Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun oleh :

Farid Kamaludin

18035

2B

AKADEMI KEPERAWATAN FATMAWATI


JAKARTA
2020
SATUAN PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga


Pokok Bahasan : Asuhan keperawatan keluarga dengan Anemia pada ibu
hamil
Sub Pokok Bahasan : Penyakit Anemia Pada Ibu Hamil
Pertemuan : 1 x pertemuan
Hari/ Tanggal : Jum’at 10 juli 2020
Waktu : 30 - 45 menit
Tempat : Rumah Keluarga Tn . J
Sasaran : Keluarga Tn. J Khususnya Ny. R

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai anemia pada ibu hamil
selama 30 menit diharapkan keluarga mampu menjelaskan atau memahami
anemia pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai anemia pada ibu hamil
diharapkan keluarga mampu :
a. Menjelaskan Pengertian Anemia pada ibu hamil
b. Menyebutkan minimal 3 Macam – macam Anemia pada ibu hamil
c. Menyebutkan minimal 3 penyebab terjadinya Anemia pada ibu hamil
d. Menyebutkan minimal 4 tanda dan gejala utama Anemia pada ibu hamil
e. Menyebutkan komplikasi dari Anemia pada ibu hamil

B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Anemia pada ibu hamil
2. Macam – macam Anemia pada ibu hamil
3. Penyebab Anemia pada ibu hamil
4. Tanda dan gejala Anemia pada ibu hamil
5. Komplikasi Anemia pada ibu hamil

C. Kegiatan Belajar Penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan klien Waktu


1. Pendahuluan
a. Memberikan salam Menjawab Salam
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Menjelaskan kontrak program Mendengarkan 5 menit
( topik, waktu, dan tempat)
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan

2. Kegiatan inti
a. Menjelaskan materi penyuluhan a. mendengarkan dan
1. Pengertian Anemia pada ibu memperhatikan
hamil
2. Macam – macam Anemia pada
ibu hamil
3. Penyebab Anemia pada ibu
hamil
4. Tanda dan Gejala Anemia pada
ibu hamil
5. Komplikasi Anemia pada ibu 30 menit
hamil

b. Memberi kesempatan klien untuk b. Mengajukan


bertanya pertanyaan

c. Menjawab pertanyaan yang c. mendengarkan dan


diajukan oleh keluarga menyimak jawaban
yang diajukan
3. Penutup

a. Menyimpulkan materi penyuluhan a.mendengarkan dan


secara bersama-sama menyimak 10 menit

b. Memberi evaluasi secara lisan b. berpartisipasi

c.pencegahan dan
c. Memberi rencana tindak lanjut perawatan anemia
pada kehamilan

d. Mengucapkan terima kasih atas d. Mendengarkan


perhatian yang telah diberikan

e. Menutup dengan ucapan salam e. Menjawab salam

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya dan jawab

E. Media dan alat peraga


1. Media

a. Lembar Balik
b. Leaflet

2. Alat
a. Papan lembar balik
b. Pulpen

E. Setting Tempat

Keterangan :

Media

Pembicara Keluarga
3. Sumber/Daftar Pustaka

Ummah, W. (2018). Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu Hamil Dengan


Anemia Pada Ny. K dan Ny. F dengan Masalah Keperawatan Kesiapan
Meningkatkan Nutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Kabupaten
Lumajang, dalam jurnal Universitas UNEJ

Putri, R., Y., Hastina., E. (2020). Asuhan Keperawatan Maternitas Pada


Kasus Komplikasi Kehamilan, Persalinan Dan Nifas. Jawa Tengah: Cv. Pena
Persada

D. Evaluasi
1. Formatif
a. Kehadiran tepat waktu dari klien
b. Antusiasme klien dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
c. Keaktifan klien dalam mengikuti diskusi

2. Somatif
a. Penilaian hasil jawaban klien dari pertanyaan yang telah diberikan sebagai
evaluasi pemahaman keluarga terhadap materi yang telah disampaikan.

Butir Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Apa pengertian anemia pada ibu hamil ?
2. Sebutkan Macam – macam Anemia pada ibu hamil ?
3. Sebutkan penyebab anemia pada ibu hamil ?
4. Apa tanda dan gejala anemia pada ibu hamil ?
5. Apa komplikasi anemia pada ibu hamil ?

