Trauma kepala merupakan cidera yang serius, tindakan pemberian oksigen yang adekuat dan
mempertahankan tekanan darah yang cukup untuk perfusi otak dan menghindarkan terjadi cidera
otak sekunder merupakan tindakan yang penting untuk kesembuhan penderita.
Anatomi ada 5 (kulit kepala, tulang kepala, meningen, otak, cairan serebro spinalis)
Kulit kepala terdiri dari 5 lapisan (SCALP)
Skin atau kulit
Connective Tissue atau jaringan penyambung
Aponeurosis atau jaringan ikat yang berhubunga langsung dengan tengkorak
Losee areolar tissue atau jaringan penunjang longgar
Perikranium
Tulang kepala terdiri dari calvaria (atap tengkorak) dan basis cranium (dasar tengkorak)
Meningen .. selaput ini menutupi seluruh permukaan otak dan terdiri dari 3 lapisan (durameter,
piameter, dan araknoid)
Otak terdiri dari serebrum, serebelum, batang otak. Serebrum terdiri atas hemisfer kanan dan kiri
yg dipisahkan oleh falks serebri yaitu lipatan durameter.
Cairan serebro spinalis (CSS) dihasilkan oleh pleksus khoroideus dengan kecepatan produksi
sebanyak 30ml/jam.
FISIOLOGI
Tekanan intra Kranial (tekanan normal saat istirahat 10 mmHg, tekanan lebih dari 2o
mmHg dianggap tidak normal
Doktrin monro-kellei adalah suatu konsep sederhana bahwa volume intra karnial selalu
konstan, karena rongga cranium pada dasarnya rongga yang tidak mungkin mekar. Vol
Intrakarnial = V parenkim otak + V CSS + V darah
Tekanan Perfusi Otak
Etiologi ( kecelakaan lalu lintas, Injury/jatuh dr ketinggian, kecelakaan karena olahraga, luka
jejas, tajam, tembak pada daerah vertebra
Mekanisme cedera
Kompresi oleh tulang, ligament, herniasi diskus intervertebralis, hematoma
Regangan jaringan berlebihan
Edema medulla spinalis yg timbul setelah trauma menggangu aliran darah kapiler dan
vena
Gangguan sirkulasi
Manifestasi klinis
ABC
Immobilisasi
Stabilisasi medis
Mempertahankan posisi normal vertebra (spinal alignment)
Operatif
rehabilitasi