Anda di halaman 1dari 82

i

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN “F” DENGAN DIARE DI


RUANG POLI ANAK RSUD PALEMBANG BARI
TAHUN 2024

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan Praktek Klinik


Keperawatan Anak Di RSUD Palembang BARI

Disusun Oleh: Kelompok 1


Nur Wahyuni (23.14901.10.03)
Larasati (23.14901.10.11)
Fasha Rizki Utami (23.14901.10.31)
Eisnaini Sawalila (23.14901.10.32)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2024
i
i

HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL : Asuhan Keperawatan Pada An “F” Dengan Diare Di Ruang Poli Anak
RSUD Palembang BARI Tahun 2024

Palembang, Januari 2024


Menyetujui :

Pembimbing Klinik Dosen Pembimbing

Bdn. Sri Yuli Ekayanti, SST Citra Suraya, S.Kep., Ners., M.Kes., M.Kep
NIP.1997702142992122002 NIDN. 0217028801

Mengetahui ,
Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI

Bembi Farizal,S.ST.Pi.,MM
NIP. 198707012010011001

i
i
v

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan karuniaNya kami dengan segala kemampuan dan kesungguhan dapat menyelesaikan makalah
berjudul " Asuhan Keperawatan Pada An “F” Dengan Diare Di Ruang Poli Anak RSUD
Palembang BARI Tahun 2024.
Adapun penulisan makalah ini untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam
melaksanakan praktek klinik Keperawatan Anak STIK Bina Husada Palembang Program
Studi Profesi Ners di RSUD Palembang BARI.
Dalam penulisan makalah ini tak lepas dari bantuan dan peran serta dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempulan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat
1. dr Hj.Makiani,SH.,MM.,MARS sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI .
2. dr.Amalia,M.Kes. sebagai Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI .
3. dr.Alfarobi, M.Kes. sebagai Wakil Direktur Umum Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI.
4. Bembi Farizal, S.ST.Pi.,MM sebagai Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) Rumah sakit Umum daerah Palembang BARI.
5. Bety Maryanti, SKM.,M.Kes sebagai Sub.Koordinator Kerjasama dan Pendidikan
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
6. Hj. Masrianah, S.Kep.,Ns.,M.Kes Kabid Pelayanan Keperawatan RSUD Palembang
BARI
7. Riska Aprianti, S.Kep.,Ns sebagai Koordinator Pembimbing Klinik RSUD
Palembang BARI
8. dr. H. Yulius Fitora, M.Kes Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Palembang BARI
9. Bdn. Sri Yuli Ekayanti, SST sebagai Pembimbing Klinik Keperawatan Anak RSUD
Palembang BARI
10. Bdn Yunita Dewi, SST sebagai Kepala Ruangan Kebidanan RSUD Palembang BARI
11. Citra Suraya, S.Kep., Ners., M.Kes., M.Kep sebagai Pembimbing Akademik STIK
Bina Husada Palembang.

ii
v

Semoga Tuhan Yang Maha Esa, membalas dan melimpahkan rahmat dan Karunia-
Nya atas bantuan yang telah diberikan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa
yang akan datang.

Palembang, Januari 2024

Kelompok 1

iii
v
i

DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum.................................................................................................2
1.2.2 Tujuan khusus.................................................................................................2
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
2.1 Profil RSUD Palembang BARI..............................................................................4
2.2 Konsep Dasar Diare..............................................................................................11
2.3 Pathway....................................................................................................................21
BAB III TUJUAN KASUS..................................................................................................22
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................34
BAB V PENUTUP................................................................................................................38
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................38
5.2 Saran.........................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA

vi
6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak merupakan generasi penerus bangsa. Awal kokoh atau rapuhnya


suatu negara dapat dilihat dari kualitas para generasi penerusnya. Kesehatan
merupakan salah satu faktor utama dan sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. Ketika kondisi kesehatan anak kurang sehat, maka akan
berdampak pada berbagai hal yang berkaitan dengan pertumbuhan,
perkembangan, dan terhadap berbagai aktivitas yang akan dilakukannya (Inten &
Permatasari, 2019). Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang utama di negara maju dan berkembang. World Health
Organization (WHO) mengemukakan bahwa penyakit infeksi merupakan
penyebab utama kematian pada anak-anak (Novard et al, 2019) Penyakit infeksi
yang sering di derita adalah diare, demam tifoid, demam berdarah, infeksi
saluran pernapasan atas (influenza, radang amandel, radang tenggorokan), radang
paru-paru, merupakan penyakit infeksi yang harus cepat didiagnosis agar tidak
semakin parah. Penyakit infeksi merupakan penyakit yang mudah menyerang
anak, hal ini dikarenakan anak belum mempunyai sistem imun yang baik
(Mutsaqof et al, 2016).
Menurut WHO dan United Nations Children's Fund (UNICEF), ada sekitar
dua miliar kasus penyakit diare di seluruh dunia setiap tahunnya, dan 1,9 juta
anak dibawah usia 5 tahun meninggal karena diare. Dari semua kematian anak
akibat diare, 78% terjadi di Afrika Tenggara dan wilayah Asia (World
Gastroenterology Organisation, 2012).
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya yang ditandai dengan peningkatan volume, keenceran,
serta frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih
dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah (Rospita et al, 2017). Sedangkan
pengertian diare menurut Zein (2004) diare atau mencret didefinisikan sebagai
buang air besar dengan feses yang tidak berbentuk (unformed stools) atau cair
dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
Berdasarkan hasil dari Profil Kesehatan Indonesia (2018) diketahui bahwa
7

penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan


penyakit yang sering disertai dengan kematian. Pada tahun 2017 terjadi 21 kali
kasus diare yang tersebar di 21 provinsi dengan jumlah penderita 1725 orang dan
kematian 34 orang (1,97%).
Faktor risiko diare dibagi menjadi 3 yaitu faktor karakteristik individu,
faktor perilaku pencegahan, dan faktor lingkungan. Faktor karakteristik individu
yaitu umur balita <24 bulan, status gizi balita, dan tingkat pendidikan pengasuh
balita. Faktor perilaku pencegahan diantaranya, yaitu perilaku mencuci tangan
sebelum makan, mencuci peralatan makan sebelum digunakan, mencuci bahan
makanan, mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, dan kebiasaan
memberi makan anak di luar rumah. Faktor lingkungan meliputi kepadatan
perumahan, ketersediaan sarana air bersih (SAB), pemanfaatan SAB, dan
kualitas air bersih (Utami & Luthfiana, 2016).
Selama anak diare terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit
(natrium, kalium dan bikarbonat) yang terkandung dalam tinja cair anak.
Dehidrasi terjadi bila hilangnya cairan dan elektrolit ini tidak diganti secara
adekuat, sehingga timbullah kekurangan cairan elektrolit, hipokalemia, dan
hipoglikemia. Diare juga dapat mengakibatkan penurunan asupan makanan
yang menyebabkan penurunan berat badan dan berlanjut ke gagal tumbuh.
Berdasarkan data-data diatas dapat menimbulkan masalah-masalah keperawatan
yang sering dijumpai pada pasien diare yaitu kekurangan volume cairan,
gangguan integritas kulit, defidit nutrisi, risiko syok, dan ansietas (Nuraarif &
Kusuma, 2015).
Pada penatalaksanaan diare ada beberapa cara yang dapat dilakukan salah
satunya pada diare tanpa dehidrasi dilakukan rencana terapi A yaitu :
memberikan cairan banyak dari biasanya, memberikan zinc 10 hari berturut- turut
walaupun diare sudah berhenti, memberikan makanan atau asi eksklusif,
memberikan antibiotik sesuai dengan indikasi, dan menasehati orang tua.
Selanjutnya pada penatalaksanaan diare dengan dehidrasi sedang memberikan
terapi B yaitu : memberikan oralit 3 jam pertama, memberikan minum sedikit
tapi sering dan memberikan zinc. Kemudian pada penatalaksanan diare dengan
dehidrasi berat dapat memberikan terapi C yaitu: memberikan cairan intravena,
memnerikan oralit, memberikan minum sedikit tapi sering dan memberikan zinc
selama 10 hari berturut-turut (Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan
8

Penyehatan Lingkungan, 2019).


Peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien anak
dengan diare dapat dilakukan dengan cara diantaranya memantau asupan
pengeluaran cairan. Anak yang mendapatkan terapi cairan intravena perlu
pengawasan untuk asupan cairan, kecepatan tetesan harus diatur untuk
memberikan cairan dengan volume yang dikehendaki dalam waktu tertentu dan
lokasi pemberian infus harus dijaga,menganjurkan makan sedikit tapi sering pada
anak, dan memantau status tanda-tanda vital (PPNI, 2018).

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

Memberikan gambaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada


klien anak dengan Diare di ruang Poli Anak RSUD Palembang
BARI tahun 2024
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada klien
anak dengan diare di ruang Poli Anak RSUD Palembang BARI
tahun 2024.
2. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien anak
dengan diare di ruang Poli Anak RSUD Palembang BARI
tahun 2024.
3. Mampu menyusun perencanaan asuhan keperawatan pada klien
anak dengan diare di ruang Poli Anak RSUD Palembang BARI
tahun 2024.
4. Mampu melaksanakan intervensi asuhan keperawatan pada
klien dengan diare di ruang Poli Anak RSUD Palembang BARI
tahun 2025.
5. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien anak
dengan diare di ruang Poli Anak RSUD Palembang BARI
tahun 2024.
9

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1.3.1 Waktu Pelaksanaan

Asuhan keperawatan pada An "F" dengan Diare dilaksanakan pada


tanggal 3 Januari 2024.

1.3.2 Tempat Pelaksanaan

Asuhan keperawatan pada An "F" dilakukan di ruangan Poli


Anak RSUD Palembang BARI Tahun 2023.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil RSUD Palembang BARI

Rumah Sakit umum Daerah palembang BARI merupakan unsur penunjang


pemerintah daerah di bidang kota pelayanan kesehatan yangmerupakan satu -
satunya Rumah sakit milik pemerintah kota palembang BARI terletak di jalan
panca usaha N0.1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan seberang Ulu 1 dan berdiri
diatas tanah seluas 4,5 H.Bangunan berada lebih kurang 800 meter dari jalan
raya jurusan Kertapati. Sejak tahun 2001, dibuat jalan alternatif dari
Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI dari jalan poros Jakabaring.
1. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI

a. Visi

Menjadi rumah sakit unggul, amanah dan terpercaya di Indonesia

b. Misi

1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan berorientasi pada


keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu berdasarkan pada etika dan
profesionalisme yang menjangkau seluruh lapisanmasyarakat.

2) Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan

3) Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit pendidikan dan


pelatihan di Indonesia.
c. Motto

Kesembuhan dan kupuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami

2. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI

Pada awal berdiri di tahun 1986 sampai dengan 1994 dahulunya merupakan
gedung Poliklinik/Puskesmas Panca Usaha, kemudian diresmikan menjadi
RSUD Palembang BARI tanggal 19Juni 1995 dengan SK Depkes Nomor
1326/Menkes/SK/XI/1997 lalu ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah kelas C pada tanggal 10 November 1997. Berdasarkan Kepmenkes RI
Nomor : HK.00.06.2.2.4646, RSUD Palembang BARI memperoleh status
Akreditasi

5
6

penuh tingkat dasar pada tanggal 7 November 2003 kemudian di tahun


berikutnya 2004 dibuat Master Plan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. Pembangunan gedung dimulai pada tahun 2005 yakni

Gedung Bedah Central dan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya (2006)
pembangunan Gedung Bank Darah. Pada tahun 2007 dilanjutkan dengan
pembangunan : Gedung Administrasi, Gedung Pendaftaran, Gedung Rekam Medik,
Gedung Farmasi, Gedung Laboratorium, Gedung Radiologi, Gedung Perawatan VIP,
dan Cafetaria. Pada5februari 2008, berdasarkan Kepmenkes RI Nomor:
YM.01.10/III/334/08 RSUD Palembang BARI memperoleh status Akreditasi penuh
tingkat lanjut. Serta Ditetapkan sebagai BLUD- SKPD RSUD Palembang BARI
berdasarkan Keputusan Walikota Palembang No. 915.b tahun 2007 penetapan RSUD
Palembang Bari sebagai SKPD Palembang yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara penuh. Adapun pembangunan yang
dilaksanakan pada tahun 2008 meliputi Gedung Poliklinik (3 lantai), Gedung Instalasi
Gawat Darurat, Gedung Instalai Gizi (Dapur), Gedung Loundry, Gedung VVIP,
Gedung CSSD, Gedung ICU, Gedung Genset dan IPAL.