E. Kunci Jawaban

1. Pengertian Anemia pada ibu hamil


Anemia merupakan suatu kondisi dimana berkurangnya jumlah sel darah
merah, kualitas hemoglobin, dan volume hematokrit dibawah nilai normal,
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin ibu hamil
kurang dari 11 g/dl.
2. Macam – macam Anemia pada ibu hamil
a. Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang diakibat kekurangan besi.
b. Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kahamilan jarang sekali disebabkan karena
defisiensi vitamin B12, kebanyakan disebabkan oleh defisieni asam folik.
c. Anemia hipoplastik
Anemia hipoplastik dalam kehamilan disebabkan karena kurang
mampunya sumsum tulang dalam membuat sel-sel darah baru. Penyebab
pasti dari kondisi anemia hipoplastik ini sampai sekarang belum diketahui,
namun diperkirakan karena sepsis, sinar roentgen racun atau obat-obatan.
d. Anemia hemolitik
Proses penghancuran sel darah merah yang berlangsung lebih cepat
daripada pembuatanya dapat menyebabkan anemia hemolitik.
3. Penyebab Anemia pada ibu hamil
a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
b. Kurangnya asupan zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil
c. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
d. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi ( Fe ) pada wanita akibat
persalinan sebelumnya dan menstruasi.

4. Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil

penurunan oxygen carrying capacity, yaitu lelah, kelemahan, sesak napas,


terutama dyspnea saat beraktivitas. Gejala anemia defisiensi besi pada
kehamilan yaitu lemah, letih atau lelah, gangguan pencernaan, penurunan nafsu
makan, palpitasi, dyspnea, pusing, pembengkakan (perifer), edema anassarka,
dan gagal jantung kongestif pada kasus – kasus berat. Sedangkan tanda-
tandanya dapat berupa pucat, glositis, stomatitis, edema.
5. Komplikasi anemia pada ibu hamil

a. Bila terjadi anemia gravis terjadi payah jantung


b. Infeksi dan penyembuhan luka yang terhambat
c. persalinan premature, berat lahir rendah, gangguan laktasi, depresi post
partum, dan meningkatkan kematian janin dan neonatal.
d. keguguran

Jakarta, 07 Juli 2020

Dosen Pembimbing

(Ns.Tjahjanti Kristianingsih M.Kep Farid Kamaludin


Sp.Kep J)
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Anemia Pada Ibu Hamil


Anemia merupakan suatu kondisi dimana berkurangnya jumlah sel darah
merah, kualitas hemoglobin, dan volume hematokrit dibawah nilai normal per
100 ml darah. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar
hemoglobin ibu hamil kurang dari 11 g/dl pada trimester I dan III, atau pada
trimester II kadar hemoglobinnya kurang dari 10,5 g/dl (Soraya, 2013).
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematocrit atau hitung
jenis eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas
pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat pada keadaan tertentu
dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti
pada dehidrasi, perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena itu dalam
diagnosis anemia tidak cukup hanya pada label anemia tetapi harus dapat
ditatapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut (Sudoyo &
dkk, 2009).

Macam-macam Anemia Selama Kehamilan :


Anemia terbagi dalam bermacam-macam jenis. Pembagian anemia dalam
kehamilan yang didasarkan atas penelitian di Jakarta antara lain yaitu anemia
defisiensi besi, anemia megaloblastik, anemia hipoplastik, dan anemia
hemolitik. (Soraya, 2013)

1. Anemia defisiensi besi


Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang diakibat kekurangan besi. Di
Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan besi. Hal
ini dapat disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengadung
unsur besi, adanya gangguan resorpsi, gangguan penggunaan, maupun
karena perdarahan sehingga besi banyak yang keluar dari tubuh. Jika selama
kehamilan asupan besi tidak ditambah maka akan mudah terjadi anemia
defisiensi besi, sebab keperluan besi akan bertambah terutama dalam
trimester terakhir. Apalagi didaerah katulistiwa ini besi banyak yang keluar
melalui keringat, oleh karena itu anjuran asupan besi perhari di Indonesia
untuk wanita tidak hami adalah 12 mg, 17 mg untuk wanita hamil dan wanita
menyusui. Ciri khas anemia defisiensi besi yang berat yaitu mikrositosis dan
hiprokomasia. Sedangkan ciri lainya yaitu kadar besi serum yang rendah,
daya ikat besi serum yang tinggi, protoporfirin eritrosit yang tinggi, serta
tidak ditemukan homosiderin dalam sumsum tulang. (Soraya, 2013)

2. Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kahamilan jarang sekali disebabkan karena
defisiensi vitamin B12, kebanyakan disebabkan oleh defisieni asam folik.
Frekuensi anemia jenis ini terbilang cukup tinggi di daerah Asia
dibandingkan dengan di daerah Eropa maupun Amerika Serikat, karena
anemia megaloblastik ini berhubungan erat dengan defisiensi makanan.
Diagnosis anemia megaloblastik ditegakkan apabila ditemukan megaloblast
atau promegaloblast dalam darah atau sumsum tulang. (Soraya, 2013)

