Disusun Oleh:
WIDIA BUNGA SITA
NIM. P17311173048
Laporan Fisiologis Asuhan Kebidanan Intra Natal Care pada Ny “I” G2 P1001 Ab000 UK
37-38 Minggu Inpartu Fisiologis Di PMB Anik Rohanjarwati, Amd. Keb
Mahasiswa,
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Diagnosa/Masalah
3.3 Diagnosa Potensial
3.4 Antisipasi Tindakan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Alasan datang
Menanyakan alasan kedatangan ibu
3. Keluhan utama
Pada persalinan, informasi yang harus didapat dari pasien adalah kapan mulai
terasa ada kencang-kencang di perut, bagaimana intensitas dan frekuensinya,
apakah ada pengeluaran cairan dari vagina yang berbeda dari air kemih, apakah
sudah ada pengeluaran lendir darah serta pergerakan janin untuk memastikan
kesejahteraannya
4. Riwayat perkawinan
Hal yang ditanyakan meliputi berapa kali menikah, usia saat menikah, dan
lamanya perkawinan (Indrayani, 2011). Karena dari data ini kita akan
mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan (Romauli,
2015).
5. Riwayat menstruasi
Dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang keadaan
dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari
riwayat menstruasi menurut Sulistyawati (2016) :
a. Menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita Indonesia
pada umumnya mengalami menarche sekitar 12-16 tahun.
b. Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan
menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32
hari.
c. Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan.
Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai
acuan biasanya kita menggunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit.
Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif, namun kita
dapat kaji lebih dalam lagi dengan berapa kali mengganti pembalut dalam
sehari.
d. Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami
menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah
darah yang banyak.
e. HPHT
Riwayat menstruasi klien yang akurat biasanya membantu menetapkan
tanggal perkiraan yang disebut taksiran persalinan di beberapa tempat.
Perhitungan dilakukan dengan menambahkan 7 hari dan 9 bulan pada hari
pertama haid terakhir (HPHT) atau dengan menambahkan 7 hari kemudian
mengurangi 3 bulan dan menambahkan 1 tahun (Romauli, 2015).
6. Riwayat Kesehatan Ibu
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai penanda (warning)
akan adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada
masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi
organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat
kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah apakah pasien pernah menderita
penyakit seperti, jantung, diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi, dan
hepatitis (Sulistyawati, 2016). Gali mengenai riwayat kesehatan penyakit yang
diderita baik sekarang maupun dulu, seperti masalah kardiovaskuler, hipertensi,
diabetes, malaria, penyakit kelamin, dan riwayat imunisasi TT maupun lainnya
(Indrayani, 2011).
7. Riwayat kesehatan keluarga
Informasi tentang keluarga pasien penting untuk mengidentifikasi wanita yang
berisiko menderita penyakit genetik yang dapat memengaruhi hasil akhir
kehamilan atau memiliki risiko bayi yang menderita penyakit genetik. Informasi
ini juga dapat mengidentifikasi latar belakang ras atau etnik yang diperlukan
untuk melakukan pendekatan berdasarkan pertimbangan budaya atau untuk
mengetahui penyakit organik yang memiliki komponen herediter (Romauli,
2015).
8. Riwayat Obstetri
Menurut Romauli (2015), Informasi esensial tentang kehamilan terdahulu
mencakup bulan dan tahun kehamilan tersebut berakhir, usia gestasi pada saat
itu, tipe persalinan, lama persalinan, berat lahir, jenis kelamin, dan komplikasi
lain, kesehatan fisik dan emosi terakhir harus diperhatikan.
a. Kehamilan
Mengkaji jumlah anak, abortus, dan keluhan dan gangguan selama kehamilan
yang lalu.Usia gestasi saat bayi yang terdahulu lahir harus diketahui karena
kelahiran preterm cenderung terjadi lagi.
b. Persalinan
Mengkaji kapan persalinan, tempat bersalin, tipe persalinan, penolong, lama
persalinan, usia kehamilan saat melahirkan, keadaan bayi lahir dan saat ini
c. Nifas
Mengkaji gangguan yang menyertai nifas yang lalu, seperti infeksi masa nifas,
pendarahan, dan pre eklamsi
9. Riwayat kehamilan sekarang
Mengkaji frekuensi ANC yang dilakukan ibu, pemberian obat atau vitamin, serta
keluhan-keluhan yang dirasakan ibu selama hamil ini. Pelayanan yang harus
diterima ibu selama kunjungan kehamilan ini adalah pengukuran tinggi badan dan
berat badan, pengukuran LILA, pengukuran tinggi fundus uteri, penentuan letak
janin dan perhitungan DJJ, skrining imunisasi tetanus toksoid (TT), pemberian
tablet tambah darah, tes laboratorium, konseling (temu wicara), dan tatalaksanan.
