Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. “E” GIP00000 UK 40 MINGGU DENGAN PERSALINAN


NORMAL
DI BPM INDAH SUNARSIH PUTRI, Amd.Keb

DISUSUN OLEH:
NAMA : SITTI NUR AINI WINDARI
NPM : 718610687

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “E” GIP00000 UK 40 MINGGU DENGAN PERSALINAN
NORMAL
DI BPM INDAH SUNARSIH PUTRI, Amd.Keb

TTD MAHASISWA

(Sitti Nur Aini Windari)

Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Praktek

(Iva Gamar Dian Pratiwi, S.ST., M.Kes) (Indah Sunarsih Putri, Amd. Keb)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga laporan “ ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN FISIOLOGIS “
ini dapat tersusun hingga selesai, tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
materi.
Dan harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan sara dan kritikan yang membangun dari pembaca
demi laporan ini menjadi lebih baik, saya sampaikan terima kasih.

Sumenep, November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu atau kematian dalam masa hamil, bersalin
dan nifas merupakan salah satu indikator kesehatan wanita usia
reproduksi dan dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan
pelayanan kesehatan khususnya pelayanan obstetri. Dari beberapa
studi menunjukkan angka kematian ibu di Indonesia relatif masih
tinggi. Berbagai intervensi program kesehatan telah dilakukan namun
angka kematian ibu belum tampak kecenderungan penurunan yang
berarti (Setyowati, 2014).
Kematian maternal merupakan salah satu masalah kesehatan
yang terus menjadi perhatian masyarakat dunia. Angka Kematian Ibu
(AKI) melahirkan di Indonesia masih cukup tinggi dan belum dapat
diturunkan secara signifikan , serta jauh dari target Konferensi
Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) yaitu di
bawah 125 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2005 dan 75
per100.000 kelahiran hidup tahun 2015. Mengutip hasil Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan
bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per
100.000 kelahiran hidup pada 2012. Sementara itu, sasaran Millenium
Development Goals (MDGs) tahun 2015 adalah menurunkan AKI
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. (Depkes, 2014)
Penyebab kematian ibu yang paling umum di Indonesia adalah
penyebab obstetri langsung yaitu perdarahan 28 %,
preeklampsi/eklampsi 24 %, infeksi 11%. Faktor penyebab lain yaitu,
komplikasi masa puerperium 8 %, abortus 5 % dan lain-lain sebanyak
42 % (Depkes, 2012).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandunagn
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya
kontraksi persalinan sejati, yang di tandai dengan perubahan serviks
secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta (Sulistyawati
dan Nugaraheny, 2010).

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Bagaimana asuhan kebidanan persalinan dengan menggunakan 7
langkah Varney pada persalinan fisiologis ?
1.3 TUJUAN
a) Tujua umum
Mahasiswa mampu menerapkan varney sesuai dengan kasus ibu bersalin
normal serta mendapatkan pengalaman dalam menangani masalah.
b) Tujuan khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan mahasiswa dapat :
 Memahami teori persalinan.
 Melaksanakan pengkajian pada kasus persalinan normal.
 Mengidentifikasi diagnosa/ masalah kebidanan berdasarkan data
subjektif dan data objektif.
 Menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani kasus
persalinan normal.
1.4. MANFAAT
 Bagi Penulis
..Merupakan pengalaman serta dapat menerapkan apa yang
telah di dapat dalam perkuliahan dengan khusus nyata dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan.
 Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan pada
penanganan kasus persalinan fisiologis.
 Bagi Klien
Agar mereka dapat mengetahui masalah-masalah
fisiologis apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu pasca
persalinan, sehingga klien dapat lebih memperhatikan
kesehatannya
 Bagi Lahan Praktek
Dapat di gunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KONSEP DASAR TEORI PERSALINAN
A. Pengertian Persalinan
a. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin+uri) yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui
jalan lahir atau dengan jalan lain (Sinopsis Obstetri 1998:91).
b. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu, persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia cukup bulan (setelah 37 minggu)
tanpa disertai adanya penyulit. (Asuhan Persalinan Normal
2008 : 37).
c. Persalinan adalah proses pengeluaran konsepsi (janin dan Uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau malalui jalan lain dengan bantuan atau
tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba 1998 : 157 ).
d. Jadi Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (bayi,
plasenta dan selaput ketuban) keluar dari uterus ibu.
B. Bentuk Persalinan
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut :
a. Persalinan spontan.
Bila persalinan sepenuhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
c. Persalinan anjuran.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat
janin yang dilahirkan sebagai berikut:
 Abortus
- Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu
hidup diluar kandungan.
- Umur hamil sebelum 28 minggu.
- Berat janin kurang dari 1000gr.
 Persalinan prematuritas.
- Persalinan sebelum umur 28 sampai 36 minggu.
- Berat janin kurang dari 2,499gr.

 Persalinan aterm.
- Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu.
- Berat janin diatas 2,500gr.
 Persalinan serotinus.
- Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu.
- Pada janin terdapat tanda maturitas.
 Persalinan presipitatus
- Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3jam (Manuaba 1998 :
157).
 Persalinan partus imaturus.
- Penghentian kehamilan sebelum janin viable atau berat janin
kurang dari 1000gr atau kehamilan dibawah 28 minggu. (Sinopsis
Obstetri, 1998:92).
d. Gravida dan Para.
 Gravida adalah seseorang wanita yang sedang hamil
 Primi gravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama.
 Para adalah seseorang wanita yang pernah melahirkan bayi viable.
 Nullipara adalah seseorang wanita yang belum pernah melahirkan
bayi viable.
 Primipara adalah seorang wanita yang pernah mekahirkan bayi
hidup untuk pertama kali.
 Multipara atau pleuripara adalah wanita yang pernah melahirkan
bayi viable beberapa kali (sampai 5 kali).
 Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali
atau lebih hidup atau mati (Sinopsis Obstetri 1998 : 92).
C. Sebab-sebab Yang Menimbulkan Persalinan
a. Teori penurunan hormon.
minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormone
esterogen dan progesteron. Progesterone bekerja sebagai penegang
otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh
darah sehingga timbul His bila kadar kolesteron turun.
b. Teori plasenta menjadi tua, akan menyebabkan turunnya kadar-
kadar esterogen dan progesterone yang menyebabkan kekejang
pembuluh darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori distensi rahim : rahim yang menjadi besar dan merenggang
menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu
sirkulasi utero plasenter.
d. Teori iritasai mekanik dibelakang serviks terletak gangguan
servikale (flexus franken hauser) bila gangguan ini digeser dan
ditekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
e. Induksi partus (induction of labour). Partus dapat pula ditimbukan
dengan jalan:
 Gagang laminaria: beberapa laminaria dimasukan dalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang fleksus frans ken hauser.
 Amniotomi: pemecahan ketuban.
 Oksitosin drips pemberian oksitosin menurut tetesan per infus
(Sinopsis Obstetri 1998:92).
D. Permulaan Terjadinya Persalinan
Dengan penurunan hormone progesteron menjelang persalinan dapat
terjadi kontraksi. Kontraksi otot rahim menyebabkan:
a. Turunnya kepala masuk pintu atas panggul, terutama pada
primigravida minggu ke 36 dapat menimbulkan sesak dibagian
bawah diatas simpisis pubis dan sering ingin kencing atau susah
kencing karena kandung kemih tertekan kepala.
- Bidang hodge.
Bidang-bidang hodege ini dipelajari untuk menentukan sampai
dimanakah bagian terendah janin turun dalam panggul, dalam
persalinan.
 Bidang hodge 1 : ialah bidang datar yang melalui bagian atau
sympisis dan promontorium bidang ini dibentuk pada
lingkaran pintu atas panggul.
 Bidang hodge 2 : ialah bidang sejajar dengan Bidang hodge 1
terletak dibagian bawah sympisis.
 Bidang hodge 1 : ialah bidang yang sejajar dengan Bidang
hodge 1 dan Bidang hodge 2 terletak setinggi spina isciadika
kanan dan kiri.
 Bidang hodge 4 : ialah bidang yang sejajar dengan Bidang
hodge 1,2 dan 3 terletak setinggi os koksigis (Ilmu
Kebidanan 2008:105).
b. Perut lebih melebar karena fundus uteri turun.
c. Terjadi perasaan sakit didaerah pinggang karena kontraksi
ringan otot rahim dan tertekannya pleksun frankenhouser yang
terletak sekitar serviks (tanda persalinan palsu- false labour).
d. Terjadi perlunakan serviks karena terdapat kontraksi otot
rahim.
e. Terjadi pengeluaran lendir dimana lendir penutup seviks
dilepaskan (Manuaba 1998:160)
E. Tanda Persalinan
- Gejala persalinan sebagai berikut:
a. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak
kontraksi yang semakin pendek.
His paling tinggi di fundus uteri yang lapisan ototnya paling
tebal dan puncak kontraksi terjadi simultan diseluruh bagian
uterus. Sesudah tiap his. Otot-otot korpus uteri menjadi lebih
pendek dari pada sebelumnya yang disebut sebagai refraksi.
Oleh karena serviks kurang mengandung otot, serviks tertarik
dan terbuka (penipisan dan pembukaan), lebih-lebih jika ada
tekanan oleh bagian janin yang keras. Umpamanya kepala
(Ilmu Kebidanan 2008:290).
b. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu :
o Pengeluaran lendir.
o Lendir bercampur darah.
c. Dapat disertai ketuban pecah.
d. Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks.
o Pelunakan serviks.
o Pendataran serviks.
o Terjadi pembukaan serviks.
- Factor-faktor penting dalam persalinan adalah:
a. Power.
o His (kontraksi otot rahim).
o Kontraksi otot dinding perut.
o Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan.
o Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
b. Pasanger.
o Janin dan plasenta.
c. Passage
o Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang.
F. Mekanisme Persalinan.
- Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :
o Kala I : Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi
pembukaan lengkap 10 cm.
o Kala II : Kala pengeluaran janin janin, waktu uterus dengan
kekuatan his tambah.
o Kala III : waktu untuk pelepasan dan pengeluaran.
o Kala IV : mulai dari lahirnya uri selama 1-2 jam(Sinopsis
Obstetri 1998:94).
- Diagnosis kala dan fase persalinan.
o Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus
yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatan) hingga
serviks membuka lengkap (10 cm) kala satu persalinan terdiri
atau dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
 Fase laten.
o Dimulai sejak awal berkontrasksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap.
o Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
o Pada umumnya, fase laten berlangsung hamper atau hingga 8
jam.
o Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30
detik.
 Fase aktif.
o Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap (kontraksi di anggap adekuat / memadai jika terjadi
tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung
selama 40 detik atau lebih).
o Dan pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap
atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per
jam (nuli para atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga
2 cm (multipara).
o Terjadi penurunan bagian terbawah janin. (Asuhan Persalinan
Normal, 2008:38)
Dalam buku-buku, proses membukanya serviks disebut dengan berbagai
istilah: melembek (softening), menipis (thinned out), obblitrasi (obblitrated)
mendatar dan tertarik keatas(effaced and taken up) dan membuka
(dillatation).
Fase-fase yang dikemukakan diatas menjumpai pada primigravida bedanya
dengan multigravida:

Primi Multi

Serviks mendatar (effacement) dulu Mendatar dan membuka bisa


baru dilatasi bersamaan

Berlangsung 13-14 jam Berlangsung 6-7 jam


(Sinopsis Obstetri, 1998:95)
Frekuensi minimal penilaian dan intervensi dalam persalinan normal:
Parameter Frekwensi pada fase Frekuwensi pada fase
laten aktif

Tekanan darah Setiap 4 jam Setiap 4 jam

Suhu badan Setiap 4 jam Setiap 2 jam

Nadi Setiap 30-60 Setiap 30-60


menit menit

Denyut Setiap 1 jam Setiap 30


jantung menit
janin

Kontraksi Setiap 1 jam Setiap 30


menit

Pembukaan Setiap 4 jam Setiap 4 jam


servik

Penurunan Setiap 4 jam Setiap 4 jam

Pemeriksaan dalam
- Pada setiap pemeriksaan dalam, catatlah hal-hal sebagai berikut:
- Warna cairan amnion.
- Dilatasi serviks
- Penurunan kepala (yang dapat dicocokan dengan periksa luar)
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama,
mungkin diagnosis inpartu belum dapat ditegakkan.
- Jika terdapt kontraksi yang menetap, periksa ulang wanita
tersebut setelah 4 jam, untuk melihat perubahan pada serviks.
Pada tahap ini jika serviks terasa tipis dan terbuka maka wanita
tersebut dalam keadaan inpartu, jika tidek terdapat perubahan,
maka diagnosisnya adalah persalinan palsu.
Pada kala II persalinan lakukan pemeriksaan dalam setiap jam.
Penurunan kepala janin menurut system persalinan.
Penurunan kepala Periksa dalam Keterangan

Kepala diatas PAP


= 5/5 mudah digerakan

Sulit digerakan, bagian


= 4/5 H= I-II terbesar kepala belum
masuk kedalam panggul

= 3/5 H=II-III Bagian terbesar kepala


balum masuk panggul

H=III+ Bagian terbesar kepala


= 2/5 sudah masuk panggul

=1/5 H=III-IV Kepala didasar panggul

=0/5 H=IV Di Prenium

(Maternal Neonatal, 2007:N-9)

o Kala II
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih
lama. Kira-kira 2-5 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ke
ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pasa otot-otot dasar panggul
yang secara reflektoris yang menimbulkan masa mengedan karena
tekanan pada rectum, ibu seperti merasa mau buang air besar, dengan
terasa tanda anus membuka pada waktu his, kepala janin mulai
kelihatan.
Vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang
terpimpin, akan lahirlah kepala dengan diikuti badan rahim (Sinopsis
Obstertri 1998:95).
o Kala III
Setelah kala II kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit
dengan lahirnnya bayi, sudah melepaskan plasenta.
Lepasnya plasenta sudah diperkirakan dengan memperhatikan tanda-
tanda dibawah ini:
- Uterus menjadi bundar.
- Uterus terdorong keatas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah
rahim.
- Tali pusat bertambah panjang.
- Terjadi perdarahan.
Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara creede
pada fundus uteri.

o KALA IV (Observasi)

Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala IV
dilakukan observasi terhadap perdarahan pascapersalinan, paling sering
terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:

a. Tingkat kesadaran pasien

b. Pemeriksaan tanda-tanda vital: Tekanan darah, nadi, dan pernafasan.

c. Kontraksi uterus.

d. Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal jika


jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.

