LAPORAN PENDAHULUAN KE – 1
DISUSUN OLEH :
NAMA : AQUAR FEBRYANA
NIM : 210104014
F. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Nyeri akut
1) Mengkaji perasaan klien
2) Menetapkan respon fisiologis klien terhadap nyeri dan lokasi
nyeri
3) Mengkaji keparahan dan kualitas nyeri
b. Nyeri kronis
Pengkajian difokuskan pada dimensi perilaku afektif dan kognitif.
Selain itu terdapat komponen yang harus diperhatikan dalam
memulai mengkaji respon nyeri yang dialami pasien.
1) Penentu ada tidaknya nyeri
Dalam pengkajian nyeri, perawat harus percaya Ketika pasien
melaporkan adanya nyeri, meskipun dalam observasi perawat
tidak menemukan adanya cidera atau luka.
2) Pengkajian status nyeri dilakukan dengan pendekatan P, Q, R,
S, T yaitu :
a) P (Palliative) yaitu yang menyebabkan rasa nyeri
b) Q (Quality) yaitu kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk,
dipukul-pukul dan lainnya
c) R (Region) yaitu lokasi nyeri, meliputi nyeri abdomen
kuadran bawah, luka post operasi dan lainnya.
d) S (Skala) yaitu skala nyeri ringan, sedang, berat, atau
sangat nyeri
e) T (Time) yaitu waktu nyeri meliputi kapan dirasakan,
berapa lama dan berakhir
c. Respon fisiologis
1) Respon simpatik
a) Peningkatan frekuensi pernafasan
b) Dilatasi saluran bronkiolus
c) Peningkatan frekuensi jantung (nadi)
d) Dilatasi pupil
e) Penurunan mobilitas saluran cerna
2) Respon parasimpatik
a) Pucat, kelemahan, kelelahan
b) Ketegangan otot
c) Penurunan denyut jantung
d) Mual dan muntah
3) Respon perilaku
Yang biasanya ditunjukkan dari pasien adalah perubahan
postur tubuh, mengusap, menopang wajah bagian nyeri yang
sakit menertakan gigi, ekspresi wajah meringis, mengerutkan
alis, dan lainnya.
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
b. Intoleransi aktivitas b.d tirah baring
c. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan
3. Intervensi keperawatan
Keterangan : pencahayaan,
1 = Menurun kebisingan)
2 =Cukup menurun 6. Fasilitasi
3= Sedang istirahat dan tidur
4= Cukup meningkat 7. Kolaborasi
5 = Meningkat pemberian
analgetik
Intoleran Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi
si keperawatan selama 3x24 jam, (I.05178)
aktifitas diharapkan intoleransi aktivitas 1. Identifikasi
b.d tirah tertasi dengan kriteria hasil : gangguan
baring Toleransi aktivitas (L. 05047) fungsi
N Indikator A A tubuh yang
o w k mengakibatkan
1 Kemudahan 2 5 kelelahan
dalam 2. Monitor
melakukan kelelahan fisik dan
aktivitas emosional
2 Kecepatan 2 5 3. Monitor pola
berjalan jam tidur
3 Jarak berjalan 2 5 4. Monitor lokasi dan
4 Kekuatan 2 4 ketidaknyamanan
tubuh bagian selama
atas melakukan aktivitas
5 Toleransi 2 5 5. Sediakan
dalam menaiki lingkungan nyaman
tangga dan rendah stimulus
(misal
Keterangan :
cahaya, suara,
1 = Menurun
lingkungan)
2 =Cukup menurun
6. Lakukan latihan
3= Sedang
rentang gerak aktif
4= Cukup meningkat
dan pasif berikan
5 = Meningkat
aktivitas distraksi
yang menenangkan.
7. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
8. Anjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
9. Anjurkan
strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
10. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan.
Singapore: Elsevier.
Ekowati, dkk. 2012. Efek Teknik Massase Effleurage pada Abdomen
terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Desminore
Primer Mahasiswa PSIK FKUB Malang. Poltekes Malang:
Jawa Timur