DI SUSUN OLEH :
(KELOMPOK 1)
1.3 Tujuan
Keamanan adalah keadaan bebas dari cidera fisik & psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram.
Kenyamanan adalah suatu keadaan yang telah terpenuhi kebutuhan
dasar klien.kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yg meningkatkan ketrampilan sehari-hari),kelegangan (kebutuhan
yang terpenuhi) dan transenden (keadaan tentang sesuatu yg melebihi
masalah nyeri).
http://barakuswinata.blogspot.ca/2013/01/kebutuhan-rasa-aman-
nyaman.html?m=1
1. Emosi
2. Status Mobilisasi
4. Keadaan Imunits
9. Status nutrisi
10. Usia
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
12. Kebudayaan
http:ekapurwati.blogspot.com
2.3 Faktor-faktor Penyebab Nyeri
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Kebudayaan
4. Makna nyeri
5. Perhatian
7. Keletihan
9. Gaya koping
http://admin-gudangpengetahuan.blogspot.co.id/2010/06/fisiologi-nyeri
physiology-of-pain.html
2.5 Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan nyeri
kronis.Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai dengan adanya
peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara
perlahan lahan ,biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu
lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam kategori kronis adalah nyeri
terminal, syndrome nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis. Ditinjau dari sifat
terjadinya, nyeri dapat dibagi dalam beberapa kategori , diantaranya nyeri
tersusuk dan nyeri tebakar.
https://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/20/klasifikasi-nyeri/
http://thelostamasta.blogspot.co.id/2012/05/laporan-pendahuluan-kebutuhan-
rasa-aman.html
BAB III
PEMBAHASAN
Keamanan adalah keadaan bebas dari cidera fisik & psikologis atau bisa juga
keadaan aman dan tentram.Kenyamanan adalah suatu keadaan yang telah terpenuhi
kebutuhan dasar klien.kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yg meningkatkan ketrampilan sehari-hari),kelegangan (kebutuhan yang
terpenuhi) dan transenden (keadaan tentang sesuatu yg melebihi masalah nyeri).
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan rasa aman dan nyaman ialah Emosi,
Status Mobilisasi, Gangguan Persepsi Sensory, Keadaan Imunits , Tingkat
Kesadaran, Informasi atau Komunikasi, Gangguan Tingkat Pengetahuan,
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional, Status nutrisi, Usia, Jenis Kelamin,
Kebudayaan.Faktor yang mempengaruhi rasa nyeri adalah umur Jenis kelamin,
Kebudayaan, nyeri, Perhatian, Ansietas, Keletihan, Pengalaman masa lalu, Gaya
koping, Dukungan keluarga dan social.Resepsi:proses perjalanan nyeri ,
persepsi:kesadaran sesseorang terhadap nyeri, reaksi:respon fisiologis dan perilaku
setelah mempersepsikan nyeri.
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan nyeri
kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai dengan adanya peningkatan
tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan lahan
,biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang
termasuk dalam kategori kronis adalah nyeri terminal, syndrome nyeri kronis, dan
nyeri psikosomatis. Ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat dibagi dalam beberapa
kategori , diantaranya nyeri tersusuk dan nyeri tebakar.
Asuhan keperawatan dasar pada gangguan kebutuhan aman dan nyaman
Keamanan : memastikan lingkungan yang aman, perawat perlu memahami hal-hal
yang memberi kontribusi keadaan rumah, komunitas, atau lingkungan pelayanan
kesehatan dan kemudian mengkaji berbagai ancaman terhadap keamanan klien dan
lingkungan.Kenyaman : nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang
bersifat subyektif dan hanya yang menerimanya yang dapat menjelaskannya.
Diagnosa krbutuhan rasa nyaman dan aman : nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera fisik atau trauma, nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang
tidak adekuat, nausea berhubungan dengan terapi, biofisik dan situasional, cemas
berhubungan dengan perubahan status kesehatan, resiko Infeksi berhubungan dengan
faktor resiko prosedur infvasif, tidak cukup pengetahuan dalam menghindari paparan
pathogen, resiko Trauma berhubungan dengan faktor resiko eksternal yang berasal
dari lingkungan sekitar dan internal yang berasal dari diri sendiri, resiko Injury
berhubungan dengan imobilisasi, penekanan sensorik patologi intracranial dan
ketidaksadaran.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
http://thelostamasta.blogspot.co.id/2012/05/laporan-pendahuluan-kebutuhan-rasa-
aman.html
http://barakuswinata.blogspot.ca/2013/01/kebutuhan-rasa-aman-nyaman.html?m=1
http:ekapurwati.blogspot.com
http://admin-gudangpengetahuan.blogspot.co.id/2010/06/fisiologi-nyeri physiology-of-
pain.html
https://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/20/klasifikasi-nyeri/