Pada tahun 2009 RSUD Palembang BARI di tetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe
B berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 241/MENKES/SK/IV/2009 tentang
peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI milik
pemerintah kota palembang provinsi sumatera selatan tanggal 2 april 2009.
Adapun pembangunan gedung yang berlangsung di tahun 2009 meliputi: Gedung
Kebidanan, Gedung Neonatus, Gedung Rehabilitasi Medik serta Gedung
Hemodialisa. Selanjutnya pembangunan gedung yang berlangsung di tahun 2010-
2011 meliputi: Perawatan Kelas I, II, III, Kamar Jenazah, Gedung ICCU, Gedung
PICU, Workshop dan Musholah.
a. Pada tahun 1985 sampai dengan tahun 1994 Rumah SakitUmum Daerah
Palembang BARI merupakan geduang Poliklinik atau Puskesmas Panca
Usaha.
b. Pada tanggal 19 Juni 1995 di resmikan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI. Maka dengan SK Depkes Nomor
1326/Menkes/SK/XI/1997, tanggal 10 November 1997di tetapkan menjadi
Rumah Sakit Umum kelas C.
c. Kepmenkes RI Nomor: HK.00.06.2.2.4646 tentang pemberian statu
7

akreditas penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum Daerah


Palembang BARI, tanggal 07 November 2003.
d. Kepmenkes RI Nomor: YM.01.10/III/334/08 tentang pemberian status
akreditasi penuh tingkat lanjut kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI, tanggal 05 Februari 2008.
e. Kepmenkes RI Nomro: 24l/MENKES/SK/IV/2009 tentang peningkatan
kelas Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI menjadi kelas B, tanggal
02 April 2009.
f. Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD Rumah Sakit Umum Daerahpalembang
BARI berdasarkan keputusan wali kota PalembangNo. 915 B tahun 2008
tentang penetapan RSUD Palembang BARI sebagai SKPD Palembang yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara penuh.
g. KARS-SERT/363/1/2012 tentang status akreditas lulus tingkat lengkap
kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, tanggal 25 Januari
2012.
3. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur
a. Tahun 1985 s.d 1995: dr. Jane Lidya Titahelu sebagai Kepala Poliklinik
atau Puskesmas Panca Usaha
b. Tanggal 1 Juli 1995 s.d 2000: dr. Eddy Zarkary Monasir, SpOG sebagai
Direktur RSUD Palembang BARI.
c. Bulan Juli 2000 s.d November 2000: Pelaksana Tugas dr. H. Dahlan
Abbas, SpB.
d. Bulan Desember 2000 sampai dengan Februari 2001: PelaksanaTugas dr.
M. Faisal Soleh, SpPD.
e. Tanggal 14 November 2000 s.d Februari 2012: dr. Hj. Indah Puspita, H. A,
MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.
f. Bulan Februari tahun 2012 s.d sekarang: dr. Hj. Makiani, S.H.,
M.M., MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.
4. Fasilitas dan Pelayanan

a. Fasilitas

1) Instalasi Rawat Darurat (IRD) 24 Jam

2) Farmasi atau Apotek 24 Jam

3) Rawat Jalan atau Poliklinik Spesialis


8

4) Bedah Sentral

5) Central Sterilized Suplay Separtemen (C S SD)

6) Unit Rawan Intensif (PICU, NICU & CICU)

7) Rehabilitation Medik

8) Radiologi 24 jam

9) Laboratorium Klinik 24 Jam

10) Patologi Anatomi

11) Bank Darah

12) Hemodialisa

13) Medical Check Up

14) ECG dan EEG

15) USG 4 Dimensi

16) Endoskopi

17) Kamar Jenazah

18) Ct Scan 64 Slides

b. Pelayanan

1) Pelayanan Rawat Jalan (Spesialis)

2) Poliklinik Spesialis Penyakit dalam

3) Poliklinik Spesialis Bedah

4) Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan

5) Poliklinik Spesialis Anak

6) Poliklinik Spesialis Mata

7) Poliklinik Spesialis THT

8) Poliklinik Spesialis Syaraf

9) Poliklinik Spesialis Kulit dan kelamin

10) Poliklinik Spesialis Jiwa


9

11) Poliklinik Jantung

12) Poliklinik Gigi

13) Poliklinik Psikologi

14) Poliklinik Terpadu

15) Poliklinik Akupuntur

c. Poliklinik Rehabilitasi Medik Pelayanan Rawat Inap

1) Rawat Inap VIP dan VVIP

2) Rawat Inap Kelas I, II, dan III

3) Rawat Inap Penyakit Dalam Perempuan

4) Rawat Inap Penyakit Dalam Laki-Laki

5) Perawatan Anak

6) Perawatan Bedan

7) Perawatan ICU

8) Perawatan Kebidanan

9) Perawatan Neonatus/Nicu/PICU

d. Instalasi Gawat Darurat

1. Dokter jaga 24 j am

2. Ambulans 24 Jam

e. Pelayanan Penunjang

1) Instalasi Laboratorium Klinik

2) Instalasi Radiologi

3) Instalasi Farmasi

4) Instalasi Bedah Sentral

5) Instalasi Gizi

6) Bank Darah

7) Instalasi Pemulasan Jenazah


10

8) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

9) Instalasi Laundry

10) Central Sterilized Suplay Departement (CS SD)

11) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)

12) Kasir

13) Hemodialisa

f. Fasilitas kendaraan operasional

1) Ambulance 118

2) Ambulance bangsal

3) Ambulance siaga

4) Ambulance trauma center

5) Mobil jenazah
17

2.2. Konsep Dasar Diare

2.2.1 Pengertian
Diare atau sering disebut dengan gastrentritis adalah radang pada lambung
Atau buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan,
dengan demikian kandungan pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-
2000 ml sekali defekasi (hendarwanto,2019).
Diare yaitu keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada bayi
dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsitensi feses encer atau cair, bewarna
hijau atau dapat bercampur lendir dan darah (ngastiyah,2017). Diare adalah suatu
penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsitensi dari tinja,
yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar
biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan berubahnya bentuk tinja
dengan intensitas buang air besar secara berlebihan lebih dari 3 kali dalam kurun
waktu satu hari (Prawati & Haqi, 2019). Diare adalah kondisi dimana seseorang
buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari
(Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, 2011).
Berdasarkan beberapa pengertian dapat disimpulkan diare adalah suatu
keadaan dimana terjadi pola perubahan BAB lebih dari biasanya (> 3 kali/hari)
disertai perubahan konsistensi tinja lebih encer atau berair dengan atau tanpa darah
dan tanpa lendir.

2.2.2 Anatomi dan Fisiologi


Anatomi sistem pencernaan
17

 Anatomi sistem pencernaan


1) Mulut / Oris
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut
merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Didalam
rongga mulut terdapat :
a) Geligi, ada 2 (dua) macam yaitu;
Gigi sulung
Gigi tetap (gigi permanen)
b) Lidah
c) Kelenjar ludah
2) Faring
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(osofagus), di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar
limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi
3) Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ± 25 cm,
mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Lapisan dinding dari
dalam ke luar, lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot
melingkar sirkuler dan lapisan oto memanjang longitudinal.
4) Gaster / Lambung
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di
daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan
esofagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diapragma didepan pankreas dan
limpa, menempel disebelah kiri fundus uteri.
5) Pankreas
Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah panjangnya
kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum samapai ke limpa dan beratnya rata-
rata 60-90 gr. Terbentang pada vertebralumbalis I dan II di belakang lambung.
6) Kantung Empedu
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya dalam
sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya
812 cm berisi 60 cm³
7) Hati
Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya dibawah difragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat
sekresi
8) Usus Halus / Intestinum Minor
17
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan (illeum). Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
9) Usus Besar / Intestinum Mayor
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum
10) Usus Buntu
Usus buntu dalam bahasa latin disebut appendiks vermiformis. Pada awalnya organ ini
dianggap sebagai organ tambahan yang tidak memiliki fungsi, tetati saat ini diketahui
bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan
dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar
limfoid.
11) Umbai Cacing
Umbai cacing adalah organ tambahan pada usus buntu. Umbai cacing terbentuk dari
caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, umbai cacing berukuran 10 cm tetapi
bisa bervariasi 2 sampai 20 cm.walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi umbai
cacing bisa berbeda-beda bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap
terletak di peritoneum.
12) Rektum
Rektum dalam bahasa latin regere (meluruskan , mengatur). Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan
keinginan untuk melakukan defekasi.
13) Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan
dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis bagian posterior dari peritoneum

 Fisiologi sistem pencernaan


Usus halus mempunyai dua fungsi utama, yaitu : pencernaan dan absorpsi bahan
nutrisi dan air. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, asam
klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Proses dilanjutkan di dalam duodenum
terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak, dan
protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Adanya bikarbonat dalam sekret pankreas
membantu menetralkan asam dan memberikan pH optimal untuk kerja enzim-enzim.
Sekresi empedu dari hati membantu proses pencernaan dengan mengemulsikan lemak
sehingga memberikan permukaan lebih luas bagi kerja lipase pankreas (Price & Wilson,
2014).
17
Isi usus digerakkan oleh peristaltik yang terdiri atas dua jenis gerakan, yaitu segmental
dan peristaltik yang diatur oleh sistem saraf autonom dan hormon (Sjamsuhidajat Jong,
2015). Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan sekret
pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah
satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi optimal dan suplai
kontinu isi lambung (Price & Wilson, 2014).
Absorpsi adalah pemindahan hasil-hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak dan protein
(gula sederhana, asam-asam lemak dan asa-asam amino) melalui dinding usus ke sirkulasi
darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Selain itu air, elektrolit dan vitamin
juga diabsorpsi. Absoprpsi berbagai zat berlangsung dengan mekanisme transpor aktif dan
pasif yang sebagian kurang dimengerti (Price & Wilson, 2014).
Usus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi
usus. Fungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi air dan elektrolit, yang
sudah hampir lengkap pada kolon bagian kanan. Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir
yang menampung massa feses yang sudah dehidrasi sampai defekasi berlangsung (Preice &
Wilson, 2014). Kolon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek
serta mengeluarkan kalium dan bikarbonat. Hal tersebut membantu menjaga keseimbangan
air dan elektrolit dan mencegah terjadinya dehidrasi. (Schwartz, 2000)
Gerakan retrograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanan dan
meningkatkan absorpsi. Kontraksi segmental merupakan pola yang paling umum,
mengisolasi segmen pendek dari kolon, kontraksai ini menurun oleh antikolinergik,
meningkat oleh makanan dan kolinergik. Gerakan massa merupakan pola yang kurang
umum, pendorong antegrad melibatkan segmen panjang 0,5-1,0 cm/detik, tekanan 100-200
mmHg, tiga sampai empat kali sehari, terjadi dengan defekasi. (Schwartz, 2015)
Gas kolon berasal dari udara yang ditelan, difusi dari darah, dan produksi intralumen.
Nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metan. Bakteri membentuk hidrogen dan
metan dari protein dan karbohidrat yang tidak tercerna. Normalnya 600 ml/hari. (Schwartz,
2015)

2.2.3 Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis anak diare menurut Wijayaningsih (2013) adalah sebagai berikut
:
a. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
b. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai
wial dan wiata.
c. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu.
17
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam
akibat banyaknya asam laktat.
e. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan disertai penurunan
berat badan.

f. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekanan daran menurun,
denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun
(apatis,samnolen,spoor,komatus) sebagai akibat hipovokanik.
g. Diueresis berkurang (oliguria sampai anuria).
h. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan
dalam.
Sedangkan manifestasi klinis menurut Elin (2009) dalam Nuraarif & Kusuma
(2015) yaitu :
a. Diare Akut
1) Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
2) Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas- gas dalam perut, rasa
tidak enak, nyeri perut
3) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
4) Demam
b. Diare Kronik
1) Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
2) Penurunan BB dan nafsu makan
3) Demam indikasi terjadi infeksi
4) Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah.

2.2.4 Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu diare sekrsi dan diare osmotic
(Wijayaningsih, 2016 ) :
1. Diare sekresi , disebabkan oleh :
- Infeksi virus, kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela E
colicomperastaltik usus halus yang disebabkan bahan kimia makanan(misal keracunan
makanan, amkanan pedas, terlalu asam), gangguan psikis, saraf, hawa digin alergi dan
senbagainya.
- Defisiensi imun terutama SIGA yang mengakibatkan terjadinya berlipat ganda nya
bakteri/flata usus dan jamur
2. Diare osmotik disebabkan oleh :
- Malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), Protein, Vitamin dan mineral
17
- Kurang kalori protein
- BBLR dan BBL

2.2.5 Tanda dan Gejala


Menurut Wijayaningsih (2016) tanda dan gejala pada penyakit diare adalah sebagai
berikut :
1. Mula-mula anak/ bayi cengeng atau gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat,
nafsu makan berkurang
2. Sering buang air besar denga konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai
wial dan wiata
3. Warna tinja berubah menjadi kehhijau hijauan karena bercampur empedu
4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya defikasi dan tinja menjadi lebih asam
akibat banyaknya asam laktat
5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas(elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering dan disertai penuruanan
BB
6. Perubahan TTV dan respirasi cepat, pasien sangat tekanan darah turun, dnyut
janntung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun akibat hipovokanik
7. Diuresis berkurang
8. Bila terjadi asisodis metabolik klien akan tampak pucat dan pernapasan cepat dan
dalam

2.2.6 Komplikasi

1) Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).


2) Renjatan hipovolemik.
3) Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan
pada elektro kardiagram).
4) Hipoglikemia.
5) Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan
vili mukosa, usus halus
6) Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
7) Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami
kelaparan

2.2.7 Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik,
17
akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit
kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare. Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya
toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam
rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare
sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan
yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat
masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam
lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan
akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

2.2.8 Patoflow (bagan/ alur)


Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama gangguan osmotik.
Akibat terdapatanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan meneyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergesetran air dan
elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus
untuk menegeluarkannya sehingga timbul diare.
18

2.3 Pathway Diare

infeksi makanan Psikologi

Berkembang di Toksik tak Ansietas (D0080)


usus dapat diserap

Hipersekresi air Hiperperistaltik


& elektrolit Malabsorbsi
KH,Lemak,
Penyerapan
Isi usus makanan diusus
menurun Meningkatkan
tekanan
osmotik

Pergeseran air
dan
elektrolit ke usus
Diare (D0020)

Frekuensi BAB Mual muntah


meningkat
Nafsu makan
menurun
Hilang cairan & Gg Integritas Kulit
elektrolit berlebihan (D0129)

Defisit Nutrisi
Gangguan keseimbangan Asidosis metabolik (D0019)
cairan & elektrolit
Dehidrasi
Sesak

Gangguan pertukaran gas (D0003)

Hipovolemia Risiko syok (D0039)


(0023)
Bagan 2.1 Patway Diare
Sumber : Nurarif & Kusuma (2016 ) ; PPNI (2017)
19

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

I. DATA PASIEN

A. DATA UMUM
1.Nama Inisial Pasien : An. F
2.TTL : Banyuasin, 23 Februari 2022
3.Usia : 1 Tahun 10 bulan 7 hari
4.Alamat : Karang Agung Kab. Ogan Komering Ilir
5.Agama : Islam
6.Tanggal MasukRS/PKM : 3 Januari 2024
7.Nomor Rekam Medis : 695561
8.Ruang : Poli Anak RSUD Palembang BARI

B. DATA UMUM PENANGGUNG JAWAB PASIEN


1. Nama Orang tua : Ny. O
2. Umur : 28 Tahun
3. Suku/ Bangsa : Melayu/ Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : IRT
6. Pendidikan Terakhir : SMA
7.Alamat : Karang Agung Kab. Ogan Komering Ilir

II. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Prenatal : Selama kehamilan ibu rajin kontrol ke RS, bidan maupun dokter
kandungan, selama hamil ibu banyak konsumsi sayur dan buahan, di
trisemeter awal mengalami mual muntah di pagi hari, di trisemeter
kedua sering merasakan nyeri di daerah punggung dan pinggang, di
trisemeter ketiga lebih cepat mudah lelah dan sering buang air kecil, ibu
juga jarang mengkonsumsi vitamin kandungan yang diberikan dokter
spesialisnya.
2. Intranatal : Anak lahir spontan di Bidan
3. Postnatal : Bayi mendapat asi dan mendekatkan bayi pada ibu
20

4. GENOGRAM

Keterangan :
Perempuan
Laki –laki
Pasien
Meninggal X

5. RIWAYAT SOSIAL

a. Yang mengasuh:

DS : Ibu mengatakan anak diasuh oleh kedua orang tua

b. Hubungan dengan anggota keluarga:

DS : Ibu mengatakan Hubungan anak dengan anggota keluarga yang lain baik

c. Hubungan dengan teman sebaya:

DS : Ibu mengatakan pasien dengan teman sebaya memiliki hubungan baik

d. Pembawaan secara umum:

DS : Ibu mengatakan anak tampak tenang, anak tampak nyaman jika bersama
dengan ibunya.
21

FISIOLOGIS

1. Respirasi

A BersihanJalanNapasTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Batuktidakefektif - Dispnea -
Tidakmampubatuk - Sulitbicara -
Sputumberlebih - Ortopnea -
Mengi,wheezing dan/atauronkhi - Gelisah -

Kering - -
Mekoniumdijalannapas Sianosis -
Bunyinapasmenurun -
Frekuensinapasberubah -
Polanapasberubah -
GangguanPenyapihanVentilator
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Frekuensinapasmeningkat - Lelah -
Penggunaanototbantunapas - Kuatirmesinrusak -
Napasmegap-megap(gasping) - Fokusmeningkatpada -
pernapasan
Upayanapasdanbatuanventilator - Gelisah -
Tidaksinkron
Napasdangkal - Auskultasisuarainspirasi -
menurun
Agitasi - Warnakulitabnormal(mis. -
pucat,sianosis)
Nilaigasdaraharteriabnormal - Napasparadoksabdominal -
Diaforesis -
Ekspresiwajahtakut -
Tekanandarahmeningkat -
Frekuensinadimeningkat -
Kesadaranmenurun -
GangguanPertukaranGas
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Dispnea - Pusing -
PCO2meningkat/menurun - Pengelihatankabur -
PO2menurun - Sianosis -
Takikardia - Diaforesis -
pHarterimeningkat/menurun - Gelisah -
Bunyinapastambahan - Napascuping hidung -
Polanapasabnormal -
(cepat/lambat,regular/iregular,dalam/
dangkal)
Warnakulitabnormal(mis. -
pucat,kebiruan)
Kesadaranmenurun -
GangguanVentilasiSpontan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Dispnea - Gelisah -
22

Penggunaanototbantunapas - Takikardia -
Meningkat
Volumetidalmenurun -
PCO2meningkat -
PO2menurun -
SaO2menurun -
PolaNapasTidakEfektif

GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Dispnea - Ortopnea -
Penggunaanototbantupernapasan - Pernapasanpursed-lip -
Faseekspirasimemanjang - Pernapasancupinghidung -
Pola napas abnormal (mis. takipnea,bradipnea, - Diameterthoraksanterior- -
hiperventilasi, posteriormeningkat
kussmaul,cheyne-stokes) Ventilasisemenitmenurun -
Kapasitasvitalmenurun -
Tekananekspirasimenurun -
Tekananinspirasimenurun -
Ekskursidada berubah -
RisikoAspirasi
FaktorRisiko
Penurunantingkatkesadaran -
Penurunanrefleksmuntahdan/ataubatuk -
Gangguanmenelan -
Disfagia -
Kerusakanmobilitasfisik -
Peningkatanresidulambung -
Peningkatantekananintrgastrik -
Penurunanmotilitasgastrointestinal -
Sfingteresofagusbawahinkompeten -
Perlambatanpengosonganlambung -
Terpasangselangnasogastrik -
Terpasangtrakeostomiatauendotrachealtube -
Trauma/pembedahanleher,mulut,dan/atauwajah -
Efekagenfarmakologis -
Ketidakmatangankoordinasimenghisap,menelandanbernapas -
23

2. Sirkulasi

A GangguanSirkulasiSpontan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
TidakBerespon - Suhutubuh<34,5oC -
Frekuensinadi<50kali/menitatau - Tidakadaproduksiurindalam6 -
>150kali/menit jam
Tekanandarahsistolik<60mmHg - Saturasioksigen<85% -
atau200mmHg
Frekuensinapas<6jaki/menitatau>3 - Gambaran EKG -
0kali/menit menunjukkanaritmia letal (mis.
VentricularTachycardia [VT]
VentricularFibrillation [VF],
Asistol,PulselessElectricalActivity
[PEA])

Kesadaranmenurunatautidaksadar - Gambaran EKG menunjukkanaritmia -


mayor (mis. AV
blockderajat2tipe2,AVblocktotal,
takiaritmia/bradiaritmia,

VentricularExtrasystole[VES] -
simptomatik)
ETCO2,<35mmHg -
-
-
b Penurunan curah jantung
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
1) Perubahan irama jantung - 1) Perubahan preload (tidak tersedia) -
a) Palpitasi
2) Perubahan preload - 2) Perubahan afterload (tidak tersedia) -
a) Lelah
3) Perubahan afterload - 3) Perubahan kontraktilitas -
a) Dispnea (tidak tersedia)
4) Perubahan kontraktilitas - 4) Perilaku / emosional -
a) Paroxymal Noctural Dispnea (PND) a) Cemas
b) Ortopnea b) Gelisah
c) Batuk
5) Perubahan irama jantung - 5) Perubahan preload
a) Bradikardia / takikardia a) Murmur jantung
b) Gambaran EKG aritmia /atau gangguan b) Berat badan bertambah
konduksi c) Pulmonary Artery
Wedge Pressure (PAWP)
menurun
6) Perubahan preload - 6) Perubahan afterload
a) Edema a) Pulmonary vascular resisten
b) Distensi vena jugularis b) Systematic vascular
c) Central venous pressure (CVP)
meningkat / menurun
d) Hepatomegali
24

7) Perubahan afterload - 7) Perubahan kontraktilitas -


a) Tekanan darah meningkat/menurun a) Cardiac index (CI) menurun
b) Nadi perifer teraba lemah b) Left Ventricular Stroke
c) Capilarry refill time (CRT) > 3 detik Works Index (LVSWI)
d) Oliguria c) Stroke Volume Index (SVI)
e) Warna kulit pucat dan sianosis menurun

8) Perubahan kontraktilitas - -
a) Terdengar suara jantung S3
dan/ S4
b) Ejection fraction (EF) menurun
c Perubahan perifer tidak efektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Pengisisn kapiler > 3 detik - Parasteria -
Nadi perifer menurun atau tidak teraba - Nyeri ekstremitas (klaudasi intermiten) -
akral teraba dingin - Edema -
Warna kulit pucat - Penyembuhan luka lambat -
Turgor kulit menurun - Indeks ankle brachial<0,90 -
- Bruit femoral -
d Resiko gangguan sirkulasi spontan

Faktor Risiko
Kekurangan volume cairan 

Hopiksia -
Hipertermia -
Hipokalemia / hiperkalemia -
Hipoglikemia / hiperglikemia -
Asidosis -
Toksin (mis. Keracunan, overdosis obat) -
Tamponade jantung -
Tension pneumothorax -
Trombosis jantung -
Trombosis paru (emboli paru) -
e Resiko penurunan curah jantung
Faktor Risiko
Perubahan afterload -
Perubahan frekuensi jantung -
Perubahan irama jantung -
Perubahan kontraktilitas -
Perubahan preload -
F Resiko Perdarahan
Faktor Risiko
Aneurisma -
Gangguan gastrointestinal (mis, ulkus lambung, polip , varises) -
Gangguan fungsi hati (mis, serosis hepatis) -
Komplikasi kehamilan (mis pecah ketuban sebelum waktunya, plasenta previa/abrupsio, -
kehamilan kembar)
Gangguan koagulasi (mis, trombositopenia) -
Efek agen farmakologis -
Tidakan pembedahan -
Trauma -
Kurang terpapar informasitentang pencegahan pendarahan -
Proses keganasan -
25

G Resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif


Faktor Risiko
Perdarahan gastrointestinal akut -
Trauma abdomen -
Sindroma kompartemen abdomen -
Aneurisma aorta abdomen -
Varises gastroesofagus -
Penurunan kerja ventrikel kiri -
Koagulopati (anemia sel sabit, koagulopati intravaskuler diseminata) -
Penurunan konsentrasi hemoglobin -
Keabnormalan masa protombin dan atau masa tromboplastin parsial -
Disfungsi hati (mis. serosis, hepatis) -
Disfungsi gastrointestinal (mis. ulkus duodenum, atau ulkus lambung, kolitis iskemik, -
pankreatitis iskemik)
Hiperglikemia -
Ketidakstabilan hemodinamik -
Efek agen farmakologis -
-
-Usia > 60 tahun -
Efek samping tindakan cardiopulmonarr bypass, anastesi, pembedahan lambung) -
h Resiko perfusi miokard tidak efektif -
Faktor Risiko
Hipertensi -
Hiperlepidemia -
Hiperglikemia -
Hipoksemia -
Hipoksia -
Kekurangan volume cairan -
Pembedahan jantung -
Penyalahgunaan zat -
Spasme arteri koroner -
Peningkatan protein c-reaktif -
Tamponade jantung -
Efek agen farmakologis -
Riwayat penyakit vaskuler pada keluarga -
Kurang terpapar informasi tentang faktor resiko yang dapat diubah (mis. merokok , gaya hidup, -
kurang gerak.,obesitas)
h Resiko perfusi perifer tidak efektif
Faktor Risiko
Hiperglikemia -
Gaya hidup kurang gerak -
Hipertensi -
Merokok -
Prosedur endovaskuler -
Trauma -
Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis merokok, gaya hidup kurang gerak, -
obesitas, imobilitas)
i Resiko perfusi renal tidak efektif -
Faktor Risiko
Kekurangan volume cairan -
Embolisme kapiler -
Vaskulitis -
Hipertensi -
26

Disfungsi ginjal -
Hiperglikemia -
Keganasan -
Pembedahan jantung -
By pass kardiopulmonal -
Hipoksemia -
Hipoksia -
Asidosis metabolik -
Trauma -
Sindrom kompartemen abdomen -
Luka bakar -
Sepsis -
Sindrom respon inflamasi sistemik -
Lanjut usia -

Merokok -
Penyalahgunaan obat -
K Resiko perfusi serebral tidak efektif -
Faktor Risiko
Keabnormalan mas protombin dan / masa tromboplastin parsial -
Penurunan kinerja ventrikel kiri -
Aterosklerosis aorta -
Diseksi arteri -
Fibrilasi atrium -
Tumor otak -
Stenosis karotis -
Miksoma atrium -
Aneurisme serebri -
Koagulopati ( mis. anemia sel sabit ) -
Dilatasi kardiomiopti -
Koagulasi intravaskuler diseminata -
Embolisme -
Cedera kepala -
Hiperkolesterolemia -
Hipertensi -
Endokarditis infektif -
Katup prostetik mekanis -
Stenosis mitral -
Neoplasma otak -
Infark miokard akut -
Sindrom sick sinus -
Penyalahgunaan zat -
Terapi tombolitik -
Efek samping tindakan (mis.tindakan operasi bypass) -
Merokok -
Penyalahgunaan obat -
K Resiko perfusi serebral tidak efektif -
Faktor Risiko
Keabnormalan mas protombin dan / masa tromboplastin parsial -
Penurunan kinerja ventrikel kiri -
Aterosklerosis aorta -
Diseksi arteri -
27

Fibrilasi atrium -
Tumor otak -
Stenosis karotis -
Miksoma atrium -
Aneurisme serebri -
Koagulopati ( mis. anemia sel sabit ) -
Dilatasi kardiomiopti -
Koagulasi intravaskuler diseminata -
Embolisme -
Cedera kepala -
Hiperkolesterolemia -
Hipertensi -
Endokarditis infektif -
Katup prostetik mekanis -
Stenosis mitral -
Neoplasma otak -
Infark miokard akut -
Sindrom sick sinus -
Penyalahgunaan zat -
Terapi tombolitik -
Efek samping tindakan (mis.tindakan operasi bypass) -

3. Nutrisi Dan Cairan

A Berat badan berlebih


GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat - Tebal lipatan kulit trisep >25 mm -
badan dan panjang badan lebih dari persentil ke
85-95 pada anak (2-18 tahun)
B Defisit nutrisi
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Berat badan menurun minimal 10% dibawah - Cepat kenyang setelah makan Ya
rentang ideal
Kram / nyeri abdomen -
Nafsu makan menurun Ya
Bising usus hiperaktif Ya
Otot pengunyah lemah Ya
Membran mukosa pucat Ya
Sariawan -
Serum albumin turun -
Rambut rontok berlebih -
Diare Ya
c Diare
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam Ya Urgency Ya
Feses lembek atau cair Ya Nyeri atau kram abdomen Ya
Frekuensi peristaltik meningkat Ya
Bising usus hiperaktif Ya
Disfungsi motilitas gastrointestinal
d
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapkan flatus tidak ada - Merasa mual -
Nyeri / kram abdomen - Residu lambung meningkat atau menurun -
28

Suara perstaltik abdomen (tidak ada, hipoaktif, - Muntah -


hiperaktif)
Regurgitasi -
Pengosongan lambung cepat -
Distensi abdomen -
Diare -
Feses kering dan sulit keluar -
Feses keras -

e Hipervolemia
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Ortopnea - Distensi vena jugularis -
Dispnea - Terdengar suara nafas tambahan -
Paroxsimal Noctural Dyspnea (PND) - Hepatomegali -
Edema anasarka dan atau edema perifer - Kadar Hb atau Ht menurun -
Berat badan meningkat dalam waktu singkat - Oliguria -
Jugular Venous Pressure (JPV) dan atau - Intake lebih banyak dari output (balans -
Central Venous Pressure (CPV) meningkat cairan positif)
Reflek hepatojugular positif - Kongesti paru -
f Hipovolemia
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Frekuensi nadi meningkat - Merasa lemah Ya
Nadi teraba lemah - Mengeluh haus Ya
Tekanan darah menurun Ya Pengisian vena menurun -
Takanan nadi menyempit - Status mental berubah -
Turgor kulit menurun Ya Suhu tubuh meningkat Ya
Membran mukosa kering Ya Konsentrasi urine meningkat -
Volume urine menurun - Berat badan turun tiba tiba -
Hematokrit meningkat - -
g Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengekspresikan keinginan untuk - Urine berwarna kuning dan berat jenis -
meningkatkan keseimbangan cairan dalam rentang normal
Membran mukosa lembab - Haluaran urine sesuai dengan hasupan -
Asupan makanan dan cairan adekuat untuk - Berat badan stabil -
kebutuhan harian
Turgor jaringan baik -
Tidak ada tanda edema atau dehidrasi -

H Kesiapan peningkatan nutrisi


GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengekspresikan keinginan untuk - Mengekspresikan pengetahuan tentang -
meningkatkan nutrisi pilihan makanan dan cairan yang sehat
Makan teratur dan adekuat - Mengikuti standar asupan nutrisi yang -
tepat (mis. piramida makanan, pedoman
American Diabetic Asociation atau
pedoman lainnya
Penyiapan dan penyimpanan makanan dan -
minuman yang aman
Sikap terhadap makanan dan minuman -
sesuai tujuan kesehatan
I Ketidakseimbangan kadar glukosa darah
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengantuk - Palpitasi -
29

Pusing - Mengeluh lapar -


Lelah atau lesu - Gemetar -
Gangguan koordinasi - Kesadaran menurun -
Kadar glukos darah dalam/urine tinggi - Perilaku aneh -
Sulit bicara -
Berkeringat -

J Obesitas
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
IMT > 27 kg/m2 (pada dewasa) atau lebih dari - Tebal kulit trisep > 25 mm -
persentil ke 95 untuk usia dan jenis kelamin
(pada anak )
K Risiko berat badan lebih
Faktor Risiko
Kurang aktifitas harian fisik -
Kelebihan konsumsi gula -
Gangguan kebiasaan makan -
Gangguan persepsi makan -
Kelebihan konsumsi alkohol -
Penggunaan energi kurang dari asupan -
Sering mengemil -
Sering makan makanan berminyak / berlemak -
Faktor keturunan (mis. distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas lipase -
lipoprotein , sintesis lipid, lipolisis)
Penggunaan makanan formula atau makanan campuran pada bayi -
Asupan kalsium rendah pada anak berat badan bertambah cepat -
30

b. Eliminasi

a GangguanEliminasiUrin
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Desakanberkemih(urgensi) -
Urinmenetes(dribbling) -
Seringbuangairkecil -
Nokturia -
Mengompol -
Enuresis -
DistensiKandungkemih -
Berkemihtidaktuntas(hesitancy) -
Volumeresiduurinmeningkat -
b. InkontinensiaFekal
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor

Tidakmampumengontrol Ya Baufeses Ya
pengeluaranfeses
Tidakmampumenundadefekasi Ya Kulitperianalkemerahan Ya
Feseskeluarsedikit-sedikitdan Ya
Sering
c. InkontinensiaUrinberlanjut
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Keluarnya urinkonstantanpa - Berkemihtanpasadar -
Distensi
Nokturialebihdari2kalisepanjang - Tidaksadarinkontinensiaurine -
Tidur
d. InkontinensiaUrinBerlebih
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Residuvolumeurinsetelahberkemih - Residuurine100mlataulebih -
ataukeluhankebocoransedikiturin
Nokturia -
Kandung kemih -
distensi(bukanberhubungan dengan
penyebabreversibelakut)ataukandungkemih
distersidengan sering, sedikit
berkemihataudribbling

e. InkontinensiaUrinFungsional
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengompolsebelummencapaiatau - Mengompoldiwaktupagi hari -
selamausahamencapaitoilet
Tidakmampumenundadefekasi - Mampumengosonngkan -
kandungkemihlengkap
f. InkontinensiaUrinRefleks
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Tidakmengalamisensasiberkemih -
Dribbling -
31

Seringbuangairkecil -
Hesitancy -
Nokturia -
Enuresis -
Volumeresiduurinmeningkat -
g. InkontinensiaUrinStress
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengeluh keluar urin <50 ml - Pengeluaranurintidaktuntas -
saattekananabdominalmeningkart(mis.Saat Urgensimiksi -
berdiri,bersin,tertawa,berlari Frekuensiberkemihmeningkat -
ataumenganagkatbendaberat) Overdistensiabdomen -

h. InkontinensiaUrinUrgensi
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Keinginanberkemihyangkuat - -
disertaidenganinkontinensia
i. KesiapanPeningkatanEliminasiUrin
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapankeinginanuntuk - Asupancairancukup -
meningkatkaneliminasiurin
Jumlahurinnormal -
Karakteristikurinnormal -
j. Konstipasi
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Defekasikurangdari2kali - Mengejansaatdefekasi -
Seminggu
Pengeluaranfeseslamadansulit - Distensiabdomen -
Feseskeras - Kelemahanumum -
Peristaltikususmenurun - Terabamassapadarektal -
k. RetensiUrin
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Sensasipenuhpadakandungkemih - Dribbling -
Disuria/anuria - Inkontinensiaberlebih -
Distensikandungkemih - Residuurin150ml ataulebih -
l. RisikoInkontinensiaUrinUrgensi
FaktorRisiko
Efeksampingobat,kopi,danalkohol. -
Hiperrefleksdestrussor -
Gangguansistemsarafpusat -
Kerusakankontraksikandungkemih:relaksasispingtertidakterkendali -
Ketidakefektifankebiasaanberkemih -
Kapasitaskandungkemihkecil -
M RisikoKonstipasi
FaktorRisiko
Fisiologis
Penurunanmotilitasgastrointestinal -
Pertumbuhangigitidakadekuat -
Ketidakcukupandiet -
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapankeinginanuntuk - Asupancairancukup -
meningkatkaneliminasiurin
32

Jumlahurinnormal -
Karakteristikurinnormal -
j. Konstipasi
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Defekasikurangdari2kali - Mengejansaatdefekasi -
Seminggu
Pengeluaranfeseslamadansulit - Distensiabdomen -
Feseskeras - Kelemahanumum -
Peristaltikususmenurun - Terabamassapadarektal -
k. RetensiUrin
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Sensasipenuhpadakandungkemih - Dribbling -
Disuria/anuria - Inkontinensiaberlebih -
Distensikandungkemih - Residuurin150ml ataulebih -
l. RisikoInkontinensiaUrinUrgensi
FaktorRisiko
Efeksampingobat,kopi,danalkohol. -
Hiperrefleksdestrussor -
Gangguansistemsarafpusat -
Kerusakankontraksikandungkemih:relaksasispingtertidakterkendali -
Ketidakefektifankebiasaanberkemih -
Kapasitaskandungkemihkecil -
M RisikoKonstipasi
FaktorRisiko
Fisiologis
Penurunanmotilitasgastrointestinal -
Pertumbuhangigitidakadekuat -
Ketidakcukupandiet -
33

Ketidakcukupanasupanserat -
Ketidakcukupanasupancairan -
Aganglionik(mis.Penyakithircsprung) -
Kelemahanototabdomen -
Psikologis
Konfusi -
Depresi -
Gangguanemosional -
Situasional
Perubahank-ebiasaanmakan(mis.Jenismakanan,jadwalmakan) -
Ketidakadek-uatantoileting -
Aktivitasfisik-hariankurangdariyangdianjurkan -
Penyalahguna-anlaksatif -
Efekagenfarmakologis -
Ketidakteraturankebiasaandefekasi -
Kebiasaanmenahandorongandefekasi -
Perubahanlingkungan -
-
-

c. Aktivitas dan Istirahat

a Gangguan Mobilitas Fisik


Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengeluh kesulitan menggerakkan - Nyeri saat bergerak -
ekstremitas Enggan melakukan pergerakan Ya
Kekuatan otot menurun Ya Merasa cemas saat bergerak -
Sendi kaku -
Rentang gerak (ROM) menurun Ya Gerakan tidak terkoordinasi Ya
Gerakan terbatas Ya
Fisik lemah Ya
b Gangguan Pola Tidur
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengeluh sulit idur Ya Mengeluh kemampuan bera ktivitas Ya
Mengeluh sering terjaga Ya menurun
Mengeluhtidakpuastidur -
Mengeluhpolatidurberubah -
Mengeluhistirahattidakcukup -
c Intoleransi Aktivitas
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengeluh lelah Ya Dispnea saat/setelah aktivitas -
Frekuensi jantung meningkat>20%dari - Merasa tidak nyaman setelah Ya
kondisi istirahat beraktivitas
Merasa lemah Ya
Tekanan darah berubah>20% -
Dari kondis iistirahat
Gambaran EKG menunjukkan -
Aritmia saat/setelaha ktivitas
-
34

GambaranEKGmenunjukkan -
iskemia
Sianosis -
D Keletihan
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Merasaenergitidakpulihwalaupuntelah - Merasa bersalah akibat -
Tidur tidakmampumelaksanakantanggung
jawab
Merasakurangtenaga - Libidomenurun -
Mengeluhlelah - Kebutuhanistirahatmeningkat -
Tidakmampumempertahankan -
aktivitasrutin
Tampaklesu -
E KesiapanPeningkatanTidur
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengekspresikankeinginanuntuk - Tidakmenggunakanobattidur -
meningkatkantidur
Mengekspresikanperasaancukup - Menerapkanrutinitastiduryang -
istirahatsetelahtidur meningkatkankebiasaantidur

Jumlahwaktutidursesuaidengan - -
pertumbuhandanperkembangan
F RisikoIntolerasiAktivitas
FaktorRisiko
Gangguansirkulasi -
Ketidakbugaranstatusfisik -
Riwayatintoleransiaktivitassebelumnya -
Tidakberpengalamandengansuatuaktivitas -
Gangguanpernapasan -

d. Neurosensori

A DisrefleksiaOtonom
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
SakitKepala - Nyeridada -
Tekanandarahsistolikmeningkat - Pandangankabur -
>20%
Bercakmerahpadakulit diatas - Kongestikonjungtiva -
lokasicedera
Diaforesisdiataslokasicedera - Kongestinasal -
Parastesia -
Sensasilogamdimulut -
Pucatdi bawahlokasicedera - Menggigil -
SindromHorner -
Reflekspilomotorik -
Bradikardiadan/atautakikardia - Dilatasipupil -
Penileerection -
Semenemission -
b GangguanMemori
35

GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Melaporkanpernahmengalami - Lupamelakukanperilakupada -
pengalamanlupa waktuyangtelahdijadwalkan
Tidakmampumempelajari - -
keterampilanbaru
Tidakmampumengingatinformasi -
Faktual
Tidakmampumengingatprilaku - Merasamudah lupa -
tertentuyangpernahdilakukan
Tidakmampumengingatperistiwa -
Tidak mampu -
melakukankemampuanyangdipel
ajari
sebelumnya
c GangguanMenelan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengeluhsulitmenelan - Oral: -
Batuksebelummenelan - Bolusmasukterlalucepat -
Batuksetelahmakanatauminum - Refluksnasal -
Tersedak - Tidakmampumembersihkan -

ronggamulut -
Makanantertinggaldirongga mulut - Makananjatuhdarimulut -
Makananterdorongkeluardari -
mulut
Sulitmengunyah -
Muntahsebelummenelan -
Bolusterbentuklama -
Waktumakanlama -
Porsimakantidakhabis -
Faseoral abnormal -
Mengiler -
Faring: -
Menolakmakan -
Muntah -
Posisikepalakurangelevasi -
Menelanberulang-ulang -
Esofagus: -
Mengeluhbangundimalamhari -
Nyeriepigastrik -
Hematemesis -
Gelisah -
Regugirtasi -
Odinofagia -
Bruksisme -
d KonfusiAkut
36

GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Kurang - Salahpersepsi -
motivasiuntukmemulai/menyelesaikan
perilaku
berorientasitujuan
Kurang - Halusinasi -
motivasiuntukmemulai/menyelesaikanp
erilaku
terarah
Fluktuasifungsikognitif - Gelisah -
Fluktuasitingkatkesadaran -
Fluktuasiaktivitaspsikomotorik -
E KonfusiKronis
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Kurang - Salahpersepsi -
motivasiuntukmemulai/menyelesaikanp
erilaku
berorientasitujuan
Kurang - Gangguanotakorganik -
motivasiuntukmemulai/menyelesaikanp
erilaku
terarah
Fungsiberubahprogresif - -
Memorijangkapendek dan/atau - -
panjangberubah
Interpretasiberubah - -

Fungsisosialterganggu - -
Responterhadapstimulusberubah - -
F PenurunanKapasitasAdaptifIntrakranial
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Sakitkepala - Gelisah -
Tekanandarahmeningkatdengan - Agitasi -
tekanannadi(pulsepressure)
Bradikardia - Muntah(tanpadisertaimual) -
Polanafasireguler - Tampaklesu/lemah -
Tingkatkesadaranmenurun - Fungsikognitifterganggu -
Responpupilmelambatatautidak - Tekananintrakranial(TIK)≥20 -
sama mmHg
Refleksneurologisterganggu - Papiledema -
- Posturdeserebrasi(ekstensi) -
G RisikoDisfungsiNeurovaskulerPerife
FaktorRisiko
Hiperglikemia -
Obstruksivaskuler -
Fraktur -
Imobilisasi -
Penekananmekanis(mis.torniket,gips,balutan,restraint) -
Pembedahanortopedi -
-
37

