Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“NUTRISI PASCA OPERASI APPENDISITIS”

Disusun Oleh :

Adika Citra Kinanti (16142014235001)

Afifa Auzizah (16142014237003)

Agus Supriyanto (16142014238004)

Alifah Mugi Rahayu (16142014239005)

Amalia Diah Intan P. (16142014240006)

Amanda Aditya Susanti (16142014241007)

Program Studi S1 Keperawatan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN “NUTRISI PASCA OPERASI APPENDISITIS”

Pokok Bahasan : Nutrisi Pasca Operasi Appendisitis

Sub Pokok Bahasan : Kebutuhan Nutrisi Pasca Operasi

Sasaran : Pasien Appendisitis

Hari/ tanggal : Jumat, 11 Januari 2019

Jam : 10.00

Waktu pertemuan : 20 menit

Tempat : Ruang Edelweis, RSUD dr. R Goeteng Tarunadibrata Purbalingga

A. LATAR BELAKANG
Apendisitis adalah peradangan dari apendik periformis, dan merupakan penyebab
abdomen akut yang paling sering (Dermawan & Rahayuningsih, 2010).
Istilah usus buntu yang dikenal di masyarakat awam adalah kurang tepat karena usus
yang buntu sebenarnya adalah sekum. Apendiks diperkirakan ikut serta dalm system imun
sektorik di saluran pencernaan. Namun, pengangkatan apendiks tidak menimbulkan efek fungsi
system imun yang jelas (syamsyuhidayat, 2005).
Insiden apendisitis di Negara maju lebih tinggi daripada di Negara berkembang. Namun,
dalm tiga-empat dasawarsa terakhir kejadiannya menurun secara bermakna. Hal ini di duga
disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat pada diit harian (Santacroce,
2009).
Peradangan pada apendiks selain mendapat intervensi farmakologik juga memerlukan
tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi dan memberikan implikasi pada perawat
dalam bentuk asuhan keperawatan. Berlanjutnya kondisi apendisitis akan meningkatkan resiko
terjadinya perforasi dan pembentukan masa periapendikular. Perforasi dengan cairan inflamasi
dan bakteri masuk ke rongga abdomen lalu memberikan respons inflamasi permukaan
peritoneum atau terjadi peritonitis. Apabila perforasi apendiks disertai dengan material abses,
maka akan memberikan manifestasi nyeri local akibat akumulasi abses dan kemudian juga akan
memberikan respons peritonitis. Manifestasi yang khas dari perforasi apendiks adalah nyeri
hebat yang tiba-tiba datang pada abdomen kanan bawah (Tzanakis, 2005).
Tujuh persen penduduk di Amerika menjalani apendiktomi (pembedahan untuk
mengangkat apendiks) dengan insidens 1,1/1000 penduduk pertahun, sedang di negara-negara
barat sekitar 16%. Di Afrika dan Asia prevalensinya lebih rendah akan tetapi cenderung
meningkat oleh karena pola dietnya yang mengikuti orang barat (www.ilmubedah.info.com,
2011).

B. TUJUAN

Dengan diadakannya penyuluhan berupa Kebutuhan Nutrisi Pasca Operasi Appendisitis


diharapkan pasien dapat mengerti apa saja makanan yang dibutuhkan dan makanan yang
perlu dihindari pasca operasi appendicitis.

C. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab

D. MEDIA
 Leaflet

E. MATERI
Terlampir
F. KEGIATAN

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan  Mengucap salam  Menjawab salam

 Memperkenalkan diri  mendengarkan


2. Isi  Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
pengertian appendicitis. memperhatikan.

 Menjelaskan kebutuhan
nutrisi pasca operasi
appendisitis.

 Menjelaskan makanan
yang perlu dimakan dan
dihindari

3. Diskusi Tanya jawab Peserta bertanya

4. Penutup  Menyimpulkan materi  Memperhatikan


penyuluhan bersama
peserta
 Menjawab
 Memberikan evaluasi
secara lisan

 Memberikan salam  Menjawab salam


penutup

G. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Amanda Aditya Susanti
Notulen : Afifa Auzizah
Moderator : Amalia Diah Intan P.
Dokumentator : Agus Supriyanto
Observer : Alifah Mugi Rahayu & Adika Citra Kinanti
H. EVALUASI

Kriteria evaluasi:

1. Peserta mampu menjelaskan pengertian appendicitis.


2. Peserta mampu menjelaskan kebutuhan nutrisi pasca operasi appendicitis.
3. Peserta mampu menjelaskan makanan yang perlu dimakan dan dihindari.
LAMPIRAN

KEBUTUHAN NUTRISI PASCA OPERASI APPENDISITIS

A. Pengertian Usus Buntu

Usus buntu merupakan organ berbentuk seperti kantong kecil seukuran jari kelingking
yang terletak di usus. Kotoran dapat menyumbat di usus buntu sehingga menyebabkan infeksi.
Infeksi ini disebut juga appendisitis atau peradangan pada usus buntu.

Gejala penyakit usus buntu umumnya berupa nyeri pada perut kanan bawah, demam,
hingga mual dan muntah. Jika sudah terjadi peradangan, tindakan yang biasanya dilakukan
adalah dengan operasi pengangkatan usus buntu.

Setelah operasi, pasien perlu melakukan penyesuaian pola makan sebelum kembali ke
pola makan normal sebelum operasi. Diet yang dibutuhkan pasca operasi :

1. Diet cair
Setelah tindakan operasi, saluran pencernaan membutuhkan waktu untuk kembali seperti
semula. Pada awalnya pasien dianjurkan untuk menjalankan diet cair sampai kondisi
pulih (tidak ada lagi mual dan muntah akibat anestesi). Diet cair berupa pemberian
makanan atau minuman yang cair, misalnya jus apel atau sup. Biasanya diperbolehkan
makan jika dokter sudah mendengar adanya bunyi usus dengan menggunakan stetoskop.
2. Diet lunak
Setelah tubuh mulai pulih dari operasi, maka pola diet selanjutnya yang dianjurkan
adalah dengan mengonsumsi makanan yang lunak sehingga usus pun bisa sembuh secara
perlahan. Makanan lunak bisa berupa bubur atau kentang yang dihaluskan. Hindari
makanan yang pedas, bersantan atau berlemak untuk mencegah "stres" pada pencernaan
dan supaya tubuh pulih lebih cepat setelah operasi usus buntu. Menjalani pola makan
yang tepat akan membantu mempercepat proses pemulihan setelah operasi dan
menurunkan risiko infeksi setelah operasi.
3. Diet tinggi serat
Ketika tubuh sudah pulih sempurna dan telah kembali menjalani aktivitas normal,
cobalah untuk menjalani pola makan yang tinggi serat. Makanan tinggi serat dapat
membantu mencegah konstipasi atau sulit BAB setelah menjalani operasi usus buntu.
Contoh makanan tinggi serat di antaranya gandum, beras merah, kacang-kacangan, sayur
dan buah.
B. Tips-tips diet setelah operasi usus buntu

Makanlah dengan porsi kecil namun sering untuk mengurangi “stres” pada saluran
pencernaan. Jangan lupa juga untuk makan terlebih dahulu sebelum minum obat-obatan
(misalnya obat antinyeri atau antibiotik), untuk meminimalisasi efek samping seperti mual dan
muntah. Tanpa adanya komplikasi, orang yang baru menjalani operasi usus buntu dapat kembali
menjalani pola makan biasa 1-2 minggu setelah operasi.

C. Makanan yang harus dihindari setelah operasi usus buntu

Menurut penelitian dari John Hopkins Medicine Center, radang usus buntu membutuhkan
penanganan operasi darurat yang tidak memerlukan banyak waktu. Namun, ada beberapa
pantangan makanan sehabis operasi usus buntu, guna menghindari dan membatasi nyeri perut,
dan memudahkan pencernaan bagi organ tubuh yang baru dilakukan pembedahan.

Berikut daftar pantangan makanan setelah operasi usus buntu.

1. Makanan yang mengandung gas dan lemak tinggi

Sangat tidak disarankan, selama masa pemulihan awal, sekitar 7-10 hari pertama, pasien
makan makanan berlemak. Makanan berlemak dapat menimbulkan lemak yang tersisa
pada bagian usus yang diangkat.

Makanan-makanan berlemak juga akan menyebabkan diare di sela-sela pemulihan


operasi. Contohnya seperti gorengan, susu, dan es krim. Nah, sedangkan makanan yang
menggandung gas tinggi seperti kacang, brokoli dan letuce, bisa menyebabkan perut
kembung serta tidak nyaman.
2. Makanan padat

Makanan yang memiliki tekstur padat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
dicerna. Apa saja contoh makanan padat yang sementara harus dihindari? Buah-buahan
berdaging padat, sayuran, daging, masakan berbahan dasar unggas atau ikan, telur,
kacang-kacangan, roti, bahkan nasi putih, pokoknya makanan yang butuh usaha untuk
dikunyah.