Diperlukan untuk mengidentifikasi masalah ptensial yang mungkin dapat terjadi
dalam proses persalinan dan setelah melahirkan
10 Riwayat Kontrasepsi
Untuk apakah ibu sudah pernah menggunakan alat kontrasepsi atau belum. Apabila
sudah, kontrasepsi yang pernah digunakan ibu sebelumnya, lama menggunakan,
sudah berhenti berapa lama, dan rencana menggunakan alat kontrasepsi apa setelah
melahirkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kehamilan apakah karena gagal
KB atau tidak.
11. Pola Kehidupan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Mengkaji pemenuhan nutrisi pada ibu, Menanyakan kapan terakhir kali makan
dan makanan yang dimakan
b. Pola Istirahat
Mengkaji istirahat siang dan malam ibu, ada atau tidaknya gangguan tidur pada
ibu, kapan terakhir ibu tidur
c. Pola Eliminasi
Mengkaji pola eliminasi ibu, intensitas BAB dan BAK, kapan terakhir ibu
BAB dan BAK.
d. Personal Hygiene
Mengkaji kapan ibu terakhir mandi, gosok gigi, keramas, dan ganti baju.
12. Riwayat psikososial dan budaya
a. Riwayat Psikososial
Bagaimana persepsi ibu tentang kelahiran. Bagaimana respon keluarga ibu
terhadap persalinannya. Respon yang positif dari keluarga terhadap persalinan
akan mempercepat proses adaptasi dalam menerima kondisi dan perannya.
Data dikaji dengan menanyakan langsung pada ibu dan keluarga serta menilai
ekspresi ibu dan keluarga
b. Riwayat Budaya
Faktor-faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial
(Sulistyawati, 2009). Malakukan pengkajian terhadap kebudayaan yang
bertentangan dengan kesehatan dan akan mengganggu persalinan ibu.
Data Objektif
Setelah data subjektif kita dapatkan, untuk melengkapi data kita dalam menegakkan
diagnosis, maka kita harus melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi dilakukan secara berurutan (Sulistyawati,
2016).
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini cukup dengan mengamati keadaan pasien secara
keseluruhan. Hasil pengamatan kita laporkan dengan baik/lemah
(Sulistyawati, 2016).
b. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan
pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan composmentis (kesadaran
maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar)
(Sulistyawati, 2016).
c. Tekanan darah
Tekanan darah normal antara 90/60mmHg-130/90mmHg. Apabila tekanan
darah lebih darai 140/90 merupakan tanda preeklamsi dan eklampsia bila tidak
ditangani segera. Kenaikan atau penurunan tekanan darah merupakan indikasi
adanya gangguan hipertensi dalam kehamilan atau syok. Peningkatan tekanan
darah sistol dan diastol dalam batas normal dapat mengindikasikan ansietas
atau nyeri. Diukur setiap 4 jam.
d. Nadi
Dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-80 x/menit. Denyut nadi
100 x/menit atau lebih mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan
tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu, perdarahan hebat,
anemia, demam, gangguan tyroid, gangguan jantung (Romauli, 2015). Nadi
diukur setiap 30 menit sekali
e. Suhu Tubuh
Suhu tubuh yang normal adalah 36,5-37,50C. Suhu tubuh lebih dari 37,50C
perlu diwaspadai adanya infeksi (Romauli, 2015). Peningkatan suhu
menunjukkan adanya proses infeksi atau dehidrasi. Suhu tubuh pasien harus
dalam rentang yang normal, suhu diukur setiap 4 jam
f. Pernafasan
Untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan. Normalnya 16-24 x/menit
(Romauli, 2015).
g. Tinggi Badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong risiko tinggi
(Romauli, 2015).
h. Berat badan
Untuk mengetahui peningkatan berat badan selama kehamilan. Nilai normal
penambahan berat badan selama kehamilan adalah 9-12 kg.
i. Lingkar lengan atas (LILA)
Ibu hamil dengan KEK dimana LILA kurang dari 23,5 cm akan dapat
melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) (Mandang, 2016).