3. Anemia hipoplastik
Anemia hipoplastik dalam kehamilan disebabkan karena kurang mampunya
sumsum tulang dalam membuat sel-sel darah baru. Penyebab pasti dari
kondisi anemia hipoplastik ini sampai sekarang belum diketahui, namun
diperkirakan karena sepsis, sinar roentgen racun atau obat-obatan. Pada
kondisi ini, darah tepi memperlihatkan gambaran normositer dan
normokrom, serta tidak ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folik atau
vitamin B126. (Soraya, 2013)

4. Anemia hemolitik
Proses penghancuran sel darah merah yang berlangsung lebih cepat dari pada
pembuatanya dapat menyebabkan anemia hemolitik. Tanda-tanda yang
biasanya ditemukan yaitu hemoglobinemia, hemoglobinuria,
hiperbilirubinemia, hiperurobilinuria, dan sterkobilin lebih banyak dalam
feses. (Soraya, 2013)

B. Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil


Menurut Soraya (2013), anemia dapat disebabkan karena hilangnya sel darah
merah yang meningkat, misalnya akibat perdarahan karena trauma atau
operasi, infeksi parasit, penyakit inflamasi. Penurunan produksi normal sel
darah merah akibat defisiensi besi, vitamin B12, folat, malnutrisi,
malabsorpsi, infeksi HIV, serta penyakit kronis juga dapat menyebabkan
anemia. Secara umum menurut Aisyirah (2012) anemia pada kehamilan
disebabkan oleh:
a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
b. Kurangnya asupan zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil
c. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
d. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi ( Fe ) pada wanita
akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

C. Tanda dan Gejala Pada Ibu Hamil


Semua anemia menyebabkan terjadinya gejala klasik dari penurunan oxygen
carrying capacity, yaitu lelah, kelemahan, sesak napas, terutama dyspnea saat
beraktivitas. Penurunan oxygen carrying capacity akan memicu kekurangan
pengiriman oksigen ke jaringan aktif secara metabolik, yang seharusnya
menerima cukup oksigen, hal ini yang menyebabkan terjadinya kelelahan
(MacPhee et al., 2003).

Gejala anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu lemah, letih atau lelah,
gangguan pencernaan, penurunan nafsu makan, palpitasi, dyspnea, pusing,
pembengkakan (perifer), edema anassarka, dan gagal jantung kongestif pada
kasus – kasus berat. Sedangkan tanda-tandanya dapat berupa pucat, glositis,
stomatitis, edema,

hipoproteinemia, murmur di sistolik lembut daerah mitral akibat sirkulasi


hiperdinamik, dan krepitasi halus di basal paru akibat kongesti hal ini terjadi
pada kasus-kasus berat (sharma, 2010).

tanda dan gejala anemia secara umum :


1. tanda tanda
a. pucat
b. takikardia
c. tekanan nadi yang melebar dengan pulsasikapiler
d. murhoemik, tanda tanda jantung kongestif
e. perdarahan
f. penonjolan retina
g. demam ringan
h. gangguan fungsi ginjal ringan

2. Gejala
a. mudah lelah , dispnea
b. palpitasi, angina
c. sakit kepala, vertigo , kepala terasaringan
d. gangguan penglihatan , perasaan mengantuk
e. anoreksia nausea, gangguan pencernaan
f. hilangnya lipidos

3. gejala umum anemia adalah yaitu :


a. rasa lemah
b. lesu
c. cepat lelah
d. telingan mendenging (tinitus)
e. mata berkunang - kunang
f. kaki terasa dingin
g. sesak nafas dan dispepsia
h. konjungtiva anemis

Kriteria Anemia Berdasarkan Rata-rata Kadar Hemoglibin Normal pada Ibu


Hamil (Soraya, 2013)
Trimester I: 0-12 minggu 11,0 – 14,0 11,0 (Ht 33%)
Trimester II: 13-28 minggu 10,5 – 14,0 10,5 (Ht 31%)
Trimester III: 29 minggu-melahirkan 11,0 – 14,0 11,0 (Ht
33%)

D. Komplikasi Anemia pada Ibu Hamil


Menurut Wilkinson dan Green (2012) Komplikasi anemia pada kehamilan
yaitu:
a. Keguguran
b. Partus prematurus
c. Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
d. Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan
e. Syok
f. Afibrinogemia dan hipofibrinogemia
g. Infeksi intrapartum dan nifas
h. Bila terjadi anemia gravis terjadi payah jantung
i. Infeksi dan penyembuhan luka yang terhambat
j. persalinan premature, berat lahir rendah, gangguan laktasi, depresi post
partum, dan meningkatkan kematian janin dan neonatal

Anda mungkin juga menyukai