Disusun Oleh :
Eisnaini Sawalila
Dosen Pembimbing :
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
Pengalaman nyeri pada seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya adalah:
a. Arti Nyeri
Nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri
merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan, merusak, dan lain-lain. Keadaan ini di
pengaruhi lingkungan dan pengalaman.
b. Persepsi Nyeri
Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektif tempatnya pada korteks
(pada fungsi evaluasi kognitif). Persepsi ini di pengaruhi oleh faktor yang dapat memicu
stimulasi nociceptor.
c. Toleransi Nyeri
Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi
kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan
toleransi nyeri antara lain alcohol, obatobatan, hipnotis, gerakan atau gerakan, pengalihan
perhatian, kepercayaan yang kuat dan sebagainya. Sedangkan faktor yang menurunkan
toleransi antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang kunjung tidak hilang,
sakit, dan lain-lain.
d. Reaksi terhadap Nyeri
Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon seseorang terhadap nyeri, seperti
ketakutan,gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua ini merupakan bentuk respon nyeri
yang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperi arti nyeri, tingkat perspepsi nyeri,
pengalaman masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa takut,
cemas, usia, dan lain-lain
II. Konsep Teori Asuhan Klien Dengan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
2.1 Pengkajian
2.1.1 Riwayat Keperawatan
• Mengeluh nyeri pada area luka operasi
• Apa ada riwayat penyakit struma
• Apa ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama ?
2.1.2 Pemeriksaan fisik : Data Fokus
Data subyektif
1. Observasi
a) Frekuensi pernapasan meningkat. Takipnea, dispnea, edema paru.
b) Riwayat pembedahan
2. Riwayat Struma
a) Nyeri orbital, lokasi dan beratnya
3. Gangguan umum lainnya : kelemahan
Data Obyektif
1. Demam, adanya atropiotot.
2. Terdapat benjolan di lehernya
3. Diaphoresis, sifat dan ciri-ciri tubuh, keadaan rambut termasuk kualitasnya serta keadaan
mata.
4. Terdapat drain pada di area luka operasi
Batasan karakteristik
• Perubahan selera makan
• Perubahan tekanan darah
• Perubahan frekuensi jantung
• Perubahan frekuensi pernafasan
• Mengekspresikan prilaku misal: gelisah, merengek, menangis
• Melaporkan nyeri secara verbal
Batasan karakteristik :
• Mengganggu aktivitas sebelumnya
• Kecemasan
• Berhentinya pertumbuhan seluruh otot
• Perubahan pola tidur
• Melaporkan tanda tanda
• Depresi
• Wajah topeng
• Kelemahan
• Tingkah laku berhati hati
• Menjaga kelakuan
• Mudah marah
• Mencegah perilaku protektif
• Mengurangi interaksi dengan orang lain
• Gelisah
• Fokus pada diri sendiri
• Respon simpatik ( temperatur, dingin, perubahan posisi tubuh, hipersensitivitas )
• Melaporkan secara verbal tentang nyeri
Diagnosa 3 Ansietas
Definisi
memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak
menghadapi ancaman.
Batasan karakteristik
1. Prilaku:
• Gelisah
• Penurunan produktivitas
• Melihat sepintas
• Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup
2. Affektif:
• Gelisah
• Ketakutan
• Rasa nyeri yang meningkatkan ketidak berdayaan
• Khawatir
3. Fisiologis:
• Wajah tegang
• Peningkatan keringat
• Peningkatan ketegangan
• Gemetar
• Suara bergetar
Kriteria Hasil
1) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tekhnik non
farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3) Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
4) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi :
1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan factor presipitasi
2) Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan
3) Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4) Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
5) Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
6) Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
7) Ajarkan tentang tekhnik non farmakologi
8) Kolaborasi pemberian analgetik
Kriteria Hasil
1) Tidak ada gangguan tidur
2) Tidak ada gangguan konsentrasi
3) Tidak ada gangguan hubungan interpersonal
4) Tidak ada ekspresi menahan nyeri dan ungkapan secara verbal
5) Tidak ada tegangan otot
Intervensi
1) Pain Manajemen
2) Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri
3) Tingkatkan istirahat dan tidur yang ade kuat
4) Kolaborasi pemberian analgetik
5) Jelaskan pada pasien penyebab nyeri
6) Lakukan tekhnik non farmakologis (relaksasi, masa sepunggung)
Diagnosa 3 Ansietas
Tujuan
1) Anxiety self control
2) Anxiety level
3) Coping
Kriteria hasil
1) Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
2) Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tekhnik untuk mengontrol cemas
3) Vital sign dalam batas normal
4) Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktifitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
Intervensi :
Anxiety reduction (penurunan kecemasan)
1) Gunakan pendekatan yang menenangkan
2) Nyatakan dengan jelas harapan terhadap prilaku pasien
3) Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
4) Pahami perspektif pasien terhadap situasi stress
5) Dorong keluarga untuk menemani anak
6) Dengarkan dengan penuh perhatian
7) Identifikasi tingkat kecemasan
8) Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
9) Kolaborasi obat untuk mengurangi kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik,
Vol.1,E/4.Jakarta : EGC
Tarwoto & Wartonah, (2014). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan