Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Anemia Pada Ibu Hamil

Sasaran : Ibu Hamil

Hari/ Tanggal : Senin/ 27 Juni 2022

Waktu : 30 menit

Tempat : Puskesmas , Tanjung raya 2, Pontianak

1. Tujuan Penyuluhan

1) Tujuan Umum

Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Anemia

pada Kehamilan.

2) Tujuan Khusus

Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :

a. Peserta dapat menjelaskan pengertian Anemia

b. Peserta dapat Menyebutkan Gejala Anemia

c. Peserta dapat menjelaskan Penyebab Anemia

d. Peserta dapat menjelaskan pengobatan anemia

e. Peserta dapat menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari anemia

2. Materi Penyuluhan

a. Terlampir

3. Metode

1) Ceramah

2) Tanya jawab

4. Media

1) Leaflet
5. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Kegiatan Waktu


1 Pembukaan Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri 5 menit
Menyampaikan maksud dan tujuan
Menyampaikan topik penyuluhan yang akan
diberikan
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan kegiatan
Kontrak waktu
2 Pelaksanaan Pre test 10 menit
Menggali pengetahuan peserta mengenai
hipertensi dalam kehamilan
Menjelaskan materi

3 Penutup Post test 15 menit

Mengevaluasi pemahaman peserta


Menyimpulkan Kembali penjelasan yang
telah diberikan
Membagiman leaflet’
Salam penutup

6. Evaluasi

A. Pelaksanaan

1. Tanggal / Jam : 27 juni 2022

2. Waktu : 10.00-selesai
3.Tempat : Puskesmas, Tanjung raya 2, Pontianak

4. Jumlah Peserta : 12 orang

5. Respon terhadap penyuluhan :


a) Jumlah peserta yang aktif : 7 orang
b) Jumlah pertanyaan yang diajukan : 5
c) Macam pertanyaan yang diajukan :

1. Bagaimana cara pencegahan anemia pada kehamilan

2. Makanan yang mengandung vitamin B-12

3. Makanan yang mengandung asam folat

4. Cara mengetahui anemia yng disebabkan karena kurangnya asam folat

5. Pengobatan anemia tanpa minum obat apa saja

Materi

Anemia pada kehamilan

Pengertian anemia

Anemia secara umum memiliki arti tidak cukupnya sel darah merah yang sehat untuk membawa
oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika jaringan tubuh kita tidak mendapatkan cukup oksigen, maka
fungsinya akan terganggu. Anemia pada ibu hamil, menjadi perhatian yang lebih, karena ini akan
mempengaruhi janin yaitu berat badan lahir rendah, kelahiran prematur dan kematian ibu. Ibu hamil
memang rentan terkena anemia, karena meningkatnya kebutuhan nutrisi guna memproduksi sel darah
merah yang lebih banyak yaitu untuk dirinya sendiri dan janin yang dikandungnya. Umumnya, Anemia
selama kehamilan tergolong ringan dan mudah ditangani jika ditemukan pada kondisi dini. Namun,
dapat menjadi berbahaya bagi ibu dan janinnya, apabila lama tidak ketahuan dan tidak diobati. Di sinilah
pentingnya untuk rutin periksa kehamilan sesuai yang dijadwalkan.

Gejala Anemia Pada Kehamilan


Gejala anemia pada ibu hamil sering luput dari perhatian, karena umumnya begitu ringan pada
awalnya. Namun, karena terus berlangsung, maka gejalanya menjadi memburuk. Oleh karena itu kita
harus mengenalinya secara dini. Beberapa gejala anemia pada ibu hamil yang harus dikenali antara lain:
Kelemahan atau kelelahan Pusing Sesak napas Denyut jantung Cepat atau berdebar-debar Nyeri dada
Tampak pucat pada bibir, kuku, dan kulit Tangan dan kaki dingin Sulit berkonsentrasi .

Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil

Ada banyak penyebab anemia sesuai dengan jenisnya, dan daftar di bawah ini merupakan jenis
penyebab anemia pada ibu hamil yang paling utama:

Anemia defisiensi besi Ini merupakan penyebab anemia pada ibu hamil yang paling banyak. Sekitar 15%
sampai 25% dari seluruh kehamilan mengalami kekurangan zat besi. Zat Besi merupakan mineral yang
ditemukan dalam sel-sel darah merah (hemoglobin) dan digunakan untuk membawa oksigen dari paru-
paru ke seluruh tubuh. Ketika asupan zat besi kurang, maka hemoglobin darah akan menurun dan
terjadilah anemia. Kurangnya zat besi dalam makanan sebagai akibat dari tidak makan makanan kaya zat
besi yang cukup atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap zat besi yang dikonsumsi. Untuk itu,
selalu penuhi kebutuhan zat besi dengan konsumsi sumber-sumber zat besi. Kebutuhan akan zat besi
yang meningkat karena Kehamilan itu sendiri, selain untuk produksi sel-sel darah merah ibu, Zat besi
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah janin. Oleh karena itu suplementasi besi selama
kehamilan diperlukan.
Anemia defisiensi folat Folat atau asam folat, merupakan vitamin yang larut dalam air yang dapat
membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin jika kebutuhannya dipenuhi selama kehamilan.
Asam folat merupakan suplemen yang wajib diminum oleh wanita hamil, tetapi asam folat juga dapat
ditemukan dalam makanan seperti sereal, sayuran berdaun hijau, pisang, melon, dan kacang-kacangan.
Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan Anemia, karena berperan dalam produksi sel darah
merah.
Anemia Kekurangan vitamin B12 Vitamin B-12 juga merupakan vitamin yang diperlukan tubuh untuk
membantu produksi sel darah merah. Meskipun beberapa wanita cukup mengkonsumsi vitamin B-12
melalui makanannya, akan tetapi mungkin saja tubuh memiliki kemampuan yang rendah dalam
menyerapnya sehingga tetap kekurangan. Penyebab Anemia pada Kehamilan yang merupakan proses
fisiologis Selain faktor di atas, penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan disebabkan oleh
meningkatnya volume plasma yang tidak sebanding dengan peningkatan volume sel darah merah.
Disproporsi antara tingkat kenaikan volume plasma dan eritrosit memiliki perbedaan yang paling besar
selama kehamilan trimester kedua.
Pengobatan Anemia Pada Ibu

Hamil Anemia selama kehamilan dapat dengan mudah diobati dengan menambahkan zat besi atau
suplemen vitamin sebagai rutinitas harian. Dengan cara seperti ini biasanya masalah anemia pada
kehamilan dapat teratasi. Namun, dalam kasus yang sangat jarang, wanita dengan anemia berat
mungkin memerlukan transfusi darah. Bicarakan dengan dokter tentang suplemen yang mungkin
diperlukan untuk Anda.
Pencegahan anemia selama kehamilan

Anemia pada ibu hamil dapat dicegah dengan mudah, profesional medis menganjurkan wanita hamil
mengonsumsi 30 mg zat besi (setidaknya tiga porsi) setiap hari. Contoh makanan kaya zat besi antara
lain: Daging merah dan unggas Telur Sayuran berdaun hijau (seperti brokoli dan bayam) Kacang-
kacangan dan biji-bijian Tahu dan tempe Karena banyaknya kendala asupan saat hamil, terutama untuk
makan lebih banyak zat besi, maka mengkonsumsi suplemen zat besi dianjurkan juga selain
mengkonsumsi makanan ini. Makanan yang tinggi vitamin C juga dapat membantu tubuh menyerap zat
besi yang lebih banyak, sehingga sangat bermanfaat juga. Makanan kaya vitamin C antara lain: Buah
jeruk dan jus, Stroberi, Kiwi, dan Tomat. Lebih lanjut silahkan baca: Sumber vitamin C Dengan demikian,
jangan sampai ada wanita hamil yang mengalami anemia.

Dampak Anemia pada ibu dan janin


Anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi yang tidak ditangani maka dapat meningkatkan risiko
seperti bayi prematur atau mengalami berat badan yang rendah saat lahir. Sedangkan pada ibu hamil
akan mengalami kehilangan sejumlah besar darah pada saat persalinan dan mengalami depresi setelah
melahirkan.Sedangkan risiko anemia pada kehamilan yang disebabkan karena defisiensi folat maka
dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau mengalami berat badan yang rendah dan juga bayi
mengalami cacat lahir yang serius pada otak dan tulang belakang.Begitu juga dengan anemia yang
disebabkan karena kekurangan vitamin B12 akan berdampak pada perkembangan janin. Pada ibu yang
mengalami anemia kekurangan vitamin B12 maka akan meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan
cacat tabung saraf. Maka dapat disimpulkan dampak anemia pada ibu dan janin diantaranya dapat
menyebabkan keguguran, pendarahan, mengalami depresi setelah melahirkan, infeksi tang
berhubungan dengan intrapartum dan postpartum. Bahkan anemia yang sangat berat ditandai dengan
Hb dibawah 4 gr akan menyebabkan gangguan jantung bahkan hingga berampak gangguan pada
kehamilan dan persalianan

Anda mungkin juga menyukai