(Sulistyawati, 2010).
G. Tanda Bahaya Persalinan
Segera periksakan ke bidan atau pelayanan kesehatan jika terdapat
tanda-tanda berikut ini:
- Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
- Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan.
- Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir.
- Tidak kuat mengejan.
- Mengalami kejang-kejang.
- Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas.
- Air ketuban keruh dan berbau.
- Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar.
- Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
- Keluar darah banyak ketika bayi lahir
1.2 KONSEP MENEGEMENT ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN
I. PENGKAJIAN
 Data Subjektif
A. Biodata
Nama : Untuk mengenal (mengidentifikasi) penderita dan
memanggil penderita agar tidak keliru dengan penderita-
penderita lain. Atau untuk memudahkan kita dalam
berkomunikasi.
Umur : Untuk menentukan prognusa kehamilan kalau
umur lanjut (35 tahun) dan terlalu muda (16 tahun) maka
persalinan lebih banyak resikonya.
Agama : Untuk mengetahui kepercayaan yang
dianut.
Suku Bangsa : Untuk mempermudah kita berbicara
dengan pasien karena bangsa menunjukkan bahasa.
Pendidikan : Untuk mengetahui intelektual dan
kemampuan dalam menangkap apa yang kita sampaikan.
Pekerjaan : untuk mengetahui taraf hidup sosial
ekonomi penderita agar nasehat yang diberikan sesuai serta
untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu akan
mengganggu kehamilan atau tidak.
Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal Ibu
membedakan alamat dengan alamat pasien lain untuk
melakukan kunjungan pada pasien.
B. Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa penyebab Ibu datang dan mulai kapan
Ibu merasakan gerakan janin dan mulai kapan Ibu merasakan
penyakitnya.
C. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Ibu
Untuk melihat kemungkinan adanya penyakit yang menyertai
yang dapat mempengaruhi kematian. Seperti penyakit
keturunan, chonis, dan menular.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Untuk mengetahui penyakit menular dan turunan yang diderita
keluarga yang berpengaruh terhadap kehamilannya.
E. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Menstruasi
 Menarche : Untuk mengetahui banyaknya darah yang
keluar dan sifat.
 Siklus/lama : Pada setiap wanita siklusnya berbeda,
siklus haid yang normal/ dianggap sebagai siklus adalah
sehari tetapi siklus ini biasanya maju sampai 3 hari tetapi
variasinya berbeda pada setiap orang. Panjang siklus yang
biasanya pada manusia 25-32 hari hari lamanya antara 3-6
hari diikuti darah sedikit dan ada yang 7-8 hari pada wanita
biasanya lama haidnya tetap.
 Warna/jumlah : Biasanya warnanya merah 1-4 hari dan
goresan 5-7 hari jumlah pendarahan sekitar 50 cc tanpa
terjadi pembekuan darah karena mengandung banyak fermen.
Bila terdapat gumpalan darah menunjukkan pendarahan
banyak.
 Dismenore : Dapat disebabkan oleh hormon sehingga
menebal, hiperaktif, dan mengeluarkan banyak lendir.
 Konsistensi : Biasanya encer dalam waktu 1-4 hari dan
goresan 5-7 hari.
 Flour Albus : Servik terangsang oleh hormon sehingga
menebal, hiperaktif, dan mengeluarkan banyak lendir.
 HPHT : Bila haid terakhir diketahui maka kita
dapat memperhitungkan usia kehamilan dan kapan perkiraan
lahir.
 HPL : Bila perkiraan lahir diketahui maka akan
gampang mempersiapkan persalinan untuk mengetahui
kehamilan serotinus dan premature
2. Riwayat Kehamilan Sekarang Untuk mengetahui
kehamilannya normal atau tidak dan jumlah anak hidup,
aterm, abortus.
Usia Kehamilan :
 Ke  Untuk mengetahui berapa kali ANC.
 Tempat  untuk mengetahui dimana tempat ibu periksa.
 Keluhan  untuk mengetahui apakah keluhan Ibu.
 TT  untuk mengetahui berapa kali ibu diberi suntikan
kekebalan terhadap penyakit tetanus.
 Terapai  pemberian obat untuk menjaga stamina Ibu agar
tetap baik.

3. Riwayat Perkawinan
 Berapa kali : untuk mengetahui Jbu kawinberapa kali
 Lama : untuk mengetahui berapa lama Ibu
kawin
 Umur saat kawin : untuk mengetahui usia berapa ibu
kawin jika terlalu muda rentan terkena
PMS.

4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lain.


 Jenis persalinan : untuk mengetahui adanya persalinan
yang dulu yang abnormal sehingga untuk mengantisipasi
persalinan yang macet tidak berulang kembali.
 Penolong : untuk menghindari terjadinya infeksi
akibat penolong yang tidak terlatih.
 Nifas yang lalu : untuk mengetahui apakah nifas yang lalu
dalam keadaan normal atau ada kelainan-kelainan yang lain.

F. Riwayat KB
Yang perlu dipertanyakan apakah pasien pernah mengikuti KB bila
sudah pernah KB metode apa yang dipakai sesuai dengan kondisi
ibu setelah melahirkan, dan setelah persalinan ini adakah rencana
ikut KB dan tujuan pasien menggunakan KB untuk menjarangkan
kehamilan.
G. Aktivitas Sehari-hari

 Istirahat/tidur : untuk mengetahui kondisi ibu saat


hamil.
 Makan/minum : untuk mengetahui asupan gizi Ibu
selama atau sebelum hamil sehingga
dapat mempengaruhi kehamilan.
 Kebiasaan merokok : karena dapat mempengaruhi pada
kehamilan terutama janin.
 Minum obat penenang : karena dapat mempengaruhi pada
kehamilannya terutama janin akibat
obat dapat masuk kedalam darah
Fetus.
 Eliminasi : pada Ibu hamil mungkin terjadi
obstipasi karena kurang enak pada
peristaltic usus kurang karena
pengaruh hormon tekan pada rectum
oleh kepala dan untuk mengetahui
kondisi ibu karena dapat
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
nutrisi ibu biasanya pada kehamilan
aterm dan biasanya sering miksi.
 Seksualitas : untuk mengetahui adanya masalah
selama melakukan hubungan seksual
yang mungkin dapat mengganggu
kehamilan.
 Personal Hygiene : untuk mengetahui kebersihan alat
reproduksi agar tidak terjadi infeksi
yang berpengaruh pada
kehamilannya.
 Aktifitas : untuk mengetahui berat tidaknya
aktifitas ibu selama hamil sehingga
mempengaruhi kehamilan.
H. Riwayat Psikososial Spiritual
Untuk mengetahui data-data dan yang dapat memotivasi Ibu selama
kehamilannya dan psikis Ibu selama hamil serta peran pasien dalam
keluarga dan masyarakat bagaimana hubungan intern dan antar
keluarga serta hubungan dengan Maha Pencipta.
 Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum : yang perlu dikaji disini keadaan pasien baik
kesadaran apakah dapat berbicara dengan
lancar.
 Vital Sign :
 TD  Tidak boleh lebih dari 140
/90 mmHg demikian
pula bentuk kenaikan sistol dan diastolnya tidak
boleh lebih dari 15 mmHg desakan darah diatas
harus dicurigai PEB dan untuk mengetahui
perbandingan tensi selama hamil dan sebelum
hamil.
 Nadi  Normalnya 80-110x /m jika melebihi dapat
menandakan adanya infeksi yang disertai
demam.
 TB  Dengan mengukur tinggi badan dapat
diperkirakan keadaan panggul tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan adanya
panggul sempit dan akan mengalami kesukaran
persalinan.
 BB  Untuk mengetahui pertumbuhan janin dan
adanya oden BB meningkat secara mencolok
dalam waktu singkat dianggap patologis pada
TM III kehamilan BB tidak boleh lebih dari 1
kg/minggu.
 Lila  Untuk mengetahu status gizi Ibu
b. Pemeriksaan Khusus
 Inspeksi
 Kepala : Apakah penyebaran rambut merata, apakah
ada ketombe, apakah ada hematum,
berhubungan dengan kurangnya gizi.
 Muka : Pucat menunjukkan apakah anemia, odem
menunjukkan pre-eklamsia & eklamsia.
 Mata : Konjungtiva anemis atau tidak yang
menunjukkan anemia, sclera apakah ikterus
atau tidak.
 Hidung : Apakah ada polip yang berhubungan
dengan saluran pernafasan.
 Telinga : Apakah ada secret/ serumen.
 Mulut : Gigi caries, berlubang, stomatis
berhubungan dengan gizi yang berkurang.
 Leher : Apakah ada pembesaran kelenjar-
kelenjar thyroid/ tidak vena jugularis dan
arteri karotis, berhubungan dengan
pembengkakan kelenjar.
 Axilla : Apakah ada pembesaran kelenjar limfe/
tidak
 Dada : Apakah ada tarikan intercosta
 Mammae : Putting susu menonjol, ada pembesaran
kelenjar montgemery, ada hyperpigmentasi
pada areola mamae, apakah ada benjolan
abnormal yang menunjukkan apakah ada
tumor dan kanker.
 Perut : Apakah ada luka bekas operasi, linia nigra,
linia alba, pemerikasaan untuk
menunjukkan apakah ada kehamilan
kembar dan hidromnion
 Genetalia : Apakah ada varises, luka pada perineum.
Flour Albus/ tidak yang menandai apakah
adanya penyakit kelamin
 Exstremitas : Pretibia sircurr maleolus dornus pedis
oedem atau tidak berhubungan dengan
preeklamsia.

 Palpasi :
Terutama dilakukan pada daerah Abdomen, mamae, dan leher.
Tujuanya untuk mengetahui adanya benjolan abnormal dengan
palpasi ini dapat diketahui.
Bagian-bagian janin dalam rahim. Usia kehamilan dan janin
sudah masuk/PAP. Dan untuk mengetahui diporposi kepala
dengan PAP.
 Leopold I : - Untuk mengetahui bagian apa yang berada
difundus uteri (bokong/ kepala).
- Mengetahui tinggi fundus uteri dapat
menetukan umur kehamilan.
 Leopold II : - Untuk menentukan batas tepi rahim
- Untuk menentukan punggung janin
- Untuk mengetahui bagian kecil janin
 Leopold III : - Untuk mengetahui bagian terendah janin
yang berada pada symphisis.
- Mengetahui bagian terendah sudah masuk/
belum ke PAP
 Leopold IV : - Untuk menentukan meraba janin yang
berada dibagian bawah rahim dengan dua
tangan.
 TBJ : - Untuk mengetahui tafsiran BB janin untuk
melihat adakah odem pada daerah
pretibia, sircum maleolus dan dorso pedis.
 Extremitas : - Untuk melihat adakah oedema pada
daerah prestibia, circum maleolus dan
dorso pedis.

 Auskultasi
 Pemeriksaan yang menggunakan stetoskop monoaural
tetapi dapat juga menggunakan stetoskop kepala atau
dopler. terutama pada pemeriksaan Ibu hamil, dapat
mendengarkan bermacam-macam bunyi yaitu berasal dari
anak :
a. Bunyi jantung anak, dari Ibu : bising rahim
b. Bising tali pusat anak, dari Ibu : bunyi aorta
c. Gerakan anak dari Ibu : bising usus
d. Perkusi
Pada pemeriksaan refleksi lutut bila negative
kemungkinan Hipoviraminasi Vit B1. tetapi bila
hyperrefleksi harus dicurigai pre-eklamasi.

c. Data Penunjang
Untuk menunjang hasil pemeriksaan sebelumnya dan mengetahui
keadaan Ibu dan janin seperti pemeriksaan lab yaitu HB, USG, tes
kehamilan dan glukosa.
 HB : untuk mengetahui adanya anemis apa
tidak
 USG : untuk mengetahui keadaan janin
 Protein dalan urine : untuk mengetahui penyakit pre-
eklampsia
 Gula dalam urine : untuk mengetahui adanya DM

d. Pemeriksaan Dalam
Dokter biasanya melakukan pemeriksaan dalam persalinan untuk
menentukan keadaan panggul dan mengetahui bayi dalam dan
pembukaan jalan lahir.
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
 Diagnosa : berisi G … P ... dengan usia kehamilan anak hidup/
mati, tunggal, kembar, letak anak intrauterine,
keadaan jalan lahir, keadaan umum penderita.
 Ds : berisi tentang pernyataan klien/ Ibu yang mendukung
diagnosa.
 Do : berisi tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
 Masalah : berisi tentang masalah/ keluhan yang diterima oleh
klien/ Ibu.
 Kebutuhan : berisi tentang sesuatu yang dibutuhkan oleh
klien/ Ibu untuk menangani masalah/ keluhan.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENS1AL
Pada langkah ini tujuannya adalah bidan dituntut untuk
mengantisipasi permasalahan yang akan timbul dari kondisi yang
terjadi dengan mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa
potensial yang akan terjadi berdasarkan diagnosa atau masalah
yang sudah ada dan dapat merumuskan tindakan yang perlu
diberikan untuk mencegah atau mengantisipasi masalah atau
diagnosa potensial yang ada. Bidan diharapkan selalu waspada dan
bersiap-siap bila masalah ini benar terjadi. Langkah ini penting
sekali dalam melakukan asuhan yang aman dan dilakukan secara
tepat karena sering terjadi dalam kondisi emergenci.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Merupakan tindakan yang harus secara cepat dan tepat dan tidak
dapat ditunda, karena bila terlambat dalam menangani akan
berakibat fatal pada kesehatan pasien.
V. PENGEMBANGAN RENCANA
Rencana yang akan dikerjakan untuk menangani masalah yang
terjadi pada pasien biasnya kalimatnya berupa kalimat perintah
setiap rencana asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak yaitu
oleh bidan dan klien agar dapat dilaksakan dengan efektif karena
klien akan melaksanakan rencana tersebut. Rencana harus rasional
benar-benar nyata berdasarkan pengetahuan, dan tindakan tersebut
bermanfaat berdasarkan penelitian.

