Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Anemia Pada Ibu Hamil


Waktu : 09.00 - 10.00
Tempat : Posyandu
Sasaran : Ibu hamil

Tujuan Penyuluhan

a. Umum : Setelah penyuluhan diharapkan ibu hamil dapat menambah pengetahuan


tentang anemia pada ibu hamil.

b. Khusus : Setelah penyuluhan, diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tentang :


1. Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
2. Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia
3. Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
4. Akibat anemia pada ibu hamil
5. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
6. Menjelaskan cara minum tablet besi yang benar

Kegiatan Penyuluhan

a. Materi : Anemia pada ibu hamil


1. Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
2. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3. Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
4. Akibat anemia pada ibu hamil
5. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
6. Menjelaskan cara minum tablet besi yang benar
b. Langkah-langkah kegiatan/strategi

Langkah Kegiatan
Pembukaan  Mahasiswa mengucapkan salam
( 1 menit )  Peserta menjawab salam
Apersepsi  Mahasiswa menanyakan pengetahuan peserta tentang
( 3 menit ) anemia meliputi pengertian, ciri-ciri, penyebab anemia,
akibat anemia, penatalaksanaan dan pencegahan anemia
serta cara minum tablet besi yang benar
 Peserta memperhatikan dan menjawab pertanyaan
Informasi  Mahasiswa memberikan informasi tentang topik yang akan
( 3 menit ) disampaikan dan tujuan penyuluhan
 Peserta memperhatikan informasi yang diberikan
Penyuluhan  Mahasiswa menjelaskan tentang anemia meliputi :
( 25 menit ) Pengertian, ciri-ciri, penyebab anemia, akibat anemia,
penatalaksanaan dan pencegahan anemia serta cara minum
tablet besi yang benar
 Peserta memperhatikan penjelasan yang diberikan
 Mahasiswa memberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya bila ada penjelasan yang kurang dipahami
 Peserta menanyakan tentang materi yang belum dipahami
 Mahasiswa menstimulasi peserta lainnya untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Mahasiswa menjelaskan kembali materi yang belum
dipahami
 Peserta memperhatikan penjelasan
Penutup  Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan
( 3 menit ) untuk mengevaluasi tingkat pemahaman masyarakat
tentang materi yang telah diberikan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Mahasiswa menyimpulkan materi
 Peserta memperhatikan
 Mahasiswa mengucap salam
 Peserta menjawab salam
Sarana Penunjang

a. Metode : Ceramah dan tanya jawab

b. Media : 1. Leaflet anemia pada ibu hamil

2. Lembar Balik

Evaluasi

a. Struktur :

1. Ruangan kondusif untuk kegiatan


2. Peralatan memadai dan berfungsi
3. Media dan materi tersedia dan memadai
4. Undangan/ peserta sesuai
5. SDM memadai

b. Proses :

1. Ketepatan waktu pelaksanaan


2. Peran serta aktif peserta
3. Kesesuaian peran dan fungsi mahasiswa
4. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan

c. Hasil : Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai

Tes lisan

Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada peserta


tentang materi penyuluhan yang telah dijelaskan. Bila peserta dapat
menjawab >50% dari pertanyaan yang diajukan, maka penyuluhan dinyatakan
berhasil.

d. Sumber Pustaka :

1. http://anayulia04poltekesyapkesbi.blogspot.com/2016/04/contoh-sap-anemia-pada-
ibu-hamil.html
2. Nurjannah, http://www.academia.edu/12571597/Anemia_pada_ibu_hamil
3. Http://www.academia.edu/27211066/ANEMIA_DALAM_KEHAMILAN_
LAMPIRAN : MATERI

ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. Pengertian anemia

Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentrasi
hemoglobin menurun. Sebagai akibat,ada penurunan transportasi oksigen dari paru-paru ke
jaringan perifer. Selama kehamilan, anemia lazim terjadi dan biasanya disebabkan oleh
defisiensi besi, sekunder terhadap kehilangan darah sebelumnya atau asupan besi yang tidak
adekuat.

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 12
gr/dl (wiknjosastro,2002), sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
kadar hemoglobin dibawah 11 gr/dl pada trimester I dan II atau kadar < 10,5 gr/dl pada
trimester III (Saifuddin,2002). Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh
terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga pada janin yang dikandungnya (Wibisono,
Hermawan, dkk, 2009).

B. Tanda gejala anemia

Tanda gejala ibu hamil yang mengalami anemia antara lain : ibu mengeluh lemah,
pucat, mudah pingsan sementara tensi masih dalam batas normal, perlu dicurigai anemia
defisiensi (Sarwono,2009).

Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-ciri
dibawahini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Anemia dapat
menyebabkan tanda dan gejala (Varney,2006) yaitu:

 Letih, sering mengantuk, malaise


 Pusing, lemah
 Nyeri kepala
 luka pada lidah
 kulit pucat
 Membran mukosa pucat (misal konjungtiva)
 bantalan kuku pucat
 tidak ada nafsu makan, mual dan muntah
C. Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
1. Anemia defisiensi zat besi
Anemia defisiensi zat besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi
dalam darah. Anemia ini merupakan anemia yang paling sering dijumpai pada kehamilan.
Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsur zat besi dan makanan karena gangguan
resorpsi, gangguan-gangguan atau karena besi keluar terlampau banyak dari badan, misalnya
pada pendarahan. Keperluasan besi bertambah dalam kehamilan terutama pada trisemester
terakhir.
Tanda dan gejala:
 Rambut rapuh dan halus serta kuku tipis, rata dan mudah patah
 lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging, stomatitis
algularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut.
Pengobatan biasanya dengan memenuhi kebutuhan zat besi, misalnya dengan
perbaikan pola makan atau pemberian tablet besi
2. Anemia megaloblastik
Anemia ini terjadi pada kehamilan biasanya disebabkan oleh defisiensi asam folat,
jarang sekali karena defisiensi vitamin B 12. Hal ini hubungannya dengan defisiensi
makanan.
Tanda dan gejala:
 Malnutrisi
 glositis berat (lidah meradang,nyeri) 
 diare 
 kehilangan nafsu makan 
3. Anemia hipoplastik 
Anemia hipoplastik adalah anemia yang disebabkan oleh sum-sum tulang kurang
mampu membuat sel-seldarah baru. Anemia ini terjadi pada sekitar 8% kehamilan. Etiologi
anemia hipoplastik karena kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia
hipoplastik karena kehamilan, apabila wanita tersebut telah selesai masa nifas, maka anemia
akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya ia akan mengalami anemia
hipoblastik lagi.
Ciri-ciri:
 Pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan normokrom, tidak ditemukan
ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau vitamin B12 
 Sum-sum tulang bersifat normblastik dengan hipoplasia eritropoesis yang nyata.
4. Anemia hemolitik 
Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan
sel darah merah yang lebih cepat daripada pembuatannya. Gejala utamanya adalah anemia
dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila
terjadi kelainan pada organ-organ fital. Pengobatan tergantung pada jenis anemia himolitik
serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi, maka infeksinya diberantas dan diberikan
obat-obat penambah darah. Namun, pada jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil,
wanita dengan anemia hemolitik biasanya sulit hamil. Apabila hamil, biasanya anemia
menjadi berat. Sebaliknya, mungkin pula kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada
wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.
D. Akibat anemia pada ibu hamil menurut Wibisono Hermawan (2009) yaitu:
Akibat anemia pada ibu hamil antara lain :
o Abortus
o Persalinan preterm/sebelum waktunya
o Proses persalinan lama
o Perdarahan setelah persalinan
o Syok
o Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
o Payah jantung
o Bayi lahir prematur
o Bayi cacat bawaan
o Kekurangan cadangan besi
o Kematian janin
o Kematian ibu
E. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan pemberian


suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan.
Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada kunjungan ANC.
Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari
dan disarankan untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan. Pada
ibu hamil trimester 3 dengan anemia perlu diberi zat besi dan asam folat dan disarankan
untuk bersalin di rumah sakit.
Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang dan memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang kaya akan
zat besi seperti hati ayam (disarankan hati ayam kampung) ataupun sapi, sayur bayam dan
juga buah-buahan (disarankan hati hewan, sayur dan buah organik).
Dengan mengkonsumsi semua makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh
sel-sel darah merah dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari anemia.
Periksakan sedini mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah
antisipasi bisa segera dilakukan.
F. Cara meminum Tablet zat besi menurut Ai Yeyeh Rukiyah (2014) yaitu:
1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa
mual
2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya dengan
jus jeruk, buah-buahan atau air lemon untuk membantu proses penyerapan.
3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena
dapat menghambat proses penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya
menjadi berkurang lebih baik minum dengan air putih.

Anda mungkin juga menyukai