ANEMIA
Disusun Oleh :
RIZQIANA DWI AMBARWATI
210104087
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapakan peserta memahami tentang
edukasi mengenai Anemia
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75 % peserta dapat:
a.Menjelaskan pengertian anemia dengan bahasa sendiri.
b.Menyebutkan klasifikasi anemia.
c.Menyebutkan tanda gejala anemia.
d.Menyebutkan penyebab anemia.
e.Menjelaskan penatalaksanaan anemia.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Edukasi mengenai anemia
2. Sasaran dan target
Sasaran : Keluarga dan pasien
Target :
3. Materi
Terlampir
4. Metode
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
5. Media dan Alat
Leaflet
6. Waktu dan Tempat
a.Hari/tanggal :
b. Waktu : 09.00-09.30
c.Tempat : ruangan pasien
7. Pengorganisasian
Pemateri : Farach Aliffatunisa
D. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Therapis Kegiatan Peserta
5 menit Pembukaan: Memperhatikan.
Perkenalan mahasiswa.
Perkenalan dengan pembimbing.
Menjelaskan tujuan.
Menjelaskan kontrak waktu.
10 menit Pelaksanaan
Menggali pengetahuan pasien dan Mengemukakan
keluarga pendapat
Memberikan reinforcement positif Mendengarkan.
atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep pengertian Mendengarkan
anemia. dan
Menggali pengetahuan pasien dan memperhatikan.
keluarga tentang klasifikasi, Mengemukakan
penyebab dan tanda-tanda anemia. pendapat.
Memberikan reinforcement positif
atas jawaban peserta. Mendengarkan.
Menggali pengetahuan
penatalaksanaan anemia Mendengarkan
Memberikan reinforcement positif dan
tentang jawaban peserta. memperhatikan.
5 menit Penutup:
Meminta peserta untuk Memberikan
memberikan pertanyaan atas pertanyaan
penjelasan yang tidak dipahami.
Menjawab pertanyaan yang Memperhatikan
diajukan. Berpartisipasi
Menyimpulkan diskusi. Menjawab
Melakukan evaluasi. pertanyaan
Mengucapkan salam. Menjawab salam
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a.Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
b.60 % peserta menghadiri penyuluhan.
c.Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a.Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
c.70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d. 70 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
a.Menjelaskan pengertian anemia dengan bahasa sendiri.
b.Menyebutkan klasifikasi anemia.
c.Menyebutkan tanda gejala anemia.
d.Menyebutkan etiologi anemia.
e.Menjelaskan penatalaksanaan aenmia
MATERI PENYULUHAN
Pengertian
Anemia adalah kondisi terjadinya kehilangan komponen darah, elemen tak
adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Arif,
2012).
Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit dan
jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan
(Arisman, 2014).
Menurut Khotimah, dkk (2019), anemia adalah berkurangnya kadar eritrosit
(sel darah merah) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam setiap millimeter kubik darah
dalam tubuh manusia. Hampir semua gangguan pada sistem peredaran darah
disertai dengan anemia yang ditandai dengan warna kepucatan pada tubuh,
penurunan kerja fisik dan penurunan daya tahan tubuh.
Klasifikasi Anemia
Menurut Prawirohardjo (2009), macam-macam anemia adalah sebagai
berikut:
1. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya
mineral fe. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur
besi dengan makanan, karena gangguan absorbsi atau terpantau banyaknya
besi keluar dari tubuh, misalnya pada pendarahan.
2. Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh defisiensi asam
folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12, anemia ini sering
ditemukan pada wanita yang jarang mengonsumsi sayuran hijau segar atau
makanan dengan protein hewani tinggi.
3. Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan karena penghancuran sel
darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.
4. Anemia hipoplastik dan aplastik adalah anemia yang disebabkan karena
sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru
(Prawirohardjo, 2009). Pada sepertiga kasus anemia dipicu oleh obat atau zat
kimia lain, infeksi, radiasi, leukimia dan gangguan imunologis.
Tanda gejala
a. Mata berkunang – kunang
b. Gampang mengantuk
c. Pucat
d. Lemah, letih, lesu
e. Lidah, bibir, kuku pucat
f. Wajah / muka pucat
g. Haemoglobin dalam darah kurang dari 10 gr/dl
Penyebab
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan
untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya
merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik,
penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.
Menurut Soekarti (2011) penyebab terjadinya anemia adalah:
1. Pada umumnya masyarakat indonesia (termasuk remaja putri) lebih banyak
mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit,
dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat
besi tidak terpenuhi.
2. Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan
makanan.
3. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diereksi, khususnya
melalui feses (tinja).
Penatalaksanaan Anemia
a. Istirahat dan batasi aktivitas
b. Meningkatkan asupan nutrisi terutama yang mengandung zat besi/Fe, protein,
dan asam folat
c. Tranfusi
d. Nutrisi Untuk Penderita Anemia
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. Makanan yang
dianjurkan bagi penderita anemia adalah yang mengandung :
Zat Besi ( Fe )
Ati, daging sapi, kuning telur, buah-buahan yang dikeringkan ( misal :
kismis ), sayur- sayuran yang berwarna hijau (kangkung, daun katuk,
daun ubi jalar, bayam, daun singkong, kacang buncis, kacang panjang,
dll.).
Asam Folat: Ati, jamur, pisang, apel
Protein: Telur, susu, tahu, tempe, kacang-kacangan