3. Makanan yang tinggi kandungan gula

Makanan seperti, jelly, permen, kue-kue kering, memiliki kandungan gula tinggi.
Kandungan gula tinggi, membuat tinja jadi lebih cepat keluar dari pencernaan, di mana
itu tidak baik bagi usus yang dalam masa penyembuhan. Kebanyakan gula juga bisa
menimbulkan diare pasca operasi usus buntu.

4. Minuman atau makanan beralkohol

Makanan atau minuman yang memiliki kandungan alkohol, jelas ditentang untuk
dikonsumsi pasien pasca operasi usus buntu. Mengapa demikian? Pertama, jelas alkohol
bukan asupan baik bagi kondisi tubuh yang sedang tidak sehat. Kedua, kandungan
alkohol akan bereaksi negatif jika bertemu sisa pembiusan pasca operasi dalam tubuh.

5. Makanan pedas

Banyak yang bilang makan makanan pedas dapat menyebabkan usus buntu, nyatanya
tidak benar. Tapi memang salah satu pantangan makanan sehabis operasi usus buntu
adalah makanan bercita rasa pedas. Makanan yang mengandung cabai, lada, dan paprika
akan menyebabkan komplikasi maag pada pencernaan. Dikhawatirkan timbul rasa tidak
nyaman pada perut bagian atas, lalu berakhir muntah, yang mana akan menimbulkan
komplikasi lain sehabis radang usus buntu.

D. Berikut beberapa makanan yang baik dikonsumsi setelah operasi


1. Protein

Asam amino dari protein terlibat langsung pada proses penyembuhan luka dan regenerasi
jaringan. Protein terbaik berasal dari jenis makanan yang rendah lemak seperti unggas,
ikan, makanan laut, telur, susu rendah lemak, daging tanpa lemak, produk kedelai, kacang
polong, kacang lentil dan kacang-kacangan lainnya.

2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama otak dan juga mampu mencegah kerusakan otot.
Karbohidrat yang tinggi serat seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan
dan polong-polongan sangat bermanfaat karena menurut The Diet Channel, jenis
makanan tersebut dapat membantu mencegah sembelit sebagai efek samping yang
umumnya terjadi karena mengonsumsi obat nyeri.

3. Lemak sehat

Lemak sehat tidak hanya memberikan energi, tetapi terlibat juga dalam memperkuat
sistem kekebalan tubuh pasca operasi. Selain itu, lemak sehat juga mampu membantu
penyerapan vitamin dalam tubuh. Jika Anda termasuk yang baru saja menjalani operasi,
maka dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya lemak sehat seperti minyak
zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

4. Vitamin

Vitamin A dan vitamin C sangat penting dikonsumsi setelah operasi karena sifatnya yang
mampu menyembuhkan luka. Vitamin A berasal dari sayuran berwarna oranye dan hijau
gelap seperti wortel, ubi jalar, kangkung, bayam, dan brokoli. Sedangkan makanan yang
kaya vitamin C adalah jeruk, paprika manis, buah beri, kentang, tomat dan melon.

Selain mengonsumsi dua jenis vitamin yang sudah disebutkan di atas, mengonsumsi
vitamin D, E, dan K juga sangat dianjurkan karena memegang peranan penting dalam
memulihkan kondisi pasca operasi. Vitamin D mampu mempercepat penyembuhan
tulang, vitamin E berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas, sedangkan vitamin K
berperan dalam proses pembekuan darah.

5. Mineral

Jenis mineral seperti seng dan zat besi sangat dibutuhkan untuk penyembuhan luka dan
sebagai asupan energi setelah operasi. Makanan kaya zat besi dan seng bisa ditemui pada
semua jenis daging dan unggas, kacang-kacangan, buah aprikot, telur, roti gandum, dan
sereal.
6. Air

American Cancer Society merekomendasikan mengonsumsi delapan gelas air setiap hari
setelah operasi. Hal ini dikarenakan air membantu proses pembuangan dan metabolisme
tubuh yang mampu membuang racun-racun lewat urine ataupun keringat. Oleh sebab itu,
hidrasi memerankan peranan yang penting selama proses penyembuhan.

Anda mungkin juga menyukai