Pokok Bahasan : Gizi Untuk Ibu Hamil Dengan Anemia
Hari/tanggal : Selasa, 02 Februari 2021 Jam/waktu : 08.00 WIB Sasaran : Ibu Hamil Pemateri : Mahasiswa D-III Kebidanan Tempat : Door to door rumah masyarakat
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang gizi untuk ibu hamil dengan anemia selama 30 menit, diharapkan klien dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi apa saja yang harus dikonsumsi pada ibu hamil dengan anemia. 2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah mendapatkan penjelasan tentang nutrisi ibu hamil, diharapkan klien mampu: 1. Menjelaskan pengertian anemia pada ibu hamil 2. Menjelaskan tentang ciri-ciri ibu hamil dengan anemia 3. Menjelaskan tentang penyebab anemia pada ibu hamil. 4. Menjelaskan tentang akibat anemia pada ibu hamil 5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil 6. Menjelaskan tentang cara minum tablet zat besi yang benar 7. Metode Ceramah Tanya jawab 8. Media dan Alat Peraga Leaflet 9. Proses Kegiatan Penyuluhan No. Waktu Kegiatan Penyuluah Kegiatan Media Peserta
1 2 menit 1. Memberi salam dan 1. Menjawab -
memperkenalkan diri salam 2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengark penyuluhan an dan 3. Menyebutkan Memperhati materi/pokok bahasan kan yang akan disampaikan 4. Menyampaikan kontrak waktu 2 15 menit Penyampaian materi Menyimak dan Leaflet 1. Pengertian anemia pada memperhatikan ibu hamil. 2. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia. 3. Penyebab anemia pada ibu hamil. penyebabnya. 4. Akibat anemia pada ibu hamil. 5. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil. 3 10 menit 1. Penyaji memberi 1. Peserta . kesempatan untuk mengajukan bertanya pertanyaan 2. Penyaji menjawab bila kurang pertanyaan mengerti. 2. Peserta mendengark an dan memperhati kan 4 3 menit Menutup pertemuan Mendengark - an dengan menyimpulkan Menjawab materi yang telah salam dibahas Memberikan salam penutup
MATERI
1. Pengertian Anemia pada Ibu Hamil
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada label anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut. (Sudoyo Aru,dkk 2009) Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).
2. Ciri-Ciri Ibu Hamil dengan Anemia
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri tersebut antara lain : (syaifuddin:2002) a. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit. b. Lemah c. Letih d. Lesu e. Lunglai f. Nafas terengah-engah g. Nyeri dada h. Mudah pingsan
3. Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
Hampir semua anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi/ kekurangan zat besi. Adapun etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan menurut Amiruddin,dkk tahun 2004 diantaranya sebagai berikut: a. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma b. Kurangnya zat besi dalam makanan c. Kebutuhan zat besi meningkat d. Gangguan pencernaan dan absorbsi 4. Akibat Anemia pada Ibu Hamil Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut penelitian tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuaensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Perdarahan antepartum dan post partum lebih sering di jumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur atau prematur), gangguan proses persalinan (atonia, partus lama, perdarahan), gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi, stress, dan produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian periinatal, dll) (Yeyeh, 2010).
5. Penatalaksanaan dan Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil
Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapat preparat besi tetapi juga asam folat. Dosis pemberian asam folat sebanyak 500µg dan zat besi sebanyak 120mg. Pemberian zat besi sebanyak 30gram per hari akan meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari. Berikut upaya pencegahan dan penaggulangan anemia (Sulistyoningsih,2011) : a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi Perhatikan komposisi hidangan setiap kali makan dan makan makanan yang banyak mengandung besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). perlu juga makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C(daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. Makanan yang berasal dari nabati meskipun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh usus. b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah darah (tablet besi/tablet tambah darah). c. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti : kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
6. Cara Minum Tablet Zat Besi yang Benar
a. Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang. b. Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti perut terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja berwarna hitam. c. Untuk mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi setelah makan malam, menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi disertai makan buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll. d. Simpanlah tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup kembali dengan rapat. tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum. e. Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan darah.