VI. IMPLEMENTASI
Pada langkah ini pelaksanaannya dapat dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau bersama-sama dengan klien atau anggota tim kesehatan
lainnya dan apabila ada tindakan yang tidak dilakukan oleh bidan
tetapi dilakukan oleh dokter atau tim kesehatan yang lain, bidan
tetap memegang tanggung jawab untuk mengarahkan
kesinambungan asuhan berikutnya misalnya memastikan langkah-
langkah tersebut benar-benar terlaksana sesuai kebutuhan klien.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir asuhan kebidanan untuk melihat
apakah masalah sudah teratasi atau timbul masalah baru serta
bagaimana perencana tindakan selanjutnya bisa dalam bentuk SOAP.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “E” GIP00000 UK 40 MINGGU DENGAN PERSALINAN
NORMAL
DI BPM INDAH SUNARSIH PUTRI, Amd.Keb
I. PENGKAJIAN DATA
Tempat : BPM
Tanggal : 02 Desember 2020
Jam: 04.00 WIB

A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Ny. ”E” Nama : Tn. ”F”
Umur : 19 tahun Umur : 25 tahun
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pamolokan Alamat : Pamolokan
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama dan mengeluh perutnya mules
pada tanggal 01 Desember 2020 pada pukul 19:00 WIB
3. Riwayat kesehatan / penyakit ibu
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis (Jantung,
Hipertensi, paru), penyakit menular (TBC, Hepatitis, HIV/AIDS),
penyakit keturunan (Diabetes millitus, Asma).
4. Riwayat kesehatan / penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit
kronis (Jantung, Hipertensi, paru), penyakit menular (TBC,
Hepatitis,HIV/AIDS), penyakit keturunan(Diabetes millitus, Asma,
hipertensi). Dan tidak ada riwayat keturunan kembar baik dari pihak
suami atau istri.
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 11 tahun
Siklus / lama : 30 hari / 7-8 hari
Warna / jumlah : Merah segar / sedang 3x ganti pembalut.
Dismenore : Tidak.
Konsistensi : Encer.
Flour Albus : Ya, sebelum dan sesudah haid, bening, tidak
berbau
HPHT : 21 Februari 2020
HPL : 28 November 2020
6. Riwayat kehamilan sekarang.
Anak ke 1 usia kehamilan 9 bulan.
ANC ke : 6
Tempat : BPM
Keluhan TM 1 : Mual dan muntah
TM 2 : Sakit pinggang
TM 3 : Sering pipis
Tanda bahaya yang pernah dialami : tidak ada
TT : status T5
Terapi : Fe
Mulai merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 5 bulan.
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu

Riwayat
Riwayat Kehamilan Riwayat Persalinan Anak
Nifas
Perkawinan Ke-
Kehamilan Ke-

Riwayat KB
Umur sekarang
Jenis kelamin

Komplikasi
Menyusui
Prematur

Penolong
Tindakan
Spontan
Abortus

Imatur

Aterm

BB/TB

1 1 A M I I N I
8. Riwayat kehamilan , persalinan, nifas yang lalu
1. Riwayat perkawinan.
Usia saat kawin : 18 tahun.
Lama : 1 tahun
Perkawinan ke : 1 kali.
2. Riwayat KB
Pernah Menggunakan : Tidak Pernah
Jenis :-
Lama : -
Keluhan :-
3. Riwayat Psiko, sosial, spiritual.
- Harapan ibu persalinannya lancar dan bayinya selamat.
- Mendapat dukungan penuh dari keluarga.
- Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik.
- Pengambilan keputusan dalam keluarga suami.
- Ibadah : patuh
4. Pola aktivitas Selama Hamil dan setelah melahirkan
 Istirahat / tidur
Ibu mengatakan tidur siang 1 jam, tidur malam 6 jam/hari
 Makan / minum.
Ibu mangatakan makan 3 kali, sepiring nasi, menu nasi, telur,
tahu, dan sayur. Minum 8 gelas.
 Eliminasi
Ibu mengatakan BAB 1 kali/ hari, bau khas, konsistensi lembek,
BAK 5 kali, bau khas, warna kuning jernih.
 Personal hygine
Ibu mengatakan Mandi 2 kali/ hari, keramas 3-4 kali dalam
seminggu, gosok gigi 2 kali/hari, ganti baju 1 kali/hari, ganti CD
2 kali/ hari.
 Aktifitas
Selama inpartu : Ibu mengatakan jalan-jalan, jongkok, tidur
miring kiri.
 Kebiasaan merokok, minum jamu, dan minum obat.
Ibu mengatakan tidak merokok, tidak minum jamu, dan tidak
ketergantungan obat.
B. Data Obyektif
I. Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan umum
 KU : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Vital sign TD : 120/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 36,5oC
RR : 20 x/menit

 Antropometri
BB : 86 kg.
TB : 154 cm.
LILA : 33 cm

b. Pemeriksaan khusus

 Inspeksi
 Kepala : Warna rambut hitam, bersih tidak ada ketombe,
rambut tidak rontok, tidak ada lesi.
 Muka : Tidak pucat, tidak oedema, tidak tampak
chloasma gravidarum.
 Mata : Simetris, Conjungtiva merah mudah tidak
anemi, sclera putih tidak ikterus.
 Telinga : Simetris, Tidak ada serumen.
 Mulut : Simetris, tidak ada stomatitis, gigi tidak karies,
lidah bersih, bibir tidak pucat.
 Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran vena jugularis.
 Dada : Simetris, tarikan dada normal.
 Mammae :Simetris, puting susu menonjol, kelenjar
montgomery nampak jelas,
terdapat hyperpigmentasi areola mammae.
 Abdomen : Tampak linea nigra, tampak strie livide ,tidak
ada bekas luka operasi.
 Genetalia : Tidak oedema, ada lendir.
 Anus : Tidak terdapat hemoroid.
 Ekstermitas atas : tidak ada oedema,
kuku tidak pucat.
bawah : tidak oedem, kuku tidak pucat,
tidak varices.

 Palpasi
 Mammae : Tidak nyeri tekan, tidak teraba benjolan
abnormal

 Abdomen :
Leopold I : TFU : 3 jari bawah px (prosesus xifoideus)
(32 cm), bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melinting
(bokong)
Leopold II : pada bagian kiri perut ibu teraba panjang,
keras seperti papan (punggung) , pada bagian kanan perut
ibu teraba bagian terkecil janin (Ekstremitas)
Leopold III : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat,
keras, melenting (kepala), kepala sudah masuk PAP
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP 3/5 bagian
 Auskultasi :
DJJ : 148x/menit.
 Perkusi :
Reflek Patela : +/+
 Pemeriksaan dalam
Tanggal 02 Desember 2020 jam : 04.00
WIB
Keadaan vulva vagina : Tidak ada benjolan, tidak varices.
Servik : O 8 cm.
Effacement : 75 %.
Ketuban : (+)
Presentasi : Presentasi kepala
Penurunan kepala : Hodge III

 Pemeriksaan penunjang :
- Hb : 11,8 gr% HIV : Non Reaktif
- Glukosa : Negatif HbsAg : Non Reaktif
- Protein : Negatif Golda : O
II. INTERPRETASI DATA DASAR.
Dx : G IP00000UK 40 minggu, hidup, tunggal, preskep,
intrauterin, kepala sudah masuk PAP, keadaan ibu dan
janin baik, dengan inpartu kala I fase aktif
DS : Ibu mengatakan hamil yang pertama usia kehamilan 9
bulan dengan keluhan mules sejak jam 19:00 WIB.
DO :
TTV
TD : 120/80 mmHg.
N : 85x/menit.
RR : 20 x/menit.
S : 36,5oc.
VT
Vagina : Tidak ada benjolan, tidak varices
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : (+)
Effesement : 75%.
Presentasi : Kepala
Denominator : Ubun-ubun kecil kanan
Penurunan kepala : Hodge III
DJJ : 148x/menit.