Trauma -
Lukabakar -
h RisikoKonfusiAkut
FaktorRisiko
Usiadiatas 60tahun -
Perubahanfungsikognitif -
Perubahansiklustidur-bangun -
Dehidrasi -
Demensia -
Riwayatstroke -
Gangguanfungsimetabolik(mis.azotemia,penurunanhemoglobin, -
ketidakseimbanganelektrolit,peningkatannitrogenureadarah[BUN]/kreatini
n)
Gangguanmobilitas -
Penggunaanrestraintyangtidaktepat -
Infeksi -
Malnutrisi -
Nyeri -
Efekagenfarmakologis -
Deprivasisensori -
Penyalahgunaanzat -

e. Reproduksi dan Seksualitas

a DisfungsiSeksual
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor

Mengungkapkanaktivitasseksual - Mengungkapkan ketertarikanpada -


Berubah pasanganberubah
Mengungkapkaneksitasiseksual -
berubah
Merasahubunganseksualtidak - Mengeluh hubungan -
memuaskan seksualterbatas
Mengungkapkanperanseksual -
berubah
Mengeluhkanhasratseksual -
menurun
Mengungkapkanfungsiseksual -
berubah
Mengeluhnyerisaatberhubungan -
seksual(dispareunia)
b PolaSeksualTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengeluhsulitmelakukanaktivitas - Mengungkapkan -
seksual hubungandenganpasanganberub
Mengungkapkanaktivitasseksual - ah
berubah
38

Mengungkapkanperilakuseksual - Konfliknilai -
berubah
Orientasiseksualberubah -
C RisikoDisfungsiSeksual
FaktorRisiko -
Gangguanneurologi -
Gangguanurologi -
Gangguanendokrin -
Keganasan -
Faktorginekologi(mis.kehamilan,pascapersalian -
Efekagenfarmakologis -
Depresi -
Kecemasan -
Penganiayaanpsikologis/seksual -
Penyalahgunaanobat/zat -
Konflikhubungan -
Kurangnyaprivasi -
Polaseksualpasanganmenyimpang -
Ketiadaanpasangan -
Ketidakadekuatanedukasi -
Konfliknilaipersonaldalamkeluarga,budayadanagama -

PSIKOLOGIS
1. Nyeri dan Kenyamanan

A GangguanRasaNyaman
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor

Mengeluhtidaknyaman - Mengeluhsulittidur -
Tidakmampurileks -
Mengeluhkedinginan/kepanasan -
Merasagatal -
Mengeluhmual -
Mengeluhlelah -
Gelisah - Menunjukangejaladistres -
Tampakmerintih/menangis -
Polaeliminasiberubah -
Posturtubuhberubah -
Iritabilitas -
B Nausea
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengeluhmual Ya Merasaasamdimulut Ya
Sensasipanas/dingin -
Merasainginmuntah Ya Seringmenelan Ya
Salivameningkat
Pucat Ya
39

Tidak berminat makan - Diaforesis -


Takikardia -
Pupildilatasi -
c NyeriAkut
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengeluhnyeri Ya Tekanandarahmeningkat Ya
Tampakmeringis Ya Polanapasberubah Ya
Bersikapprotektif(mis.Waspada, Ya Nafsumakanberubah Ya
posisimenghindarinyeri)
Gelisah Ya Prosesberfikirterganggu -
Frekuensinadi meningkat Ya Menarikdiri
Sulittidur - Berfokuspada dirisendiri Ya
Diaforesis -
d NyeriKronis
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengeluhnyeri - Merasatakutmengalamicedera -
Berulang
Merasadepresi(tertekan) - Bersikapprotektif(mis.Posisi -
menghindarinyeri)
Tampakmeringis - Waspada -
Gelisah - Polatidurberubah -
Tidakmampumenuntaskanaktivitas - Anoreksia -
- Fokusmenyempit -
- Berfokuspada dirisendiri -

2. Integritas Dan Ego

a Ansietas
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Merasabingung - Mengeluhpusing -

- Anoreksia -
Merasakhawatirdenganakibatdari - Palpitasi -
kondisiyangdihadapi Merasatidakberdaya -
Sulitberkonsentrasi - Frekuensinapasmeningkat -
Frekuensinadimeningkat -
Tampakgelisah - Tekanandarahmeningkat -
Diaforesis -
Tampaktegang - Tremor -
Mukatampakpucat -
Suarabergetar -
Sulittidur - Kontakmataburuk -
Seringberkemih -
Berorientasipadamasalalu -
b Berduka
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
40

Merasasedih - Mimpiburuhatau polamimpi -


berubah
Merasabersalahataumenyalahkan - Merasatidakberguna -
oranglain
Tidakmenerimakehilangan - Fobia -
Merasatidakadaharapan - marah -
Menangis - Tampakpanik -
Polatidur berubah - Fungsiimunitasterganggu -
Tidakmampuberkonsentrasi -
C DistressSpiritual
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mempertanyakanmakna/tujuanhidupn - Menyatakanhidupnyaterasa -
ya tidak/kurangtenang
Mengeluhtidakdapatmenerima -
(kurangpasrah)
Menyatakanhidupnyaterasatidak/k - Merasabersalah -
urangbermakna Merasaterasing -
Menyatakantelahdiabaikan -
Merasamenderita/tidakberdaya - Menolahberinteraksidengan -
orangterdekat/pemimpin
Tidakmampuberibadah - Tidakmampuberkreativitas -
(mis.Bernyanyi,mendengarkanmusik,
menulis)
Kopingtidakefektif -
Marahpadatuhan - Tidakberminatpada -
alam/literaturespiritual
D GangguanCitraTubuh
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapkankecacatan/kehilanganbag - Tidak mau -
iantubuh mengungkapkankecacatan/kehilan
ganbagian
tubuh
Mengungkapkanperasaan -

- negatiftentangperubahantubuh -
Mengungkapkankekhawatiran -
padapenolakan/reaksioranglain
Mengungkapkanperubahangaya -
hidup
Kehilanganbagiantubuh - Menyembunyikan/menunjukan -
bagiantubuhsecaraberlebihan
Menghindarimelihatdan/atau -
menyentuhbagiantubuh
Focusberlebihanpada -
perubahantubuh
Fungsi/strukturtubuhberub - Responnonverbalpada -
ah/hilang perubahandanpersepsitubuh
-
41

- Fokuspadapenampilandan -
kekuatanmasalalu
Hubungansosialberubah -
-e GangguanIdentitasDiri
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Persepsiterhadapdiriberubah -
Bingung dengan nilai-nilai -
budaya,tujuanhidup,jeniskelamin,dan/atau
nilai-nilaiideal
Perasaanyangfluktuatifterhadap -
Diri
Perilakutidakkonsisten -
Hubunganyangtidakefektif -
Strategikopingtidakefektif -
Penampilanperanyangtidakefektif -
F GangguanPersepsiSensori
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mendengarsuarabisikanatau - Menyatakankesal -
melihatbayangan
Merasakan sesuatu melalui - Menyendiri -
inderaperabaan,penciuman,perabaan,atau
pengecapan
Distorsisensori - Melamun -
Respontidaksesuai - Konsentrasiburuk -
Bersikapseolahmelihat,mendengar,mengeca - Disorientasiwaktu,tempat, -
p,meraba, atau menciumsesuatu orang,atausituasi
Curiga -
Melihatkesatuarah -
Mondar-mandir -
Bicarasendiri -
G HargaDiriRendahKronis
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Menilaidirinegatif(mis.tidak - Merasasulitberkonsentrasi -
berguna,tidaktertolong)

Merasamalu/bersalah - Sulittidur -
Merasatidakmampumelakukan - Mengungkapkankeputusasaan -
apapun
Meremehkankemampuanmengatasi - Kontakmatakurang -
masalah
Merasatidakmemilikikelebihan - Berbicarapelandanlirih -
ataukemampuanpositif
Melebih-lebihkanpenilaiannegatif - Pasif -
tentangdirisendiri
Menolakpenilaianposistiftentang - Perilakutidakasertif -
dirisendiri
-
42

Engganmecobahalbaru - Mencaripenguatansecara -
berlebihan
Berjalanmenunduk - Bergantungpadapandangan -
oranglain
Posturtubuhmenunduk - Sulitmembuatkeputusan -
Seringkalimencaripenegasan -
H HargaDiriRendahSituasional
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Menilaidirinegatif(mis.tidak - Sulitberkonsentrasi -
berguna,tidaktertolong)
Merasamalu/bersalah - Kontakmatakurang -
Melebih-lebihkanpenilaiannegatif - Lesudantidakbergairah -
tentangdirisendiri
Menolakpenilaianposistiftentang - Pasif -
dirisendiri
Berbicarapelandanlirih - Tidakmampumembuatkeput -
Menolakberinteraksidenganorang - usan
Lain
Berjalanmenunduk -
Posturtubuhmenunduk -
I Keputusasaan-
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapkankeputusasaan - SulitTidur -
BerperilakuPasif - Seleramakanmenurun -
Afekdatar -
Kuranginisiatif -
Meninggalkanlawanbicara -
Kurangterlibatdalamaktivitas -
perawatan
Mengangkatbahusebagairespon -
terhadaplawanbicara
J KesiapanPeningkatanKonsepDiri
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengekspresikankeinginanuntuk - Merasapercayadiri -
meningkatkankonsepdiri
Mengekspresikankepuasandengan - Menerimakelebihandan -

diri,hargadiri,penampilanperan,citratubu - keterbatasan -
hdanidentitaspribadi Tindakansesuaidenganperasaan -
danpikirandiekspresikan
K KesiapanPeningkatanKopingKeluarga
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Anggotakeluargamenetapkantujuanuntukme - Anggota keluargamengidentifikasi -
ningkatkangayahidupsehat pengalamanyang mengoptimalkan
kesejahteraan
43

Anggotakeluargamenetapkansasaran - Anggotakeluargaberupaya -
untuk meningkatkankesehatan menjelaskan dampak
krisisterhadapperkembangan
Anggota keluargamengungkapkan -
minat dalammembuat kontak dengan
oranglainyangmengalamisituasiyang
sama

l KesiapanPeningkatanKopingKomunitas
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Perencanaanaktifolehkomunitasmengen - Bersepakatbahwakomunitas -
aiprediksi stressor bertanggungjawabterhadappenata
laksanaanstres
Pemecahanmasalahaktifoleh - Berkomunikasipositifdiantaraanggot -
komunitassaatmeeenghadapimasala akomunitas
h
Terdapatsumber- - Berkomunikasipositifdiantara -
sumberdayayangadekuatuntukmengatasi koomunitas
stresor Tersediaprogramuntukrekreasi -
Tersediaprogramuntuk -
relaksasi/bersantai
m Ketidakberdayaan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Menyatakan frustasi atau - Merasadiasingkan -
tidakmampu melaksanakan Menyatakankeraguantentang -
aktivitassebelumnya kinerjaperan
Menyatakankurangcontrol -
Bergantungpadaoranglain - Menyatakanrasamalu -
Merasatertekan(depresi) -
Tidakberpartisipasidalam -
perawatan
pengasingan -
n KetidakmampuanKopingKeluarga
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Merasadiabaikan - Perilakumenyerang(agresi) -
Perilakumenghasut(agitasi) -
Tidakberkomitmen -

Menunjukkangejala -
psikosomatis
Tidakmemenuhikebutuhankeluarga - Perilakumenolak -
Perawatanyangmengabaikan -
kebutuhandasarklien
Mengabaikanperawatan/ -
pengobatananggotakeluarga
Tidaktoleran Perilakuubermusuhan -
Perilakuindividualistic -
44

Upayamembangunhidup -
bermaknaterganggu
Perilakusehatterganggu -
Mengabaikananggotakeluarga - Ketergatungananggotakeluarga -
meningkat
Realitaskesehatananggota -
keluargaterganggu
O KopingDefensif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Menyalahkanoranglain - Meremehkanoranglain -
Melemparkantanggungjawab -
Menyangkaladanyamasalah - Tawapermusuhan -
Sikapsuperiorterhadaporang -
lain
Menyangkalkelemahandiri - Tidakdapatmembedakan -
realitas
Merasionalisasikegagalan - Kurangminatmengikuti -
perawatan/pengobatan
Hipersensitifterhadapkritik - Sulitmembangunatau -
mempertahankanhubungan
P KopingKomunitasTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Menungkapkanketidakberdayaan - Mengungkapkankerentanan -
komunitas komunitas
Komunitastidakmemenuhiharapan - Partisipasimasyarakatkurang -
anggotanya
Konflikmasyarakatmeningkat - Tingkatpenyakitmasyarakat -
meningkat
Insiden masalah masyarakat tinggi(mis, - Stressmeningkat -
pembunuhan, pengrusakan,terorisme,
perampokan,
pelecehan,pengangguran,kemiskinan,penya
kit
mental)
Q KopingTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapkantidakmampu - Tidakmampumemenuhi -
mengatasimasalah kebutuhandasar

- Kekhawatirankronis -
Tidakmampumemenuhiperanyangdiharapk - Penyalahgunaanzat -
an (sesuaiusia) Memanipulasioranglainuntuk -
memenuhikeinginannyasendiri
Menggunakanmekanismekoping - Perilakutidakasertif -
yangtidaksesuai Partisipasisosialkurang -
R PenurunanKopingKeluarga
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
45

Klien mengeluh/khawatir - Orangterdekatmenyatakankuran -


tentangresponorangterdekatpadamasalahke g terpapar
sehatan informasitentangupaya
mengatasi
masalahklien
Orangterdekatmenarikdiri - Bantuan yang dilakukan -
orangterdekatmenunjukkanhasilyang
tidakmemuaskan
Terbatasnyakomunikasiorangterdek - Orang terdekat berperilakuprotektif -
atdenganklien yang tidak
sesuaidengankemampuan/kemandirian
klien

s PenyangkalanTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Tidakmengakuidirinyamengalamigejala - Mengakutidaktakutdengan -
atau bahaya kematian
(walaupunkenyataansebaliknya) Mengakutidaktakutdengan -
penyakitkronis
Tidakmengakuibahwapenyakit -
berdampakpada polahidup
Melakukanpengobatansendiri -
Menundamencaripertolonganpelaya - Mengalihkansumbergejalake -
Nankesehatan organlain
Berperilakuacuhtakacuhsaat -
membicarakan
peristiwapenyebabstres
Menunjukkanafekyang tidak -
sesuai
t PerilakuKesehatanCenderungBerisiko
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Menunjukkanpenolakanterhadap - Gagal mencapai pengendalianyang -
perubahanstatuskesehatan optimal
Gagalmelakukantindakan -
pencegahanmasalahkesehatan
Menunjukkanupayapeningkatan -
statuskesehatanyangminimal
u RisikoDistressSpiritual
FaktorRisiko
Perubahanhidup -

Perubahanlingkungan -
Bencanaalam -
Sakitkronis -
Sakitfisik -
Penyalahgunaanzat -
Kecemasan -
Perubahandalamritualagama -
46

Perubahandalampraktikspiritual -
Konflikspiritual -
Depresi -
Ketidakmampuanmemaafkan -
Kehilangan -
Hargadirirendah -
Hubunganburuk -
Konflikrasial -
Berpisahdengansistempendukung -
Stress -
V RisikoHargaDiriRendahKronis
FaktorRisiko
Gangguanpsikiatrik -
Kegagalanberulang -
Ketidaksesuaianbudaya -
Ketidaksesuaianspiritual -
Ketidakefektifankopingterhadapkehilangan -
Kurangmendapatkasihsaying -
Kurangketerlibatandalamkelompok/masyarakat -
Kurangpenghargaandarioranglain -
Ketidakmampuanmenunjukkanperasaan -
Perasaankurangdidukungoranglain -
Pengalamantraumatik -
W RisikoHargaDiriRendahSituasional
FaktorRisiko
Gangguangambarandiri -
Gangguanfungsi -
Gangguanperansosial -
Harapantidakrealistis -
Kurangpemahamanterhadapsituasi -
Penurunancontrolterhadapllingkungan -
Penyakitfisik -
Perilakutidaksesuaidengannilaisetempat -
Kegagalan -
Perasaantidakberdaya -
Riwayatkehilangan -
Riwayatpengabaian -
Riwayatpenolakan -
Riwayatpenganiayaan(mis.Fisik,psikoslogis,seksual) -
Transisiperkemabangan -
X RisikoKetidakberdayaan

FaktorRisiko
Perjalananpenyakityangberlangsunglamaatautidakdapatdiprediksi -
Hargadirirendahyangberlangsunglama -
Statusekonomirendah -
Ketidakmampuanmengatasimasalah -
Kurangdukungansocial -
Penyakityangmelemahkansecaraprogresif -
-
47

Menginalisasisocial -
Kondisiterstigma -
Penyakitterstigma -
Kurangterpaparinformasi -
Kecemasan -
y SindromPascaTrauma
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapakansecaraberlebihan, - Tidakpercayapadaoranglain -
ataumenghindaripembicaraankejadia
ntrauma
Merasacemas - Menyalahkandirisendiri -
Teringatkembaikejadiantraumatis - Minatberinteraksidenganorang -
lainmenurun
Memorimasalaluterganggu - Konfusiataudisosiasi -
Mimpiburukterulang - Gangguanintrepretasirealitas -
Sulitberkonsentrasi -
Waspadaberlebihan -
Menghindar aktivitas, tempat - Polahidupterganggu -
atauorangyangmembangkitkankejadiantrau Tidurtertanggu -
ma Merusakdirisendiri(mis.konsum -
si
alcohol,penggunaanzat,percobaa
n
bunuhdiri,tindakankriminal)
z Waham
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapkanisiwaham - Merasasulitberkonsentrasi -
Merasakhawatir -
Curigaberlebihan -
Menunjukkan perilaku sesuai - Waspadaberlebihan -
isiwaham Bicaraberlebihan -
Sikapmenentangatau -
permusuhan
Isipikirtidaksesuairealitas - Wajahtegang -
Polatidurberubah -
Tidakmampumengambil -
keputusan
Isipembicaraansulitdimengerti - Fight ofidea -
Produktifitaskerjamenurun -
Tidakmampumerawatdiri -
Menarikdiri -
48

3. Pertumbuhan dan Perkembangan

A GangguanTumbuhKembang
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Tidak mampu melakuianketerampilan - Tidakmampumelakukan -
atau perilaku perawatandirisesuaiusia
khassesuaiusia(fisik,bahasa,motorik,psik Afekdatar -
ososial) Responsociallambat -
Kontakamataterbatas -
Pertumbuhanfisikterganggu - Nafsumakanmenurun -
Lesu -
Mudahmarah -
Regresi -
Polatidurterganggu(padabayi) -
B RisikoGangguanPerkembangan
FaktorRisiko
Ketidakadekuatannutrisi -
Ketidakadekuatanperawatanprenatal -
Keterlambatanperawatanprenatal -
Usiahamildibawah15tahun -
Usiahamildiatas35tahun -
Kehamiantidakterencana -
Kehamilantidakdiinginkan -
Gangguanendokrin -
Prematuritas -
Kelainangenetik/kongenital -
Kerusakanotak(mis.perdarahanselamaperiodepascanatal,penganiayaan, -
kecelakaan)
Penyakitkronis -
Infeksi -
Efeksampingterapi(mis.Kemoterapi,terapifarmakologis) -
Penganiayaan(mis.Fisik,psikologis,seksual) -
Gangguanpendengaran -
Gangguanpenglihatan -
Penyalahgunaanzat -
Ketidakmampuanbelajar -
Anakadopsi -
Kejadianbencana -
Ekonomilemah -
X RisikoGangguanPertumbuhan
FaktorRisiko
Ketidakadekuatannutrisi -
Penyakitkronis -
Nafsumakantidakterkontrol -
prematuritas -
Terpaparteratogen -
Ketidakadekuatannutrisimaternal -
49

Prosesinfeksi -
Proses infeksi materal -
Perilaku makan maladaptive -
Penyalahgunaan zat -
Kelainan genetik/kongenital -
Penganiayaan (mis. Fisik, psikologis, seksual) -
Ekonomi lemah -

PRILAKU
1. Kebersihan Diri

a DefisitPerawatanDiri
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Menolakmelakukanperawatan - -
Tidakmampumandi/menegenakan -

pakaian/makan/ketoilet/berhiassecara
mandiri
Minatmelakukanperawatandiri -
kurang

2. Penyuluhan dan Pembelajaran

a DefisitKesehatanKomunitas
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Terjadimasalahkesehatanyangdialami - Tidak tersedia program -
omunitas untukmneinkatkankesejahteraanbagi
komunitas
Tidaktersediaprogramuntukmence -
gahmasalahkesehatan
komunitas
Terdapat faktor risiko - Tidak tersedia program -
fisiologisdan/ataupsikologisyangmenye untukmengurangimasalahkesehatan
babkananggotakomunitasmenjalani komunitas
perawatan -
Tidaktersediaprogramuntukmengat
asimasalahkesehatan
komunitas
b DefisitPengetahuan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Menanyakanmasalahyangdihadapi - Menjalani pemeriksaan yang -
tidaktepat
Menunjukkanperilakutidaksesuai - Menunjukkan -
anjuran perilakub
Menunjukkanpersepsiyangkeliru - erlebihan(mis.apatis,bermusuhan,agitasi
, histeria)
terhadapmasalah
c KesiapanPeningkatanManajemenKesehatan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
50

Mengekspresikankeinginanuntukmengelola - Mengekspresikantidakadanyahambatan -
masalahkesehatandanpencegahannya yangberartidalammengintegrasikan
program yangditetapkanuntukmengatasi
masalahkesehatan

Pilihanhidupsehari- - Menggambarkan berkurangnya -


haritepatuntukmemenuhitujuanprogramkese faktorrisikoterjadinyamasalahkesehatan
hatan

Tandaditemukanadanyagejala -

masalahkesehatanataupenykityang tidak
terduga
d KesiapanPeningkatanPengetahuan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapkanminatdalambelajar -
Menjelaskanpengetahuantentang -
suatutopik
Menggambarkan -
pengalamansebelumnyayangsesuaide
ngan
Topic
Perilakusesuaidenganpengetahuan -
e Ketidakpatuhan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Menolakmenjalani - Tampak -
perawatan/pengobatan tanda/gejalapenyakit/masalahkes
Menolakmengikutiaturan - ehatan
masihadaataumeningkat
Perilakutidakmengikutiprogram - Tampak -
perawatan/program komplikasipenyakit/masalahkese
Perilakutidakmenjalankananjuran - hatanmenetapatau meningkat

f ManajemenKesehatanKeluargaTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengungkapkantidakmemahami - Gagalmelakukantindakanuntukmengur -
masalahkesehatanyangdiderita angifaktor risiko
Mengungkapkankesulitan -

Menjalankanperawatanyangditeta
pkan
Gejalapenyakitanggotakeluarga -
semakinmemberat
Aktivitaskeluargauntukmengatasi -
masalahkesehatantidaktepat
g ManajemenKesehatanTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
51

Mengungkapkankesulitandalam -
menjalani programperawatan/pengobatan

Gagalmelakukantindakanuntuk -

mengurangifaktorrisiko -
Gagalmenerapkanprogram -
perawatan/pengobatan
Aktivitas hidup sehari-hari -
tidakefektifuntukmemnuhitujuan
kesehatan
h PemeliharaanKesehatanTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Kurang menunjukkan - Memiliki riwayat -
perilakuadaptifterhadapperubahan perilakumencaribantuankesehatanyang
lingkungan kurang
Kurangmenunjukkanpemahamantentang - Kurang menunjukkan -
perilaku sehat minatuntukmeningkatkanperilaku
sehat
Tidakmampumenjalankanperilaku - Tidakmemilikisistem -
sehat pendukung(supportsystem)

RELASIONAL
1. Interaksi Sosial

a. GangguanInteraksiSosial
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Merasatidaknyamandengansituasi - Sulitmengungkapkankasih -
sosial sayang
Merasasulitmenerimaatau - Gejalacemasberat -
mengkomunikasikanperasaan
Kurangresponsifatautertarikpada - Kontakmatakurang -
oranglain
Tidakberminatmelakukankontrak - Ekspresiwajahtidakresponsif -
emosidan fisik
Tidakkooperatifdalambermain -
danbertemandengansebaya
Perilakutidaksesuaiusia -
b. GangguanKomunikasiVerbal
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Tidakmampuberbicaraataumende Afasia -
ngar Disfasia -
Apraksia -
Disleksia -
Disartria -

Dislalia -
- Pelo -
52

Menunjukkanrespontidaksesuai Gagap -
Tidakadakontakmata -
Sulitmemahamikomunikasi -
Sulitmempertahankan -
komunikasi

Sulitmenggunakanekspresi -
wajahatautubuh
c. GangguanProsesKeluarga
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Keluargatidakmampuberadaptasiterhadap - Keluarga tidak -
situasi mampumengungkapkanperasaansecara
leluasa
Tidakmampuberkomunikasisecaraterbukad - Keluarga tidak mampumemenuhi -
iantaraanggotakeluarga kebutuhanfisik/emosional/spiritualang
gota
keluarga
Keluargatidakmampumencariataume -
nerimabantuansecara
tepat
d. IsolasiSosial
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Merasainginsendirian - Merasaberbedadenganorang -
lain
Merasaasyikdenganpikiran -
sendiri
Merasatidakamanditempatumum - Merasatidakmempunyaitujuan -
yangjelas
Afekdatar -
Afeksedih -
Riwayatditolak -
Menarikdiri - Menunjukkanpermusuhan -
Tidakmampumemenuhi -
harapanoranglain
Kondisidifabel -
Tindakantidakberarti -
Tidakberminat/menolakberinteraksidengano - Tidakadakontakmata -
rang lainataulingkungan Perkembanganterlambat -
Tidakbergairah/lesu -
e. KesiapanPeningkatanMenjadiOrangTua
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengekspresikan keinginan - Anak atau anggota -
untukmeningkatkanperanmenjadiorang keluargalainnyamengekspresikankepuasa
Tua n
Denganlingkunganrumah
Tampakadanyadukunganemosionaldanpeng - Anak atau anggota -
ertianpadaanakatau keluargamengungkapkanharapanyan
anggotakeluarga g
53

Realistis -

Kebutuhanfisikdanemosi -
anak/anggotakeluargaterpenuhi
f. KesiapanPeningkatanProsesKeluarga
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengekspresikankeinginanuntukmening - Keluarga menunjukkan -
katkandinamikakeluarga minatmelakukanaktivitashidupsehari-
hariyang positif
Menunjukkanfungsikeluargadalam - Terlihatadanyakemampuan -

memenuhikebutuhanfisik,sosial, - keluargauntukpulihdarikondisi
danpsikologisanggotakeluarga sulit
Menunjukkanaktivitasuntukmendu - Tampakkeseimbanganantaraotono -
kungkeselamatandan mi dankebersamaan
pertumbuhananggotakeluarga
Perankeluargafleksibeldantepat - Batasan-batasananggotakeluarga -
dengantahapperkembangan dipertahankan
Terlihatadanyarespekdengan - Hubungandenganmasyarakat -
anggotakeluarga terjalinpositif
- Keluargaberadaptasidengan -
perubahan
g. KeteganganPeranPemberiAsuhan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
- Sulitmelakukandan/atau -
Khawatir klien akan kembali
dirawatdirumahsakit menyelesaikantugasmerawatklien

Khawatirtentangkelanjutan - -
perawatanklien
Khawatirtentangketidakmampuan - -
pemberiasuhandalammerawatklien
h. PenampilanPeranTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Merasabingungmenjalankanperan - Merasacemas -
Merasaharapantidakterpenuhi - Depresi -
Merasatidakpuasdalam - -
Dukungansosialkurang
menjalankanperan
- Kurangbertanggungjaw -
Konflikperan
ab menjalankanperan
Adaptasitidakadekuat - -
Strategikopingtidakefektif - -
i. PencapaianPeranMenjadiOrangTua
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
- Mengungkapkankepuasandenga -
Boundingattachmentoptimal
n bayi
- Melakukanstimulasivisual,taktil -
Perilakupositifmenjadiorangtua
ataupendengaranterhadapbayi
54

