Anda di halaman 1dari 10

A.

Satuan Acara Penyuluhan Anemia

Topik : Bahaya Anemia

Sasaran Hari/Tanggal Waktu Tempat

Sabtu, Balai Desa Pematang 7,


Ibu Hamil, 20 menit
15 April 2017 Dusun Suka Damai
remaja putri

1. Latar Belakang
Anemia merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat dunia yang

mempengaruhi negara maju dan negara berkembang. Anemia memiliki dampak

yang besar terhadap kesehatan masyarakat, begitu juga pada perkembangan

sosial dan ekonomi. Anemia terjadi di setiap tahap siklus hidup manusia, dimana

satu dari empat orang didunia menderita anemia. Resiko tertinggi anemia terdapat

pada anak-anak yang belum bersekolah dan ibu hamil.

Anemia pada remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena

prevalensi diatas 20%. Remaja yang kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah

tersinggung, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar. Wilayah

perkotaan atau perdesaan berpengaruh melalui mekanismen yang berhubungan

dengan ketersediaan sarana fasilitas kesehatan maupun ketersediaan makanan

yang pada gilirannya berpeengaruh pada pelayanan kesehatan dan asupan zat

besi khususnya bagi remaja (Almatsier, 2010) Anemia remaja pada usia 10-17

tahun merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin <12g/dl.

Departemen kesehatan menunjukkan penderita anemia pada remaja putri

berjumlah 26,50% dan wanita (WUS) 26,9%. Hal ini mengindikasikan anemia
masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Dari data analisis RISKESDAS

2007 prevalensi anemia pada remaja Indonesia mencapai 92,6%.

Penyebab remaja tidak mau mengkonsumsi tablet fe antara lain wilayah

tempat tinggal, hal ini berpengaruh melalui mekanisme yang berhubungan dengan

ketersediaan sarana fasilitas kesehatan dan makanan. Penilaian subjektif yang

membentuk persepsi remaja terhadap konsumsi fe. Pengetahuan tentang tablet fe

yang berhubungan penilian kognitif tentang keuntungan dan kerugian konsumsi

tablet fe. Perilaku mengkonsumsi tablet fe yang berhubungan dengan keinginan

dan intensi dalam diri remaja setelah mengetahui tablet fe.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum :

Pada akhir penyuluhan gizi, Ibu Hamil dan Remaja putri diharapkan dapat

memahami tentang bahaya dari anemia dan pentingnya mengkonsumsi

makanan yang banyak mengandung zat besi.

b. Tujuan Khusus :

Pada akhir penyuluhan gizi, Ibu Hamil dan Remaja putri diharapkan dapat

mengetahui :

a. Pengertian Anemia

b. Penyebab Anemia

c. Tanda – tanda Anemia

d. Bahaya Anemia

e. Cara mencegah Anemia


3. Kegiatan

Uraian Kegiatan
No Waktu
Kegiatan Penyuluh Audience/tersuluh
1 Kegiatan 1. Membuka dengan Menjawab salam dan bertanya 2 menit
pembuka salam
2. Memperkenalkan diri
2 Membuka a. Menyampaikan Mendengarkan dan 3 menit
materi permasalahan yang memperhatikan

dijumpai tentang Bertanya

Anemia
b. Menyampaikan
Tujuan pentingnya
Fe bagi Ibu Hamil
dan Remaja putri
3. Penyampaian Menyampaikan materi  Memperhatikan 10
materi 1. Pengertian Anemia  Mendengarkan menit
2. Penyebab Anemia  Memahami
3. Tanda – tanda
Anemia
4. Bahaya Anemia
5. Cara mencegah
Anemia

4. Melibatkan A. Memberikan Bertanya 3 Menit


peserta kesempatan bertanya Memberi saran dan komentar
kepada peserta pada
materi Bahayanya
Anemia
5. Menutup 1. Penceramah Evaluasi 2 Menit
ceramah melakukan evaluasi Kesimpulan

pada materi , Menutup kegiatan dengan


salam
Makanan yang
banyak
mengandung Fe.
2. Rangkuman dari
materi Anemia

4. Materi

Materi selengkapnya terlampir.

5. Metode

Ceramah dan tanya jawab

6. Kesimpulan

Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan atau masa

hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen

bagi jaringan tubuh. Untuk kriteria anemia pada umumnya dinyatakan anemia bila

terdapat nilai sebagai berikut Hb : <10gr/dl, Hematoktrit <30% dan Eritrosit <2,8 juta.

Wanita membutuhkan zat besi 2 kali lebih banyak daripada pria karna wanita

mengalami haid setiap bulannya dan akan kehilangan darah pada saat melahirkan.

