasar manusia teori dan
aplikasi Jakarta : EGC.
Potter & Perry . 2006 . Buku ajar fundamental keperawatan Edisi 4 Jakarta.