Anda di halaman 1dari 12

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun oleh :

Diana Aulia
NIM. P07220217010

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2018/2019

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Anemia pada ibu hamil

Sasaran : Ibu Anisa

Tempat : Jl. K.H. Wahid Hasyim Gang Melati No.86 RT.14

Hari / Tanggal : Selasa, 5 Februari 2019

Alokasi Waktu : 15 menit

Penyuluh : Diana Aulia

A. Tujuan Instruktusional
 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil kepada Ibu Anisa
diharapkan dapat mengerti tentang penyakit anemia pada ibu hamil.
 Tujuan Khusus
1) Menjelaskan pengertian anemia pada ibu hamil
2) Menjelaskan tentang ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3) Menjelaskan tentang penyebab anemia pada ibu hamil.
4) Menjelaskan tentang akibat anemia pada ibu hamil
5) Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada
ibu hamil
6) Menjelaskan tentang cara minum tablet zat besi yang benar

B. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian anemia pada ibu hamil.
2. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia.
3. Penyebab anemia pada ibu hamil.
4. Akibat anemia pada ibu hamil.
5. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil.
6. Cara minum tablet zat besi yang benar.

2
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta Metode Media
Penyuluah
Pendahuluan 2 menit  Memberi salam  Menjawaab Ceramah -
dan salam
memperkenalkan  Mendengarkan
diri dan
 Menjelaskan Memperhatikan
tujuan
penyuluhan
 Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan
disampaikan
 Menyampaikan
kontrak waktu
Penyajian 10  Penyampaian  Menyimak dan Ceramah Leaflet
menit materi memperhatikan
Menjelaskan
materi
penyuluhan
secara berurutan
dan teratur
1. Pengertian
anemia pada ibu
hamil.
2. Ciri-ciri ibu
hamil dengan
anemia.
3. Penyebab anemia
pada ibu hamil.
penyebabnya.

3
4. Akibat anemia  Menanyakan Tanya
pada ibu hamil. hal yang belum jawab
5. Penatalaksanaan jelas
dan pencegahan
anemia pada ibu
hamil.

Materi :
 Evaluasi
Menanyakan
kembali hal-hal
yang sudah
dijelaskan
mengenai TBC
Penutup 3 menit  Menutup  Mendengarkan Ceramah -
 Menjawab
pertemuan
salam
dengan
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
 Memberikan
salam penutup

D. EVALUASI
1. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertian anemia pada ibu
hamil.
2. Peserta mengetahui ciri-ciri ibu hamil dengan anemia.
3. Peserta mengetahui penyebab anemia.
4. Peserta mengetahui akibat anemia pada ibu hamil.
5. Peserta mengetahui, memahami, serta mampu melakukan
penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil.
6. MATERI

4
(Terlampir)

MATERI

1. Pengertian Anemia pada Ibu Hamil


Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau

5
hitung eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas
pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan
tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa
eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena
itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada label anemia
tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia
tersebut. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin,
2002).

2. Ciri-Ciri Ibu Hamil dengan Anemia


Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau
keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes
kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri tersebut antara lain : (syaifuddin:2002)
a. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
b. Lemah
c. Letih
d. Lesu
e. Lunglai
f. Nafas terengah-engah
g. Nyeri dada
h. Mudah pingsan

3. Penyebab Anemia pada Ibu Hamil


Hampir semua anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi/
kekurangan zat besi. Adapun etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan

6
menurut Amiruddin,dkk tahun 2004 diantaranya sebagai berikut:
a. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma
b. Kurangnya zat besi dalam makanan
c. Kebutuhan zat besi meningkat
d. Gangguan pencernaan dan absorbsi

4. Akibat Anemia pada Ibu Hamil


Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut penelitian
tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak
cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan
frekuaensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian
maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka
kematian perinatal meningkat. Perdarahan antepartum dan post partum lebih
sering di jumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal,
sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat
ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus
immatur atau prematur), gangguan proses persalinan (atonia, partus lama,
perdarahan), gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan
terhadap infeksi, stress, dan produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin
(dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian periinatal, dll) (Yeyeh, 2010).

5. Penatalaksanaan dan Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil


Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara
pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu
hamil biasanya tidak hanya mendapat preparat besi tetapi juga asam folat.
Dosis pemberian asam folat sebanyak 500µg dan zat besi sebanyak 120mg.
Pemberian zat besi sebanyak 30gram per hari akan meningkatkan kadar
hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari. Berikut upaya
pencegahan dan penaggulangan anemia (Sulistyoningsih,2011) :
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi

7
Perhatikan komposisi hidangan setiap kali makan dan makan makanan
yang banyak mengandung besi dari bahan makanan hewani (daging,
ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna
hijau tua, kacang-kacangan, tempe). perlu juga makan sayur-sayuran dan
buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C(daun katuk, daun
singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat
untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. Makanan yang
berasal dari nabati meskipun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit
yang bisa diserap dengan baik oleh usus.
b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet
tambah darah (tablet besi/tablet tambah darah).
c. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti
: kecacingan, malaria dan penyakit TBC.

6. Cara Minum Tablet Zat Besi yang Benar


a. Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan
kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga
manfaatnya menjadi berkurang.
b. Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan
seperti perut terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan
tinja berwarna hitam.
c. Untuk mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi setelah makan
malam, menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi
disertai makan buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll.
d. Simpanlah tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari
langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup
kembali dengan rapat. tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya
tidak diminum.
e. Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan
darah.

8
7. DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi IV .
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Saifudin, Abdul Bahri. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal. JHPIEGO. Jakarta. 

9
Amiruddin R & Wahyuddin, 2004. Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis
Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung.
(online).unhas.ac.idiakses tanggal 9 September 2016.

Dokumentasi

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai