Oleh :
DUANTI FRENDA KUMARA
2820173008
Hari :
Tanggal :
Praktikan,
Mengetahui,
I. Pendahuluan
Dalam dunia keperawatan banyak sekali penyakit yang dapat kita
temui baik penyakit yang menular maupun tidak menular seperti muntaber,
cacar air, hepatitits maupun penyakit tidak menular seperti anemia,
hipertensi, stroke dan lain-lain.
Perlu diketahui penyakit yang sering diderita orang lain khususnya
remaja wanita adalah anemia atau kekurangan sel darah merah dalam
tubuh. Kekurangan sel darah tubuh atau yang sering kita sebut anemia
merupakan keadaan dimana kadar zat merah darah atau hemoglobin (Hb)
lebih rendah dari nilai normal karena kekurangan zat besi. Menurut WHO
(2000), indikator anemia pada anak usia 5-11 tahun adalah < 11,5 g/dl,
sedangkan indikator anemia pada anak usia 12-14 tahun adalah < 12,0
g/dl. Penyakit ini dapat disebabkan oleh hal lain seperti menstruasi,
pendarahan, kelainan antibodi, dan masih banyak lagi.
Karena penyakit anemia disebabkan banyak hal, tidak ada satupun
wilayah di dunia bebas dari penyakit anemia. Anemia pada remaja putri
sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut World Health Organization
(WHO, 2013), prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Bahkan Amerika
Serikat yang merupakan negara maju mempunyai prevalensi defisiensi
besi sekitar 9-11% wanita tidak hamil usia 16-49 tahun dan 2-5%
diantaranya menderita anemia defisiensi besi (ADB) (Scholletal., 2005).
Jumlah penduduk usia remaja (10-19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2%
yang terdiri dari 50,9% laki-laki dan 49,1% perempuan (Kemenkes RI,
2013). Indonesia memiliki prevalensi anemia pada wanita tidak hamil usia
reproduktif mencapai 33,1%, lebih tinggi dari prevalensi anemia di dunia
(WHO, 2008). Menurut data hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi
anemia di Indonesia yaitu 21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14
tahun sebesar 26,4% dan 18,4% penderita berumur 15-24 tahun
(Kemenkes RI, 2014).
Prevalensi anemia secara nasional setelah disesuaikan untuk
kelompok perempuan, laki-laki dan anak-anak (adjusted for group) adalah
sebesar 14,8% (menurut acuan SK Menkes) dan 11,9% (menurut acuan
Riskesdas Tahun 2007). Terdapat 20 provinsi yang mempunyai prevalensi
anemia lebih besar dari prevalensi nasional,salah satunya termasuk Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan angka prevalensi sebesar 15% (menurut
acuan SK Menkes) dan 9,8% (menurut acuan Riskesdas) (Departemen
Kesehatan RI, 2008). Hasil penelitian Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
dan Fakultas Kedokteran UGM tahun 2012 menunjukkan bahwa 34% dari
280 remaja putri/siswi SMA mengalami anemia. Hal ini disebabkan
banyak terjadi kesalahpahaman mengenai diet di kalangan remaja
(Pemerintah Kota Jogja, 2013). Data terbaru menurut Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia gizi besi secara nasional
pada remaja usia 13-18 tahun sebesar 22,7%. Data-data tersebut
mengindikasikan bahwa anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia, khususnya di Yogyakarta.
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012
menyatakan bahwa prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu
hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia 10-18
tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar 39,5%. Wanita
mempunyai risiko terkena anemia paling tinggi terutama pada remaja putri
(Kemenkes RI, 2013).
Karena presentase penderita anemia sangatlah tinggi, kita sebagai
perawat harus melakukan berbagai macam peranan untuk menurunkan
prosentase anemia salah satunya dengan memperhatikan nutrisi dan
memberikan terapi kepada pasien yang mengalami penyakit anemia. Peran
perawat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan terapi kepada pasien
anemia adalah membantu pelaksanaan diet terapi seperti diet Tingi Kalori
Tinggi Protein (TKTP) sesuai dengan derajat anemia yang diderita.
Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa dalam hal ini menyusun
makalah mengenai diet sebagai terapi pada penyakit anemia.
V. Proses Pelaksanaan
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode
Kegiatan / Peserta
Waktu
1. Pembukaan Mengucapkan Mendengarkan Ceramah
(5 Menit)
salam dan
Memperkenalkan memperhatikan
diri
Menyampaikan
tujuan
penyuluhan
Menyampaikan
pokok-pokok
materi yang akan
disampaikan
2. Penyajian Pelaksanaan : Mendengarkan Ceramah
(5 menit) a. Penyampaian
dan dan
materi :
memperhatikan diskusi
Pengertian
Anemia
Penyebab
Anemia
Tanda gejala
anemia
Cara
pencegahan
dan
pengobatan
anemia
b. Tanya jawab dan
evaluasi
c. Memberikan
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
dan menanyakan
kembali hal-hal
yang sudah
dijelaskan.
Lampiran Materi
A. Pengertian
Anemia atau kurang darah adalah keadaan dimana sel darah merah
atau jumlah hemoglobin/Hb berada dibawah normal. Seorang
dikatakan anemia jika Hb <12g/Dl pada wanita dan <13g/dL pada laki-
laki.
B. Penyebab
3. Sesak nafas
4. Gejala lebih lanjutnya adalah kelopak, bibir, lidah, kulit serta tangan
yang pucat
2. Jangan minum teh saat makan, jika ingin minum teh lakukan 1-2 jam
setelah makan
E. Pengobatan
1. Transfusi darah
3. Suplemen zat besi, seperti daging merah, hidangan laut, bayam serta
sayuran hijau lainnya selain itu vitamin C juga dapat membantu tubuh
menyerap zat besi