2. Pemeriksaan fisik
Muka : Memeriksa pucat atau tidak (tanda anemia),
bengkak atau tidak karena merupakan gejala dari
preeklamsi, memeriksa adanya cloasma
gravidarum, perhatikan ekspresi ibu terlihat
kesakitan atau tidak
Mata : Skera putih mendakan tidak ikterus , konjungtiva
merah muda menandakan tidak anemi, bentuk
simetris, kelopak mata tidak bengkak
kemungkinan tidak terjadi pre- eklamsi
Leher : Adakah pembesaran kelenjar tiroid dan vena
jugularis dan kelenjar limfe
Payudara : Bagaimana kebersihannya, terlihat
hiperpigmentasi pada aerola mammae tanda
kehamilan, puting susu datar atau tenggelam yang
membutuhkan perawatan payudara untuk
persiapan menyusui
Abdomen : Bentuk, bekas luka operasi, terdapat linea
nigra/alba, striae livida, dan terdapat pembesaran
abdomen
Genetalia : Pengeluaran pervaginam lender, darah, air
ketuban, apakah terdapat varises pada vulva dan
vagina, condiloma akuminata dan kondiloma lata,
dan haemoroid
Eksremitas : Adanya varises terjadi karena kehamilan berulang
dan herediter. Edema tungkai indikasi
preeklampsia, normal simetris, polidaktil sindaktil
PALPASI
Leher : Untuk mengetahui ada tidaknya
benjolan/pembesaran kelenjar tiroid , kelenjar limfe,
dan bendungan vena jugularis
Payudara : :Ada atau tidaknya benjolan abnormal, apakah sudah
terdapat pengeluaran kolostrum
Abdomen
Leopold I : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian
janin yang terletak di fundus. Normal tinggi fundus
uteri sesuai dengan usia kehamilan yaitu ≥28 minggu
adalah 26 - 33 cm. Bagian apa yang terletak pada
fundus apakah kepala atau bokong, pada letak
membujur atau teraba kosong jika letak melintang.
A. DataSubjektif
Ibu mengatakan ingin meneran, dan merasa ada tekanan pada anus seperti ingin buang air
besar
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Perineum menonjol
b. Vulva dan anus membuka
c. Frekuensi his sering (>3 kali)
d. Intensitas his semakin kuat
e. Durasi his >40 detik
f. Meningkatnya pengeluaran lender bercampur darah
2. Pemeriksaan Dalam (VT)
a. Keluar lendir bercampur darah,
b. Adanya cairan ketuban, pembukaan 10cm,
c. Penipisan 100%, hodge IV, molage 0, tidak ada bagian terkecil maupun berdenyut
di bagian terbawah janin yang menandakan adanya lilitan tali pusat.
C. Analisis Diagnosa Masalah
G…P…Ab…UK…minggu persalinan kala II dengan keadaan ibu dan janin…
B. Objektif
1. Perubahan ukuran dan bentuk uterus
2. Uterus menjadi bundar dan terdorong ke atas karena plasenta sudah terlepas dari
segmen bawah rahim
3. Tali pusat memanjang
4. Semburan darah singkat dan tiba- tiba
D. Penatalaksanaan (Implementasi)
Tindakan asuhan kepada ibu dan keluarga yang telah dirancanakan pada intervensi secara
efisien dan aman. Melakukan penatalaksanaan kala III persalinan normal
Catatan Perkembangan Kala IV
Tanggal:……….. Pukul:…………..
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan perut bagian bawah terasa mulas
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan tingkat kesadaran pasien
2. Pemeriksaan TTV
3. Pemeriksaan TFU (TFU normal 2 jari dibawah pusat)
4. Pemeriksaan kontraksi uterus (Baik/tidak)
D. Penatalaksanaan (Implementasi)
Tindakan asuhan kepada ibu dan keluarga yang telah dirancanakan pada intervensi secara
efisien dan aman. Melakukan penatalaksanaan kala IV normal
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL CARE
PADA NY “I” G2 P1001 Ab000 UK 37-38 MINGGU
INPARTU FISIOLOGIS
DI PMB ANIK ROHANJARWATI, Amd. Keb
KALA I
Hari/Tanggal : Rabu, 31 Maret 2021
Pukul : 06.00 WIB
Tempat : PMB Anik Rohanjarwati, Amd. Keb
Oleh : Widia Bunga Sita
3.6 IMPLEMENTASI
Hari : Rabu
Tanggal : 31 Maret 2021
Pukul : 06.30 WIB
1. Memberitahu Ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa pembukaan 5 cm, keadaan Ibu dan
janin baik, serta Ibu belum diperbolehkan meneran
E : Ibu mengerti
2. Mengajarkan Ibu untuk tarik nafas panjang dari hidung dan keluar dari mulut saat ada
kontraksi
E : Ibu mengerti
3. Melibatkan keluarga dalam proses persalinan, menganjurkan keluarga untuk memberi
pijatan lembut di punggung bagian bawah saat ada kontraksi.
E : Keluarga mengerti dan telah melakukan pijatan lembut di punggung bagian bawah
4. Mengajarkan Ibu teknik meneran yang baik dan efektif yaitu dengan cara mengatur
nafas, tidak bersuara saat meneran seperti berteriak atau merintih, pandangan ke arah
perut, mata dibuka, dan berhenti meneran saat kepala bayi terlihat diganti dengan nafas
pendek-pendek.
E : Ibu mengerti
5. Menganjurkan Ibu untuk tidak menahan BAK agar tidak mengganggu kontraksi dan
penurunan bayi.
E : Ibu sudah BAK
6. Menganjurkan keluarga agar memberi minum dan makan pada Ibu saat tidak ada
kontraksi
E : Ibu mengerti
7. Mempersiapkan alat dan obat-obatan esensial serta perlengkapan Ibu dan bayi
E : Alat, obat obatan esensial, perlengkapan Ibu dan bayi sudah siap
8. Memberitahu Ibu untuk evalusi kemajuan persalinan pada 4 jam kemudian yaitu pukul
11.30 WIB atau sewaktu-waktu saat ada tanda gejala persalinan kala II seperti
dorongan meneran.
E : Ibu mengerti
3.7 EVALUASI
Ibu mengerti bahwa keadaannya dan janinnya saat ini dalam keadaan baik, sehingga ibu
lebih tenang dan kecemasan ibu berkurang.
1. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
2. DJJ : 136 x/menit
His : 10’ 3.40”
3. Ibu sudah makan roti dan minum teh manis
4. Ibu mengerti dan sudah mapu melakukan teknik relaksasi
5. Ibu tidak ingin berkemih dan kandung kemih kosong
6. Mendokumentasikan asuhan kebidanan di partograf
KALA II
Tanggal : 31 Maret 2020
Pukul : 09.00 WIB
A. Data Subjektif
1. Sakit yang dirasakan Ibu semakin kuat
2. Ibu ingin BAB dan ibu merasakan adanya tekanan pada anus
3. Adanya dorongan untuk meneran
4. Sakitnya semakin kuat dan tembus ke belakang
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Keadaan : Composmentis
3. His : 10’ 4.40”
4. DJJ : 135 x/menit
5. Tanda-tanda vital
a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 85 x/menit
c. Suhu : 36,5 0C
d. Pernapasan : 20 x/menit
6. Pemeriksaan dalam
a. V/V : Lendir darah
b. Ø : 10 cm
c. Eff : 100 %
d. Ketuban : (-)
e. Bagian Terdahulu : Kepala, tidak ada bagian kecil maupun berdenyut
di bagian terdahulu
f. Bagian Terendah : UUK
g. Moulage :O
h. Hodge : IV
7. Tampak tanda dan gejala Kala II
a. Tampak perineum menonjol
b. Vulva vagina membuka
c. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur dengan darah
d. Tampak rambut bayi pada vulva
C. Analisa
G2 P1001 Ab000 UK 37-38 minggu janin T/H/I presentase belakang kepala inpartu kala II
dengan keadaan Ibu dan janin baik
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa sudah pembukaan 10 cm dan bayi siap
lahir dan keadaan janin sehat
2. Melihat adanya tanda gejala persalinan kala II
3. Memastikan kelengkapan alat, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan
4. Memakai alat pelindung diri
5. Melepas perhiasan dan mencuci tangan
6. Memakai sarung tangan pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam
7. Memasukkan oksitosin ke dalam spuit
8. Melakukan vulva hygiene
9. Melakukan periksa dalam
10. Dekontaminasi sarung tangan dengan melepasnya di larutan klorin
11. Mencuci tangan
12. Memeriksa DJJ
13. Memberitahu klien bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan
membantu klien menemukan posisi yang nyaman
14. Meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran (Bila ada rasa ingin
meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu keposisi setengah duduk atau
posisi lain yang diinginkan dan memastikan ibu merasa nyaman).
15. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran, diantaranya bimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan
untuk meneran, berikan dukungan dan semangat atas usaha ibu untuk meneran,
anjurkan ibu beristirahan diantara kontraksi dan anjurkan ibu untuk minum di sela-
sela kontaksi.
16. Menganjurkan Ibu untuk mengambil posisi yang nyaman
17. Meletakkan handuk bersih diatas perut ibu.
18. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
19. Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan.
20. Memakai sarung tangan pada kedua tangan
21. Setelah kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, melakukan
penyokongan dengan melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan
kain bersih dan kering, kemudian letakkan tangan yang lain pada kepala bayi dan
lakukan tekanan yang lembut untuk mencegah terjadinya gerakan difleksi maksimal.
22. Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi,
dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
Hasil : Tidak terjadi lilitan tali pusat
23. Menunggu kepala sampai melakukan putaran paksi luar secara spontan.
24. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan, melakukan pegangan
secara biparietal, dengan menempatkan kedua tangan pada sisi muka bayi. Anjurkan
ibu meneran pada kontraksi berikutnya, dengan lembut tarik bayi kebawah untuk
mengeluarkan bahu depan, kemudian tarik keatas untuk mengeluarkan bahu belakang.
25. Setelah kedua bahu bayi lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah, menggunakan tangan atas untuk
menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
26. Melakukan sanggah susur sampai ke ujung kaki
Hasil : Bayi Ny “I” lahir spontan tanggal 31 Maret 2021 pukul 09.25 WIB dengan
jenis kelamin laki-laki keadaan bayi baik
27. Melakukan penilaian sepintas, dengan menilai apakah bayi menangis kuat, bernafas
tanpa kesulitan, bayi bergerak aktif dan bagiamana warna kulitnya.
Hasil : Bayi lahir segera menangis, bernafas tanpa kesulitan, bergerak aktif dan kulit
tubuh kemerahan.
28. Bersihkan dan keringkan bayi mulai dari muka, kepala, bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks caseosa. Mengganti handuk yang basah
dengan handuk kering dan biarkan bayi di atas perut ibu.
KALA III
Tanggal : 31 Maret 2021
Pukul : 09.25 WIB
A. Subjektif
Ibu merasa perutnya mulas
B. Objektif
1. TFU setinggi pusat
2. Kontraksi uterus baik
3. Tampak tali pusat menjulur
C. Analisa
P2002 Ab000 Inpartu kala III dengan keadaan Ibu dan bayi baik
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahui Ibu bahwa bayi sehat
2. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi kedua
Hasil : Tidak ada bayi kedua
3. Memberitahu Ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi dengan baik
4. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM
5. Memotong tali pusat dengan diklem terlebih dahulu
6. Mengikat tali pusat
7. Meletakkan bayi di dada Ibu
8. Menyelimuti bayi dan memasangkan topi
9. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
10. Meletakkan satu tangan di atas kain di perut Ibu dan tangan lain memegang tali pusat
11. Menegangkan tali pusat saat uterus berkontraksi
12. Melakukan penegangan tali pusat dan dorso kranial hingga plasenta terlepas
13. Saat plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta dengan kedua tangan,
lalu memutar hingga selaput terpilin. Meletakkan plasenta dalam wadah yang
disediakan
Hasil : Plasenta lahir lengkap pada pukul 09.31 WIB
14. Melakukan masase uterus selama 15 detik
15. Memeriksa kelengkapan plasenta yaitu diameter sekitar 22 cm dan 15-20 cotyledon
serta selaput tidak ada yang robek.
16. Memeriksa kemungkinan adanya laserasi
Hasil : Terdapat laserasi derajat I, dan dilakukan penjahitan perineum
17. Melepas sarung tangan dalam larutan klorin
KALA IV
Tanggal : 31 Maret 2021
Pukul : 09.31 WIB
A. Subjektif
Ibu menyampaikan bersyukur bahwa bayinya lahir dengan selamat
B. Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Penapasan : 20 x/menit
Abdomen : TFU 3 jari di bawah pusat, uterus berkontraksi baik, teraba
keras pada bagian fundus, kandung kemih kosong, tidak ada
tanda bahaya.
Genetalia : Ada laserasi perineum derajat I
Perdarahan : 150 cc
C. Analisa
P2002 Ab000 Inpartu kala IV dengan keadaan Ibu dan bayi baik
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan Ibu dan bayi baik
2. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak ada perdarahan pervaginam
3. Membiarkan bayi melakukan kontak kulit di dada Ibu paling sedikit selama 1 jam
4. Setelah 1 jam, melakukan penimbangan dan pengukuran panjang badan, memberi obat
mata antibiotik profilaksis dan vitamin K1 1 mg secara IM di paha kiri
5. Setelah 1 jam pemberian Vitamin K1, memberikan suntikan imunisasi Hb0
6. Mengajarkan klien dan keluarga masase uterus dan menilai kontraksi
7. Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
8. Memeriksa TTV, kandung kemih, his, dan perdarahan 15 menit sekali di 1 jam pertama
dan 30 menit sekali di 1 jam kedua.
9. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan pernapasannya
10. Menempatkan semua peralatan bekas pakai ke dalam larutan klorin
11. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah medis
12. Membersihkan Ibu dengan air DTT dan membantu Ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering
13. Membantu Ibu memberikan ASI dan mengajarkan keluarga memberi makan dan
minum pada klien
14. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
15. Melepas sarung tangan dengan larutan klorin
16. Mencuci tangan
17. Mendokumentasikan ke dalam partograf
18. Melakukan KIE kepada Ibu mengenai KB, perawatan kepada bayi baru lahir, dan tanda
bahaya pada nifas. Serta melakukan kunjungan rumah pada 6 hari postpartum, 14 hari
postpartum dan 1 bulan postpartum.
CATATAN BAYI BARU LAHIR
Hari/ Tanggal : Rabu/ 31 Maret 2021
Pukul : 09.25 WIB
A. Data Subjektif
-
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pernapasan : 48 x/menit
Nadi : 128 x/menit
Suhu : 37 0C
2. Pemeriksaan Antopometri
Berat Badan : 4200 gram
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 33 cm
Lingkar Dada : 34 cm
Lingkar Lengan : 11 cm
3. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak terdapat cepal hematoma, tidak terdapat caput succedaneum
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
Hidung : Bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : Tidak palatoskisis, tidak labioskisis, tidak labiopalatoskisis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : Tidak omfalokel, tidak gastroskisis
Tali Pusat : Bersih, basah, terbungkus kasa, tidak ada perdarahan tali
pusat
Genetalia : Testis sudah turun
Anus : Terdapat lubang anus dan sudah BAB
Ekstremitas : Jumlah jari lengkap, tidak polidaktil dan tidak sindaktil
4. Pemeriksaan Reflek
Reflek morrow : (+)
Reflek swallowing : (+)
Reflek roating : (+)
Reflek Sucking : (+)
Reflek Babyskin : (+)
C. Analisa
Bayi Ny “I” usia 1 jam dengan BBL normal
D. Penatalaksanaan
1. Mempertahankan suhu bayi dengan dimandikan setelah 6 jam pasca persalinan
2. Membalut bayi dengan kain bersih, kering dan hangat agar bayi tidak hipotermi
3. Memberikan terapi :
a. Injeksi Vit K dengan cara IM 0,5 cc pada paha kiri 1 jam pertama setelah
kelahiran
b. Salep mata Chloampenicale 1 %
c. Imunisasi Hb0 pada paha kanan secara IM 1 jam kedua setelah kelahiran
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 31 Maret 2021 Ny. I dengan kala I fase aktif di PMB Anik Rohanjarwati. Ibu
melakukan kunjungan di PMB Anik Rohanjarwati. Ibu melakukan pemeriksaan selama
kehamilan dengan keluhan perut mules dan kontraksi makin kuat yang di sertai pelepasan
lendir dan darah sejak tanggal 31 Maret 2021 pukul 03.00 WIB asuhan yang dilakukan
berlanjut pada proses pengakhiran kehamilan yang mencakup kala I-IV persalinan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kala I fase aktif terdapat hasil tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 84x/menit, pernafasan 20x/menit, Leopold I : TFU 3 jr di bawah prosesus
xipoedeus, 34 cm, teraba bokong di fundus Leopold II : bagian kanan ibu teraba memanjang
seperti papan, punggung kanan. Leopold III: Teraba bagian keras, bulat, melenting, kesan
kepala, sulit digerakkan Leopold IV: sebagian besar sudah masuk PAP. TBJ: TFU (34-11)x
115= 2,645 gram HIS: 3 kali dalam 10 menit, dengan durasi 30 – 35 detik, Auskultasi : DJJ
terdengar jelas, kuat, dan teratur pada kuadran kanan perut ibu bagian bawah dengan frekuensi
136 x/menit. Pembukaan 5 cm, portio lunak dan tipis ketuban utuh presentase kepala,
penurunan Hodge II, molase tidak ada, panggul normal, pelepasan, lendir dan darah.
Implementasi hasil pemeriksaan pada kala I fase laten. Mengajarkan ibu teknik relaksasi
dan pengaturan nafas pada saat kontraksi, ibu menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan
melalui mulut selama timbul kontraksi. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung
kemihnya secara rutin selama persalinan.
Berdasarkan pengkajian asuhan kebidanan pada kala II yang telah di dapatkan pada
kasus Ny “I” didapatkan data subjektif ibu merasakan adanya desakan untuk mendorong yang
tidak bisa lagi ditahan-tahan, data objektif pada kasus Ny “I” yang didapat dimana tampak
perineum menonjol, vulva-vagina dan sfingter ani mulai membuka, meningkatnya produksi
pengeluaran lendir bercampur dengan darah dan pada pemeriksaan tanda pasti kala II di
tentukan melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya pembukaan serviks telah lengkap dan
terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina. Sedangkan teori menerangkan bahwa
Kala II dimulai sejak pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi, gejala dan tanda kala II yaitu
dimana kontraksi uterus menjadi lebih kuat dan sering (± 2-3 menit 1 kali) dan timbul rasa
mengedan, dimana air ketuban yang keluar membuat dinding uterus menjadi lebih dekat
dengan fetus, sehingga kekuatan kontrakis lebih intensif untu mendorong keluar fetus, dan juga
vagina yang merengang karena turunnya kepala bayi akan membuat kotraksi menjadi lebih
baik.
Berdasarkan pengkajian data asuhan kebidanan perlangsungan kala III pada kasus Ny “I”
didapatkan data subjektif ibu lelah setelah melahirkan dan merasakan nyeri pada perut bagian
bawah, dan pada data objektif didapatkan dari hasil pemeriksan yaitu bayi lahir spontan pada
tanggal 31 Maret 2021, jam 09.25 WIB.
Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar) tinggi fundus uteri setinggi pusat
perdarahan ± 200 cc, kala II berlangsung selama ± 15 menit tanpa ada penyulit serta tali pusat
masih nampak di vulva. Dan berdasarkan data pengkajian asuhan kebidanan pada kasus Ny ”I”
dengan perlangsungan kala IV didapatkan data subjektif ibu merasa lelah setelah persalinannya
dan ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan pada data objektif di dapatkan hasil kala III
berlangsung 10 menit, plasenta lahir lengkap tanggal 31 Maret 2021 jam 09.25, tinggi fundus
uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar), perdarahan ± 250 cc dan
kandung kemih kosong. Implementasi yang dilakukan melakukan eksplorasi untuk melihat
adanya sisa plasenta, lanjutkan pemantauan kontraksi dan pencegahan perdarahan pervaginam,
15 menit pada jam pertama pasca persalinan, dan 30 menit pada jam kedua pasca persalinan,
mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi. Mengevaluasi
dan mengstimulasi jumlah kehilangan darah setiap 15 menit selama 1 jam pasca persalinan,
dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital ibu (kecuali pernapasan), tinggi fundus uteri, kontraksi uterus dan kandung kemih setiap
15 menit selama 1 jam pasca persalinan dan setiap 30 menit pada jam ke 2 pasca persalinan.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
A. Asuhan kebidanan pada Ny “I” dengan Asuhan Persalinan Normal dilakukan
dengan teknik pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang dimulai dari
pengkajian dan analisa data dasar, pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan
pengumpulan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien
secara lengkap, mulai dari anamnesis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan keterangan tambahan yang menyangkut atau yang
berhubungan dengan kondisi klien.
B. Diagnosa Ny “I” dengan Asuhan Persalinan Normal ditegakkan berdasarkan
adanya keluhan yaitu nyeri pada perut bagian bawah yang menjalar kepinggang,
yang disertai dengan adanya pelepasan lendir bercampur dengan darah, dan sifat
nyeri yang dirasakan hilang timbul dan semakin lama semakin sering dan kuat,
serta pada pemeriksaan dalam di dapatkan pembukaan serviks 5 cm.
Pada Ny “I” masalah yang mungkin muncul yaitu pada kala I kemungkinan
terjadinya infeksi jalan lahir yang disebabkan karena adanya pembukaan serviks
dan pemeriksaan dalam yang terlalu sering, pada kala II yaitu terjadinya kala II
lama dimana garis pembukaan mendekati garis waspada, dan kemungkinan
terjadinya distosia bahu, pada kala III persalinan kemungkinan masalah yang bisa
terjadi yaitu terjadinya retensio plasenta, dan pada kala IV kemungkinan masalah
yang dapat terjadi yaitu kontraksi uterus yang kurang baik.
4. Pada Ny “I” diperlukan tindakan segera, kolaborasi atau rujukan apabila terjadi
masalah dalam persalinan tersebut.
5. Rencana tindakan yang telah disusun pada Ny “I” bertujuan agar ibu mendapatkan
penanganan yang bersih dan aman, sesuai dengan kondisinya dan mencegah
terjadinya komplikasi serta mencegah terjadinya trauma berat pada ibu dan
bayinya.
6. Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai dengan
adanya kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pasien.
7. Tindakan evaluasi pada Ny “I” dengan Asuhan Persalinan Normal telah diberikan
semaksimal mungkin dan sesuai standar pelayanan/rencana asuhan kebidanan
serta komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi dapat teratasi.
5.2 Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Dalam memberikan asuhan kebidanan petugasdiharapkan tetap mempertahankan
dan menjaga komunikasi dengan upaya untuk menjalin kerjasama antara petugas
dan pasien. Selain itu dala memberikan asuhan yang komprehensif dan kontinu
yang tepat, aman dan nyaman dalam mengontrol nyeri Ibu bersalin serta
petugaskesehatan harus tetap memperhatikan kesterilan dan kebersihan.
b. Bagi Penulis
Mengetahui penatalaksanaan pada persalinan normal untuk meningkatkan
pengetahuan dan dapat berperan dalam memberikan asuhan persalinan pada Ibu
bersalin serta meningkatkan keterapilan.
c. Bagi Masyarakat
Keluarga diharapkan dapat bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam proses
pelayanan sehingga asuhan dapat berjalan dengan baik dan lancar
DAFTAR PUSTAKA
Aat Agustini & Naura Rahma “Hubungan Kompetensi Bidan Dengan Kepatuhan Pelaksanaan
Asuhan Persalinan Normal Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lingung Kabupaten
Majalengka Tahun 2012“. Jurnal Kampus Stikes YPIB Majalengka.Vol.2
no.2(Februari,2014).
Asri, Dwi dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb dan Patologi
Persalinan, Yogyakarta : Nuha Medika, 2012.
Eun-Young Choi, dkk. “Primipara and Multipara Simulated a Normal Birth Experience for
Content Analysisyear 2015”. International Journal of Bio- Science and Bio-
Technology.Vol. 8,
Ilmiah, Widia Shofa. Buku Ajar Asuhan Persalina Normal,Yogyakarta: Nuha Medika, 2015.
Kuswanti, Ina dan Fitria Melina. ASKEB II Persalinan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar,