Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BY.NY. “ E “ USIA 0 HARI DENGAN NEONATUS FISIOLOGIS


DI PUSKESMAS MANDING

OLEH:
SRI YUNITA SURAIDA SALAT, S.ST., M.Kes
NPM. 721650105

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “ E ” DENGAN NEONATUS FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS MANDING

Disetujui di Poli Kesehatan Reproduksi

Mahasiswa

SRI YUNITA SURAIDA SALAT, S.ST., M.Kes


NPM. 721650105

Mengetahui Mengetahui
Dosen Pembimbing Klinik Pembimbing Lahan Praktek

AHMANIYAH, S.ST.M.Tr.Keb. Hj. AISSATURIDA, S.ST.


NIDN. 0726058501 NIP. 19700916199002.001

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga laporan “ ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS FISIOLOGIS “
ini dapat tersusun hingga selesai, tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
materi.
Dan harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan sara dan kritikan yang membangun dari pembaca
demi laporan ini menjadi lebih baik, saya sampaikan terima kasih.

Sumenep, Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Konsep Dasar Asfiksia 4
B. Konsep Menejemen kebidanan 11
BAB III TINJAUAN KASUS 15
A. Data Subjektif 15
B. Data Objektif 16
BAB IV PEMBAHASAN 21
BAB V PENUTUP 24
A. Kesimpulan 24
B. Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 26

iii
BABI
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2013 Angka
Kematian Bayi (AKB) di dunia 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKB di negara
berkembang 37 per 1.000 kelahiran hidup dan AKB di negara maju 5 per
1.000 kelahiran hidup. AKB di Asia Timur 11 per 1.000 kelahiran hidup, Asia
Selatan 43 per 1.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara 24 per 1.000 kelahiran
hidup dan Asia Barat 21 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2013 AKB di
Indonesia mencapai 25 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan
Malaysia, Filipina dan Singapura, angka tersebut lebih besar dibandingkan
dengan angka dari negara-negara tersebut dimana AKB Malaysia 7 per 1.000
kelahiran hidup, Filipina 24 per 1.000 kelahiran hidup dan Singapura 2 per
1.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan
AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah
mencapai target MDGs 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. Namun
demikian, AKB di Indonesia masih termasuk tinggi dibandingkan dengan
negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang sudah di bawah 10
kematian per 1.000 kelahiran bayi (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2015).
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari (0-28 hari).
Harus diingat bahwa bayi pada saat lahir mempunyai suhu 0,5-1ºC lsebih
tinggi dibanding suhu ibunya. Bayi baru lahir rentang berisiko mengalami
penurunan suhu tubuh menjadi 35-35,5ºC dalam 15-30 menit karena
kecerobohan perawatan diruang bersalin. Ruang bersalin seringkali tidak
cukup hangat, dengan aliran udara yang dingin di dekat bayi (yang berasal
dari AC), atau petugas tidak mengeringkan dan menyelimuti bayi dengan
baik segera setelah dilahirkan (Rohsiswatmo, 2014:368).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1
 Bagaimana asuhan kebidanan bayi baru lahir / neonatus dengan
menggunakan 7 langkah Varney pada bayi baru lahir normal ?
1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir / neonatus normal dengan menggunakan management
7 langkah varney
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian pada bayi baru lahir / neonatus
normal
b. Dapat menentukan diagnosa potensial dan antisipasi pada bayi baru
lahir / neonatus normal
c. Dapat menentukan interprestasi data secara tepat pada bayi baru
lahir / neonatus normal
d. Dapat menentukan tindakan segera pada bayi baru lahir / neonatus
normal
e. Dapat menentukan rencana tindakan pada bayi baru lahir / neonatus
f. Dapat mengimplementasikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir /
neonatus normal
g. Dapat membuat evaluasi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir /
neonatus normal
1.4 MANFAAT
 Bagi Penulis
Merupakan pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah di
dapat dalam perkuliahan dengan khusus nyata dalam melaksanakan
Asuhan Kebidanan.

 Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan dan
perbandingan pada penanganan kasus bayi baru lahir / neonatus normal.

 Bagi Klien

2
Agar mereka dapat mengetahui masalah-masalah fisiologis apa saja
yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi baru lahir / neonatus , sehingga
ibu klien dapat lebih memperhatikan kesehatan anaknya .

 Bagi Lahan Praktek


Sebagai perbandingan dalam memberikan asuhan kebidanan
dengan bayi baru lahir / neonatus normal

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR / NEONATUS NORMAL
A. PENGERTIAN
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru mengalami
proses kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuain
fisiologis berupa maturasi, adaptasi (menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin) dan toleransi bagi
BBL untuk dapat hidup dengan baik (Marmi dan Rahardjo,
2015:1).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada
kehamilan cukup bulan (dari kehamilan 37-42 minggu) dan berat
badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram dan tanpa tanda-
tanda asfiksia dan penyakit penyerta lainnya (Sari, 2012:1).
Bayi baru lahir Newborn (Inggris) atau Neonatus (Latin) adalah
bayi yang baru dilahirkan sampai dengan usia empat minggu (Sari,
2012:1).
Neonatus adalah individu yang baru saja mengalami proses
kelahiran dan harus menyesuaikan diri dai kehidupan intrauterine
ke kehidupan ekstrauterine (Vivian, 2013:12).
B. KEADAAN KLINIK BAYI NORMAL SEGERA SESUDAH
LAHIR
Pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bayi jantung dalam
menit-menit pertama kira-kira180 x/menit yang kemudian turun
sampai 140 x/menit 120 x/menit pada waktu bayi berumur 30
menit pernapasan pada menit-menit pertama ( kira-kira 80
x/menit ) disertai dengan pernapasan kuping hidung retraksi
suprasternal dan interkontal serta rintihan hanya berlangsung 10
sampai 15 menit kelanjutan keaktifan yang berlebih-lebihan ialah
bayi menjadi tegang dan relative tidak memberi reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam. Dalam keadaan ini bayi tertidur
untuk beberapa menit sampai 4 jam pada saat bayi pertama kali

4
bangun dari tidurnya ini menjadi mudah terangsang dengan
frekuensi bunyi jantung meningkat dan dengan perubahan warna.
Serta kadang-kadang dengan keluarnya lender dari mulut. Sesudah
masa ini di lampaui keadaan bayi mulai stabil, daya isap serta
reflek mulai teratur.
C. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir ialah :
1. Membersihkan jalan nafas
2. Memotong dan merawat tali pusat
3. Mempertahankan suhu tubuh
4. Identifikasi
5. Pencegahan infeksi
Pembersihan jalan napas, perawatan tali pusat, perawatan
mata dan identifikasi adalah rutin segera dilakukan kecuali bayi
dalam keadaan krisis dan dokter memberi intruksi khusus.
1) Membersihkan jalan napas
Bayi normal akan menangis spontan setelah lahir apabila
bayi tidak langsung menangis. Penolong segera membersihkan
jalan napas dengan cara sebagai berikut :
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang
keras dan hangat.
b. Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu
sehingga leher bayi lebih lurus sedikit tergadah ke
belakang.
c. Bersihkan hidung rongga mulut dan tenggorokan bayi
dengan jari tangan yang di bungkus kasa steril.
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3 kali atau
gosok kulit bayi dengan kering dan kasar dengan
rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
D. Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat di potong sebelum dan sesudah plasenta lahir
tidak begitu mementukan dan tidak akan mempengaruhi bayi

5
kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis,
maka tali pusat segera di potong untuk memudahkan melakukan
tindakan resusitasi pada bayi. Tali pusat di potong 5 cm dari
dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan
pengikat steril. Apabila masih terjadi pendarahan dapat dibuat
ikatan baru luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol
70 % atau pvidon lodin 10% serta dibalut kasa steril pembalut
tersebut diganti setiap hari dan atau setiap tali basah / kotor.

E. Mempertahankan suhu badan bayi.


Pada waktu baru lahir belum mampu mengatur tetap suhu
badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk
membuatnya tetap hangat.BBL harus dibungkus hangat.suhu tubuh
bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang
hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil suhu bayi harus di catat.
F. Memberi Vitamin K1
Kejadian perdarahan karena defisiensi vit K1 pada bayi
baru lahir dilaporkan cukup tinggi berkisar 0,25% untuk mencegah
terjadinya perdarahan tersebut,bayi lahir normal dan cukup bulan
perlu di berikan vit K1 per oral 1 minggu / hr selama 3 hari
sedangkan bayi resiko tinggi diberi vit K1 parenteral dengan dosis
0,51 mg 1M.
G. Memberi Obat tetes / Salep mata.
Dibeberapa Negara perawatan mata bayi baru lahir secara
hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia
neonatorum Didaerah dimana prevelensi Gonorea tinggi, setiap
BBL perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir.pemberian
obat mata eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1% di anjurkan untuk
pencegahkan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular
seksual).

6
a. erawatan mata harus dikerjakan segera,tindakan ini
dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan
perawatan tali pusat dan harus dicatat didalam status
termasuk obat apa yang digunakan.
b. Yang lazim dipakai adalah larutan perak nikrat /
Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi
segera setelah bayi lahir.
H. Pemantauan Bayi baru lahir.
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk
mengetahui aktifitas bayi normal, tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan
penolong serta tindak lanjut petugas kesehatan.
 Jam pertama sesudah lahir
Hal- hal yang dinilai waktu pemantauan bayi
pada jam pertama sesudah lahir, Meliputi:
1. Kemampuan menghisap kuat atau
lemah.
2. Bayi tampak aktif atau lunglai.
3. Bayi keresahan.
 Sebelum menolong persi meninggalkan ibu dan
bayinya penolong persi melakukan pemeriksaan dan
penilaian terhadap ada tidaknya masalah kesehatan
yang memerlukan tindak lanjut, seperti:
1. Bayi kecil untuk masa kehamilan / bayi
kurang bulan.
2. Gangguan pernafasan.
3. Hipotermia.
4. Infeksi.
5. Cacat bawaan dan trauma lahir.
I. YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA BAYI BARU
LAHIR
1. Kesadaran dan reaksi terhadap sekelilingnya

7
Perlu dikenali kurangnya reksi terhadap rayuan,rangsangan
sakit/suara keras yang mengejutkan / suara mainan.
2. Keaktifan
Bayi normal melakukan gerakkan-gerakkan tangan dan
kaki yang simetris pada waktu bangun.Adapun tremor pada
bibir kaki dan tangan pada waktu menangis atau normal
tetapi hal ini terjadi pada waktu tidur,kemungkinan gejala
suatu kelainan yang perlu dilakukan pemeriksan lebih
lanjut.
3. Simetris
Apakah keseluruhan badan seimbang
4. Kepala
Apakah tidak simetris.berupa tumor lunak dibelakang atas
yang menyebabkan kepala tampak lebih panjang sebagai
akibat proses kelahiran, atau tumor lunak hanya dibelahan
kiri atau kanan saja / disisi kiri dan kanan tetapi tak
melampaui garis tengah bujur kepala ukur lingkar kepala.
5. Muka wajah
Bayi tanpa ekspresi
6. Mata
Diperhatikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa bercak
merah yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu.
7. Mulut
Saliva tak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat secret
yang berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawaan
saluran cerna.
8. Leher, dada, abdomen
Melihat adanya cedera akibat persi,ukur lingkar perut.
9. Punggung
Adakah benjolan / tumor atau tulang punggung dengan
kelekukan yang sempurna.
10. Bahu,Tangan,Sendi,Tungkai

