Nama Kelompok 5 :
PSK A
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan ide pemikirannya.
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................
B. TUJUAN.......................................................................................................................
C. MANFAAT...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN............................................................................................................
B. SARAN.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia
sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia
berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih
aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang
menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang
dihadapinya.
Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan
begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI)
yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi
Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk
menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai
media (seperti internet), termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.
Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti
kedokteran. Kemajuan dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu
pesat, sehingga banyak temuan-temuan yang didapatkan dengan bantuan Teknologi
Informasi baik dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun
penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan
berbasis teknologi informasi tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama
disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas
kehidupan manusia
Dalam bidang kedokteran sendiri kemajuan Teknologi Informasi sangat menunjang
ilmu kedokteran baik klinis, dasar maupun komunitas. Sebagai hasilnya, tidak kurang
dari 750.000 jurnal dengan berbagai bahasa terbit setiap tahunnya yang bisa di
searcing melalui jaringan internet. Akan tetapi tidak semua penelitian dapat
diterapkan kepada pasien, sehingga dokter hendaknya memiliki pemahaman
mengenai metodologi penelitian.
Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih
750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan
cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte
perkembangan terbaru, Selain teknologi informasi juga memiliki kemampuan dalam
memfilter data dan mengolah menjadi informasi,
PEMBAHASAN
Konsep berasal dari bahasa latin conceptum yang artinya sesuatu yang
dipahami. Konsep merupakan abstraksi suatu ide/gagasan atau gambaran mental yang
akan dimunculkan secara nyata melalui suatu kata atau simbol.
Elektrik atau Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus
lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit
elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik
elektronika dan instrumentasi.
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia
sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia
berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih
aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang
menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Pada
zaman sekarang ini, sudah makin banyak penemuan-penemuan baru mengenai alat-
alat kesehatan yang sangat canggih. Kepraktisan dan kemudahan dalam penggunaan
alat-alat pun sangat dibutuhkan dalam dunia medis itu sendiri. Pada zaman
sebelumnya, alat-alat kesehatan masih sangat minim, dan bahkan masih banyak yang
menggunakan cara manual sehingga memperlambat kinerja tenaga medis ketika
melayani pasiennya. Namun pada zaman modern kini, semakin banyak bermunculan
berbagai macam alat-alat kesehatan canggih yang mendukung dunia medis. Bukan
hanya pasien saja yang diuntungkan, akan tetapi para tim kesehatan seperti dokter,
perawat, dan tenaga medis lainnya juga dipermudah dengan adanya alat ini. Proses
pemeriksaan pasien hingga penanganan intens terhadap pasien dapat dilakukan
dengan sangat cepat dan dengan hasil yang akurat pula.
1. Ventilator
Ventilator adalah suatu alat system bantuan nafas secara mekanik yang di
desain untuk menggantikan/menunjang fungsi pernafasan.
Prosedur penggunaan :
a. Pasang set tubing ventilator, humidifier, test lung.
b. Sambungkan ventilator ke sumber listrik
c. Set tombol utama di belakang ventilator dengan cara menarik dulu baru menekan
ke atas.
d. Yakinkan indicator lampu hijau menyala.
e. Yakinkan EXPIRED MINUTE VOLUME dan AIRWAY PRESSURE pada posisi
0
f. Yakinkan GAS SUPPLY ALARM aktif ( lampu merah menyala )
g. Yakinkan SET. MIN. VOL. ALARM & SET O2 ALARM lampu menyala
h. Hubungkan selang O2 ke konektor O2 sentral
i. Hubungkan selang pressure air ke konektor sentral.
a) Set WORKING PRESSURE normal : 60 cm H2O
b) Set PRESET INSP. MIN. VOL. Pada 7,5 L/menit, constant flow,
BREATHS/MIN 10, INSP.TIME 25 % dan PAUSE TIME 30%.
c) Tutup Y-piece/servo humidifier
d) Yakinkan AIR PRESSURE meter menunjukkan nilai yang sama selama
inspirasi dan saat berhenti dengan WORKING PRESSURE, yaitu 60 cm
H2O
j. Cek UPPER PRESS. LIMIT alarm dengan cara :
a) Set mode VOL. CONTROL
b) Tutup Y-piece/servo humidifier
c) Putar tombol UPPER PRESS LIMIT ke 55 cmH2O, yakinkan inspirasi
berhenti dan alarm menyala.
d) Kembalikan lagi tombol ke 80 cmH2O
k. Cek MINUTE VOLUME
a) Set frekuensi nafas ( BREATHS/MIN )pada 20 x/menit
b) Pasang test lung
c) Set tombol parameter pada posisi EXP. MIN. VOL. L/Min
d) Lihat pada display, EXPIRED MINUTE VOLUME meter akan terbaca 7,5
± 0,5 l/menit setelah beberapa menit.
l. Cek MINUTE VOLUME alarm
a) Pada Lower alarm limit : Putar tombol LOWER ALARM LIMIT pada 7,5
l/menit, yakinkan alarm akan menyala pada kisaran 7,5 ± 0,5 l/menit
b) Pada Upper Alarm Limit : Putar tombol UPPER ALARM LIMIT pada 7,5
l/menit, yakinkan alarm akan menyala pada kisaran 7,5 ± 0,5 l/menit
m. O2 alarm
a) Set tombol parameter pada O2 CONC. %
b) Set mixer O2 pada 40% sehingga terbaca pada display
c) Putar tombol LOWER ALARM LIMIT searah jarum jam , yakinkan alarm
menyala pada kisaran 36 – 44 %, lalu putar kembali ke 18%
d) Putar tombol UPPER ALARM LIMIT berlawanan arah jarum jam,
yakinkan alarm akan menyala pada kisaran 36-40%, lalu putar kembali ke
100%.
n. APNEU ALARM
a) Set mode CPAP
b) Alarm akan menyala setelah ± 15 detik setelah mode diubah
o. Digital Display
a) Set tombol parameter pada BREATHS/MIN
b) Nilai akan terbaca pada display sesuai dengan nilai yang di set pada
tombol BREATHS/MIN
p. Cek PRESSURE LEVEL
a) Set mode pada PRESS. CONTR.
b) Set BREATHS/Min pada nilai paling rendah
c) Set PEEP pada + 10 cmH2O
d) Set INSP. PRESS. LEVEL pada + 10 cmH2O
e) Yakinkan nilai yang terbaca pada AIRWAY PRESSURE meter pada
kisaran +20 ± 2 cmH2O.
f) Kembalikan posisi PEEP dan INSP.PRESS. LEVEL pada 0
g) Kembalikan set mode ke VOL. CONTR,
q. Set mode sesuai kebutuhan dan kondisi pasien ( sesuai indikasi )
Sambungkan ke pasien melalui ETT
1. Dokter
2. Perawat
2. Aspirin Elektrik
Cara kerjanya sebagai berikut : Ketika pasien merasa sakit kepala, remote
control yang diletakan di pipi akan memberikan stimulasi saraf untuk memblokir
nyeri.
Alat tersebut berupa pemancar sinyal listrik kecil yang dapat diimplankan
pada kranial (tengkorak), khususnya pada bagian rahang yang bergusi. Alat
tersebut akan memancarkan impuls listrik yang akan memblokir sinyal sakit
kepala yang dipancarkan oleh bagian sistem syaraf yang disebut sphenopalatine
ganglion (SPG)
Petugas yg berwewenang dalam menggunakan aspirin elektrik :
1. Dokter
2. Perawat
Di rumah sakit international hanya boleh di operasikan oleh dokter & perawat.
Selain dokter dan perawat alat ini tidak boleh di gunakan.
3. INCUBATOR
Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga
suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan /stabil. Pada modifikasi manual-
otomatis inkubator bayi , terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2
bagian (bagian atas dan bagian bawah).
Cara menggunakan inkubator bagi BBLR :
1. Membersihkan inkubator dengan disinfektan setiap hari dan bersihkan secara
keseluruhan setiap minggu atau setiap akan dipergunakan
2. Tutup matras dengan kain bersih
3. Kosongkan air reservior (dapat menjadi tempat tumbuh bakteri berbahaya dan
menyerang bayi)
4. Atur suhu inkubator sesuai umur dan berat bayi
5. Hangatkan inkubator sebelum digunakan
6. Bila memerlukan pengamatan seluruh tubuh bayi atau terapi sinar, lepas
semua pakaian bayi dan segera kenakan pakaian kembali setelah pengamatan
terapi selesai
7. Tutup inkubator secepat mungkin, jaga lubang selalu tertutupagar inkubator
tetap hangat
8. Gunakan satu inkubator untuk satu bayi
9. Periksa suhu inkubator dengan termometer ruangan dan ukur suhu bayi
peraksila setiap jam dalam 8 jam pertama kemudian setip 3 jam.
10. Pindahkan bayi ke ibu secepatnya apabila bayi sudah tidak menunjukan tanda-
tanda sakit.
4. EKG (ELEKTROKARDIOGRAM)
Berikut adalah beberapa alat elektrik yang banyak digunakan dalam terapi
klinik:
Kegunaan alat ini dapat dipercaya dalam penggunaan terapi yang dapat
menyembuhkan inflamasi sendi baik lutut maupun bahu, keseleo pada lutut, sakit
pinggang, reumatik, nyeri punggung bawah dan lain lain.
Prinsip Kerja
Pola pemanasan yang dihasilkan tergantung pada tipe SWD serta
kandungan air dan elektrolit dalam jaringan (jaringan berkadar air tinggi
misalnya : otot, kulit, darah, sedangkan jaringan berkadar air rendah misalnya :
tulang dan lemak).
Intensitas SWD sesuai dengan persepsi nyeri pasien. Sebuah kain handuk
digunakan sebagai antara dan untuk menyerap keringat yang sangat konduktif dan
bisa menimbulkan pemanasan fokal yang berbahaya. Waktu pengobatan adalah
15-30 menit.
Langkah Pengoperasian
1. Dokter
2. Perawat, perawat hanya bersifat memonitoring alat tersebut ketika di gunakan
dalam metode pengobatan pasien
a. Modifikasi Intensitas
Intensitas durasi dan pulsa yang tinggi pada aplikasi stimulasi elektris
akan menimbulkan reaksi elektrokimia yang besar yang ditandai dengan
warna kemerah-merahan dan rasa nyeri pada jaringan dibaawah elektroda.
Dengan alasan ini maka dosis stimulasi elektris secara subjektif ditentukan
dengan tolerasi pasien.
b. Frekuensi Pulsa
c. Penerapan Elektroda
a) Di sekitar nyeri
Penempatan pada daerah nyeri paling mudah dan paling sering
digunakan.
b) Area dermatom
Kontra Indikasi
Dosis
a. Persiapan alat
Tentukan prosedur yang akan digunakan, semua tombol dalam posisi
nol. Pad dibasahi terlebih dahulu, untuk pad yang menggunakan gel
diletakan pada permukaan pad yang akan di kontakan dengan kulit pasien.
Pemeriksaan alat yang akan di gunakan. Pesiapan semua materi yang akan
digunakan. Pemanasan alat yakinkan tombol intensitaas “off”.
b. Persiapan pasien
Posisi pasien senyaman dan serileks mungkin. Periksa area yang akan
di terapi dalam hal ini: kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion.
Periksa sensasi kulit. Lepaskan semua metal diarea terapi. Sebelum
memulai intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan
efek yang dapat ditimbulkan dari TENS.
c. Intervensi
Pad diletakan pada daerah nyeri, dengan durasi 15 menit dan fekuensi
6 kali.
a) Dokter
b) Perawat
c) Bidan
d) Fisioterapi
3. Electro sugery
Salah satu alat penunjang alat kesehatan adalah ESU (electro surgery
unit), yang digunakan pada saat tindakan pembedahan. Pada zaman dulu,
pembedahan dilakukan dengan cara biasa, yaitu dengan pisau bedah.
Pembedahan konvensional ini terkadang menyebabkan pasien banyak
mengeluarkan darah. Dengan menggunakan ESU, pendarahan yang terjadi
pada saat tindakan pembedahan dapat diminimalisir, karena pembuluh darah
yang tebuka disekitar luka dapat langsung menutup.
Alat ini memiliki prinsip kerja merusak jaringan tubuh tertentu dengan
memanaskan jaringan tersebut. Panas didapat dengan cara pemusatan arus
listrik frekuensi tinggi pada jaringan tubuh tertentu dengan menggunakan
elektroda sebagai medianya. Adapun jangkauan frekuensi yang biasa dipakai
berkisar antara 500 kHz sampai dengan 2,5 MHz.
Pengoperasian ESU dibagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu bipolar dan
monopolar.
1) Mode bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses koagulasi
(pembekuan). Sebuah elektroda berbentuk pinset digunakan untuk
menjepit jaringan yang tidak diinginkan, kemudian arus listrik frekuensi
tinggi mengalir dari ujung elektroda melewati jaringan tadi kemudian
menuju ujung elektroda yang lain.
2) Pada mode monopolar digunakan dua elektroda terpisah, yaitu elektroda
aktif dan elektroda pasif/ netral dengan permukaan yang lebih luas yang
ditempatkan dekat dengan lokasi yang akan dibedah. Arus listrik akan
terpusat pada elektroda aktif dan elektroda netral didesain untuk
mendistribusikan arus listrik dengan tujuan mencegah kerusakan jaringan.
Mode monopolar lazimnya digunakan pada bedah mayor dengan metode
pemotongan/ cutting. Oleh karena itu, mode bipolar lebih banyak
digunakan untuk melakukan pembedahan minor.ngan jaringan. Bentuk
gelombang kontinyu menyebabkan terjadinya pemanasan yang sangat c
Karena hal tersebut maka pada jaringan akan terjadi pengentalan atau
koagulasi. Bentuk gelombang campuran (blend 1,2 dan 3) bukanlah
pencampuran dari gelombang kontinyu dan intermitten, melainkan modifikasi
pada siklus tugas dari gelombang utama. Dari blend 1 sampai blend 3 siklus
tugasnya semakin dikurangi. Semakin rendah siklus tugasnya maka panas
yang dihasilkan juga semakin berkurang. Pada blend 1 memiliki efek
pemanasan yang tinggi dengan efek hemostasis yang rendah. Sedangkan pada
Blend 3 memiliki efek pemanasan yang rendah dengan efek hemostasis tinggi.
Tubuh manusia mempunyai suatu tahanan atau resistansi dari elemen-
elemen di dalam tubuh yang berbeda-beda, namun besarnya relatif sama
dengan kadar air yang dikandung dari masing-masing elemen: otot berkadar
air 72%, hingga 75%, otak berkadar air sekitar 68%, lemak 14%, semakin
banyak kadar air yang dimiliki jaringan maka semakin baik daya hantar
listriknya. Apabila tahanan ini dialirkan arus listrik, maka akan ada energi
listrik yang hilang dan berubah menjadi panas. Semakin besar arus listrik yang
dihasilkan maka semakin besar pula panas yang dihasilkan, serta makin besar
juga efek perusakan pada jaringan tubuh
Dalam penggunaan pesawat ESU terdapat beberapa efek yang dapat
mempengaruhi jaringan-jaringan biologis pada tubuh yang diakibatkan karena
frekuensi tinggi. Dampak yang ditimbulkan dari frekuensi tinggi itu antara
lain:
1) Efek Thermal
Efek Thermal yaitu terjadinya panas pada jaringan tubuh yang
disebabkan oleh aliran frekuensi tinggi yang masuk ke dalam tubuh.
2) Efek Faradik
Efek Faradik ini dapat timbul karena bila suatu otot pada tubuh
diberikan arus dengan frekuensi tertentu maka secara refleks otot akan
bergerak akibat rangsangan yang diterimanya. Untuk menghindari
terjadinya efek faradik itu maka frekuensi yang digunakan sekurang-
kurangnya 300KHz,
3) Efek Elektrolitik
Efek Elektrolitik adalah efek yang ditimbulkan karena mengalirnya
arus listrik di dalam jaringan biologis sehingga mengakibatkan terjadinya
pergerakan ion-ion dalam tubuh.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep berasal dari bahasa latin conceptum yang artinya sesuatu yang
dipahami. Konsep merupakan abstraksi suatu ide/gagasan atau gambaran mental yang
akan dimunculkan secara nyata melalui suatu kata atau simbol.
Teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-
alat sederhana.
Elektrik atau Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus
lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit
elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik
elektronika dan instrumentasi.
Alat-alat yang biasa digunakan dalam terapi klinik diantaranya ada SWD,
electrosurgery,TENS 21, dan lain sebagainya.
B. SARAN
Dengan dibahasnya teknologi elektrik terbaru pada masa kini yang terus
berkembang, diharapkan para tim medis juga mampu untuk menggunakan dengan
sebijak mungkin terutama ketika menangani pasiennya. Selain itu diharapkan kampus
juga menyediakan beberapa alat- alat medis yang cukup canggih agar mahasiswa
keperawatan bisa belajar secara langsung sehingga ketika terjun di lapangan sudah
mengerti mengenai cara penggunaan alat – alat medis yang ada di lapangan (rumah
sakit, klinik, dll). Sebagai insan terpelajar maka sepatutnya mahasiswa mampu untuk
turut berperan dalam mengembangkan IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi),serta mampu mengimplementasikan hal yang bersifat positif
dari perkembangan IPTEK tersebut kepada masyarakat luas. Diharapkan kedepannya
mahasiswa untuk terus update dengan perkembangan teknologi elektrik khususnya
dibidang kesehatan sehingga dapat terus memperbarui wawasannya, dikarenakan jika
hanya mengandalkan buku yang ada diperpustakaan, ilmu yang ada hanyalah ilmu-
ilmu lama atau penemuan lama. Sedangkan informasi yang ada di gadget setiap saat
dapat terus berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
https://arydj.files.wordpress.com/2009/12/01-pengertian-teknologi.pdf