Wanita umumnya kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi

seperti daging, ikan, hati, tempe, sayuran berwarna hijau tua, kacang- kacangan dan

buah.
Bahaya anemia yang dapat terjadi pada ibu hamil dan remaja yaitu : dapat

menurunkan tingkat kecerdasan, menimbulkan pendarahan sebelum dan sesudah

melahirkan,, berat badan bayi yang dilahirkan rendah, mengakibatkan kematian ibu

saat melahirkan, dan daya tahan tubuh menurun.

Makan makanan yang mengandung tinggi zat besi yaitu terdapat pada

makanan hewani seperti ikan, daging, hati dan ayam. Sayuran berwarna hijau tua

seperti daun kangkung,aunkatuk,daun singkong, bayam, sawi, dll. Kacang –

kacangan seperti tempe, kacang merah, kacang hijau, kecipir dan buncis. Buah –

buahan seperti jeruk, papaya , rambutan, belimbing.

7. Referensi

 Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta.

 World Health Organization (2008).

 Hubungan Antara Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Dengan Lingkar Kepala Bayi

Baru Lahir. (n.d.). Universitas Sumatrea Utara.


MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Anemia

Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan atau masa

hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen

bagi jaringan tubuh.

Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau

jumlah eritrosit per milimeter kubik lebih rendah dari normal.

Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998) Anemia adalah suatu penyakit di mana

kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.

2. Penyebab Anemia

Menurut Tarwoto, dkk (2010) adalah:

a. Pada umumnya masyarakat Indonesia (termasuk remaja putri) lebih banyak

mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit,

dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat

besi tidak terpenuhi.

b. Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan

makanan.

c. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khusunya

melalui feses (tinja).

d. Remaja putri mengalami haid setiap bulan, di mana kehilangan zat besi ±1,3

mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak dari pada pria.
3. Tanda Anemia

Seseorang yang menderita anemia biasanya memiliki tanda sebagai berikut :Lelah,

lesu, lemah, letih, lalai (5L), bibir tampak pucat, nafas pendek, lidah licin, denyut jantung

meningkat, susah buang air besar, nafsu makan berkurang, pusing, mudah mengantuk.

Tanda yang khas meliputi anemia stomatitis angularis, glositis, disfagia, hipoklorida,

dan pagofagia. Tanda yang kurang khas berupa kelelahan, anoreksia, kepekaan infeksi

meningkat, kelainan prilaku tertentu, kinerja intelektual serta kemampuan kerja

menyusut.

4. Bahaya Anemia

Bahaya anemia yang dapat terjadi pada ibu hamil dan remaja yaitu :

a. Menimbulkan pendarahan sebelum dan sesudah melahirkan,

b. Berat badan bayi yang dilahirkan rendah,

c. Mengakibatkan kematian ibu saat melahirkan,

d. Menurunnya produktivitas ataupun kemampuan akademis di sekolah, karena tidak

adanya gairah belajar dan konsentrasi

e. Daya tahan tubuh akan menurun sehingga mudah terserang penyakit.

5. Cara Mencegah Anemia

Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah, namun dapat dihindari dengan makan

makanan yang sehat dan variasi makanan. Sumber terbaik zat besi adalah daging sapi

dan daging lainnya. Makanan lain yang kaya zat besi termasuk kacang-kacangan,

sereal kaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, buah kering, selai kacang dan kacang-

kacangan.
Makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, melon, beri, membantu

meningkatkan penyerapan zat besi. Makan banyak makanan yang mengandung zat

besi sangat penting bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan besi yang tinggi, seperti

anak-anak, zat besi yang dibutuhkan selama pertumbuhan dan perempuan hamil dan

menstruasi. Di anjurkan mengkonsumsi tablet penambah darah 1 kali setiap hari,

khususnya saat mengalami haid. Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia,

segera konsultasikan ke dokter untuk dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan

6. Dampak Anemia

a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.

b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.

c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.

d. Mengakibatkan muka pucat.

Menurut Moore (1997) yang dikutip oleh Tarwoto, dkk (2010) dampak

anemia pada remaja adalah:

a. Menurunnya produktivitas ataupun kemampuan akademis di sekolah, karena

tidak adanya gairah belajar dan konsentrasi

b. Mengganggu pertumbuhan di mana tinggi dan berat badan menjadi tidak

sempurna

c. Daya tahan tubuh akan menurun sehingga mudah terserang penyakit.

d. Menurunnya produksi energi dan akumulasi laktat dalam otot

Anda mungkin juga menyukai