Palpasi :

Leopold I : TFU : 3 jari bawah px (prosesus xifoideus)


(32 cm), bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melinting
(bokong)
Leopold II : pada bagian kiri perut ibu teraba panjang,
keras seperti papan (punggung) , pada bagian kanan perut
ibu teraba bagian terkecil janin (Ekstremitas)
Leopold III : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat,
keras, melenting (kepala), kepala sudah masuk PAP
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP 3/5 bagian

Masalah : Ibu merasa cemas dalam proses persalinan nanti, karena


ini persalinannya yang pertama
Kebutuhan :
- Pendekatan, dukungan emosional dari keluarga dan bidan.
- Posisi yang nyaman.
- Cairan dan nutrisi.
- Observasi TTV, CHPB, dan kemajuan persalinan.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Tidak Ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak Ada
V. PENGEMBANGAN RENCANA
Tanggal : 02-12-2020 Jam : 04.00 WIB.
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
R\ : Ibu bisa mengetahui kondisi ibu maupun janin.
2. Atur posisi ibu dan berikan pengetahuan tentang persalinan.
R\ : Posisi yang nyaman bisa mengurangi nyeri, dan mengurangi rasa
cemas.
3. Hadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu.
R\ : Kehadiran pendamping dalam persalinan bisa memberi support pada
ibu.
4. Bimbing ibu rileks saat ada his.
R\ : Bisa mengurangi rasa sakit saat ada his.
5. Observasi CHPB, TTV,kemajuan persalinan.
R\ : penolong bisa memantau perkembangan persalinan.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 02-12-2020 Jam : 04.00 WIB.
1. Memberitahu ibu bahwa hasil dari pemeriksaan keadaan janin dan ibu
baik.
2. Mengatur posisi yang nyaman bagi ibu, salah satunya dengan posisi
miring kiri, miring kanan dan mengajarkan relaksasi dan nafas penjang
dihirup melalui hidung dan dihembuskan melalui mulut.
3. Menghadirkan orang terdekat untuk memberikan dukungan emosional
dan pendekatan terapiutik dengan cara menjelaskan mengenai perasaan
ibu untuk tenang, berdoa serta memberikan dukungan bahwa dengan
kondisi yang tenang akan mempermudah dan mempercepat proses
persalinan.
4. Membimbing ibu untuk rileks saat ada his dengan mengajarkan ibu nafas
panjang dihirup melalui hidung dan keluarkan melalui mulut.
5. Mengobservasi CHPB, TTV, VT.
TTV : TD :120/80 mmHg.
Suhu : 36,5˚c.
Nadi : 85 x/menit.
RR : 20 x /menit.
CHPB
Contonen : 148x/menit.
His : 5X. 45’ 10”
Penurunan : Hodge III
Bandel : Tidak ada ruptur uteri.
VT
Vagina : Tidak ada benjolan, tidak varices.
Pembukaan : 8 cm.
Ketuban : (+)
Effesement : 75%.
Presentasi : Kepala.
Denominator : Ubun-ubun kecil kanan.
Penurunan kepala : Hodge III
VII. EVALUASI.
Tanggal : 02-12-2020. Jam : 04.00 WIB.
Ibu mengerti dengan penjelasan bidan, tampak adanya tanda kala II
persalinan, VT jam 04.30 wib, pembukaan lengkap, rencana dilanjutkan
asuhan persalinan kala II.

KALA II
I. PENGKAJIAN.
DS : Ibu mengatakan perutnya bertambah mules, sakit dibagian
bokong serta ke anus dan ibu ingin meneran.
DO : Ada tanda-tanda kala II persalinan doran(dorongan), teknus,
perjol, vulka.
Tanggal : 02-12-2020 Jam : 04.30 wib.
VT : pembukaan 10 cm, ket (+), hodge IV, Effesement 100%,
ubun-ubun kecil depan, tidak teraba bagian terkecil.
His : 5X. 45’ 10”.
Djj : 140 x /menit.

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : Ny E usia 19 tahun GI P00000 dengan inpartu kala II.
Masalah : Tidak ada.
Kebutuhan : Tidak ada
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL.
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA.
Tidak ada

V. PENGEMBANGAN RENCANA.
Tanggal : 02-12-2020 Jam : 04.30 WIB
1. Pastikan kelengkapan alat.
R\ : Peralatan yang sudah lengkap membantu kelancaran proses
persalinan.
2. Perlindungan diri dari kontak darah, lendir, dan cairan.
R\ : Agar terhindar dari penularan penyakit lewat cairan tubuh (darah,
lendir, cairan ketuban).
3. Pastikan pembukaan lengkap (kalau ketuban (+) lanjutkan amniotomi)
R\ : Dapat mengetahui kapan ibu meneran.
4. Atur posisi untuk meneran.
R\ : Mendorong kemajuan persalinan.
5. Pimpin ibu untuk meneran.
R\ : Supaya ibu bisa meneran dengan efektif.
6. Persiapkan kelahiran bayi.
R\ : Dapat memperlancar kelahiran bayi.
7. Tolong kelahiran bayi.
R\ : Membantu proses kelahiran bayi.
8. Menilai bayi.
R\ : Mengetahui secara dini keadaan bayi.
9. keringkan dan hangatkan bayi.
R\ : Mencegah hipotermi pada bayi.
VI. IMPLEMENTASI.
Tanggal : 02-12-2020 Jam : 04.30 wib.
1. Memastikan kelengkapan alat, kebutuhan untuk penanganan komplikasi
pada ibu dan bayi, mematahkan ampul oxcytocin, dan memastikan spuit
kedalam partus set.
2. Menjaga diri agar tidak kontak dengan darah, lendir, cairan ketuban yaitu
memakai celemek, tutup kepala, masker, kaca mata, sepatu dan mencuci
tangan dengan 7 langkah dengan sabun dan air mengalir, memakai
sarung tangan kanan memasukkan oxcytocin kedalam spuit menaruk
kedalam partus set.
3. Memastikan pembukaan lengkap dan memantau keadaan janin.
- Melakukan vulva higiene
- Melakukan VT jam : 04.30 dengan hasil Ø 10 cm.
- Mencelupkan kedua sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%
membuka secara terbalik dan merendamnya.
- Memantau DJJ.
4. Mengatur posisi saat meneran.
- Meminta keluarga untuk membantu posisi ibu ½ duduk.
5. Memimpin ibu saat meneran.
- Membimbing meneran yang benar, meneran pada waktu his, bila ibu
meneran dengan baik diberi pujian.
- Bila tidak ada his, menganjurkan untuk diberi makan / atau minum,
menganjurkan untuk bernafas panjang.
- Memantau DJJ diluar his.
6. Melakukan persiapan pertolongan bayi saat kepala tampak di vulva
dengan diameter 5-6 cm, meletakkan kain kering dan handuk diatas perut
ibu, kain dilipat 1/3 dibawah bokong ibu, membuka partus set memakai
sarung tangan.
7. Menolong kelahiran bayi.
- Menahan perineum dengan tangan kanan, tangan kiri melindungi
kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat, ibu disuruh
meneran pendek-pendek.
- Membiarkan kepala keluar perlahan-lahan dari dahi, hidung, mulut,
dagu, hingga kepala bayi lahir seluruhnya, menilai apakah ada lilitan
tali pusat.
- Setelah kepala melakukan putar paksi luar memegang kepala secara
biparetal melakukan tarikan curam kebawah untuk melahirkan bahu
depan, dan tarikan keatas untuk melahirkan bahu belakang.
- Tangan kanan dipindahkan untuk menyanggah leher sedangkan
tangankiri menyelusuri mulai dari lengan, punggung sampai kaki
kemudian memegang kedua kaki dengan telunjuk berada ditengah-
tengah kedua kaki. Bayi lahir seluruhnya jam : 04.50 wib.
8. Menilai bayi apakah bernafas spontan, menangis keras, bergerak aktif,
warna kulitnya merah, A– S : 7 – 8.
9. Mengeringkan bayi kecuali kedua telapak tangan dengan handuk dan
menggantinya dengan kain yang bersih dan kering.
VII. EVALUASI
Tanggal : 02-12-2020 jam : 04.50 wib
Ibu mengatakan sangat senang dan bahagia anaknya sudah lahir dengan
selamat, bayi lahir tanggal 02 Desember 2020, jam 04.50 wib jenis kelamin
perempuan, A – S : 7 – 8, hidup, anus (+), cacat (-)

KALA III
I. PENGKAJIAN
DS :
- Ibu mengatakan senang dan bahagia karena bayinya sudah lahir
dengan selamat.
- Ibu mengatakan perutnya terasa mules.
DO :
- Bayi sudah lahir.
- Tampak tali pusat di depan vulva.
- Cek fundus, janin tunggal.
- TFU setinggi pusat.
- Uterus berkontraksi dengan baik
- Placenta belum lahir
II. INTERPRETASI DATA DASAR
DX : P10001 dengan kala III.
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA /MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada

V. PENGEMBANGAN RENCANA
Tanggal : 02-12-2020 Jam : 04.50 wib.
1. Beritahu ibu untuk disuntik, lanjutkan suntikan oxcytocin.
R\ : Ibu mengetahui tindakan yang akan dilakukan, suntikkan oxcytocin
merangsang kontraksi uterus.
2. Jepit, gunting, ikat tali pusat.
R\ : Dengan menjepit tali pusat akan mencegah terbukanya aliran darah,
menggunting dan mengikat tali pusat akan memisahkan aliran
darah bayi dengan ibu.
3. IMD (inisiasi menyusui dini).
R\ : Mencegah hipotermi pada bayi, merangsang kontraksi uterus.
4. Lanjutkan PTT.
R\ : Mengetahui pelepasan placenta.
5. Lahirkan placenta.
R\ : Kontraksi uterus cepat terjadi.
6. Lakukan massase fundus.
R\ : Merangsang kontraksi, untuk mencegah perdarahan post partum.
7. Periksa kelengkapan placenta.
R\ : Mencegah perdarahan.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 02-12-2020 Jam : 04.50 wib.
1. Memberitahu ibu untuk disuntik dan menyuntikkan oxcytoci 10 UI pada
paha bagian luar 1/3 atas.
2. Menjepit, menggunting dan mengikat tali pusat menggunakan klem ± 3
cm dari umbilical (klem 1) kemudian mengurut tali pusat kearah perut
ibu dan menjepit ± 2 cm dari klem 1(pertama), tangan kiri kita
memegang tali pusat dan melindungi perut bayi dari ujung gunting, kita
potong diantara 2 klem dan mengikat dengan simpul kunci, kita bungkus
dengan kasa steril.
3. Melakukan IMD dengan cara meletakkan bayi tengkurap diantara kedua
payudara ibu, kepala bayi lebihrendah dari puting susu ibu, menyelimuti
ibu dan bayi, memasang topi pada kepala bayi.
4. Melakukan PTT sebelumnya klem dipindahkan 5-10 cm dari vulva,
tangan kiri diletakkan diatas sympisis menekan kearah bawah, tangan
kanan meregangkan tali pusat, bila ada perpanjangan tali pusat, semburan
darah, perubahan bentuk uterus menandakan placenta sudah lepas.
5. Mengeluarkan placenta bila ada his, tangan kiri mendorong uterus kearah
dorso cranial, tangan kanan menarik tali pusat sejajar lantai,
keatasmengikuti kurve jalan lahir, bila placenta terlihat pada introitus
vagina kita lahirkan dengan kedua tangan dan memutarnya searah jarum
jam sampai terpilin, untuk menghindari tertinggalnya selaput ketuban.
6. Melakukan massase pada fundus uteri dengan jari-jari palmar selama
15”.
7. Memeriksa kelengkapan placenta dan selaput ketuban.
VII. EVALUASI
Tanggal : 02-12-2020 Jam : 04.50 wib.
Ibu mengatakan senang placenta sudah lahir jam 04.53 wib,kotiledon
lengkap , selaput placenta lahir lengkap, warna merah tua, intack,tebal 2,5
cm,panjang tali pusat 50 cm,KU baik, TFU 2 jari dibawah pusat.

KALA IV
I. PENGKAJIAN
DS :
- Ibu mengatakan sudah lega placenta sudah lahir.
- Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules.
- Ibu masih merasa lelah.
DO :
- TFU 2 jari dibawah pusat.
- Uterus kontraksi baik.
- Pendarahan  300 cc
II. INTERPRETASI DATA DASAR
DX : P10001 dengan kala IV
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. PENGEMBANGAN RENCANA
Tanggal : 02 – 12 – 2020
1. Evaluasi robekan jalan lahir.
R\ : Cegah perdarahan aktif.
2. Cuci tangan kelarutan klori 0,5% bilas dengan air DTT.
R\ : Membersihkan tangan dari bekas darah.
3. Periksa fundus dan massase.
R\ : Evaluasi kontraksi uterus baik/ tidak.
4. Beri informasi pada ibu bahwa bayi berada datas perut ibu selama 1 jam.
R\ : Ibu mengerti supaya bayi menyusu secara dini dalam waktu 1 jam
dan apa yang akan dilakukan pada bayi nanti setelah 1 jam diatas perut
ibu.
5. Lakukan evaluasi kontraksi dan perdarahan.
R\ : Mencegah atonía uteri.
6. Ajarkan pada ibu / keluarga untuk massase fundus.
R\ : Mengetahui kontraksi uterus yang baik/ jelek.
7. Evaluasi perdarahan, nadi, kandung kencing, suhu ibu serta pernafasan
dan suhu bayi.
R\ : Mengetahui kelainan sdini mungkin.
8. Lakukan bersih aman.
R\ : Pencegahan infeksi.
9. Dokumentasi dan partograf.
R\ : Sebagai vahan rekam medik.
10. Lakukan observasi pada ibu ( TTV, TFU, Kontraksi uterus, kandung
kencing, perdarahan )
R\ : Evaluasi adanya kelainan pada ibu.
11. Lakukan asuhan BBL setelah 1 jam.
R\ : Mencegah adanya resiko pada bayi.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 02-12-2020
1. Mengevaluasi robekan jalan lahir untuk mencegah perdarahan aktif.
2. Mencuci kedua tangan dalam larutan klorin 0,5 % dan membilas kedalam
air DTT dan mengeringkan dengan handuk.
3. Memeriksa fundus dan melakukan massase.
4. Memberikan informasi pada ibu bahwa bayi tetap berada diatas perut ibu
selama 1 jam. setelah itu baru dilakukan timbang BB, ukur PB, injeksi vit
KI mg pada paha kiri, veri salep mata tetra 1 %, setelah 1 jam pemberian
vit K 1 diberi imunisasi Hb unijek pada paha kanan.
5. Melakukan evaluasi kontraksi dan perdarahan, melakukan massase pada
fundus dan melihat adanya perdarahan.
6. Mengajarkan pada keluarga untuk massase bila uterus teraba keras
kontraksinya bagus, kalau teraba lembek segera memberitahu bidan.
7. mengevaluasi perdarahan, nadi ibu, serta suhu dan keadaan kandung
kencing juga melakukan pemeriksaan suhu dan pernafasan bayi.
8. Melakukan bersih aman.
 Merendam alat bekas pakai kedalam larutan klorin 0,5 %.
 Membuang bahan terkontaminasi ke dalam tempat sampah medis.
 Membersihkan ibu dengan air DTT dan memastikan ibu dalam
keadaan aman dan nyaman.
 Menganjurkan ibu untuk makan/minum dan istirahat.
 Membantu ibu memberikan ASI.
 Melakukan dekontaminasi tempat tidur dan celemek dengan larutan
klori 0,5 %.
 Mencelupkan kedua tangan kedalam larutan klorin 0,5 % dan
membuka secaca terbalik, merendam kedalam larutan klorin 0,5 %.
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
9. Mendokumentasikan ahsil pemeriksaan kedalam partograf.
10. Melakukan evaluasi pada ibu setiap 15’ pada jam pertama, dan setiap 30’
pada jam kedua yaitu TTV, TFU, kontraksi uteris, keadaan kandung
kencing dan perdarahan.
11. Melakukan asuhan BBL setelah 1 jam.
 menimbang BB dan mengukur PB.
 Memberi salep mata.
 Menyuntik vit K 1 pada paha kiri.
 Satu jam setelah vit K1 memberi imunisasi Hb unijek.
VII. EVALUASI
Tanggal 02-12-2020
Ibu mengatakan senang karena bayi sudah lahir dengan selamat, dan merasa
lega karena placenta sudah lahir. TD:110/70 mmHg, N: 82x/menit, RR :
21x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat, , kandung kencing : kosong,
Perdarahan : 300 ml, keadaan umum ibu dan bayi baik.
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan persalinan kepada Ny.”E” dengan persalinan


normal di BPM Indah Sunarsih Putri,Amd.keb , Pada tanggal 2 Desember 2020,
maka ada beberapa hal yang ingi penulis uraikan mengenai penanganan
pertolongan persalinan ini, pengkajian, analisa, dan planning yang telah penulis
lakukan dapat dikemukakan bahwa :
1.     Pengkajian
Pengkajian dilakukan oleh penulis dengan anamnesa dan pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan umum sehingga kebutuhan penulis akan data klien
lengkap sehingga mendukung dalam penetapan diagnosa.
Pada proses pesalinannya berlangsung melalui 4 kala dengan lama:
Kala I : 9 jam
Kala II : 20 menit
Kala III: 3 menit
Lama persalinan : 9 jam 23 menit
Berdasarkan teori bahwa lama persalinan bagi ibu primipara yaitu : ± 12
jam tetapi pada klien berlangsung 9 jam 23 menit. Hal ini terjadi karena
kontraksi /his ibu baik sehingga kala I dan II berlangsung lebih singkat
2.     Analisa
Penulis menegakkan diagnosa berdasarkan pengkajian yang telah
dilakukan
3.     Planning
Pada penanganan persalinan pada Ny.“E” ini asuhan kebidanan yang
dilakukan adalah metode asuhan persalinan normal (APN) dengan 60 langkah.
Selain itu dalam penanganannya tidak lupa berprinsip pada asuhan sayang ibu
yaitu dengan memperhatikan kondisi psikologi ibu bersalin yaitu dengan
mengikutsertakan keluarga (suami, orangtua) selama persalinan agar ibu
mendapat support dalam persalinan dan menganjurkan ibu memilih posisi yang
dianggap ibu nyaman sehingga persalinan berlangsung aman dan nyaman baik
bagi klien maupun pengkaji (penolong).
Begitu juga setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, bayi langsung
dilakukan IMD sehingga bayi langsung mendapatkan ASI sesuai dengan
Asuhan Persalinan Normal (APN) 60 langkah.
Dalam memberikan asuhan kebidanan, penulis tidak mendapatkan
kesenjangan apapun, karena adanya kooperatif ibu selama persalinan,
sehingga mempermudah penolong untuk melakukan asuhan kebidanan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan pembahasan dengan mengembangkan
tinjauan kasus pada Ny.”E” P10001 UK 40 minggu dengan persalinan
normal. Pada tahap ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin+uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan
lahir atau dengan jalan lain. (Sinopsis Obstetri 1998: 91)
b. Kesamaan teori dan praktek sangatlah penting sehingga dapat
diterapkan intervensi dan dapat di implementasikan Pada tanggal 2
Desember 2020, jam 11.00 wib. Ibu dipulangkan dengan keadaan
baik dan telah memperoleh asuhan:
-Persalinan normal
-Nutrisi seimbang
-Konseling ibu dan bayi
5.2 Saran
a. Bagi petugas kesehatan
 Agar lebih sabar serta telaten dalam membimbing peserta praktek.
 Dapat menerapkan teori dengan lapangan/lahan praktek sesuai
dengan standart kesehatan
b. Mahasiswa
 Agar mahasiswa dapat menggali ilmu lebih dalam lagi dalam
memahami teori sehingga dapat diterapkan di lahan praktek.
 Supaya mahasiswa lebih disiplin serta mengefisienkan waktu
dalam menjalankan tugasnya.
c. Bagi klien
 Klien hendaknya lebih memperhatikan kesehatan dirinya serta
melakukan asuhan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Diana, S et al. BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN, PERSALINAN, DAN BAYI
BARU LAHIR. CV Oase Group (Gerakan Menulis Buku Indonesia),
2019
Kurniarum, A. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Pusdik SDM
Kesehatan, 2016
Manuaba, IBG. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan, 1999.
Manuaba, IBG. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC, 1999.
Prawiroharjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Gramedia, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2006.
POGI. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2002.
APN.2007.

Anda mungkin juga menyukai