Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN

PADA KLIEN DENGAN HALUSINASI


RSJ Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

OLEH :
ONI FORUS RAHEL KASE
(1408110)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA HUSADA SEMARANG
2014/2015
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HALUSINASI

Masalah Utama : Halusinasi


Pertemuan :I

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien tenang, bersikap mendengar atau melihat sesuatu, berhenti bicara ditengah
kalimat untuk mendengarkan sesuatu, klien jarang minum obat dan kontrol.

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
halusinasi akustik

3. Tujuan khusus
a. Membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik

4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
 Salam terapeutik
 Perkenalkan diri
 Jelaskan tujuan
b. Observasi tingkah laku yang terkait dengan halusinasi (verbal dan nonverbal)
c. Diskusi tentang situasi yang menimbulkan halusinasi, waktu, frekuensii
terjadinya halusinasi serta apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi
d. Dorong untuk mengungkapkan perasaannya ketika halusinasi muncul
e. Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien
f. Bantu melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)


1. Fase Orientasi
 Salam terapeutik :
“ Selamat pagi. Perkenalkan, nama saya…., senang dipanggil....Nama Mba
siapa ya? Mba biasa dipanggil siapa? Wah senang ya bisa berkenalan dengan
Mba.”
 Evaluasi/ Validasi :
“ Bagaimana keadaannya Mba A hari ini ? apakah yang Mba A rasakan hari
ini?”
 Kontrak :
o Topik : ”Hari ini kita akan bincang-bincang tentang bisikan-bisikan yang
sering Mba A dengar.”
o Waktu : “Hari ini kita akan berbincang-bincang kira-kira membutuhkan
waktu 15 menit setelah Mba A ngambil obat di Apotek, Mba A bisa kan?
o Tempat :”Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di ruang tamu atau
didalam kamar sini aja?”
2. Fase Kerja
 “Apakah selama disini Mba A masih sering mendengar bisikan-bisikan itu?
biasanya berapa kali anda mendengarnya? Biasanya jam berapa? Berapa lama
kalau Mba A mendengarnya? Bisikan itu terdengar seperti apa? Saat seperti
apa Mba A mendengar bisikan itu?”
 “Saya percaya Mba A mendengar bisikan itu tapi saya tidak mendengarnya.”
 “Bagaimana perasaan Mba A saat mendengar bisikan itu?”
 “Selama ini apa yang Mba A lakukan jika mendengar bisikan tersebut?
Menanggapi... menganggap tidak ada.... atau.... marah-marah?”
 “Kemudian apa yang sudah Mba A rasakan ketika sudah mengatasi dengan
cara seperti itu?”
 “Apa yang akan terjadi apabila Mba A tidak menanggapi bayangan-bayangan
tersebut?”
 “Sekarang mari kita belajar cara mengontrolnya? Saat Mba A mendengar
suara bisikan tersebut, coba Mba A menghardiknya dengan cara saya tidak
mau mendengarnya.”
 “Sekarang mari kita coba!”
 “Bagus sekali Mba A….”

3. TERMINASI
a. Evaluasi
 Evaluasi Subyektif:
“Bagaimana perasaan Mba A setelah kita berbincang-bincang dan
mencoba latihan seperti tadi?
 Evaluasi Obyektif:
“Coba sebutkan tadi bagaimana cara anda mengontrol halusinasi?”
b. Rencana Tindak Lanjut:
“Nanti kalau bisikan-bisiskan itu datang lagi, dicoba ya Mba A cara
mengontrolnya seperti yang kita pelajari tadi”
c. Kontrak:
 Topic: ”Besok kita akan berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang lain ya Mba A"
 Waktu: “Kira-kira jam 09.00, sekitar 15 menit
 Tempat: ”Tempatnya sama seperti sekarang ini ja ya Mba A.”

Anda mungkin juga menyukai