Phantom pain adalah rasa sakit berkelanjutan yang dirasakan oleh seseorang
setelah amputasi, padahal bagian tubuh tersebut sudah tidak lagi ada. Ia merasa bahwa anggota
tubuhnya yang hilang tersebut masih ada, tapi ukurannya telah menyusut jadi lebih kecil. Rasa
nyeri “gaib” ini paling sering terjadi pada orang-orang yang mengalami amputasi lengan atau
kaki. Tapi phantom pain juga dapat terjadi pada bagian tubuh lain yang umum diamputasi,
seperti payudara, penis, mata, hingga bahkan lidah. Perubahan pada pusat otak merupakan faktor
mayor terjadinya phantom pain syndrome, bagaimanapun faktor perifer dan psikologikal dapat
mempresipitasi terjadinya rasa nyeri ini.
Timbulnya rasa sakit ini paling sering terjadi segera setelah operasi. Rasa sakitnya dapat terasa
seperti banyak hal, seperti terbakar, terkilir, gatal, atau tekanan. Sensasi yang dirasakan si bagian
tubuh yang hilang sebelum diamputasi mungkin dapat dirasakan kembali. Lamanya waktu rasa
sakit bisa berbeda dari satu orang ke yang lainnya. Phantom pain dapat berlangsung hanya
sedetik-dua detik, beberapa menit, berjam-jam, bahkan harian. Bagi kebanyakan orang, phantom
pain bisa hilang dalam enam bulan pertama setelah amputasi, tapi banyak yang terus mengalami
keluhan ini selama bertahun-tahun
Seperti jenis lain dari rasa sakit, Anda mungkin menemukan bahwa kegiatan atau kondisi
tertentu akan memicu phantom pain. Beberapa pemicu ini mungkin termasuk:
Sentuhan
Buang air kecil atau buang air besar
Hubungan seks
Angina
Merokok
Perubahan tekanan udara
Merokok putung
Herpes zoster
Paparan udara dingin
Untuk manajemen nyeri phantom pain, dokter biasanya meresepkan obat yang secara khusus
bekerja mengganggu sinyal rasa sakit di otak atau sumsum tulang belakang, serta menggunakan
terapi non-obat tertentu seperti akupunktur atau hipnotis, yang juga bekerja memengaruhi
pemahaman otak Anda terhadap sinyal-sinyal ini.
Ada banyak kategori yang berbeda dari obat yang dapat menurunkan rasa nyeri, meliputi:
Pemasangan anggota tubuh palsu (prostesis fungsional) juga direkomendasikan sebagai cara
penanggulangan rasa sakit semu ini, sehingga otot-otot pada bagian tubuh yang diamputasi
bisa kembali pulih dan nyeri berkurang