Salingberinteraksidalammerawat -
Bayi
g. RisikoGangguanPerlekatan
FaktorRisiko
Kekhawatiranmenjalankanperansebagaiorangtua -
Perpisahanantaraibudanbayi/anakakibathospitalisasi -
Penghalangfisik(mis.Incubator,babywarmer) -
Ketidakmampuanorangtuamemenuhikebutuhanbayi/anak -
Perawatandalamruangisolasi -
Prematuritas -
Penyalahgunaanzat -
Konflikhubunganantaraorang tuadan anak -
Perilakubayitidakterkoordinasi -

h. RisikoProsesPengasuhanTidakEfektif
FaktorRisiko
Kekerasandalamrumahtangga -
Kehamilantidakdiinginkan/direncanakan -
Kurangterpaparinformasitentangprosespersalinan/pengasuhan -
Ketidakberdayaanmaterial -
Distrespsikologis -
Peyalahgunaanobat -
Ketidakadekuatanmanajemenketidaknyamananselamapersalinan -
Aksespelayanankesehatansulitdijangkau -
Kurangnyaminat/proaktifdalamprosespersalinan -
Ketidaksesuaiankondisibayidenganharapan -
Ketidaksamaanlingkunganuntukbayi -

LINGKUNGAN
1. Keamanan dan Proteksi
a GangguanIntegritasKulit/Jaringan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Kerusakanjaringandan/ataulapisankulit - Nyeri -
Perdarahan -
Kemerahan -
Hematoma -
b Hipertermia
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Suhutubuhdiatasnilai normal - Kulitmerah -
- Kejang -
- Takikardi -
- Takipnea -
- Kulitterasahangat -
c Hipotermia
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
55

Kulitteraba dingin - Akrosianosis -


Menggigil - Bradikardi -
Suhutubuhdibawahnilai normal - Dasarkukusianosik -
Hipoglikemia -
Hipoksia -
Pengisiankapiler>3detik -
Konsumsioksigenmeningkat -
Ventilasimenurun -
Piloereksi -
Takikardi -
Vasokonstriksiperifer -
Kutismemorata(pada neonatus) -
d PerilakuKekerasan
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengancam - Matamelototataupandangan -
Tajam
Mengumpatdengankata-katakasar - Tanganmengepal -

Suarakeras - Rahangmengatup -
Bicaraketus - Wajahmemerah -
Posturtubuhkaku -
e PerlambatanPemulihanPascabedah
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Mengeluhtidaknyaman - Seleramakanhilang -
Arealukaoperasiterbuka - Gangguanmobilitas -
Waktupenyembuhanyang - Tidakmampumelanjuy=tkan -
memamjang Pekerjaan
- Memulaipekerjaantertunda -
Membutuhkanbantuanuntuk -
merawatdiri

f RisikoAlergi
FaktorRisiko
Makanan(mis.alpukat,pisang,kiwi,kacang,makananolahanlaut,buah -
tropis,jamur)
Terpaparzatalergen(mis.zatkimia,agenfarmakologis) -
Terpaparalergenlingkungan(mis.debu,serbuksari) -
Sengatanserangga -
-
-
g RisikoBunuhDiri
FaktorRisiko
Gangguanperilaku(mis.euforiamendadaksetelahdepresi,perilakumencarisenjataberbahaya, -
membeliobatdalamjumlah banyak,membuat surat
warisan)
56

Demografi(mis.lansia,statuspenceraian,janda/duda,ekonomirendah, -
pengangguran)
Gangguanfisik(mis.nyerikronis,penyakitterminal) -
Masalahsosial(mis.berduka,tidakberdaya,putusasa,kesepian,kehilangan -
hubunganyangpenting,isolasisosial)
Gangguan psikologis (mis. penganiayaan masa kanak-kanak, riwayat -
bunuhdirisebelumnya, remajahomoseksual,gangguanpsikiatrik,penyakit
psikiatrik,penyalahgunaanzat)
h RisikoCedera
FaktorRisiko
Eksternal -
Terpaparpatogen -
Terpaparzatkimiatoksik -
Terpaparagennosokomial -
Ketidakamanantransportasi -
Internal -
Ketidaknormalanprofildarah -
Perubahanorientasiafektif -
-
Perubahansensasi -
Disfungsibiokimia -
Hipoksiajaringan -
Kegagalanmekanismepertahanantubuh -
Malnutrisi -
Perubahanfungsipsikomotor -
Perubahanfungsikognitif -
i RisikoGangguanIntegritasKulit/Jaringan
FaktorRisiko
Perubahansirkulasi -
Perubahanstatusnutrisi(kelebihanataukekurangan) -
Kekurangan/kelebihanvolumecairan -
Penurunanmobilitas -
Bahankimiairitatif -
Suhulingkunganyang ekstrim -
Faktormekanis(mis.penekanan,gesekan)ataufaktorelektris -
(elektrodiatermi,energilistrikbertegangantinggi)
Terapiradiasi -
Kelembaban -
Prosespenuaan -
Neuropatiperifer -
Perubahanpigmentasi -
Perubahanhormonal -
Penekananpadatonjolantulang -
Kurangterpaparinformasitentangupayamempertahankan/melindungi -
integritasjaringan
j RisikoHipotermia
FaktorRisiko
Beratbadanekstrem -
57

Kerusakanhipotalamus -
Mengosumsialkohol -
Kurangnyalapisanlemaksubkutan -
Suhulingkunganrendah -
Malnutrisi -
Pemakaianpakaiantipis -
Penurunanlajumetabolisme -
Terapiradiasi -
Tidakberaktivitas -
Transferpanas.(mis.Konduksi,konvesi,evaporasi,radiasi) -
Trauma -
Prematuritas -
Penuaan -
Bayibarulahir -
Beratbadanlahirrendah -
Kurangterpaparinformasitentangpencegahanhipotermia -
Efekagenfarmakologis -
k RisikoHipotermiaPerioperatif
FaktorRisiko

Prosedurpembedahan -
Kombinasianastesiregionaldanumum -
SkorAmericanSocietyofAnestesiologist(ASA)>1 -
Suhupra-operasirendah(<36oC) -
Beratbadanrendah -
Neuropatidiabetik -
Komplikasikardiovaskuler -
Suhulingkunganrendah -
Transferpanas(mis.Volumetinggiinfusyangtidakdihangatkanirigritas>2 -
literyangtidakdihangatkan)
l RisikoInfeksi
FaktorRisiko
Penyakitkronis(mis.Diabetesmellitus) -
Efekprosedurinvasif -
Malnutrisi -
Peningkatanpaparanorganismepatogenlingkungan -
Ketidakadekuatanpertahanantubuhprimer: -
1)Gangguanperistaltik -
2)Kerusakanintegritaskulit -
3)Perubahan sekresipH -
4)Penurunankerjasiliaris -
5)Ketubanpecahlama -
6)Ketubanpecahsebelumwaktunya -
7)Merokok -
8)Statiscairantubuh -
Ketidakadekuatanpertahantubuhsekunder: -
1)Penurunanhemoglobin -
2)Imununosupresi -
58

3)Leukcpenia -
4)Supresiresponinflamasi -
5)Vaksinasitidakadekuat -
m RisikoJatuh
FaktorRisiko
Usia>65tahun (padadewasa)atau<2tahun (padaanak) -
Riwayatjatuh -
Anggotagerakanbawahprostesis(buatan) -
Penggunaanalatbantuberjalan -
Penuruanantingkatkesadaran -
Perubahanfungsikognitif -
Lingkungantidakaman(mis.Licin,gelap,lingkunganasing) -
Kondisipascaoperasi -
Hipotensiortostatik -
Perubahankadarglukosadarah -
Anemia -
Kekuatanototmenurun -
Gangguanpendengaran -
Gangguankeseimbangan -
Gangguanpenglihatan(mis.Glukoma,katarak,ablasioretina,neuritis -

optikus) -
Neuropati -
Efekagenfarmakologis(mis.Sedasi,alkohol,anastesiumum) -
n RisikoLukaTekan-
FaktorRisiko
SkorSkalaBrade Q≤16(anak) atauskorbrade ≤18tahun(dewasa) -
Perubahanfungsikognitif -
Perubahansensasi -
SkorASA(AmericaninSensation Anethesiologist) ≥ 2 -
Anemia -
Penurunanmobilisasi -
Penurunankadaralbumin -
Penurunanoksigenjaringan -
Penurunanperfusijaringan -
Dehidrasi -
Kulitkering -
Ederna -
Peningkatansuhukulit1-2oC -
Periodeimobilisasiyanglamadiataspermukaanyangkeras(mis.Prosedur -
operasi≥2jam)
Usia≥65tahun -
Beratbadanlebih -
Frakturtungkai -
Riwayatstroke -
Riwayatlukatekan -
Riwayattrauma -
Hipertermia -
59

Inkontinensia -
Ketidakadekuatannutrisi -
SkorRAPS(RiskAssesmentPressureScore)rendah -
KlasifikasifungsionalNYHA(NewYorkHeartAssocioation)≥2 -
Efekagenfarmakologis(mis.Anestesiumum,vasopressor,antidepressan, -
norepinefrin)
Imobilisasifisik -
Penekanandiaatastonjolantulang -
Penurunanteballipatankulittrisep -
Kulitbersisik -
Gesekanpermukaankulit. -
o RisikoMutilasiDiri
FaktorResiko -
Perkembanganremaja -
Individuautistic -
Gangguankepribadian -
Penyakitketurunan -
Penganiayaan(mis.fisik,psikologi,seksual) -
Gangguanhubunganinterpersonal -
Perceraiankeluarga -
Keterlambatanperkembangan -

Riwayatperilakumencederaidiri -
Ancamankehilanganhubunganyangbermakna -
Ketidakmampuanmengungkapkanketegangansecaraverbal -
Ketidakmampuanmengatasimasalah -
Hargadirirendah -
Peningkatanketeganganyangtidakdapatditoleransi -
p ResikoPerilakuKekerasan-
-
FaktorResiko
Pemikiranwaham/delusi -
Curigapadaoranglain -
Halusinasi -
Berencanabunuhdiri -
Disfungsisistemkeluarga -
Kerusakankognitif -
Disorientasiataukofusi -
Kerusakancontrolimplus -
Persepsipadalingkungantidakakurat -
Alampersepsidepresi -
Riwayatkekerasanpadahewan -
Kelainanneurologis -
Lingkungantidakteratur -
Penganiayaandanpengabaiananak -
Riwayatatauancamankekerasanterhadapdirisendiriatauoranglainatau -
destruksipropertyoranglain
Implusif -
Ilusi -
-q RisikoPerlambatanPemulihanPascabedah
FaktorResiko
60

SkorklasifikasistatusfisikAmericanSocietyofAnesthesiologists(ASA)≥3 -
Hiperglikemia -
Edemadilokasipembedahan -
Prosedurpembedahanekstensif(luas) -
Usiaekstrem -
Riwayatperlambatanpenyembuhanluka -
Gangguanmobilitas -
Malnutrisi -
Obesitas -
Infeksilukaperioperatif -
Mual/muntahpersisten -
Responemosionalpascaoperasi -
Kontaminasibedah -
Traumalukaoperasi -
Efekagenfarmakologis -
r RisikoTermoregulasiTidakEfektif
FaktorResiko
Cederaotakakut -
Dehidrasi -
Pakaianyangtidaksesuaiuntuksuhulingkungan -

Peningkatanareapermukaantubuhterhadaprasioberatbadan -
Kebutuhanoksigenmeningkat -
Perubahanlajumetabolisme -
Prosespenyakit(mis.Infeksi) -
Suhulingkunganyang ekstrem -
Suplailemaksubkutantidakmemadai -
Prosespenuaan -
Beratbadanekstrem -
Efekagenfarmakologis(mis.sedasi) -
S TermogulasiTidakEfektif
GejaladanTandaMayor GejaladanTandaMinor
Kulitdingin/hangat - Piloereksi -
Pengisiankapiler >3detik -
Tekanandarahmeningkat -
Menggigil - Pucat -
Frekuensinafasmeningkat -
Takikardia -
Suhutubuhfluktuatif - Kejang -
Kulitkemerahan -
Dasarkukusianotik -
61

Pengobatan sekarang :

No NamaObat Dosis Kandungan Manfaat


1 Paracetamol 500ml Zat aktif paracetamol Membantu menurunkan demam
pada anak

2 L-Bio 3x1 Probiotik Membantu menjaga Kesehatan


Lactobacillus sistem pencernaan
acidophilus

Riwayat Imunisasi (pada anak) :


Jenis Imunisasi Ke-1 Ke-2 Ke-3

BCG √
Hepatitis B √
DPT √
Polio √
Campak √
Imunisasi lain yang pernahdijalani -

Pemeriksaan tingkat perkembangan (DDST)


a. Kemandirian dan bergaul : Pasien tersenyum , menatap muka
b. Motorik Halus : Pasien mampu menggambar
c. Kognitif dan bahasa : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
d. Motorik Kasar : Pasien tampak lemah
62

ANALISADATA

Nama Klien : An. F No.MedReg : 695561


Ruang : Poli Anak Hari/Waktu : Rabu 03 Januari 2024
Jenis Kelamin : laki-laki

No Tanda (Sign)danGejala (Symptom) Penyebab Faktor risiko Masalah


Mayor Minor (Etiologi) ( Problem)
Subjektif Objektif Subjektif Objektif

1. Ibu pasien - anak tampak - - anak tampak Diare Defisit Nutrisi


mengatakan lemah menangis
anaknya belum
nafsu makan Disetensi
sampai sekarang
abdomen

mual muntah

nafsu makan
menurun

Defisit Nutrisi
2 Ibu pasien - pasien - - tidak mau Diare - Hipovolemia
mengatakan menangis minum susu
bahwa pasien - gelisah
belum nafsu - rewel H Hilang cairan dan
makan dan tidak - Suhu pasien
elektroit
mau mau 37,80C
minum susu dan berlebihan
hanya minum
air putih sedikit
Gangguan
keseimbangan
cairan dan elektroit

dehidrasi

Hipovolemi
3 Ibu pasien -pasien tampak - - menangis Diare - Intoleransi
mengatakan lemah aktivitas
bahwa anak nya - pasien H Hilang cairan dan
belum mau digendong
elektroit
beraktivitas
seperti biasanya berlebihan

dehidrasi
63

imobillisasi
lemah

Intoleransi
aktivitas
64

PRIORITASMASALAHKEPERAWATAN
1. Defisit Nutrisi
2. Hipovolemi
3. Intoleransi aktivitas

DIAGNOSAKEPERAWATAN

1. (D.0019) Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi makanan


2. (D.0023) Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan cairan
3. (D.0056) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : An. F No.MedReg : 695561


Ruang : Poli Anak Hari/Waktu : Rabu 03 Januari 2024
Jenis Kelamin : laki-laki

No Nomor Jam Tujuan Rencana Keperawatan Nama & td


Keperawatan perawat
1 (D.0019) 10.0 Tujuan : Observasi
0 Setelah dilakukan
intervensi 1. Identifikasi status
keperawatan nutrisi
diharapkan status 2. Identifikasi alergi dan
nutrisi pasien intoleransi aktivitas
membaik dengan 3. Identifikasi makanan
kriteria hasil : yang disukai
1. Porsi makanan 4. Monitor asupan
yang dihabiskan makanan
meningkat 5. Monitor berat badan
2. Diare menurun Terapeutik
3. Frekuensi makan 1. Berikan makanan tinggi
membaik serat
4. Nafsu makan 2. Lakukan oral hygiene
membaik sebelum makan
5. Bising usus 3. Berikan makanan tinggi
membaik kalori dan protein
4. Berikan suplemen
makanan
Edukasi
1. Anjurkan diet yang
65

diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan

2 (D.0023) 15.0 Tujuan : Observasi


0 Setelah dilakukan
intervensi 1. Periksa tanda dan gejala
keperawatan maka hypovolemia (mis :
diharapkan status frekuensi nadi
cairan membaik meningkat, turgor kulit
dengan kriteria hasil menurun, membrane
1. Membrane mukosa mukosa kering, volume
membaik urine menurun,
2. Intake cairan hematokrit meningkat,
membaik haus dan lemah
3. Turgor kulit 2. Monitor intake dan
meningkat output cairan

Terapeutik

1. Hitung kebutuhan
cairan
2. Berikan asupan cairan
per oral

Edukasi

1. Anjurkan
memperbanyak cairan
peroral
2. Anjurkan menghindari
posisi mendadak

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
cairan isotonis( mis.
NaCL dan RL)
2. Kolaborasi pemberian
cairan koloid (mis.
Albumin dan
plasmanate)

3 (D.0054) 10.0 Tujuan Observasi


0 Setelah dilakukan 1. Identifikasi
intervensi gangguan fungsi
keperawatan tubuh yang
66

maka diharapkan mengakibatkan


toleransi aktivitas kelelahan
meningkat dengan 2. Monitor kelelahan
kriteria hasil : fisik dan emosional
1. 1. Pasien tampak 3. Monitor pola dan
jam tidur
membaik 4. Monitor lokasi
dan
2. 2. Pasien sudah
ketidaknyamanan
bisa beraktivitas selama
melakukan
3. aktivitas
Terapeutik
1. Sediakan
lingkungan nyaman
dan rendah
stimulasi
2. Lakukan Latihan
rentang gerak pasif
dan aktif
3. Berikan
aktivitas
distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika
tidak berpindah atau
berjalan
Edukasi
1. Ajarkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
asuapan makanan
Evaluasi

NamaKlien : An. F No.MedReg : 695561


Ruang : Poli Anak Hari/Waktu : Rabu 03 Januari 2024
JenisKelamin : laki-laki

No Diagnosa Keperawatan Jam Evaluasi Nama dn TT


Perawat
1 (D.0019) 10.00 S : Ibu pasien mengatakan anaknya
Defisit Nutrisi belum nafsu makan sampai sekarang
O:
1. Ku : sedang
2. Kes : cm
3. Tanda Vital
N : 100x/m
Rr :32 x/m
T : 37,8 0C
4. Pasien tampak lemah
A :Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dirumah
1. Berikan makanan tinggi serat
2. Lakukan oral hygiene sebelum
makan
3. Berikan makanan tinggi kalori dan
protein
4. Berikan suplemen makanan

2 (D.0023) Hipovolemia 10.00 S : Ibu pasien mengatakan bahwa


pasien belum nafsu makan dan tidak
mau minum susu dan hanya minum
air putih sedikit
O:
- Ku : sedang
- Kes : cm
- Tanda Vital :
N : 100x/m
Rr :32 x/m
T : 37,8 0C
- Pasien tampak lemah
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan dirumah
1.Anjurkan memperbanyak cairan
peroral

3 (D.0054) Intoleransi 10.00 S : Ibu pasien mengatakan bahwa


Aktivitas anak nya belum mau beraktivitas
seperti biasanya
O:
- Ku : Sedang
- Kes : cm
- Tanda vital
N : 100x/m
Rr :32 x/m
T : 37,8 0C
- Pasien tampak lemah
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dirumah
1.Anjurkan aktivitas secara bertahap
40

BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan pada An “F” di dapatkan pembahasan
sebagai berikut :

1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah proses pengumpulan dan verifikasi data
yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan pasien dan
rencana yang efektif dalam perawatan pasien. Pengkajian keperawatan dilakukan
secara komprehensif dan terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu pengumpulan data,
analisis data, sistematika data, dan penentuan masalah. Tahap pengumpulan data
merupakan langkah pertama dalam pengkajian keperawatan. Merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi, situasi, kebutuhan klien.
Pengumpulan data dilakukan secara akurat dan nyata, lengkap, relevan, singkat,
dan deskriptif. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara wawancara, pengkajian
fisik, observasi, serta dengan melihat hasil pemeriksaan diagnostik (Nurul Azizah,
2019).
Pada An “I” di dapatkan hasil pengkajian ibu pasien mengatakan pasien
belum nafsu makan sampai sekarang, tidak mau minum susu dan hanya minum air
putih sedikit. Ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya belum mau beraktivitas
seperti sebelumnya dikarenakan kondisi pasien masih lemah.

2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI PPNI, 2017)
Diagnosa Keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien
terhadap masalah Kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik
berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosa yang mungkin timbul pada diare
anatara lain yaitu Diare, Defisit nutrisi, Hipovolemia dan Intoleransi aktivitas

Pada An “F” di dapatkan tiga diagnosa keperawatan yaitu Defisit Nutris,


Hipovolemia dan intoleransi aktivitas . Defisit nutrisi ditegakkan dikarenakan
adanya data subjektif dan objektif dimana ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
belum nafsu makan pasca pulang dari rumah sakit. Diagnosa Hipovolemia
ditegakkan dikarenakan adanya data subjektif dan objektif Dimana ibu pasien
mengatakan anaknya tidak mau minum susu dan hanya minum air putih sedikit
sehingga menyebabkan pasien tampak lemah. Diagnosa ketiga yaitu intoleransi
aktivitas ditegakkan dikarenakan adanya data subjektif dan objekti Dimana ibu
pasien mengatakan anaknya belum aktif dan masih belum mau beraktivitas seperti
sebelumnya.

3. Intervensi Keperawatan
Menurut Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI PPNI, 2018)
Intervensi Keperawatan adalah tindakan yang di lakukan oleh perawat untuk
membantu pasien dalam mengelola masalah kesehatan dan mencapai tujuan
kesehatan yang di inginkan. Tindakan ini dapat berupa tindakan langsung atau
tidak langsung, seperti memberikan informasi, memberikan saran atau solusi, atau
melakukan tindakan fisik seperti memberikan obat atau melakukan perawatan luka.
Tujuan dari intervensi keperawatan adalah untuk membantu pasien dalam
mengelola masalah kesehatannya, mencegah terjadinya masalah esehatan baru, dan
meningkatkan kualitas hidup pasien.

Pada An”F” dilakukan intervensi keperawatan manajemen nutrisi untuk


diagnosa defisit nutrisi. Intervensi atau tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
mengatasi defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
makanan bertujuan agar kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil pasien
menghabiskan makananya. Intervensi keperawatan yang di lakukan yaitu
manajemen nutrisi yang dilakukan yaitu berikan makanan yang tinggi kalori dan
protein.

Pada diagnosa hipovolemia intervensi atau tindakan keperawatan yang


dilakukan untuk mengatasi hipovolemia yang berhubungan dengan kekurangan
cairan dengan tujuan kebutuhan cairan terpenuhi. Adapun intervensi yang telah
ditetapkan yaitu monitor intake dan output cairan dan berikan asupan cairan
peroral.

Pada diagnosa intoleransi aktivitas intervensi atau tindakan keperawatan


yang dilakukan untuk mengatakasi intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan dengan tujuan toleransi aktivitas meningkat. Adapun intervensi yang
telah ditetapkan yaitu anjurkan aktivitas secara bertahap.
4. Implementasi Keperawatan
Menurut Satuan Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI PPNI, 2018)
Implementasi Keperawatan adalah perilaku atau aktivitas spesifik yang dikerjakan
oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan dan dilakukan
pada kasus sesuai dengan rencana keperawatan yang disusun.

Pada An”F” impelementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana


atau intervensi yang telah di tentukan yaitu manajemen Nutrisi untuk diagnosa
defisit nutrisi. Salah satunya yaitu berikan makanan tinggi kalori dan protein serta
berikan suplemen makanan untuk meningkatkan nafsu makan. Pada hypovolemia
implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi yang ditelah ditentukan,
salah satunya yaitu anjurkan memperbanyak cairan peroral.

Pada intoleransi aktivitas implementasi di lakukan sesuai dengan intervensi


yang telah ditentukan yaitu manajemen energi. Dimana salah satunya adalah
menganjurkan aktivitas secara bertahap. Dalam melakukan implementasi pasien
dan keluarga bersedia untuk melakukan anjuran atau arahan yang diberikan.

5. Evaluasi Keperawatan
Menurut (PPNI, 2018) Evaluasi Keperawatan merupakan langkah terakhir
dari proses keperawatan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana
keperawatan tercapai. Evaluasi ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil
akhir yang teramati dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat dalam rencana
keperawatan.

Evaluasi keperawatan pada An”F” di ambil pada saat pasien control ulang
di poli anak, dari implementasi yang telah dilakukan maka evaluasi keperawatan
didapatkan pasien diharapkan sudah nafsu makan, pasien sudah mau minum susu
dan minum air putih yang cukup, pasien telah mau beraktivitas seperti sebelumnya.
Pasien telah di perbolehkan pulang atas anjuran dokter
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, penulis dapat menarik kesimpulan dari asuhan
Keperawatan pada An“F” dengan Diare yaitu:
1. Pengkajian pada An “F” di dapatkan hasil ibu pasien mengatakan anaknya belum
nafsu makan sampai sekarang, anak tampak lemah. Ibu pasien mengatakan anaknya
tidak mau minum susu dan hanya minum air putih sedikit, pasien tampak
menangis,gelisah,rewel dan suhu pasien 37,8oC. Ibu Pasien mengatakan anaknya
belum mau beraktivitas seperti biasanya, pasien tampak lemah dan pasien digendong
oleh ibunya.
2. Diagnosa Keperawatan yang muncul pada An”F” yaitu Defisit Nutrisi berhubungan
dengan ketidak mampuan mengabsorbsi makan. Hipovolemia berhubungan dengan
kekurangan cairan. Intolenransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

3. Intervensi yang diberikan pada An”F” adalah Defisit nutrisi untuk diagnosa
manajemen nutrisi salah satunya dengan mengidentifikasi status nutrisi, dan
intolenrasi aktivitas untuk diagnosa manajemen energi salah satunya dengan
identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan, kolaboarsi dengan
ahli gizi tentang cara asupan makanan.

4. Implementasi Pada An ‘’F’’ di lakukan sesuai dengan intervensi yang telah


ditentukan yaitu manajemen Nutrisi untuk diagnosa defisit nutrisi. Salah satunya yaitu
berikan makanan tinggi kalori dan protein serta berikan suplemen makanan untuk
meningkatkan nafsu makan. Pada hypovolemia implementasi yang dilakukan sesuai
dengan intervensi yang ditelah ditentukan, salah satunya yaitu anjurkan
memperbanyak cairan peroral.

Pada intoleransi aktivitas implementasi di lakukan sesuai dengan intervensi yang


telah ditentukan yaitu manajemen energi. Dimana salah satunya adalah menganjurkan
aktivitas secara bertahap. Dalam melakukan implementasi pasien dan keluarga
bersedia untuk melakukan anjuran atau arahan yang diberikan

5. Evaluasi keperawatan pada An”F” di ambil pada saat pasien control ulang di poli
anak, dari implementasi yang telah dilakukan maka evaluasi keperawatan didapatkan
pasien diharapkan sudah nafsu makan, pasien sudah mau minum susu dan minum air
putih yang cukup, pasien telah mau beraktivitas seperti sebelumnya. Pasien telah di
perbolehkan pulang atas anjuran dokter

38
39

5.2 Saran
5.2.1 Bagi STIK BINA HUSADA PALEMBANG
Diharapkan bagi institusi pendidikan selalu memberikan bimbingan dan
arahan kepada mahasiswa/mahsiswi dalam menjalani praktik klinik
keperawatan terutama mengenai hal-hal baru yang ditemui mahasiswa dilahan
praktik yang belum didapatkan dipendidikan, sehingga kualitas pendidikan
pun dapat ditingkatkan khususnya program studi Keperawatan dan Profesi
Ners STIK Bina Husada Palembang.

5.2.2 Bagi RSUD Palembang BARI


Petugas kesehatan dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayananan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan menggunakan langkah-
langkah yang sesuai dengan teori. Diharapkan bagi pihak Rumah Sakit tetap
mempertahankan kelengkapan semua fasilitas sarana agar asuhan yang
diberikan pada ibu hamil dapat tercapai secara menyeluruh.

5.2.3 Bagi Mahasiswa


Diharapkan mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan keperawatan
pada ibu hamil serta mahasiswa belajar lebih tentang teori-teori dalam
keperawatan yang telah di dapat selama pendidikan dan dapat mengamalkan
ilmu-ilmu yang telah didapat dengan sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai