Disusun Oleh :
Nama : Nindy Agitasari
NIM : P27224020030
Kelas : Alih Jenjang Sarjana Terapan Kebidanan A
Disusun Oleh :
Disetujui tanggal ….
A. Latar Belakang
Kehamilan sampai dengan kelahiran seorang bayi merupakan kejadian yang
fisiologis. Kelahiran seorang bayi merupakan suatu peristiwa sosial yang ibu dan
keluarga tunggu – tunggu selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peran seorang ibu
adalah melahirkan bayinya, sedangkan peran petugas kesehatan yaitu membantu
persalinan dan mendeteksi dini terjadinya komplikasi (Saifuddin, 2014). Kehamilan
merupakan proses yang memerlukan perawatan khusus karena menyangkut kesehatan
ibu dan janin, pada saat melalui masa kehamilan seorang ibu tidak jarang mengalami
beberapa keluhan, terutama pada saat kehmailan perubahan – perubahan tersebut
dimulai ketika nidasi terjadi. Ibu akan merasakan mual, muntah, pusing bahkan kadang
– kadang gejala ini berlebihan sehingga mengharuskan ibu untuk rawat inap. Pada
kehamilan lanjut, muncul keluhan - keluhan seperti nyeri punggung bagian belakang,
sering kencing, odema pada ekstremitas dan nyeri sympisis.
Nyeri punggung bagian belakang adalah ketidaknyamanan yang terjadi dibawah
costae dan diatas bagian inferior gluteal. Nyeri punggung bagian belakang pada
kehamilan sangat umum terjadi, selama kehamilan dan menyatakan bahwa mereka
benar-benar terganggu oleh rasa sakit, dimana ketidaknyamanan ini paling sering terjadi
di bulan terakhir kehamilan. Beberapa rasa nyeri mulai dari nyeri sedang berhubungan
dengan aktivitas spesifik terhadap nyeri punggung akut yang dapat berubah menjadi
nyeri punggung kronis. Puncak kejadian nyeri punggung bagian belakang terjadi pada
trimester III kehamilan.
Angka kejadian nyeri punggung pada masa kehamilan sebanyak 50% ibu hamil
yang di survei di Inggris dan Skandinavia dilaporkan menderita nyeri punggung, di
Australia sebanyak 70% ibu hamil mengalami nyeri punggung pada kehamilannya
(Fraser dan Coper, 2011). Hasil dari penelitian pada ibu hamil di berbagai wilayah
Indonesia mencapai 60-80% ibu hamil mengalami nyeri punggung pada kehamilannya
(Mafikasari & Kartikasari, 2015). Berdasarkan laporan Profil Data kesehatan Indonesia
tahun 2018, terdapat 5.283.165 ibu hamil di Indonesia mengalami nyeri punggung, di
wilayah Provinsi Lampung jumlah nya ada 168.098 ibu hamil yang mengalami nyeri
punggung (Dinkes, 2018).
Nyeri punggung pada kehamilan harus segara diatasi karena bisa
mengakibatkan nyeri punggung jangka panjang, meningkatkan kecenderungan nyeri
punggung pascapartum dan nyeri punggung kronis yang akan lebih sulit untuk diobati
atau disembuhkan. Salah satu cara untuk mengatasi nyeri punggung dan meningkatkan
kesehatan selama kehamilan adalah dengan melakukan olah raga ringan seperti seperti
senam hamil. Senam hamil merupakan suatu bentuk latihan guna memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligamen serta otot dasar
panggul 2 yang berkaitan dengan proses persalinan. Senam hamil dapat meringankan
keluhan nyeri punggung karena didalam senam hamil terdapat gerakan yang dapat
memperkuat dinding abdomen. (yosefa, et all, 2013).
Salah satu klien dari Puskesmas Panggang II yaitu Ny. C yang rutin berkunjung
untuk memeriksakan kehamilannya mengeluh nyeri punggung yang dialaminya
membuat sulit beraktivitas dan sulit tidur. Dengan adanya masalah tersebut, penulis
tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. C. Dengan
melakukan asuhan diharapkan mampu membantu mengurangi nyeri punggung yang
dialami dan mengurangi faktor resiko yang terjadi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. C umur 21 tahun G1P0A0 uk ±
35 minggu di Puskesmas Panggang II dengan nyeri punggung menggunakan
pendekatan manajemen Varney
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data dasar pada ibu hamil dengan nyeri
punggung.
b. Mampu menginterpretasikan data dasar pada ibu hamil dengan nyeri punggung.
c. Mampu mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial pada ibu hamil
dengan nyeri punggung.
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada ibu hamil dengan nyeri
pinggang.
e. Mampu merencanakan asuhan pada ibu hamil dengan nyeri punggung
f. Mampu mengimplementasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan nyeri
punggung
g. Mampu melakukan evaluasi berdasarkan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan nyeri punggung
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam memberikan asuhan
pada ibu hamil normal.
2. Bagi Institusi
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber referensi khususnya
tentang asuhan normal.
3. Bagi Puskesmas
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan studi banding dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal.
4. Bagi Profesi Bidan
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam asuhan
komprehensif pada ibu hamil normal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEHAMILAN
1. Pengertian
Kehamilan menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan di
definisikan sebagai Fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa atau ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Yulistiana, 2015).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Lamanya kehamilan
mulai dari ovulasi sampai dengan partus kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak
lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur
(cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur dan
jika kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu disebut kehamilan premature
(Megasari et al., 2014).
2. Diagnosis kehamilan
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu sebagai berikut :
a. Gerakan janin dalam Rahim
b. Terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin
c. Denyut jantung janin bisa didengar dengan stetoskop leanec,alat kardiotografi,
dan Doppler, dilihat dengan ultrasonografi
Terdapat penambahan menurut Fraser (2011) tanda kehamilan trimester III yaitu
Visualisasi kantong gestasi melalui ultrasonografi trans vagina dan ultrasonografi
trans abdomen, Visualisasi pulsasi jantung melalui ultrasonografi trans vagina dan
ultrasonografi trans abdomen
3) Perubahan Metabolik
Selama kehamilan diperkirakan berat badan akan bertambah 12,5 kg.
Pada trimester ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah
berat badan per minggu sebesar 0,4 kg (Prawirohardjo,2014).
Tabel 2.2 Analisis Penambahan Berat Berdasarkan Proses
4) Sistem Kardiovaskuler
Perubahan pada darah, volume darah semakin meningkat karena jumlah
serum lebih besar daripada pertumbuhan sel darah sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi). Masa puncak terjadi pada umur kehamilan
32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah 25-30 %, sedangkan sel
darah bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah 30%. Bertambahnya
hemodilusi darah darah mulai tampak pada umur kehamilan 16 minggu.
(saminem,2010).
5) Sistem Respirasi
Adaptasi respirasi selama kehamilan dirancang untuk mengoptimalkan
oksigenasi ibu dan janin, serta memfasilitasi perpindahan produk sisa CO2
dari janin ke ibu. Tingkat diafragma naik 4 cm selama kehamilan, sudut
subkostal melebar cukup besar karena diameter transfersal rongga thoraks
bertambah sekitar 2 cm. Lingkar thoraks bertambah sekitar 6 cm tetapi tidak
cukup untuk mencegah turunnya volume residual udara di paru-paru yang
diciptaan oleh naiknya diafragma. (Prawirohardjo, 2014).
6) Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering
kencing timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya
peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi
glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorpsi tubulus tidak berubah,
sehingga produk-produk ekresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino,
asam folik lebih banyak yang dikeluarkan. Ureter membesar, tonus otot-otot
saluran kemih menurun akibat pengaruh estrogen dan progesteron.
(Prawirohardjo, 2014).
7) Sistem Endokrin
Kehamilan telah merubah seluruh sistem, sehingga bersama-sama dapat
memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya janin dan uterus dengan
sempurna. Kelenjar hipofisis membesar mencapai ± 135%. Hormon prolaktin
meningkat 10× lipat pada kehamilan aterm.Kadar hormone hipofise, prolaktin
meningkat secara berangsur angsur menjelang akhir kehamilan, namun fngsi
prolaktin dalam memicu laktasi disuspensi plasenta dilahirkan dan kadar
estrogen menurun. (manuaba et al., 2010).
8) Sistem Muskuloskeletal
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gaya
tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan berubah
bentuk mengimbangi pembesaran abdomen dan menjelang akhir kehamilan
banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh yang khas (lordosis).
(Prawirohardjo, 2014).
b. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologi pada ibu hamil trimester III disebut juga dengan
periode penantian, tidak sabar, persiapan kelahiran dan kedudukan menjadi
orang tua. Terkadang muncul rasa takut atau khawatir tentang abnormal pada
bayinya, proses persalinan, ketidak tahuan kapan persalinan. Proses duka cita
akan kehilangan perhatian dan keistimewaan pada saat hamil, terpisahnya bayi
dari tubuhnya, kandungan menjadi kosong. Pertengahan trimester III hasrat
seksual menurun dari pada trimester II karena semakin besarnya abdomen
menjadi penghalang, merasa canggung, jelek, tidak rapi, semua ini memerlukan
lebih besar perhatian pasangan (Megasari et al., 2014)
1) Ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III
a) Ketidaknyamanan pada Kehamilan trimester III
ketidaknyamanan pada trimester III
No Ketidaknyamanan Cara mengatasi
1. Sering buang air kecil a) Ibu hamil disarankah untuk tidak
minum saat 2-3 jam sebelum tidur
b) Kosongkan kandung kemih saat
sebelum tidur
c) Agar kebutuhan air pada ibu hamil
tetap terpenuhi sebaiknya minum
banyak pada siang hari
Protein 85 g
Zat besi 30 mg
Fosfor 1200 mg
Vitamin A 800 IU
Vitamin B6 2,2 mg
Vitamin C 70 mg
Ribroflafin 1,6 mg
Vitamin D 10 IU
Vitamin E 8 IU
Personal Hygiene
Selama hamil kebersihan tubuh harus tetap dijaga. Selain itu
daerah vital perlu dijaga kebersihannya karena pada saat hamil terjadi
pengeluaran sekret vagina yang berlebihan dengan mengganti celana
dalam minimal 2 kali sehari. Selain itu, beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu memakai pakaian longgar dan tidak ada ikatan
ketat pada daerah perut, memakai pakaian dalam yang bersih dan
berbahan katun, memakai bra yang menyokong payudara. (Rukiah,
2014).
Kebutuhan akan eliminasi
Pada trimester III ibu mengalami sering buang air kecil karena
penekanan kandung kemih karena kepala janin sudah turun
memasuki rongga panggul dan menekan kandung kemih ditambah
lagi karena ibu hamil biasanya banyak minum sehinggga BAK menjadi
lebih sering (Rukiah, 2014; Sulistyawati, 2009).
Kebutuhan seksual
Hubungan seksual tidak dilarang selama kehamilan kecuali jika
terdapat tanda infeksi, sering terjadi abortus, perdarahan pervaginam
pada saat koitus, pengeluaran air ketuban yang mendadak. Sebaiknya
koitus dihindari pada kehamilan muda sebelum kehamilan 16 minggu
dan hamil tua, karena akan merangsang kontraksi (Sulistyawati,
2013).
Ada beberapa tips untuk wanita hamil yang ingin berhubungan
seksual dengan suaminya :Pilih posisi yang nyaman dan tidak
menyebabkan nyeribagi wanitahamil, Sebaiknya gunakan kondom,
karena prostaglandin yangterdapat dalam semen bisa
menyebabkankontraksi, Lakukanlah dalam frekuensi wajar, 2 – 3 kali
dalam seminggu. (Astuti,2012)
Perawatan Payudara
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara
menurut Sulistyawati (2013): Hindari pemakaian bra terlalu ketat,
gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara, hindari
membersihkan putting dengan sabun mandi karena dapat
menyebabkan iritasi.
Mobilisasi/ Body Mekanik
Nyeri pada ligamen terjadi karena pelebaran dan tekanan pada
ligamen karena adanya pembesaranrahim.Keluhan seperti pegal di
punggung dan kram kaki ketika tidur malam hari yang disebabkan
tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser
lebih ke belakang dibandingkan sebelum hamil. Untuk mengurangi
keluhan dapat dilakukan: saat mengambil sesuatu di bawah dilakukan
dengan berjongkok bukan menunduk, meletakkan bantal sebagai
sandaran punggung saat duduk, menghindari hak tinggi (Cunningham,
2013).
Perawatan Gigi
Selama hamil perawatan gigi dilakukan dua kali, yaitu pada
trimester I berhubungan dengan hiperemisis dan ptialisme sehingga
kebersihan rongga mulut harus terjaga dan padatrimester III
berhubungan dengan kebutuhan kalsium untuk pertumbuhaan janin
(Cunningham, 2006).Pengobatan pada gigi ibu hamil, yang diperlukan
dapat diberikan selamakehamilan, namun periode waktu sangat ideal
antaraminggu ke-14 dan 20 (Kemenkes, 2012).
Senam Hamil
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan
ibu hamil, secara fisik ataupun mental, pada persalinan cepat, aman
dan spontan. Waktu yang tepat melakukan senam hamil adalah jika
usia kandungan mencapai 6 bulan ke atas, kecuali ada kelainan
tertentu pada kehamilan. Tujuan dari senam hamil yaitu
menyesuaikan tubuh dalam menyangga beban kehamilan,
memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan, membangun
daya tahan tubuh, memperbaiki sirkulasi dan respirasi dan
menyesuaikan pada perubahan keseimbangan (Kusmiyati, 2010;
Sulistyawati, 2013).
b) Kebutuhan Psikologis Ibu hamil
Persiapan saudara kandung (sibling)
Menurut Sulistyawati (2009), Untuk mencegah terjadinya sibling
rivalry, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan: Jelaskan pada
anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap disayangi
oleh ayah ibu) , libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran
adiknya, ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih
dalam kandungan, bersikap simpatik terhadap proses anaknya yang
lebih besar, ajak anak untuk melihat benda yang berhubungan dengan
kelahiran bayi.
Dukungan Suami
Menurut Rukiyah (2014), mengatakan bentuk dukungan suami
yang diharapkan istri yaitu: suami sangat mendambakan bayi dalam
kandungan istri, suami senang mendapat keturunan, suami menghibur
atau menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi istri, suami
membantu tugas istri, suami menunggu ketika istri melahirkan.
Dukungan Keluarga
Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang
dari keluarga dan orang-orang terdekatnya berupa ketersediaannya
menemani proses kehamilan lanjut sampai persalinan, nifas dan
menyusui.(Sulistyawati,2009).
Dukungan Lingkungan
Diperolehnya dari ibu-ibu pengajian atau perkumpulan atau
kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan atau social dalam
bentuk doa untuk kesehatan ibu hamil dan bayinya, membicarakan
dan menasihati tentang pengalaman hamil dan melahirkan, adanya
diantara mereka yang mau mengantarkan ibu hamil utuk periksa,
mereka seperti saudara bagi ibu hamil. (Rukiah,2014).
Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik
dan psikologis. Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan
berusaha dan secara antusias memberikan perhatian serta
mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan yang dialami oleh
ibu sehingga ibu dapat menjalani masa kehamilan dengan aman dan
nyaman (Kusmiyati, 2010).
Support dari tenagakesehatan
Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan
mempunyai tempat tersendiri dalam dirinya. Harapan pasien adalah
bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat dimana ia dapat
mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan
dan persalinan. Peran bidan yaitu dengan memberi dukungan kepada
ibu agar mampu menjalani masa kehamilan dengan aman dan
nyaman (Sulistyowati, 2013).
4) Asuhan Antenatal
a) Pengertian
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang
aman dan memuaskan . (Muffdillah, 2009 dalam Walyani, 2015). Setiap
wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
nyawanya.
b) Tujuan
Tujuan dari Antenatal Care adalah mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
(Manuaba, 2010). Menurut Manuaba (2010), tujuan asuhan antenatal
sebagai berikut:
Mengenal dan menangani penyakit yang menyertaihamil, persalinan,
dan kalanifas.
Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
6) Standar ANC
a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Berat badan dilakukan pemeriksaan setiap melakukan kunjungan,
sedangkan pemeriksaan tinggi badan dilakukan saat kontak pertama
dengan klien. Bertambahnya berat badan normal selama kehamilan
sekitar 11,5- 16 kg .Normalnya tinggi badan 145, bila kurang dari itu bisa
dicurigai beresiko kesempitan panggul (Manuaba, 2010).
b) Ukur LILA
Pengukuran LILA dilakukan pada kontak pertama untuk skrining
ibu hamil beresiko kurang energi kronis (KEK). LILA dianggap KEK bila
kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan Lila < 23,5 cm menunjukkan
besar kemungkinan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).
(Kusmiyati, 2010).
c) Pemeriksaan tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap kali kunjungan untuk
mendeteksi adanya hipertensi (kenaikan sistole> 30 mmHg dan diastole
> 15 mmHg). Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui
perbandingan nilai dasar selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2014)
d) Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri
Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuraan
dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatass 24 minggu
memakai Mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai
metlin dari tepi atas sympisis sampai fundus uteri kemudian ditentukan
sesuai rumusnya. (Depkes RI, 2006 dalam Rukiah 2014).
e) Tentukan Presentasi dan Denyut Jantung Janin
Menentukan presentasijanin dilakukan pada akhir trimester II dan
setiap kali kunjungan ANC. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui letak janin.Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan
kepala, atau kepala janin belum masuk ke PAP berarti ada kelainan
posisi janin, atau kelainan panggul sempit. Penilaian DJJ dilakukan pada
akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal usia
kehamilan ≥ 13 minggu. DJJ normal 120-160 kali/menit.
f) Berikan Imunisasi TT
Imunisasi TT diberikan untuk mencegah terjadinya tetanus
neonatorum, ibu harus mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali atau
maksimal 5 kali seumur hidup (Manuaba, 2010). Pada saat kontak
pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi TT-nya.
Pemberian Imunisasi TT
Antigen Interval Lama % Per-
Perlindunga lindung-an
n
TT 1 Kunjungan - -
antenatal
Pertama
TT 2 4 minggu setelah 3 tahun* 80
TT 1
TT 3 6 minggu setelah 5 tahun 95
TT 2
TT 4 1 tahun setelah TT 10 tahun 99
3
TT 5 1 tahun setelah TT 25 99
4
tahun/seum
ur
Hidup
Keterangan : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun wanita usia
subur (WUS) tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan
terlindung dari Tetanus Neonatorum (Saifuddin, 2009).
2. Data Kebidanan
a. Keluhan Utama : Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan
kehamilan.
b. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 14 Tahun
2) Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
3) Lamanya : 5-6 hari
4) Warna : Merah Tua
5) Amenorhae : Tidak Pernah
c. Status perkawinan
1) Kawin/tidak kawin: Kawin
2) Usia kawin : 20 Tahun
3) Lama perkawinan : ± 1 tahun
4) Perkawinan : Sah secara negara dan agama
d. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Ini merupakan kehamilan ibu yang prtama.
e. Riwayat Keluarga Berencana (KB)
Ibu belum prnah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
f. Riwayat kehamilan sekarang
1) HPHT : 08-07-2020
2) HPL : 15-04-2021
3) UK : ± 35 minggu
4) ANC
a) Trimester I : 3 kali
b) Trimester II : 3 kali
c) Trimester III : 4 kali
5) Keluhan
a) Trimester I : Mual muntah dan pusing
b) Trimester II : Pegel-pegel
c) Trimester III : Nyeri pada punggung
4. Data kesehatan
a. Data kesehatan sekarang
Ibu tidak pernah dan tidak sedang menderita sakit apapun
b. Data kesehatan keluarga
Ibu tidak memiliki anggota keluarga yang memiliki penyakit menular seperti
HIV/AIDS, TBC, covid-19 dan ibu tidak memiliki anggota keluarga yang memiliki
penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, asma, hipertensi dan menyakit
jantung
c. Riwayat penyakit keturunan
Ibu tidak memiliki penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, asma, hipertensi
dan menyakit jantung
d. Riwayat keturunan kembar
Ibu tidak memiliki riwayat keturunan kembar di keluarga.
d. Seksual
Keluhan : Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
e. Personal Hygiene
1) Mandi : 2 kali sehari 2 kali sehari
2) Keramas 2 kali sehari 2 kali sehari
:
3) Gosok gigi : 3 kali sehari 3 kali sehari
4) Ganti baju : 2 kali sehari 2 kali sehari
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
:
f. Aktivitas : Menyapu, mencuci, Ibu mengurangi aktivitas
menyetrika, memasak yang berat
6. Data psikologis
a. Respon ibu terhadap kehamilan ini
Ibu sangat mengharapkan kehamilan ini dan menantikan kelahiran anak
pertamanya
b. Kehamilan ini direncanakan/tidak
Kehamilan ini sudah direncanakan sejak awal menikah
c. Jenis kelamin yang diharapkan
Tidak mengharapkan jenis kelamin tertentu, menerima dengan senang hati jenis
kelamin bayi yang akan lahir
d. Kekhawatiran
Ibu merasa khawatir saat persalinan terdapat penyulit.
7. Data psikososial
a. Respon suami terhadap kehamilan
Respon dan dukungan suami terhadap kehamilan ini yaitu sangat mendukung
kehamilan ini.
b. Rencana melahirkan
Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan ibu yaitu ingin bersalin
di BPM/di puskesmas
c. Rencana menyusui
Ibu berencana dan berniat untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi nya.
8. Data social budaya
a. Hubungan dengan keluarga/lingkungan
Hubungan ibu dengan keluarga dan linngkungan sangat baik, rutin mengikuti
kegiatan kelompok masyarakat seperti PKK, pengajian, arisan dll.
b. Budaya
Ibu sudah pernah melakukan adat 4 bulanan dan 7 bulanan.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Comprehensif
c. Keadaan emosional : Baik
d. Tinggi badan : 156 cm
e. Berat badan : 65,95 kg
f. Lila : 27 cm
g. Vital sign
a. Suhu badan : 36,50 C
b. Tekanan darah : 130/88 mmHg
c. Nadi : 124 x/m
d. Pernafasan : 20 x/m
2. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : Rambut bersih, warna rambut hitam, tidak ada ketombe dan rambut
tidak rontok.
b. Muka :.Simetris, tidak pucat, tidak ada oedem, tidak ada nyeri tekang
c. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih dan tidak ada
kelainan.
d. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip dan tidak ada nyeri tekan
e. Telinga : Simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran.
f. Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis dan tidak ada caries.
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening
h. Ketiak : Tidak ada benjolan abnormal dan nyeri tekan
i. Dada : Tidak ada tarikan dinding dada
j. Mammae : Simetris, puting menonjol, tidak ada benjolan abnormal.
k. Perut :
1) Inspeksi
Belum terlihat begitu jelas adanya pembesaran abdomen, tidak ada bekas
luka oprasi, tidak ada striae gravidarum dan linea nigra.
2) Palpasi
TFU Mc. Donald : 29 cm
Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px).
Bagian atas perut ibu teraba bulat, lunak dan tidak melenting
(kemingkinan bokong janin).
Leopold II : Bagian kiri ibu teraba keras, memanjang seperti papan
(kemungkinan punggung janin).
Bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil (kemungkinan
ekstremitas janin).
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan melenting
( kemungkinan kepala janin).
Belum masuk PAP
3) Auskultasi
a) Punctum maximum : Punggung kiri
b) DJJ : 153 x/menit
c) Irama : Teratur
l. Genetalia/vulva : Tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak ada pembesaran
kelenjar bartholini, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pengeluaran.
m. Ekstremitas
1) Atas : Simetris, kuku bersih, tidak pucat, tidak ada varises, tidak oedem
2) Bawah : Simetris, kuku bersih, tidak pucat, tidak ada varises, tidak oedem,
reflex patella positif
3. Pemeriksaan penunjang
a. Golongan darah :O
b. Hb : 12, 3 g/dL
c. HbSAg : Negatif
d. HIV/AIDS : Negatif
e. Protein Urin : Negatif
B. Masalah
Nyeri punggung
C. Kebutuhan
Penkes tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III mengenai
nyeri punggung.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 17 Maret 2021 Jam : 10.00 WIB
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
2. Jelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester II khususnya
terkait keluhan ibu berupa nyeri punggung.
3. Berikan cara untuk mengurangi ketidaknyamanan yang ibu rasakan saat ini.
4. Anjurkan ibu lebih sering dan rutin melakukan senam hamil atau olahraga kecil lainnya.
Minimal olahraga yang dilakukan adalah 3 kali setiap minggu selama 1 jam.
5. Berikan vitamin pada ibu.
6. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan atau jika ibu mengalami masalah
pada kehamilannya.
7. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 17 Maret 2021 Jam : 10.05 WIB
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan keadaan umum ibu baik,
TD 130/88 mmHg, Nadi 124 x/menit, Suhu 36,5˚C, Respirasi 20 x/menit, pemeriksaan
hed to toe baik, kondisi janin baik, presentasi kepala, dengan punggung kiri, DJJ :
153x/menit
Rasionalisasi : memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan agar ibu
mengetahui keadaan ibu dan janin yang ada dalam kandungannya.
2. Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III khususnya
terkait keluhan ibu berupa nyeri punggung.
Rasionalisasi : Sakit Punggung atas / bawah disebabkan karena :
a. Keletihan
b. Penambahan ukuran payudara
c. Spasme otot karena tekanan akar syaraf
d. Kadar hormon yang meningkat menyebabkan castidage didalam sendi –sendi
menjadi lembek
e. Kuvaktur dari vetebra umbosakral yang meningkat saat uterus terus membesar
3. Memberikan cara untuk mengurangi ketidaknyamanan yang ibu rasakan saat ini.
a. Makan makanan yang banyak mengandung kalsium (susu, keju, biji wijen dan
sayuran hijau)
b. Ketika ibu mengalami kram, anjurkan ibu melakukan gerakan ringan seperti :
Anjurkan ibu untuk lebih banyak istrahat
Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
Gunakan BH yang menompang dan dengan ukuran yang tepat
Berjongkok dan bukan membungkuk untuk meningkat setiap benda agar kaki
(paha) dan bukan punggung yang akan menahan beban dan tenaganya
Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit di daerah kaki yang lainnya pada
waktu membungkuk agar terdapat dasar yang luas untuk kesinambungan
c. Menghindari aktifitas berat, pemakaian high heels atau mengangkat beban terlalu
berat.
d. Mengubah pola tidur
4. Menganjurkan ibu lebih sering dan rutin melakukan senam hamil atau olahraga kecil
lainnya. Minimal olahraga yang dilakukan adalah 3 kali setiap minggu selama 1 jam.
Rasionalisasi : Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wang et al (2017) di China
ditemukan bahwa dengan berolahraga, kemungkinan wanita hamil overweight dan
obesitas dengan rata-rata IMT 26.75 untuk terkena diabetes mellitus gestasional akan
menurun dibandingkan dengan wanita yang tidak berolahraga. Efek dari penurunan
resiko diabetes mellitus sendiri baru akan terjadi dengan pola olahraga yang rutin yakni
olahraga ringan 3 kali selama seminggu dengan lama minimal 30 menit setiap 1 kali
olahraga. Terapi ini sangat efektif jika sudah diterapkan sejak akhir trimester 1.
5. Memberikan suplemen pada ibu.
Fe ( 1 sehari x 1 tablet ) dosis 400 µg
Kalk (1 sehari 1 tablet) dosis 500 mg
Rasionalisasi: Pemberian Fe penting pada ibu agar tidak anemia. Anemia dalam
kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin.
Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan resiko terjadinya perdarahan postpartum
(Proverawati, Atikah, 2009). WHO merekomendasikan agar setiap ibu hamil
mengkonsumsi suplementasi Fe 60 mg perhari selama 6 bulan (Husin, 2014).
Suplementasi kalsium melalui makanan yang dianjurkan merupakan salah satu upaya
untuk penanggulangan dan pencegahan terjadinya kenaikan darah pada ibu hamil yang
pada akhirnya dapat membantu menurunkan AKI dan memberi cadangan kalsium yang
cukup pada janin (Permaesih, dkk, 1999). Dosis yang direkomendasikan untuk
suplemasi kalsium ibu hamil adalah 1000mg/hari
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan atau jika ibu mengalami
masalah pada kehamilannya.
Rasionalisasi: Kunjungan antenatal minimal 4 kali merupakan salah satu upaya untuk
menurunkan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas
pada ibu dan bayi baru lahir (Depkes, 2005)
7. Mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
Rasionalisasi : Menurut Thomas (1994 cit. Mufdlillah, dkk, 2001), dokumentasi adalah
catatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan, pasien, dan tim kesehatan tentang
hasil pemeriksaan, prosedur tindakan pengobatan pada pasien, pendidikan pasien dan
respon pasien terhadap semua asuhan yang telah diberikan (Muslihatun, 2009).
Dokumentasi kebidanan adalah bukti pencatatan dan pelaporan berdasarkan
komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan
asuhan kebidanan dan berguna untuk kepentingan klien, tim kesehatan, serta kalangan
bidan sendiri (Hidayat, 2009).
VII. EVALUASI
Tanggal : 17 Maret 2021 Jam : 10.05 WIB
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan keadaan umum ibu baik,
TD 130/88 mmHg, Nadi 124 x/menit, Suhu 36,5˚C, Respirasi 20 x/menit, pemeriksaan
hed to toe baik, kondisi janin baik, presentasi kepala, dengan punggung kiri, DJJ :
153x/menit
a. Rasionalisasi :
Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan agar ibu mengetahui
keadaan ibu dan janin yang ada dalam kandungannya.
b. Evaluasi :
Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III khususnya
terkait keluhan ibu berupa nyeri punggung.
a. Rasionalisasi :
Sakit Punggung atas / bawah disebabkan karena :
Keletihan
Penambahan ukuran payudara
Spasme otot karena tekanan akar syaraf
Kadar hormon yang meningkat menyebabkan castidage didalam sendi –sendi
menjadi lembek
Kuvaktur dari vetebra umbosakral yang meningkat saat uterus terus membesar
b. Evaluasi :
Ibu mengetahui tentang penyebab kram yang dialami dan ibu telah mengetahui hal
yang menyebabkan ketidaknyamanan yang saat ini dialami.
3. Memberikan cara untuk mengurangi ketidaknyamanan yang ibu rasakan saat ini.
a. Makan makanan yang banyak mengandung kalsium (susu, keju, biji wijen dan
sayuran hijau)
b. Ketika ibu mengalami kram, anjurkan ibu melakukan gerakan ringan seperti :
Anjurkan ibu untuk lebih banyak istrahat
Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
Gunakan BH yang menompang dan dengan ukuran yang tepat
Berjongkok dan bukan membungkuk untuk meningkat setiap benda agar kaki
(paha) dan bukan punggung yang akan menahan beban dan tenaganya
Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit di daerah kaki yang lainnya pada
waktu membungkuk agar terdapat dasar yang luas untuk kesinambungan
c. Menghindari aktifitas berat, pemakaian high heels atau mengangkat beban terlalu
berat.
d. Mengubah pola tidur
Evaluasi :
Ibu telah mengetahui cara agar rasa nyaman yang diajarkan dapat mempraktekkan
dengan benar.
4. Menganjurkan ibu lebih sering dan rutin melakukan senam hamil atau olahraga kecil
lainnya. Minimal olahraga yang dilakukan adalah 3 kali setiap minggu selama 1 jam.
a. Rasionalisasi :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wang et al (2017) di China ditemukan
bahwa dengan berolahraga, kemungkinan wanita hamil overweight dan obesitas
dengan rata-rata IMT 26.75 untuk terkena diabetes mellitus gestasional akan
menurun dibandingkan dengan wanita yang tidak berolahraga. Efek dari penurunan
resiko diabetes mellitus sendiri baru akan terjadi dengan pola olahraga yang rutin
yakni olahraga ringan 3 kali selama seminggu dengan lama minimal 30 menit setiap
1 kali olahraga. Terapi ini sangat efektif jika sudah diterapkan sejak akhir trimester
1.
b. Evaluasi
Ibu bersedia untuk lebih rutin melakukan olahraga dirumah dengan interval waktu
yang dianjurkan.
A. Data subyektif
Ibu menyatakan tidak ada keluhan
B. Data obyektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. BB : 65,97 kg
4. UK : 36+6 minggu
5. TTV
a. Suhu badan : 36,00 C
b. Tekanan darah : 120/80 mmHg
c. Nadi : 124 x/m
d. Pernafasan : 20 x/m
C. Analisis
Ny. C umur 21 tahun G1P0A0 UK ± 36+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterine,
teraba punggung kiri, presentasi kepala, fisiologis.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini mengurai tentang asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.
Rismalinda (2014) pengkajian adalah langkah pertama yang dipakai dalam menetapkan
asuhan kebidanan yang bertujuan untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat
Berdasarkan data dari kasus Ny. C yaitu pada data subjektif ibu mengatakan
terkadang merasa nyeri punggung. Pada data objektif keadaan umum ibu baik,
kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital : Tekanan darah : 130/88 mmHg, nadi : 124
x/menit, Suhu : 36,50C, Pernapasan: 20x/menit. Palpasi leopold I teraba bulat, lunak,
tidak melenting, TFU 29 cm, leopold 2 puki, L III kepala, LIV Divergen, DJJ 153x/mnt.
Setelah mendapatkan data subjektif data objektif dari klien, penulis dapat
menyimpulkan dalam sebuah analisa. Analisa pada kasus Ny. C usia 21 tahun G 1P0A0
usia kehamilan 35 minggu, dengan hamil normal, janin tunggal, hidup, intra uterine,
bagian terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul. Karena tidak ditemukannya
kondisi Ny. C dan evaluasi berdasarkan analisa. Dalam pelaksanaannya, Ny. C juga
diingatkan untuk kunjungan ulang satu minggu lagi atau jika ada keluhan, hal ini sesuai
teori mengenai asuhan kehamilan bahwa pada trimester 3 kunjungan ulang diulakukan 1
minggu kemudian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil
fisiologis, dengan dokumentasi Varney, penulis menyimpulkan bahwa penulis telah
mendapatkan data subjektif, objektif, analisa dan penatalaksanaan dalam menerapkan
asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis pada Ny. C G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu.
B. SARAN
Tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat mempertahankan dan
meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil untuk penemuan deteksi dini
kelainan atau gangguan pada kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Hani, Umi, dkk.2014. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika
Madriwati, G. A. (20111)Asuhan Kebidanan Antenatal: Penuntun Belajar. Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida BagusGde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Belajar