8
Perlu diperhatikan bentuk, geraknya, fraktur, paresis.
11. Kulit dan Kuku
Dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan, kadang-
kadang didapatkan kulit yang mengelupas ringan.
Penglupasan yang berlebihan harus dipikirkan
kemungkinan adanya kelainan. Waspada timbulnya kulit
dengan warna yang tak rata (cutis marmorata) telapak
tangan, telapak kaki,atau kuku yang menjadi biru,kulit
menjadi pucat atau kuning. Bercak-bercak besar biru yang
sering terdapat disekitar bokong (Mongolia spot) akan
menghilang pada umur 1-5 tahun.
12. Kelancaran menghisap dan pencernaan
Harus diperhatikan.
13. Tinja dan kemih
Diharapkan keluar dalam 24 jam pertama, waspada. Bila
terjadi perut yang tiba-tiba membesar, tanpa keluarnya
tinja, disertai muntah dan mungkin dengan kulit kebiruan,
harap segera konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
14. Reflek
a Reflek moro
Jika bayi diberi sentuhan mendadak khususnya dengan
jari tangan maka akan menimbulkan gerak terkejut.
a Reflek menggenggam
Jika telapak bayi disentuh dengan jari pemeriksa maka
bayi akan berusaha menggenggam jari pemeriksa.
a Reflek Rooting
Jika pipi bayi disentuh dengan jari pemeriksa maka akan
menolehkan kepalanya mencari sentuhan itu.
a Reflek menghisap, sueking reflek
Reflek menghisap baik, saat diberi susu dengan
menggunakan sendok bayi berusaha menghisap.
a Glabella reflek

9
Saat daerah os glabella / pangkal hidung disentuh
dengan jari tangan, maka bayi akan mengerutkan
keningnya dan mengedipkan matanya.
a Gland reflek
Saat disentuh pada lipatan paha kanan dan kiri dengan
jari tangan maka bayi akan mengangkat kedua paha.

a Conjungtiva mandibularis reflek


Saat diberi rangsangan dari pangkal kelopak mata keatas
dan membentuk garis lurus menuju mandibularis. Bayi
menutup mata kemudian membuka dan disertai reflek
mengangkat pipi.
15. Berat Badan
Sebaiknya tiap hari dipantau, penurunan berat badan
lebih dari 5% BB waktu lahir. Menunjukkan kekurangan
cairan.
Tanda-tanda bayi sakit berat :
a. Sulit minum
b. Sianosis sentral (lidah biru)
c. Perut kembung
d. Kejang / periode kejang-kejang kecil
e. Merintih
f. Pendarahan
g. Sangat kuning
h. BB lahir < 1500 gram
J. YANG PERLU DIPANTAU PADA BBL
1. Suhu badan dan lingkungan
2. Tanda-tanda vital
3. Berat badan
4. Mandi dan perawatan kulit
5. Pakaian
6. Perawatan tali pusat

10
K. PEMANTAUAN TTV
1. Suhu tubuh bayi diukur melalui anus / ketiak.
2. Pada pernafasan normal, perut dan dada bergerak hamper
bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada
waktu inspirasi maupun ekspirasi gerak pernapasan 30 – 50 x /
mnt
3. Nadi dapat dipantai disemua titik nadi perifer.
4. Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.
Mencatat hasil pantauan salah satu cara kerja sama seluruh tim
dalam pembuatan program perawatan. Pencegahan lebih
bermanfat dan ekonomis dari pada pengobatan.
L. PENILAIAN BAYI UNTUK TANDA - TANDA
KEGAWATAN
Semua BBL harus dinilai adanya tanda-tanda kegawatan /
kelainan yang menunjukkan suatu penyakit.
BBL dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa
tanda-tanda sebagai berikut :
1. Sesak nafas.
2. Frekuensi pernapasan 60 x / mnt
3. Gerak retraksi di dada.
4. Malas minum
5. Panas / suhu badan rendah
6. Kurang aktif
7. Berat lahir rendah (1.500 – 2.500 gram) dengan kesulitan
minum.
2.2 KONSEP MENEGEMENT ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU
LAHIR / NEONATUS NORMAL.
1. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien
secara keseluruhan
2. Menginterprestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah
3. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya

11
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainnya serta rujukan berdasarkan kondisi klien
5. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya
6. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali
manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif

12
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR / NEONATUS DENGAN NORMAL
DI PUSKESMAS MANDING

Pengkajian
Tanggal : 02-12-2021
Tempat : PUSKESMAS
I. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Bayi : By.Ny “E”
Tanggal lahir : 2 Desember 2021
Umur : 0 hari
Jenis kelamin : perempuan
No status register : -
Berat badan lahir : 2700 gram
Panjang Badan : 49 cm
Nama Ibu : Ny “E“ Nama Suami : Tn “F“
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Manding

2. Riwayat Kehamilan dan Persalinan


1. Riwayatpenyulit kehamilan
a. Perdarahan : Tidak mengalami perdarahan
b. Pre eklampsi / eklampsi : Tidak Pre eklampsi / eklampsi
c. Penyakit Kelamin : Tidak mempunyai penyakit kelamin
d. lain – lain :

13
3. Kebiasaan Waktu Hamil
a. Makanan : 3x sehari dengan porsi piring
nasi,sayur,lauk
b. Obat – obatan / Jan : Tidak minum jamu dan minum obat.
c. Merokok : Tidak mempunyai kebiasaan merokok.
d. Lain – lain
4. Nutrisi Dan Cairan
Menyusui : Ya
Bila tidak, : Alasan
Jenis PASI :-
Takaran :-
Banyaknya minum : - x
Cara pemberian PASI : dot / sendok / pipet.
II. Data Obyektif.
a. Riwayat persalinan sekarang.
1. Anak ke :1
2. Jenis persalinan : Spontan
3. Ditolong oleh : Bidan
4. Lama persalinan
Kala I : 9 Jam
Kala II : 1 jam
Kala III : 5 menit
5. Ketuban pecah : Spontan.
6. Komplikasi persalinan :
Ibu : Tidak ada komplikasi
Bayi : Tidak ada komplikasi
7. Resusitasi :-
b. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
1) Tonus otot / tingkat aktifitas : Gerakan aktif
2) Kulit :

14
- Warna kulit : Seluruh kulit berwarna merah
jambu
- Terdapat verniks kaseosa : tidak ada
- Terdapat lanugo : Ada
3) Tangisan bayi : Menangis Kuat
4) Tanda vital : - Frekuensi pernafasan : 35x/ menit, teratur
- Denyut Jantung : 132 x/ ment , teratur
- Suhu badan : 36,5 °C aksila

2. Pemeriksaan fisik Head to toe


1. Kepala : - Hydrocephalus : tidak ada
- Anencephalus : tidak ada
- Meningokel : tidak ada
- Ubun – ubun besar : Datar
- Ubun – Ubun Kecil : Datar
- Moulage sutura : tidak ada
- Caput suksedanum : tidak ada
- Sefalohematoma : tidak ada
2. Telinga : Normal
3. Mata : Tanda – tanda infeksi ( pus ): tidak
4. Hidung dan mulut : - Pernafasan cuping hidung : tidak ada
- Secret hidung : tidak ada
- Warna bibir : merah muda
- Sumbing pada bibir : tidak ada
- Sumbing pada langit – langit : tidak ada
- Sumbing pada bibir dan langit – langit : tidak ada
- Lidah : rata dan simetris
- warna : merah muda
5. Leher : Pembengkakan pada leher : tidak ada
6. Dada
- Puting susu : Ada
- Retraksi dada : tidak ada

15
7. Bahu, lengan dan tangan
- Fraktur tulang klavikula, humerus , femur : tidak ada
- Anomaly konggenital ekstremitas : - polidaktili : tidak ada
- sindaktili : tidak ada
8. Perut
- Bentuk perut : Datar
- Perdarahan tali pusat ( tiga pembuluh darah ) : tidak ada
9. Punggung dan anus
- Spina bifida : tidak ada
- Atresia ani : tidak ada
10. Alat genetalia
- perempuan
 Lubang vaina : ada
 Lubang uretra : ada
 Anus : ada.
11. Tungkai dan kaki
- Gerakan normal : ada
- Kelainan jari – jari kaki : - politarsili : tidak ada
- sintarsili : tidak ada
12. Sistem saraf dan reflex
- Refleks Moro : ada - Refleks Rooting : Ada
- Refleks Hisap : ada - Refleks Swallowing : Ada
- Refleks Tonicneck : ada - Refleks Graphs : Ada
13. Antropometri
- Lingkar Kepala : 33 cm
- Lingkar dada : 35 cm
I. INTREPRETASI DATA DASAR
DX : Bayi Ny. E usia 0 hari lahir sponan dengan BBL Normal
Ds : -
Do : K/U Baik
Tali pusat basah terbungkus dengan kasa steril
Tanda – Tanda Vital

16
S : 36,5°C
N : 120 x/mnt
RR : 36 x/mnt
Akral hangat.
Jenis kelamin : Perempuan, BB : 2700 gram, PB : 49 cm, lingkar
dada : 33 cm, lingkar kepala : 33 cm
Usia kehamilan aterm (40 minggu )
Masalah : Tidak ada
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
III. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. PENGEMBANGAN RENCANA
1. Jelaskan kepada ibu, tentang hasil pemeriksaan.
Rasional : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya bahwa keadaan
bayi baik.
2. Jelaskan cara perawatan tali pusat.
Rasional : Untuk mencegah penularan infeksi melalui tali pusat.
3. Ajari ibu cara dan teknik menyusui yang benar.
Rasional : Memberikan rasa nyaman pada ibu dan bayi.
4. Jaga kehangatan bayi
Rasional : Agar bayi tidak hipotermi
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan kepada ibu cara perawatan tali pusat bahwa tidak boleh
dibumbui apapun hanya dibungkus dengan kasa steril setelah bayi
dimandikan.
2. Menjelaskan kepada ibu cara dan teknik menyusui yang benar yaitu
dengancara bayi dekat dan menghadap ibu, perut bayi menempel ke perut
ibu telinga bayi segaris dengan lengan, pastikan mulut bayi terbuka lebar,
bibir lengkung keluar, dagu menempel pada payudara, sebagian besar
mulut bayi menutupi areola mammae.

17
3. Menjelaskan pada ibu untuk menjaga bayinya tetap hangat agar tidak
mudah terjadi hipotermi

VII. EVALUASI
1. ibu mengerti dan bersedia cara perawatan tali pusat
2. ibu mengerti cara menysui yang benar
3. ibu bersedia menjaga kehangatan bayinya

18
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis Melakukan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
pada Bayi Ny. “E” sesuai masa kehamilan dengan perawatan segera setelah lahir
terdapat beberapa kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus sebagai
berikut :
1. BERAT BADAN
a. Menurut Tinjauan Teori
Bayi Baru Lahir normal dengan dengan berat badan yaitu berat
lahir 2500-2400 gram (Dewi dkk, 2010; h.1)
b. Menurut Tinjauan Kasus
Pada bayi Ny.E pemeriksaan berat badan didapatkan berat badan
yaitu 2700 gram.
c. Pembahasan
Pada pengkajian kasus tidak terdapat kesenjangan antara
kesenjangan antara tijauan teori dan tinjauan kasus karena bayi
lahir dalam keadaan fiologis dengan BB : 2700 gr.
2. MASALAH
a. Menurut tinjauan teori
Pada teori, masalah yang muncul pada bayi baru lahir yaitu tidak
bernafas atau sulit bernafas, sianosis atau kebiruan, bayi dengan
BBLR, bayi lebih sering tertidur, hipotermi, kejang, diare,
obstipasi,infeksi, dan sindrom kematian mendadak (Dewi dkk,
2010; h.7-8)
b. Menurut tinjauan kasus
Pada bayi Ny.E tidak ada masalah yang muncul
c. Pembahasan
Pada pengkajian kasus terdapat kesenjangan antara tinjauan teori
dan tinjauan kasus karena banyi lahir normal dengan usia
kehamilan 9 bulan aterm , bayi tidak dalam keadaan BBLR,
bernafas normal dan menangis kuat, warna kulit kemerahan,
gerakan aktif, berat badan 27000 gram.

19
3. KEBUTUHAN
a. Menurut tinjauan teori
Melakukan perawatan bayi baru lahir yanitubersihkan dan
keringkan bayi dari lendir dan darah, berikan bayi pada ibu dengan
tekhnik skin to skin untuk IMD, ukur antopometri bayi, lakukan
pemeriksaan fisik secara Head To Too, lakukan pemeriksaan reflek
pada bayi, pantau output pada bayi, suntik fit. K, dan salep mata,
bedong bayi untuk mencegah hopotermi, beri bayi identitas, dan
yang terakhir berikan bayi pada ibu untuk diberikan pada bayi.
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus bayi Ny.”E”, telah dilakukan perawatan bayi baru lahir.
c. Pembahasan
Pada pengkajian kasus tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan
teori dan tinjauan kasus karena perencanaan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan yang dibutuhkan yaitu melakukan perawatan
bayi baru lahir

20
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada By. Ny.”E”
dengan Bayi Normal umur 0 HARI di puskesmas Dapat ditarik beberapa
kesimpulan :
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan
peranan dari ibu bayi sehingga diperoleh data yang menunjang untuk
mengangkat diagnosa kebidanan.
2. Dalam analisa data dan mengangkat diagnosa kebidanan pada dasarnya
mengacu pada tinjauan pustaka & adanya perubahan serta keseimbangan
dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi bayi.
3. Pada dasamya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak
semuanya dapat direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena dalam
perencanaan disesuaikan dengan masalah yang ada pada saat itu,
sehingga masalah yang ada pada tinjauan pustaka tidak akan
direncanakan jika tidak ada tinjauan kasus nyata.
4. Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dari perencanaan
akan tetapi tidak dilaksanakan seperti perawatan tali pusat dalam kasus
nyata hanya dilakukan penyuluhan saja sehingga klien melakukan sendiri
dirumah sesuai petunjuk.
5. Setelah penulisan mengadakan evaluasi pada By.Ny.”E” dengan bayi
Normal umur 1 jam maka sebagian dari semua masalah dapat diatasi.
Pada akhirnya klien bersedia untuk kontrol 1 minggu lagi, keberhasilan
dalam mengatasi masalah klien didukung oleh beberapa faktor
diantaranya sarana yang memadai, adanya tindakan yang komperhensif
serta adanya kesadaran klien untuk memeriksakan bayinya.

5.2 SARAN
1. Bagi petugas.
Bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan harus
meningkatkan kemampuan & keterampilan yang dimiliki serta harus

21
memiliki kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien
dan keluarga.
2. Bagi klien.
Klien harus dapat bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan
agar keberhasilan dalam asuhan kebidanan dapat tercapai serta semua
masalah klien dapat terpecahkan.
3. Bagi pendidikan.
Tenaga kesehatan yang berada disuatu instansi kesehatan supaya lebih
memperhatikan & memberikan bimbingan kepada calon tenaga
kesehatan pada umumnya serta supaya melengkapi buku-buku yang ada
di perpustakaan yang merupakan gudang ilmu bagi para anak didik.
4. Bagi rumah sakit.
Rumah sakit harus berusaha untuk mempertahankan pelayanan yang
sudah ada dan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik
untuk pasien.

22
DAFTAR PUSTAKA
Ndastiyah, Perawatan Anak Sakit: Penerbit Buku Kedokteran ; Jakarta : 1997
Diana ester feperawatan Anak Untuk Spk : Jakarta EGC : 1996 .
Pedoman diagnosa dan terapi,LAB Ilmu penyakit Anak Surabaya, penerbit RSUD
Dari. Soetomo : 1994
Prawiro handja,sarwono : Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. YBP sp
2001
Asuhan Intra Partum, Buku 3, pusdik naskio : WHO, OH LEGO; 2001

23

Anda mungkin juga menyukai